Anda di halaman 1dari 41

INKOMPATIBILITAS

Hening Pratiwi, M.Sc., Apt


Inkompatiblitas?

Tidak tercampurkan obat

adalah suatu perubahan yang tidak


diinginkan pada saat mencampurkan
bahan obat dengan bahan obat
lainnya
Drug incompatibility

 Drug Incompatibility
refers to interactions
Ketidaksesuaian obat
between two or more
mengacu pada interaksi
substances which lead to
antara dua atau lebih zat
changes in chemical,
yang menyebabkan
physical, therapeutic
perubahan sifat kimia,
properties of the
fisika, terapeutik bentuk
pharmaceutical dosage
sediaan farmasi .
form.
Mekanisme Interaksi Inkompatibilitas

Inkompatibilitas
Inkompatibilitas
Terapeutik /
Farmasetik
Farmakologi

Jika terjadi interaksi di luar Jika terjadi interaksi di dalam


tubuh antara obat dengan tubuh sehingga menyebabkan
obat secara fisika dan kimia respon yang berbeda
Inkompatibilitas Obat

•Kimia
Farmasetik: •Fisika

•Farmakokinetik
Farmakologi: •Farmakodinamik
Inkompatibilitas Farmasetik

Inkompatibilitas Fisis

Insolubility (tidak larut obat pada pelarutnya)

Immisibility (tidak tercampur obat)

Liquifaction (pelelehan)

Precipitation (pengendapan)

Gelatinization(terbentuknya gel)
Inkompatibilitas Kimia

Precipitation (terbentuk endapan)

Reaksi asam basa (reaksi penggaraman)

Reaksi oksidasi dan reduksi

Perubahan warna

Terbentuknya gas
INKOMPATIBILITAS FISIS

Terjadi jika jika kita mencampur dua obat atau lebih


menghasilkan produk yang tidak homogen

Contohnya :
Titik eutektikum: Titik lebur menurun di bawah suhu kamar,
jika dicampur :
Histamin + Asetosal
Efedrin + Luminal
Menthol + Champor
Pengatasan (cara penyelesaikan)
Inkompatibilitas Fisis
 Modifikasi urutan pencampuran
 Penambahan pelarut
 Pergantian btk eksipien/bhn aktif (Asetosal tdk boleh dlm larutan krn akan
terurai menjadi as. salisilat + as. Asetat
 Memperbesar volume
 Emulsifikasi (cairan-cairan tdk mau gabung + emulgator)
 Pembuatan suspensi (suspensi : padatan – cairan, sukar larut + suspending
agent)
 Penambahan / pengurangan bahan
 Pemisahan obat (obat 1 diminum dl, sedang bbrp jam obat 2 baru diminum)
1. Modifikasi urutan pencampuran

R/ Efedrin 1  Ephedrin : larut dalam air


 Camphor 1  Campor & menthol :
 Menthol 1 tidak larut dalam air

 Aqua qs ad 100  Campor + mentol diaduk


ad meleleh
 m. f. potio
 Efedrin dilarutkandlm air,
dicampurkan pd (1)
2. Penambahan pelarut

R/ Terpinhydrat 2
 Alkohol 15  Kelarutan Terpinhydrat sbg bhn aktif kecil
 Glyserin 20 (1 : 13 dlm alkohol)
 Aqua ad 100  Shg alkohol hrs di + mjd 26
 m.f. sol
3. Emulsifikasi

R/Na.bromide 5
 Ol.sesame 25
 Aqua qs ad 120
 m.f.pot

 Campuran air & minyak sukar larut


 Sehingga di + emulgator
4. Pembuatan suspensi

Utk bhn aktif yg tdk larut dlm air


Memerlukan suspending agent  Bhn aktif sukar larut
 Penambahan suspending
R/ OBH agent :
Syr.thymi ad 50  PGA
Sulfadiazin 8  CMC (> 4 hr)
m.f.pot
INKOMPATIBILITAS KHEMIS

Terjadi karena adanya reaksi kimia


antara bahan obat yang satu dengan
yang lain dalam satu resep, ada yang
terjadi secara cepat (langsung), atau
terjadi secara tidak langsung
INKOMPATIBILITAS KHEMIS

 Oksidasi dan Reduksi


1. Reaksi Reduksi
Pelepasan oksigen dari suatu senyawa
Fe2O3+3CO  2Fe +3CO2

2. Reaksi Oksidasi
Pengikatan Oksigen Oleh suatu Zat
4Fe+3O2  2Fe2O3
Inkompatibilitas Fisis & Kimia Pada Salep

 Keluarnya air :
adanya air
Larutan obat tdk terserap oleh basis
 Obat tdk atau sukar campur dgn basis
 Terbentuknya senyawa lain karena reaksi kimia
Pengatasan

 Penggantian sebagian basis dgn basis yg mampu


menyerap air
 Penambahan suatu zat yg dpt membantu campurnya obat
dgn basis
 Campur tdk langsung
 Coret salah satu obat dgn minta persetujuan dokter
Contoh:

R/ Metil salisilat
 Ext.Belladon
 Aqua
 Vaselin

 Sulit campur :
 Vaselin diganti adeps lanae
Contoh:
R/Asam salisilat
 β-naftol Pengatasan :
 Sapo kalinus  Campur tdk langsung :
 Vaselin  As.salisilat + vaselin
 Sapo Kal + vaselin
 Sapo kalinus :  Setelah homogen
keduanya dicampur
 Menyebabkan keluarnya air
 Ditambah Tween, agar
 Tidak campur dgn As.salisilat tdk mudah
mengeluarkan air
Inkompatibilitas Fisis & Kimia
pada Sediaan Padat
Inkompatibilitas Fisis Pulvis & Pulveres

Syarat pulvis : halus, kering & homogen


Inkompatibilitas fisis pd serbuk :

 Meleleh & lembabnya campuran serbuk :


Penurunan ttk lebur campuran serbuk
Penurunan tekanan uap relatif
Bebasnya air hablur
 Adsorbsi
Penurunan ttk lebur campuran serbuk

R/Menthol  Menthol & camphor,


 Camphor aa 1,5 digerus, dikeringkan dgn
sebagian talk
 ZnO5
 ZnO, diayak B40 + talk
 Talk venet ad 50
 m.f.l.a.pulv.adsp
 s. u. e
Penurunan tekanan uap relatif
Disebabkan oleh :
Higroskopisitas tergantung dari tekakan uap relatif
Derajat kelembaban rata-rata
Kotoran-kotoran yang ada (MgCl2 / CaCl2
 R/ KBr 0,2 (Higroskp)  R/Natrii bromid 0.2
 NaI 0,4  Amn.bromid 0.3
 Sacch.lact qs  Elaeosacch.ment. Pip 0,25
 m.f.pulv.dtd. No. XX  m.f.pulv.dtd.No.XX
 S. t. dd.p.I  S. t. dd. pulv. I
 (Bila dicampur sediaan mjd
lembab)
Bebasnya air hablur

 Disebabkan oleh :
 Terbentuknya garam rangkap dgn kandungan air
hablur lbh sedikit dr pd garam-garam penyusunnya

 Terbebasnya molekul air krn reaksi kimia


 2MgCl2.6H2O + CaCl2.6H2O  CaCl2.2MgCl.6H2O
Adsobsi
Tjdnya proses adsobsi
sering diikuti o/ suatu
rx.kimia (tjd penukaran ion) R/ CodeinHCl 0,010
 Ext.Hyocyami 0,015
Macam bhn yg  Kaolin 0,200
mengabsorbsi  m.f.pulv.dtd.No.XX
 Carbo adsorbens  S. b. dd. I
 Carbo ligni  ads. Kaolin dihilangkan
 Bolus alba
 Kaolin
Inkompatibilitas Kimia Pulvis & Pulveres

 Akibat adanya reaksi asam & basa obat


 Faktor yg berperan
Derajat keasaman & kebasaan
Pembentukan gas
Kelembaban
Contoh:
 R/ Acid acetyl salycyl (asam)  R/ Calciicarbonat
 Natrii carbonat (basa)  MgO
 Tjd rx, asam basa : asetosal  Ext. Belladon
terurai mengeluarkan asam  Alkaloid (Ext.Bellad)
salisilat yg msbbkan nyeri terurai oleh MgO (basa) :
lambung jad iinaktif
 Pengatasan : dicampur secara  Pengatasan : konsul ke
tdk langsung dokter MgO utk apa?
 Kedua bhn sebelum dicampur Jika tdk terlalu perlu,
masing 2 di + bhn netral dikeluarkan saja
(lactosum), digerus homogen
 ke dua bahan dicampurkan
Inkompatibilitas Farmasetik Suppositoria

 Dipengaruhi oleh sifat bahan obat & basisnya :


Basis lemak
Basis larut dalam air
Basis gliserin – gelatin
Surfaktan
1. Basis lemak

 Oleum cacao
 Minyak nabati
 Emulsi :
o/w : ol.cacao + lecitin 2%
w/o : ol.cacao + cholesterol 2%
Basis lemak : Oleum cacao + bhn aktif

 Menurunkan Titik Lebur


 Menaikkan TL
 Cairan yg tdk mau campur dgn Ol.cacao (immisible)
a. Menurunkan TL

 Bhn yg dpt menurunkan TL dari ol.cacao :


 Volatile oil
 Oil soluble substance (bhn yg larut dlm
lemak) :
 Camphor
 Chloral hidrat  Pengatasan :
 kreosot  + spermacetin 18 – 28%
 Fenol  + wax/cera 4 – 6%
 salol
b. Menaikkan TL

 Bhn yg dpt menaikkkan  Pengatasan :


TL dari ol.cacao sampai  + peanut oil bbrp tts
ke atas suhu tubuh :
 AgNO3
 Pb asetat
c. Cairan yg tdk bercampur dgn
Ol.cacao (immisible)

 Aqueous sol
 Ichtammol

 Penambahan ichtammol jgn pd keadaan panas


 Krn kl terlalu panas bisa memisah
Inkompatibilitas Fisis & Kimia Kapsul

 Syarat Kapsul : sediaan kapsul tetap utuh& tdk


lembek/pecah/benyek
 Permasalahan :
Adanya obat yg mgd fenol tinggi (kreosot)
Adanya campuran obat benyek/meleleh
Adanya peristiwa adsorbsi
Adanya reaksi akibatpengaruh sifat asam atau basa
Contoh 1:

 Vit. C (asam) & Aminophillin (basa):


 R/ Aminophillin 0,2
 mempercepat tjdnya oksidasi
 Ephedrin 0,015 aminophillin
 Prednison 0,005  Vit. C berubah warna mjd kuning
 Phenobarb 0,05  Ephedrin & luminal : tjd lique faction
& kapsul mjd lembek
 Vit.C 0,05
 Pengatasan :
 m.f.l.a.pulv. da.in. capsl.dtd. No. xxx
 Vit C dikeluarkan dibuat serbuk
 S. t. dd. cap I tersendiri
 Ephedrin diganti btk garamnya :
Eph. HCl
Contoh 2:

 R/ Kreosot 100 mg  Kreosot memiliki ggs fenol tinggi


 Sacc lact qs diatas 40% : shg dpt merusak
dinding kapsul
 m.f.pulv.da.in.caps.
 Diatasi dgn :
 dtd. No.VIII
 pengenceran menggunakan
 S. t. dd. cap I minyak lemak, atau
 Dibuat pil, masukkan kapsul
Inkompatibilitas Pada Sediaan Pil

 Permasalahan :  Pengatasan :
 Bentuk pil lembek akibat  Menggunakan bhn pengikat
campuran obat lembek atau pil tanpa pembasah, bagi pil
meleleh yg dgn pembasahan akan
 Bentuk pil rusak, shg mudah pecah terurai & rusak zat aktifnya
akibat peristiwa inkompatibilitas (digitalis, asetosal)
kimia shg pil mjd berubah warna :  Penjenuhan bagi obat yg
 Rx kimia karn sifat oksidator- higroskopis
reduktor obat  Penggantian bentuk obat
 Rx kimia krn sifat asam-basa obat (asam diganti btk garamnya)
1. Pil yg menggunakan pengikat tanpa pembasah
 R/Kalii permanganas
 Natrium bicarbonate
-- > Na,bicarbonat : mengeluarkan gas CO2 shg
memecah pil : pil berubah warna mjd biru
Pengatasan :
 dibuat pil tanpa pembasah
 Pengisi yg digunakan :
 bolus alba (100 mg / pil)
 Radix liquiritae
 Talk
2. Penjenuhan bagi obat yg higroskopis

 R/Kaliibromida
 Codein HCl

 KBr higroskopis
 KBr dijenuhkan dl dgn aqua
 GunakanPulvis Pro Pilulae (PPP) :
Succus liq
Radix liq
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai