Anda di halaman 1dari 24

Kesalahan Pemotongan

Kesalahan Pemotongan
• Kesalahan pemotongan adalah kesalahan yang dihasilkan dari
penggunaan aproksimasi pengganti prosedur matematika eksak.

• Mis. Pada masalah penerjun sebelumnya, telah dilakukan


aproksimasi turunan dari kecepatan penerjun jatuh oleh suatu
persamaan diferensial terbagi hingga.

dv v v(ti 1 )  v(ti ) dv v
  ........  lim
dt t ti 1  ti dt t 0 t

v(ti 1 )  v(ti ) c
 g  v(ti )
ti 1  ti m

• Kesalahan pemotongan dimasukkan ke dalam solusi numerik karena


persamaan diferensial hanya melakukan aproksimasi harga turunan
sebenarnya
Deret Taylor (aproksimasi orde ke n )
• Deret Taylor digunakan untuk meramalkan
suatu harga fungsi pada xi+1, yang dinyatakan
dalam harga fungsi itu dan turunannya di
sekitar titik xi

f ' ( xi ) f " ( xi ) 2 f (n) ( xi )


f ( xi 1)  f ( xi )  ( xi 1  xi )  ( xi 1  xi )    ( xi 1  xi ) n  Rn
1! 2! n!
f ( xi 1 )  f ( xi ) aproksimasi orde ke nol (zero order)

f ' (xi )
f ( xi 1 )  f ( xi )  ( xi 1  xi ) aproksimasi orde pertama (first order)
1!
Aproksimasi orde kedua (second order):
f ' ( xi ) f " ( xi )
f ( xi 1 )  f ( xi )  ( xi 1  xi )  ( xi 1  xi ) 2
1! 2!

aproksimasi orde ke n :
f ' ( xi ) f " ( xi ) f ( n) ( xi )
f ( xi 1 )  f ( xi )  ( xi 1  xi )  ( xi 1  xi )   
2
( xi 1  xi ) n  Rn
1! 2! n!

• Penambahan suku pada deret akan memberikan taksiran yang lebih baik. Harga
eksak hanya didapatkan bila ditambahkan suku sampai tak hingga

• Untuk tujuan praktis penambahan beberapa suku sudah cukup untuk menghasilan
aproksimasi yang mendekati harga sebenarnya.
5
Deret Taylor (aproksimasi orde ke n )
f ' ( xi ) f " ( xi ) f ( n) ( xi )
f ( xi 1 )  f ( xi )  ( xi 1  xi )  ( xi 1  xi )   
2
( xi 1  xi ) n  Rn
1! 2! n!

Suku-suku sisa, Rn , dimasukkan untuk memperhitungkan semua suku


dari (n+1) sampai tak hingga.
ξ adalah suatu harga x
f (n 1) ( )
Rn  xi 1  xi (n1) yang terletak sembarang
(n  1)! antara xi dan x
i 1

Dengan mendefinisikan suatu ukuran langkah(step size) sebagai


h=(xi+1- xi), deret menjadi:
f " ( xi ) 2 f ( n) ( xi ) n
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi ) h  h  h  Rn
2! n!

Suku sisa : f (n 1) ( ) (n 1)


Rn  h
6 (n  1)!
Deret Taylor (aproksimasi orde ke n )

Rn 
f (n 1) ( ) (n 1)
h Dapat dituliskan :  
Rn  0 h n 1
(n  1)!

dapat memilih seberapa jauh dari xi dan dapat mengontrol banyaknya suku
yang ingin dimasukkan dalam perluasan deret

 
0h n 1 berarti kesalahan pemotongan berorde hn+1 , artinya kesalahan sebanding
dengan ukuran langkah h berpangkat n+1

Misalnya jika kesalahan adalah 0(h), membagi dua ukuran langkah berarti
membagi dua kesalahan, jika kesalahan adalah 0(h2), membagi dua ukuran
langkah akan membagi empat kesalahan
Contoh
Gunakan perluasan deret Taylor orde ke nol sampai orde ke empat untuk
menaksir fungsi : f(x) = -0.1x4 - 0.15x3 - 0.5x2 - 0.25x + 1.2
dan xi = 0 dengan h = 1. Artinya harga fungsi ditaksir pada xi+1 = 1.

8
Contoh:
Hitung f(x) = ex menggunakan perluasan deret Taylor

f ' ( xi ) f " ( xi ) f ( n) ( xi )
f ( xi 1 )  f ( xi )  ( xi 1  xi )  ( xi 1  xi )   
2
( xi 1  xi ) n  Rn
1! 2! n!

dengan xi = 0 dan (xi+1 – xi) = x

Karena turunan pertama dari ex juga adalah ex :


(2.) (ex )” = ex (3.) (ex)”’ = ex, … (nth.) (ex)(n) = ex

Sehingga didapatkan:
2 3 n
x x x
e  1 x    ... 
x
Deret Maclaurin untuk ex

9
2! 3! n!
Contoh:
Aproksimasikan f(x) = cos(x) menggunakan perluasan deret Taylor
dengan n=0 hingga 4

Pilih x=xi+1 dan xi=0 . sehingga (xi+1 – xi) = x


Turunan dari cos(x):
(1.) (cos(x) )’ = -sin(x) (2.) (cos(x) )” = -cos(x),
(3.) (cos(x) )”’ = sin(x) (4.) (cos(x) )”” = cos(x),
……
Sehingga didapatkan:

x2 x4 x6
cos x  1     
2! 4! 6!

10
Contoh
• Gunakan perluasan deret Taylor dengan n=0 hingga 6 untuk
aproksimasi: f(x)= cos x pada xi+1 = π/3 (60o) berdasarkan harga f(x)
dan turunannya pada xi= π/4 (45o).
Artinya h=π/3 – π/4= π/12. Hitunglah juga kesalahan relatif persen
untuk setiap aproksimasi.

Pada aproksimasi orde ke 3 telah dicapai 99.9738% dari harga sebenarnya


Suku Sisa Bagi Perluasan Deret Taylor
f " ( xi ) 2 f ( n) ( xi ) n
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi ) h  h  h  Rn
2! n!

Memotong perluasan deret Taylor setelah suku orde ke nol : f ( xi 1 )  f ( xi )

Sehingga suku-suku sisa (kesalahan) : f " ( xi ) 2 f' ' ' (xi ) 3


R0  f ' ( xi ) h  h  h  .........
2! 3!
Memotong sisa itu sendiri : R0  f ' ( xi ) h

R0 dapat ditentukan jika letak harga


pasti diketahui
Teori Harga Rata-rata
• Teori harga rata-rata: jika sebuah fungsi f(x) dan turunan pertamanya kontinu
di sepanjang suatu interval xi sehingga xi+1, maka akan ada sekurang-
kurangnya sebuah titik pada fungsi yang mempunyai kemiringan, dinyatakan
oleh f’(ξ) yang sejajar dengan jarak yang menghubungkan f(xi) dan f(xi+1).
Parameter ξ menandai harga x dimana kemiringan itu terjadi

Kemiringan f’(ξ) sama dengan


kenaikan R0 dibagi oleh jarak h :
R0
f ' ( )  atau
h
R0  f ' ( ). h

Jadi versi orde pertama adalah :

f ' '   2
R1  .h
2!
Penggunaan Deret Taylor Untuk
Memperkirakan Kesalahan Pemotongan
• Pada contoh sebelumnya yaitu contoh penerjun jatuh, diinginkan untuk
meramalkan kecepatan penerjun (vt) sebagai fungsi waktu. Menggunakan
deret Taylor:

f ' ( xi ) f " ( xi ) 2 f (n) ( xi )


f ( xi 1)  f ( xi )  ( xi 1  xi )  ( xi 1  xi )    ( xi 1  xi ) n  Rn
1! 2! n!

menjadi :

v ' (ti ) v" (ti ) v (n)


(ti )
v(ti 1 )  v(ti )  (ti 1  ti )  (ti 1  ti ) 2    (ti 1  ti ) n  Rn
1! 2! n!

memotong deret setelah suku turunan pertama : v(ti 1 )  v(ti )  v' (t1 ) (ti 1  ti )  Rn
v(ti 1 )  vti  R1
atau: v' (t1 )  -
ti 1  ti ti 1  ti

aproksimasi orde pertama kesalahan pemotongan


Penggunaan Deret Taylor Untuk
Memperkirakan Kesalahan Pemotongan

Dari pers. : f (n 1) ( ) (n 1) v(ti 1 )  vti  R1 *


Rn  h dan v' (ti )  -
(n  1)! ti 1  ti ti 1  ti

v' '  
R1
 ti 1  ti  atau
R1
 0ti 1  ti 
ti 1  ti 2! ti 1  ti

dv v v(ti 1 )  v(ti )
Jadi taksiran dari   atau bagian pertama dari pers. * diatas
dt t ti 1  ti

mempunyai kesalahan pemotongan berorde ti+1 - ti

Kesalahan dari aproksimasi turunan sebanding dengan ukuran langkah. Jika ukuran langkah
dibagi dua, kesalahan turunan menjadi setengahnya
Diferensiasi Numerik
Diferensi terbagi hingga:

f ( xi 1 )  f  xi  f i
f ' ( xi )   0xi 1  xi  atau f ' xi    0h 
xi 1  xi h
Δfi diferensi ke depan pertama

Diferensi terbagi ke depan karena


memanfaatkan data pada i dan i+1 untuk
menaksir turunan
Diferensiasi Numerik
Deret Taylor dapat diperluas ke belakang untuk menghitung suatu harga sebelumnya
berdasarkan harga sekarang

f " ( xi ) 2 f ( n ) ( xi ) n
f ( xi 1 )  f ( xi )  f ' ( xi ) h  h  h  Rn
2! n!
Memotong deret setelah f xi   f xi 1  f i f i diferensi
turunan pertama : f ' ( xi )  
h h h ke belakang
pertama
Diferensiasi Numerik
Cara yang ketiga untuk aproksimasi turunan pertama adalah diferensi terpusat
Mengurangkan persamaan dari perluasan deret Taylor ke belakang dengan
perluasan deret Taylor ke depan:
f ' ' xi  2
f xi 1   f xi   f ' xi h  h  ....
2
f ' ' ' xi  3
sehingga: f xi 1   f xi 1   2 f ' xi h  h  .....
3
f xi 1   f xi 1 
atau: f ' x  
i  0h 2 
2h

Kesalahan pemotongan
berorde h2, sehingga
diferensi terpusat lebih
akurat dari diferensi ke
depan dan ke belakang
Contoh Soal
• Gunakan aproksimasi terbagi hingga ke depan
dan ke belakang dari 0(h) dan diferensi
terpusat dari 0(h2) untuk menaksir turunan
pertama dari :
f(x) = -0.1x4 – 0.15x3 – 0.5x2 - 0.25x + 1.2
pada x=0.5 menggunakan ukuran langkah h=0.5.
Ulangi perhitungan memakai h=0.25
Pendekatan Diferensi Hingga Dari
Turunan Lebih Tinggi
Disamping turunan pertama, perluasan deret Taylor dapat digunakan untuk
menurunkan taksiran numerik dari turunan yang lebih tinggi

Perluasan deret Taylor ke depan dari f(xi+2) dinyatakan dengan f(xi) :

f ' ' xi 


f xi  2   f xi   f ' xi 2h   2h 2  .... *
2
f ' ' xi  2
f xi 1   f xi   f ' xi h  h  .... **
2
Pers. ** dikalikan dua dan dikurangkan dari pers. *, didapatkan :

f  xi  2   2 f xi 1    f xi   f ' ' xi h 2  .....


f xi  2   2 f xi 1   f xi  diferensi terbagi
Sehingga:
f ' ' xi   2
 0h  hingga ke depan
h kedua
Formulasi Diferensi Yang Lebih Akurat
Ketepatan lebih tinggi dapat dikembangkan dengan memasukkan suku-suku tambahan

f ' ' xi  2


Mis. persamaan: f xi 1   f xi   f ' xi h  h  ....
2

Dapat diselesaikan untuk:


f xi 1   f xi  f ' ' xi 
f ' xi  
h

2
h  0 h2   *

f xi  2   2 f xi 1   f xi 


f ' ' xi    0h 
diferensi terbagi **
2 hingga ke depan
h kedua
f xi 1   f xi  f xi  2   2 f xi 1   f xi 
memasukkan pers. * ke dalam
pers. ** untuk memenuhi: f '  xi  
h

2h 2
h  0 h 
2

 f xi  2   4 f xi 1   3 f xi 


atau: f ' xi  
2h
 
 0 h2
Kesalahan Numerik Total
• Kesalahan numerik total adalah penjumlahan dari kesalahan pemotongan (truncation error) dan
kesalahan pembulatan (round-off error)

• Cara untuk mengurangi kesalahan pembulatan adalah dengan meningkatkan angka signifikan.
Kesalahan pembulatan akan bertambah kalau jumlah komputasi dalam analisis dinaikkan.
Sebaliknya, taksiran turunan dapat diperbaiki dengan mengurangi ukuran langkah (step size). Karena
suatu pengurangan ukuran langkah membawa akibat kenaikan komputasi, kesalahan pemotongan
dikurangi jika jumlah komputasi bertambah.

• Tantangannya adalah menemukan titik balik pengurangan (diminishing return) dimana kesalahan
pembulatan mulai meniadakan keuntungan dari pengurangan ukuran langkah
Sumber Kesalahan Lainnya
• Kekeliruan
- kekeliruan dalam memodelkan dan kesalahan
pemrograman

• Kesalahan formulasi
- penyimpangan yang berasal dari model matematika
yang tidak sempurna

• Ketidakpastian data
- ketidakpastian data akibat kesalahan pengukuran
PR
• Kerjakan soal 3.9 s/d soal 3.13 pada buku
Metode Numerik Untuk Teknik, karangan
Steven C.Chapra.

Anda mungkin juga menyukai