• Indeks PUFA adalah indeks yang digunakan untuk pengukuran karies
yang tidak dirawat • Ada empat kondisi oral akibat karies gigi yang tidak dirawat yang digunakan untuk pengukuran indeks PUFA yaitu keterlibatan pulpa yang ditunjukkan dengan pulpitis, ulserasi, fistula dan abses. Keterlibatan pulpa • Pulpitis adalah proses radang pada jaringan pulpa gigi • Pulpitis reversibel Jika penyebabnya dihilangkan, inflamasi akan menghilang dan pulpa kembali normal. • Pulpitis irreversible merupakan inflamasi parah yang tidak bisa pulih walaupun penyebabnya dihilangkan. • Keterlibatan pulpa dicatat pada saat pembukaan ruang pulpa atau ketika struktur mahkota gigi telah hancur oleh proses karies dan hanya akar atau fragmen akar yang tersisa. Tidak ada probing dilakukan untuk mendiagnosis keterlibatan pulpa. Ulserasi • Ulserasi adalah ulserasi akibat trauma, dapat disebabkan kontak dengan sisa mahkota gigi atau akar yang tajam akibat proses karies gigi • Ulserasi karena trauma mahkota gigi yang tajam dicatat pada saat tepi tajam dari dislokasi gigi dengan keterlibatan pulpa atau fragmen akar menyebabkan ulserasi Fistula • Fistula terjadi karena peradangan karies kronis dan pernanahan pada daerah sekitar akar gigi (periapical abcess). • Peradangan ini akan menyebabkan kerusakan tulang dan jaringan penyangga gigi • Fistula dicatat ketika pus keluar dari saluran sinus yang berhubungan dengan keterlibatan pulpa gigi. Abses • Abses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan infeksi bakteri campuran. • Abses dicatat ketika adanya pus dan terjadi pembengkakan terkait dengan keterlibatan pulpa gigi. Cara perhitungan indeks PUFA/pufa:
• A.Mengisikan kode PUFA/pufa pada kolom tersedia. Kode diisikan sesuai
dengan kondisi gigi yang diamati. Contoh kolom yang akan diisi dengan kode PUFA dapat dilihat pada gambar . Pemberian nilai terhadap kondisi gigi yang diamati hanya dilakukan sau kali untuk setiap gigi. • B .Hitung berapa banyak gigi dalam kelompok kode tertentu. • C .Jumlahkan semua kode. • Skor PUFA seseorang dapat berkisar antara 0-32 untuk gigi permanen. Prevalensinya dihitung sebagai persentase dari populasi dengan skor PUFAsatu atau lebih • Skor PUFA/pufa per orang, yaitu dijumlahkan dengan cara yang sama seperti DMF-T/def-t dan mewakili jumlah gigi yang termasuk dalam kriteria diagnosis PUFA/pufa • Prevalensi PUFA/pufa dihitung sebagai persentase populasi dengan satu atau lebih skor PUFA/pufa. Pengalaman PUFA/pufa untuk populasi dihitung dengan rerata sehingga mungkin berupa nilai desimal. • Data yang ditampilkan oleh indeks PUFA/pufa dapat memberikan gambaran untuk perencanaan program kesehatan yang relevan, sebagai pelengkap data DMF-T. • Indeks PUFA/pufa terbukti adekuat mengukur akibat dari keparahan kerusakan gigi dan dapat digunakan secara universal, bahkan pada kondisi lapangan yang sederhana • Indeks ini mudah dan aman digunakan, hanya membutuhkan sedikit waktu melakukan pemeriksaan dan tidak membutuhkan peralatan tambahan apapun. • Pratiwi, Rini dan Ririn Mutmainnah. 2013. Gambaran keparahan karies pada anak usia 6, 9 dan 12 tahun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menggunakan indeks PUFA/pufa. Jurnal Dentofasial, Vol.12, No.2, Juni 2013:76-80. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. • Yoanda, P. 2014. Skripsi Hubungan Karies yang Tidak Dirawat dengan Indeks Massa Tubuh pada Murid Sekolah Dasar di Perumnas II Kecamatan Medan Denai. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.