Anda di halaman 1dari 30

Sistem Periodik Unsur

Wieda Nurwidada Haritsah Zain

Fakultas Pertanian dan Peternakan


Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim
Riau
Massa atom relatif (Ar)
 Massa Atom relatif adalah perbandingan relatif massa
atom unsur tertentu terhadap massa atom unsur
lainnya.
 Satuan Massa Atom disingkat sma.
1 sma = x massa atom C-12
 Rumus Ar X = massa atom X
1/12 massa atom C-12
 Ar penting dlm ilmu kimia  utk mengetahui sifat unsur
dan senyawa
 3 cara penentuan Ar (massa atom relatif)
a. Hukum Dulong dan Petit
b. Analisis Cannizaro
c. Spektroskopi massa
Massa Molekul Relatif (Mr)
 Massa Molekul Relatif adalah perbandingan massa
1 molekul unsur atau senyawa terhadap massa atom
C-12 dan dirumuskan sebagai berikut :
Mr senyawa = Massa satu molekul senyawa
1/12 massa satu atom C-12
atau
Mr = jumlah total Ar unsur-unsur penyusun
senyawa
 Massa molekul realtif (Mr) suatu senyawa dpt
ditentukan dg beberapa cara, bergantung pd sifat dan
wujud senyawa
 Senyawa berbentuk gas, Mr ditentukan dg 3
cara, yaitu:
a. rapat uap
b. hukum difusi
c. cara Regnault
 Senyawa berbentuk padat ditentukan dg
pengukuran sifat koligatif
Sistem Periodik Unsur
 Digunakan untuk mengelompokkan unsur
dengan kriteria penggolongan unsur dari sifat
energi ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan unsur agar mudah
mengingat, mencari atau memakainya
Perkembangan Sistem
Periodik Unsur
1. Triad Dobereiner
 mencari hubungan antara Ar unsur dengan sifat-
sifatnya
Aturannya dikenal dg nama triad Dobereiner
yaitu, bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan
kesamaan sifat dan massa atomnya kemudian
diurutkan, maka setiap kelompok akan terdiri dari tiga
unsur dan massa atom unsur yang ditengah adalah
rata-rata dari jumlah kedua atom unsur yang di
tepi.
Dobereiner melihat hubungan antara ketiga atom Li,
Na dan K, dgn Na rata-rata dari Ar Li dan K
2. Hukum Oktaf Newland
 mengamati setiap pengulangan delapan
unsur akan terdapat kemiripan sifat (dari sifat
fisika)
 Dengan demikian berarti unsur kesatu mirip
unsur kedelapan, unsur kedua mirip unsur
kesembilan demikian seterusnya.
 Pengulangan ini disebut hukum oktaf
 Setelah unsur-unsur yang ditemukan semakin
banyak, diketahui bahwa pengulangan sifat tidak
selalu terjadi pada unsur kedelapan.
3. Lothar Meyer
- mengamati hubungan antara kenaikan
massa atom dengan sifat unsur, dg membuat
kurva volume atom versus fungsi massa atom
- Ia menyatakan, unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atom secara
vertikal.
- Pengulangan sifat unsur membentuk kolom,
sedangkan unsur-unsur dengan sifat yang
mirip terletak pada baris yang sama.
4. Sistem Periodik Mendeleyev
- mempelajari sifat-sifat unsur dan mencari
kaitannya dengan massa atom relatif
- sistem ini merupakan perbaikan dr hukum oktaf
Newland
- Aturan Mendeleyev, yaitu unsur-unsur dengan
sifat yang mirip ditempatkan pada kolom yang
disebut golongan, sedangkan pengulangan sifat
menghasilkan baris yang disebut periode.
- membagi unsur atas 8 golongan dan 12 perioda
Keunggulan Sistem Periodik
Mendeleyev
 menyediakan beberapa tempat kosong untuk
unsur-unsur yang belum ditemukan.
 meramalkan sifat-sifat unsur yang belum
diketahui.
 menyediakan satu kolom yang kosong pada
group VIII. Kolom ini yang pada
perkembangannya berisi unsur-unsur gas
mulia.
Kelemahan Sistem Periodik
Mendeleyev
 Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai
kesamaan sifat dimasukkan dalam satu golongan,
misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li,
Na, K, Rb dan Cs.
 Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai
dengan kenaikan massa atom.
 massa atom tidak menentukan sekali dimana suatu
unsur empatkan dalam sistem periodik.
Kemudian diperbaharui oleh Sistem periodik Modern
yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
5. Sistem Periodik Modern
- terdapat hubungan antara nomor atom dg volume,
titik lebur, energi ionisasi dan jari-jari atom
- Sifat unsur merupakan fungsi periodik dr nomor
atomnya
- dasar penentuannya dari sistem konfigurasi
elektron
- dari sistem ini, dapat ditentukan jumlah elektron pd
tingkat energi terluar yg disebut elektron valensi
- membagi unsur kedalam 8 golongan dan 7 periode
Lanjutan sistem periodik
modern…
 Unsur yg mempunyai orbital terakhir sama, terletak
dlm blok yg sama. Terdapat 4 macam orbital, maka
ada 4 blok unsur (blok s, blok p, blok d dan blok f)
 Kemudian karena jumlah elektron dlm orbital
s = 2, mk terdapat 2 kolom,
p = 6, terdpt 6 kolom,
d = 10, terdpt 10 kolom,
f = 14, terdpt 14 kolom dlm sistem periodik modern
Penggolongan unsur pd
sistem periodik modern
 Semua unsur blok s dan p disebut golongan
utama, terbagi mjd 8 kolom berturut-turur (IA
s/d VIII A atau 0)  s2 p6
 Blok d dan f disebut golongan transisi, yg
dibagi 8 kolom, teteapi unsur transisi
bergantung pada konfigurasi elektron orbital
(n-1)d ns, pengisian kolom dimulai dari
(n-1)d10 ns1
 Deret lantanida sebenarnya terdapat pada
periode ke-6 dan golongan IIIB, antara nomor
56 sampai 71.
 Unsur-unsur pada deret ini mempunyai sifat
yang mirip dengan unsur lantanium sehingga
disebut deret lantanida.
 Deret Aktinida sebenarnya terdapat pada
periode ke-7 dan golongan IIIB, antara nomor
89 sampai 103.
 Unsur-unsur pada deret ini mempunyai sifat
yang mirip dengan unsur aktinium sehingga
disebut deret

 Sistem periodik ini mengikuti aturan IUPAC


(International Union of Pure and Applied
Chemistry)
Tabel Golongan Unsur
 Periode adalah unsur- unsur dalam satu
periode memiliki jumlah kulit elektron yang
sama. Periode berupa lajur mendatar
(horizontal) pd sistem periodik modern
 Golongan adalah unsur-unsur dalam satu
golongan pada umumnya memiliki sifat kimia
yang mirip, hal ini dikarenakan memiliki
elektron valensi yang sama.
Golongan pd sistem periodik modern berupa
lajur dari atas ke bawah (vertikal),
lanjutan hubungan konfigurasi elektron..

 Penggolongan unsur
 Semua unsur blok s dan p disebut golongan
utama (A), sedangkan
 Blok ddan f disebut golongan transisi
 Golongan utama terdiri dari 8 kolom yg
berturut-turut disebut golongan IA dan VIIIA
Elektron valensi masing-masing golongan
adalah:

 s1 = IA  Unsur golongan VIIIA


 s2 = IIA disebut golongan gas
 s2p1 = IIIA mulia, krn tdk dpt
 s2p2 = IVA bersenyawa dg unsur
 s2p3 = VA lain, dan dsb
 s2p4 = VIA golongan 0 (nol)
 s2p5 = VIIA
 s2p6 = VIIIA
 Krn golongan utama terbagi delapan
golongan kecil, maka unsur transisi dibagi
atas 8 golongan pula, yaitu
 Golongan IB s/d VIIIB
 Unsur transisi bergantung pd konfigurasi
elektron orbital (n-1)d8 dan ns
Konfigurasi elektron unsur golongan B adalah:

 (n-1)d10ns1 = IB  (n-1)d5ns1 = VIB


 (n-1)d10ns2 = IIB  (n-1)d5ns2 = VIIB
 (n-1)d1ns2 = IIIB  (n-1)d6ns2 = VIIIB
 (n-1)d2ns2 = IVB  (n-1)d7ns2 = VIIIB
 (n-1)d3ns2 = VB  (n-1)d8ns2 = VIIIB

n = nomor kulit
Penggolongan periode dan golongan
Contoh konfigurasi elektron

2
Kemiripan sifat unsur
 Kemiripan vertikal
 Kemiripan horizontal
 Kemiripan diagonal
Sifat periodik unsur
1. jari-jari atom,
- dlm satu periode jari-jari bertambah dari kiri ke
kanan
- dlm satu golongan, jari-jari bertambah dari atas ke
bawah
2. Energi ionisasi
- dlm satu periode, energi ionisasi pertama
bertambah dari kiri ke kanan
- dlm satu golongan, energi ionisasi pertama
bertambah dr bawah ke atas
3. Afinitas elektron,
- dlm dari periode, afinitas elektron
bertambah dr kiri ke kanan
- dlm satu golongan, afinitas elektron
bertambah dr bawah ke atas
4. Keelektronegatifan
adalah daya tarik atom terhadap pasangan
elektron yg dipakai bersama dlm ikatan
kovalen
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai