Ririn Amelia, ST., M.

Si

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik
Universitas Bangka Belitung 2016
 Deret Taylor

( xi 1  xi ) ( xi 1  xi ) 2 ( xi 1  xi )3 ( xi 1  xi ) m m
f ( xi 1 )  f ( xi )  f '( xi )  f ''( xi )  f '''( xi )   f ( xi ) 
1! 2! 3! m!

Deret Taylor  Dasar Analisis Numerik  Persamaan Diferensial

Deret Taylor Order nol (Hanya satu suku yang
diperhitungkan) :
f ( xi 1 )  f ( xi )
f fungsi konstan f’, f’’, f’’’, .. = 0

f’, f’’, f’’’, ..  0 Ada kesalahan

Hasil eksak

f konstan

Hasil numerik
i i+1
Deret Taylor Order Satu (Hanya dua suku
yang diperhitungkan) :
x
f ( xi 1 )  f ( xi )  f '( xi )
1!

f’’, f’’’, .. = 0
f fungsi linear

f’’, f’’’, ..  0 Ada kesalahan jika f non linear

Hasil eksak

f linear

Hasil numerik
i i+1
Deret Taylor Order Dua (Hanya tiga suku yang
diperhitungkan) :
x
f ( xi 1 )  f ( xi )  x f '( xi )  f ''( xi )
2
f fungsi kuadrat f’’’, .. = 0

Ada kesalahan jika f polinomial

f’’’, ..  0 order >2
Hasil eksak

f
kuadrat
Hasil numerik
i i+1
Kesalahan Pemotongan (Truncation error)
n 1 n2
x x
Rn  O(x n1 )  f n1 ( xi )  f n2 ( xi ) 
(n  1)! (n  2)!

Deret Taylor benar Semua suku dipakai

Ada kesalahan Ada suku diabaikan

Kesalahan pemotongan tersebut kecil apabila:

1. Interval atau jaraknya kecil
2. Memperhitungkan lebih banyak suku dari deret Taylor
 DERET TAYLOR (1)
x x 2
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )  ...
1! 2!
DERET TAYLOR (2)
x x 2
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )  ...
1! 2!
 CONTOH PENGGUNAAN DERET TAYLOR
1. Hampiri fungsi ke dalam deret Taylor sekitar x0  1

Penyelesaian:
( x  1) ( x  1) 2 ( x  1)3 ( x  1) 4
sin( x)  sin(1)  cos(1)  ( sin(1))  ( cos(1))  sin(1) 
1! 2! 3! 4!
Misalkan x  1  h maka:
h2 h3 h4
sin( x)  sin(1)  h cos(1)  sin(1)  cos(1)  sin(1) 
2 6 24
 0,8415  0,5403h  0, 4208h 2  0, 0901h3  0, 0901h3  0, 0351h 4

Dalam kasus khusus bila x0  0 maka deret tersebut disebut deret

Maclaurin
 CONTOH PENGGUNAAN DERET TAYLOR

Dalam kasus khusus bila x0  0 maka deret tersebut disebut deret

Maclaurin
( x  0) ( x  0)2 ( x  0)3 ( x  0) 4
sin( x)  sin(0)  cos(1)  ( sin(0))  ( cos(0))  sin(0) 
1! 2! 3! 4!
x3 x5
 x 
3! 5!
 CONTOH PENGGUNAAN DERET TAYLOR

2. Diketahui fungsi polinomial sebagai berikut ini:

f ( x)  3 x 3  2 x 2  6 x  3
• Jika diketahui f(0)= 3, tentukan f(1) dengan deret
Taylor berdasarkan orde satu, dua dan tiga.
• Hitung kesalahan tiap orde penyelesaian terhadap
penyelesaian eksak
 DIFERENSIASI NUMERIK
Mengaproksimasi diferensiasi kontinu dengan dif. Diskrit

x
DT Order satu: f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  O(x 2 )
1!
f f ( xi 1 )  f ( xi )
 f ' ( xi )   O(x)
x x
Diferensiasi maju

f’(xi)

i-1 i i+1
x
 DIFERENSIASI NUMERIK

DT(2) Order satu: f ( x )  f ( x )  f ' ( x ) x  O(x 2 )

i 1 i i
1!
f f ( xi )  f ( xi 1 )
 f ' ( xi )   O(x)
x x

Diferensiasi maju

f’(xi)

Diferensiasi mundur

i-1 i i+1
x
 DEFERENSIASI NUMERIK
x x 2
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )  ...
1! 2!
x x 2
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )  ...
1! 2!

f ( xi 1 )  f ( xi 1 )  2 f ' ( xi )x  O(x 3 ) f f ( xi 1 )  f ( xi 1 )

 f ' ( xi )   O(x 2 )
x 2x

Diferensiasi terpusat
Diferensiasi maju

f’(xi)

Diferensiasi mundur

i-1 i i+1
x
 DEFERENSIASI NUMERIK

x x 2
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )  ...
1! 2!
x x 2
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )  ...
1! 2!

x 2
f ( xi 1 )  f ( xi 1 )  2 f ( xi )  2 f ' ' ( xi )  O(x 4 )
2

2 f f ( xi 1 )  2 f ( xi )  f ( xi 1 )
 f ' ' ( x )   O ( x 2
)
x x
2 i 2
DEFERENSIASI NUMERIK DUA VARIABEL

j+1
(i,j+1)

j
(i-1,j) (i,j) (i+1,j)

j-1
(i,j-1)

i-1 i i+1 x

Jaringan titik hitung dalam sistem dua dimensi (ruang; x,y)

DEFERENSIASI NUMERIK DUA VARIABEL

 2 f ( x) f ( xi 1 )  2 f ( xi )  f ( xi 1 ) f i 1  2 f i  f i 1
 
x 2
x 2
x 2

 2 f ( x, y ) f i 1, j  2 f i , j  f i 1, j

x 2
x 2

 2 f ( x, y) f i , j 1  2 f i , j  f i , j 1

y 2
y 2
 DEFERENSIASI NUMERIK DUA VARIABEL
f f i n 1  f i n Superscript n menunjukkan bahwa
 variabel f merupakan fungsi waktu
t t
t
x x

n+1
(i,n+1)
t

n
(i-1,n) (i,n) (i+1,n)
t
n-1
(i,n-1)

i-1 i i+1 x
Jaringan titik hitung dalam sistem dua dimensi (ruang x, waktu t)
 PR….!

Diketahui suatu fungsi:

f ( x)  2 x  1,5x  0,5x  1
3 2

Perkirakan turunan pertama (kemiringan kurva) dan

turunan kedua dari persamaan tersebut di titik x = 0,5
dengan menggunakan langkah ruang x = 0,5
(diferensiasi maju, mundur dan terpusat). Hitung juga
kesalahan terhadap nilai eksak untuk setiap cara.
Bagaimana jika menggunakan langkah ruang x =
0,25????