Anda di halaman 1dari 7

DASAR TEORI

• Tahun 600 SM masyarakat Funisia di mulut Sungai Rhone sudah membuat sabun dari
lemak kambing dan abu kayu khusus. Mereka juga membarterkannya dalam
berdagang dengan bangsa Kelt, yang sudah bisa membuat sendiri sabun dari bahan
serupa. Tahun 700-an di Italia membuat sabun mulai dianggap sebagai seni lalu seabad
kemudian muncul bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa.
Sedangkan Inggris baru memproduksi tahun 1200-an. Di Amerika Utara industri sabun
lahir tahun 1800-an. "Pengusaha-"nya mengumpulkan sisa-sisa lemak yang lalu
dimasak dalam panci besi besar. Selanjutnya, adonan dituang dalam cetakan kayu.
Setelah mengeras, sabun dipotong-potong, dan dijual dari rumah ke rumah. Begitupun,
baru abad XIX sabun menjadi barang biasa, bukan lagi barang mewah.
• Sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari minyak
nabati atau lemak hewani. Dewan Standarisasi Nasional menyatakan bahwa sabun
adalah bahan yang digunakan untuk tujuan mencuci dan mengemulsi, terdiri dari asam
lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan sodium atau potassium.
• Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ion. Bagian
hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar.
Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai
hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut
dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel
(micelles), yakni segerombol (50 - 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya
mengelompok dengan ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air. (Ralph J.
Fessenden, 1992).
• Fungsi sabun dalam berbagai cara adalah sebagai bahan pem bersih. Sabun
menurunkan tegangan permukaan air, sehingga memungkinkan air itu membasahi
bahan yang dicuci dengan lebih efektif, sabun bertindak sebagai suatu zat
pengemulsi untuk mendispersikan minyak dan gemuk; dan sabun teradsorpsi pada
butiran kotoran (Yuda Prawira, 2008).
• Minyak yang biasanya digunakan untuk membuat sabun adalah tallow (minyak
sapi/domba), Lard (minyak babi), palm oil, coconut oil, grease, palm kernel oil, marine
oil, castor oil, olive oil, campuran minyak dan lemak.
• Dalam proses pembuatan sabun, serangkaian test analisa dilakukan baik sewaktu
proses berlangsung atau setelah proses selesai. American Oil Chemist’s Society
memperkenalkan suatu metode analisa pada sabun dan produk sabun. Beberapa test
analisa yang penting antara lain analisa jumlah asam – asam lemak, analisa warna
asam – asam lemak, analisa alkali bebas, analisa garam, dan analisa gliserol. Larutan
alkali ditest dengan analisa alkali bebas, analisa garam, dan analisa gliserol.

Anda mungkin juga menyukai