Anda di halaman 1dari 67

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL

KESEHATAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING


(PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 42 TAHUN 2017)

Kepala Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional


Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan, Th 2017
JUMLAH PNS MENURUT JABATAN

Jabatan Jumlah Pengawas


(Eselon
1 JPT Utama &Madya 654
IV)
(Eselon I)
7.43%
2 JPT Pratama (Eselon II) 20,383
3 Administrator (Eselon III) 100,016 JFU Administrasi
37.68%
4 Pengawas (Eselon IV) 332,667
5 Pelaksana (Eselon V) 16,809
JFT Guru
6 JFT Guru 1,675,562 37.44%
7 JFT Kesehatan 194,515 JFT Teknis
10.01%
8 JFT Teknis 448,302
9 JFU Administrasi 1,686,407 JFT
Kesehatan
4.34%
Jabatan Fungsional Umum (JFU) Administrasi sangat dominan
(37.68%). Perlu dikelola melalui:
• Pengalihan JFU Adm ke JFT Teknis bagi yang memenuhi syarat
• Peningkatan Kompetensi
• Formasi JFU Administrasi dibatasi
Catatan:
Pengangkatan PNS dari jalur honorer THK1-THK2 dari tahun 2005-2014 = 1.163.883
Penyesuaian/Inpassing

• Proses pengangkatan PNS dalam


Jabatan Fungsional guna
memenuhi kebutuhan organisasi
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan dalam
jangka waktu tertentu
(PerMenkes No. 42/2017)
Tujuan
Pengembangan karier dan
profesionalisme PNS

Peningkatan kinerja organisasi

Memenuhi kebutuhan jabatan


fungsional
Kategori dan Kualifikasi PNS

PNS yang dibebaskan


PNS yang memiliki dan sementara dari
Pejabat pimpinan tinggi,
PNS yang menduduki mengerjakan tugas jabatannya karena
admistrator dan
jabatan pelaksana yang jabatan sesuai dengan dalam jangka waktu 5
pengawas yang memiliki
masih mengerjakan formasi jabatan (lima) tahun sejak
kesesuaian antara
bidang jabatan fungsional tetapi belum diangkat dalam
jabatan terakhir yang
fungsional yang akan diangkat, dengan syarat jabatan/pangkat terakhir
diduduki dengan Jabatan
diduduki minimal selama telah mendapatkan tidak dapat memenuhi
Fungsional yang akan
2 (dua) tahun kenaikan pangkat angka kredit untuk
didudukinya.
setingkat lebih tinggi; kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
Pengecualian
Pejabat Fungsional yang
masih/sedang dalam masa
Penyesuaian/Inpassing

PNS yang sudah


diberhentikan dari jabatan
fungsional tertentu

Perpindahan Jabatan
Fungsional
Persyaratan (Kategori Keterampilan)
1. berijazah paling rendah SLTA atau sederajat /Diploma I/Diploma
II/Diploma III sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan
dari jabatan yang akan diduduki;
2. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a sesuai
dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan
diduduki;
3. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang jabatan
fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
4. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang jabatan fungsional
yang akan diduduki;
5. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
6. Syarat lain yang ditentukan oleh instansi Pembina.
Persyaratan (Kategori Keahlian)
1. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) atau berijazah
paling rendah Magister (S2) atau yang sederajat dari pendidikan tinggi
yang terakreditasi sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari
jabatan yang akan diduduki;
2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a sesuai
dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki;
3. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang jabatan
fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
4. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang jabatan fungsional yang
akan diduduki;
5. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dan
6. Syarat lain yang ditentukan oleh instansi Pembina.
USIA PALING TINGGI :

KETERAMPILAN KEAHLIAN
1. 3 (tiga) tahun sebelum batas 1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia
usia pensiun dalam jabatan pensiun dalam jabatan terakhir
terakhir bagi pejabat bagi pejabat pelaksana.
pelaksana. 2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia
2. 2 (dua) tahun sebelum batas pensiun dalam jabatan terakhir
usia pensiun dalam jabatan bagi administrator dan pengawas.
terkahir bagi administrator 3. 1 (satu) tahun sebelum batas usia
dan pengawas. pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator yang akan
menduduki jabatan fungsional ahli
madya.
4. 1 (satu) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pimpinan tinggi.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
fungsional berdasarkan angka kredit kumulatif untuk
penyesuaian/inpassing.
2. PNS yang dibebaskan sementara dan belum diberhentikan
dari jabatan fungsional :
• Dapat diangkat kembali ke dalam jabatan fungsional
sesuai dengan jabatan yang diduduki dan angka kredit
terakhir yang dimiliki.
• Penghitungan angka kredit untuk kenaikan pangkat bagi
PNS paling kurang 2 (dua) tahun setelah ditetapkan Surat
Keputusan penyesuaian/inpassing PNS yang bersangkutan
dalam jabatan fungsional yang diduduki.
Organisasi pelaksana

Instansi Pengusul
(Kementerian/Lembaga/Pemda)

Pejabat yang Berwenang

Instansi Pembina (Kemenkes)


Instansi Pengusul

Instansi Pusat dan


Daerah (K/L/Pemda)
Memiliki PNS calon Pejabat Fungsional
Kesehatan yang akan mengikuti proses
inpassing

Dipimpin Pejabat Pimpinan


Pratama/Setingkat (Eselon II)
Instansi pengusul
Melakukan persiapan inpassing

Melakukan koordinasi, konsultasi dan


kerjasama

•Tugas:
Melakukan perhitungan kebutuhan formasi

Melakukan seleksi administrasi

Melaksanakan uji kompetensi inpassing

Melakukan monev pelaksanaan inpassing

Melaporkan hasil pelaksanaan inpassing


secara berjenjang
Pejabat yang Berwenang

•Pejabat yang mempunyai


kewenangan melaksanakan
proses pengangkatan,
pemindahan, dan
pemberhentian pegawai ASN
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pejabat yang Berwenang (PyB)

PyB Kementerian: PyB Lembaga: PyB Daerah


Pejabat pimpinan Pejabat pimpinan Pejabat pimpinan
tinggi pratama yang tinggi pratama yang tinggi pratama yang
memimpin satuan kerja memimpin satuan kerja memimpin satuan kerja
yang membidangi yang membidangi yang membidangi
pengelolaan pengelolaan pengelolaan
kepegawaian di kepegawaian di kepegawaian di Daerah
Kementerian Lembaga
Tugas PyB
Validasi dan Verifikasi Usulan
Kebutuhan dari Instansi Pengusul

Menyampaikan usulan kebutuhan


formasi inpassing kpd KeMenPAN
RB melalui e-formasi

Menyampaikan surat resmi usulan


keb formasi inpassing kpd
KeMenPAN RB, tembusan Instansi
Pembina Jabfungkes (Kemenkes),
BKN & Instansi Pengusul

Menyampaikan laporan hasil


pelaksanaan inpassing kpd
Kemenkes melalui Badan PPSDMK
cq. Pusat Penignkatan Mutu SDMK
Instansi Pembina Jabatan Fungsional
Kesehatan
Biro
Kepegawaian

Pusat
Peningkatan
Kementerian Mutu SDMK
Kesehatan RI
Unit Pembina
Jabfungkes (12)

Pusat Pelatihan +
Balai Pelatihan
Kes
Biro Kepegawaian Setjend Kemenkes RI

• Tugas:
1. Melakukan validasi dan verifikasi atas usulan keb formasi inpassing
yang berasal dari SATKER & UPT Kemenkes
2. Koordinasi dengan Biro Hukor Setjend Kemenkes terkait peta
jabatan
3. Koordinasi dengan Unit Pengelola Kepegawaian di Set. Utama
Kemenkes
4. Menyampaikan hasil validasi dan verifikasi formasi inpassing kpd
Pusat Peningkatan Mutu SDMK
5. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan inpassing di lingkungan
Kemenkes kpd Menkes melalui Kepala Badan PPSDMK
Pusat Peningkatan Mutu SDMK Badan PPSDMK

• Tugas:
1. Menerima dan melakukan kompilasi usulan formasi inpassing yang
berasal dari lingkungan Kemenkes melalui Biro Kepegawaian dan
dari luar Kemenkes melalui Unit Pembina Jabfungkes
2. Menyampaikan hasil validasi dan verifikasi usulan formasi
kebutuhan inpassing instansi pengusul atas nama Kemenkes kpd
KeMenPAN RB, tembusan BKN, PyB instansi pengusul dan Instansi
Pengusul
3. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan inpassing yang berasal
dari lingkungan Kemenkes dan luar Kemenkes
(Kementerian/Lembaga/Pemda) kepada KeMenPAN RB dan BKN
Unit Pembina Jabfung Kes

• Terdiri dari 12 Satker yang dipimpin Pejabat Tinggi Pratama yang


berasal dari 5 unit Utama Kemenkes
• Tugas:
1. Melakukan validasi dan verifikasi usulan formasi inpassing yang
berasal dari instansi pengusul di luar Kemenkes
2. Menyampaikan hasil validasi dan verifikasi usulan formasi
inpassing dari instansi pengusul di luar Kemenkes kpd Pusat
Peningkatan Mutu SDMK
3. Mengelola pelaksanaan UK inpassing jabfung binaannya (jadwal,
kebutuhan tim penguji, mekanisme uji kompetensi, proses uji
kompetensi)
4. Melaporkan hasil pelaksanaan inpassing di lingkungan Kemenkes
melalui Set. Unit Utama masing-masing kepada Biro Kepegawaian
untuk disampaikan kpd Pusat Peningkatan Mutu SDMK
Unit Pembina Jabatan Fungsional Kesehatan dan
Jabatan Fungsional Kesehatan
NO UNIT PEMBINA NAMA JABATAN FUNGSIONAL
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan 1. Administrator Kesehatan

2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian 1. Apoteker dan


dan Alat Kesehatan 2. Asisten Apoteker
3 1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Dokter Pendidik Klinis
4. Fisioterapis
5. Okupasi Terapis
6. Ortotis Protetis
7. Perawat
PMK 60/2016
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
8. Perawat Gigi
9. Perekam Medis
10. Refraksionis Optisien
11. Terapis Wicara
12. Teknisi Gigi
13. Asisten Penata Anestesi
14. Penata Anestesi
NO UNIT PEMBINA NAMA JABATAN FUNGSIONAL

4 Dit. Pelayanan Kesehatan Primer 1. Bidan


2. Transfusi Darah
5 Dit. Fasyankes 1. Fisikawan Medis PMK 60/2016
2. Pranata Labkes
3. Radiografer
4. Teknisi Elektromedis
6 Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular 1. Entomolog Kesehatan
Vektor dan Zoonotik
7 Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah 1. Psikologi Klinis
Kesehatan Jiwa dan NAPZA
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat 1. Epidemiolog Kesehatan
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
9 Direktorat Kesehatan Lingkungan 1. Sanitarian
10 Direktorat Gizi Masyarakat 1. Nutrisionis
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 1. Pembimbing Kesehatan Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Tahapan Penyelenggaraan Inpassing Nasional
jabfung Kesehatan
Text in here
1. Penetapan
5. Pengangkatan
Kebutuhan/Formasi

Mar- Nov
April -
des

4. Penerbitan
2. Seleksi
Sertifikat Administrasi
lulus UK

3. Uji
Kompetensi
Inpassing
1. Penetapan Kebutuhan Formasi

Setiap Satker di instansi pengusul PyB melakukan validasi, verifikasi


Usulan keb disampaikan satker
wajib melakukan perhitungan keb & Penetapan Keb tahap 1 atas
kpd PyB
usulan instansi pengusul

Pusat Peningkatan Mutu SDMK Instansi Pembina (Biro


Badan PPSDMK menyampaikan Kepegawaian & Unit Pembina PyB mengisi e-formasi dan
laporan hasil validasi dan Jabfungkes di Kemenkes) menyampaikan usulan kpd
verifikasi atas nama Instansi melakukan validasi dan verifikasi KeMenPAN RB, Instansi Pembina
Pembina kpd KeMenPAN RB, BKN, usulan TAHAP 2 (memberikan (Kemenkes), BKN
PyB, Instansi Pengusul rekomendasi ke Menpan)
2. Seleksi Administrasi

Pelaksanaan Seleksi Administrasi


dilakukan Instansi Pengusul

Dilakukan setelah mendapatkan


jumlah kebutuhan formasi (jenis
JFK , katagori & jenjang JFK)

Validasi dokumen administrasi


3. Uji Kompetensi Inpassing

Pelaksanaan Uji Kompetensi


dilakukan Instansi Pengelola

Dilakukan setelah menetapkan


Tim Penguji & sarpras lainnya

Menetapkan kelulusan
4. Pengangkatan Jabatan Fungsional

Menerbitkan Sertifikat Kelulusan


oleh Intansi Pengelola

Pengangkatan Jabatan Fungsional


sesuai kebutuhan (jenis JFK ,
katagori & jenjang JFK)

Laporan Kegiatan
PELAPORAN kepada ;

Kepala Badan Kepegawaian


Menteri Negara/Kantor Regional
Pendayagunaan Badan Kepegawaian
Negara dalam bentuk
Aparatur Negara dan
rekapitulasi dan surat
Reformasi Birokrasi keputusan pengangkatan
dalam bentuk dalam jabatan fungsional
rekapitulasi. melalui
penyesuaian/inpassing.
8. JADWAL TENTATIF :
No Kegiatan Waktu Pelaksana
1 Sosialisasi Inpassing Jabfung Januari-Desember 2017 1) Kemenkes
Kesehatan 2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
2 Perhitungan kebutuhan calon September-Desember 1) PPK dan PyB Kemenkes
peserta inpassing 2017 2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
3 Penyampaian e-formasi September-Desember 1) PPK Kemenkes
KeMenPAN-RB 2017 2) PPK Kementerian/ Lembaga
3) PPK Pemerintah Daerah
4 Seleksi Administrasi Inpassing Januari-April 2018 1) Satker/UPT Kemenkes
2) Satker/UPT Kementerian/ Lembaga
3) Satker/UPT Pemerintah Daerah
5 Uji Kompetensi Inpassing Mei-Agustus 2018 1) Satker/UPT Kemenkes
2) Satker/UPT Kementerian/ Lembaga
3) Satker/UPT Pemerintah Daerah
6 Proses Pengangkatan September-Oktober 1) PPK dan PyB Kemenkes
2017 2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
7 Pelaporan November-Desember 1) PPK dan PyB Kemenkes
2018 2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
Contact Person

Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional

drg. Ni Ketut Widyaningsih, MKM


HP 085717178737

dr. Jefri Thomas AE, MKM


WA 085716546150
www.themegallery.com
Rencana pelaksanaan inpassing mempertimbangkan kebutuhan
organisasi termasuk kebutuhan satker dan UPT

Sosialisasi dilakukan kepada seluruh satker dan UPT di


lingkungannya dengan berbagai media misalnya pertemuan, surat
menyurat, tampilan berita di web site dan media social, dll
Panitia pelaksana dibentuk dengan melibatkan unsur-unsur terkait

1. Melakukan inpassing spt bagian perencanaan, kepegawaian, sdm, bidang


teknis, dll

persiapan Tim penguji dibentuk berdasarkan jenis jabfung yang akan


mengikuti inpassing (Tim Penguji Perawat menguji Perawat, Tim
Penguji Dokter menguji dokter, dst)
pelaksanaan Sarana, prasarana dan perangkat yang disiapkan untuk inpassing:

inpassing
Pembiayaan: menjadi tanggung jawab masing-masing instansi
pengusul

Ruangan pelaksanaan seleksi administrasi dan uji kompetensi


inpassing

ATK, Sertifikat lulus UK inpassing, formulir portofolio, dll


Contoh

1. Dewi, lulusan Sarjana (S1) Perekam Medis, staus kepegawaian


PNS, pangkat/golongan ruang: Penata Muda Tingkat I/IIIb,
bekerja di rumah sakit umum kab. Tangerang. Ditempatkan di
bagian rekam medis selama 5 tahun dengan jabatan pelaksana
sebagai perekam medis
2. Bapak Andi usia 45 tahun, menjabat sebagai kasubag surveilans
pada dinas kesehatan kota Tangerang selama 3 tahun. Bapak
Andi dapat menjadi peserta inpassing menjadi seorang pejabat
fungsional epidemiolog kesehatan
3. Hesti, pengangkatan ke dalam jabatan fungsional ahli pertama
pada April 2012. Hesti mendapatkan SK pembebasan
sementara dari jabatan fungsional fisioterapi pada April 2017
Karena angka kredit untuk naik ke jenjang ahli muda tidak
terpenuhi. Hesti merupakan target calon peserta inpassing
CONTOH PENGECUALIAN
INPASSING

1. Lenny sedang dalam proses inpassing ke


dalam jabatan fungsional analis kebijakan.
Berkas sudah dimasukkan sejak Januri 2017,
berhubung belum ada SK yang keluar
mengajukan inpassing untuk administrator
kesehatan DIKECUALIKAN INPASSING
2. Suharni sudah menjabat sebagai pejabat
fungsional kesehatan administrator kesehatan
akan mengikuti inpassing sebagai penyuluh
kesehatan masyarakat DIKECUALIKAN
INPASSING
3. Deri sedang dalam proses pembebasan
Persyaratan Pendidikan dan Gol
Jabfungkes
No Jabfungkes PerMenPAN/KepMenPAN Pendidikan Pangkat/Gol
20 REFRAKSIONIS PERATURAN ENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN IJAZAH SLTA PENGATUR/IIc
OPTISIEN APARATUR NEGARA
(TERAMPIL) NOMOR : PER/47/M.PAN/4/2005 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL REFRAKSIONIS OPTISIEN
DAN ANGKA KREDITNYA
21 SANITARIAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN IJAZAH SLTA PENGATUR
(TERAMPIL) APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 10 / M.PAN/3/ MUDA/ IIa
2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA NOMOR 19/KEP/M.PAN/11/2000
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN DAN
ANGKA KREDnNYA
SANITARIAN (AHLI) PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (SI) I PENATA
APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 10 / M.PAN/3/ Diploma IV MUDA/IIIa
2006 TENTANG Kesehatan Masyarakat, Teknik Penyehatan,
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI NEGARA Biologi, Kimia dan
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR Lingkungan
19/KEP/M.PAN/11/2000 TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL SANITARIAN DAN ANGKA KREDnNYA
22 TEKNISI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN Berijazah paling rendah Diploma III (D.III) PENGATUR/IIc
ELEKTROMEDIS APARATUR NEGARA teknik elektromedik
(TERAMPIL) DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL TEKNISI ELEKTROMEDIS DAN ANGKA
KREDITNYA
TEKNISI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN Berijazah paling rendah Sarjana (S.1)/Diploma PENATA
ELEKTROMEDIS APARATUR NEGARA IV (D.IV)/Sarjana Sains Terapan teknik MUDA/IIIa
(AHLI) DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA elektromedik, teknik elektro, teknik nuklir,
NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN kesehatan masyarakat teknik komputer, sosial,
FUNGSIONAL TEKNISI ELEKTROMEDIS DAN ANGKA teknologi industri, teknik fisika, instrumentasi
KREDITNYA medik;
23 TEKNISI GIGI PERATURAN IJAZAH DIPLOMA III TEKNISI GIGI PENGATUR/IIc
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
Melakukan koordinasi, konsultasi & kerjasama
terkait inpassing
Unit Pembina Instansi lain:
PyB
Jabfungkes KeMenPAN RB

Peta keb dan Mekanisme Persetujuan keb


penyusunan keb perhitungan keb formasi yang
formasi formasi diusulkan

Validasi dan Pelaporan


Penyampaian
verifikasi pelaksanaan
usulan
perhitungan keb inpassing

Pelaporan
Pelaksanaan UK
Pelaksanaan
Inpassing
inpassing

Pelaporan
pelaksanaan
inpassing
2. PERTIMBANGAN PENETAPAN
PENETAPA KEBUTUHAN FORMASI
N
ASPEK PERHITUNGAN
KEBUTUHA FORMASI
N
PROSES PENYUSUNAN
FORMASI FORMASI

JABFUNGK ALUR PENETAPAN FORMASI


ES
1. PENETAPAN KEBUTUHAN
• Setiap Satker di Instansi Pengusul WAJIB melakukan
perhitungan kebutuhan formasi jabatan fungsional
kesehatan yang akan mengikuti Inpassing , misalnya ;
1) Puskesmas Cimanggis melakukan perhitungan kebutuhan
formasi jabfung ahli teknologi laboratorium medik, perawat,
bidan, dokter, dokter gigi, teknis kefarmasian, kesehatan
masyarakat, nutrisionis, sanitarian yang dibutuhkan dan
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota Depok
2) Puskat Mutu SDMK melakukan perhitungan keb adminkes
untuk mengikuti inpassing dan menyampaikan kpd Set. Badan
PPSDMK
3) RS. Hasan Sadikin melakukan perhitungan keb jabfungkes untuk
mengikuti inpassing dan menyampaikan kpd Set. Ditjen Yankes
4) Set. Badan PPSDMK, Set. Ditjen Yankes menyampaikan usulan
kebutuhan Satker Unit Utama ke Biro Kepegawaian Kemenkes
Lanjutan Penetapan Kebutuhan 1
• Satker menyampaikan usulan kebutuhan kepada PyB di Instansi
Pengusul
1)Dinkes kota Depok menyampaikan usulan seluruh UPTD di
wilayahnya kpd SETDA/BKD kota Depok
2)Set. Badan PPSDMK menyampaikan usulan seluruh satker/UPT
di lingkungannya kpd Biro Kepegawaian Kemenkes
• PyB instansi pengusul melakukan validasi, verifikasi dan penetapan
kebutuhan formasi Jabfungkes
• PyB mengisi e-formasi dan menyampaikan usulan (melalui surat
resmi) keb formasi jabfungkes kpd KeMenPAN RB, Kemenkes,
tembusan kpd Kepala BKN dan Instansi Pengusul
1)Setda/BKD kota Depok mengisi e-formasi dan mengirim surat
resmi usulan keb formasi
2)Biro Kepegawaian mengisi e-formasi dan mengirim surat resmi
usulan keb formasi
Lanjutan Penetapan Kebutuhan 2
• Kemenkes melakukan validasi dan verifikasi atas usulan
kebutuhan dari Pusat (Kementerian/Lembaga) dan Daerah
(Prov/kab/kota)
1) Usulan Satker/UPT Kemenkes: Biro Kepegawaian bekerjasama
dengan Biro Hukor
2) Usulan Kementerian/Lembaga (luar Kemenkes): Unit Pembina
Jabfungkes
3) Usulan Provinsi/Kab/Kota: Unit Pembina Jabfungkes
4) Hasil validasi dan verifikasi disampaikan kpd Pusat Peningkatan
Mutu SDMK
• Kemenkes melalui Pusat Peningkatan Mutu SDMK Badan
PPSDMK menyampaikan hasil validasi dan verifikasi (melalui
surat Resmi) kpd KeMenPAN RB, tembusan kpd BKN, PyB,
Instansi Pengusul
Pertimbangan Penetapan Kebutuhan
Formasi
Disusun per jenjang jabatan fungsional
• Terampil: pemula, pelaksana/terampil, pelaksana
lanjutan/mahir, penyelia
• Ahli: pertama, muda, madya, utama

Memperhatikan Objek kerja Jabfung


• Pasien: Dokter, Perawat, dll
• Alat: Elektromedis, Perekam Medis, dll
• Pasien dan Alat: Radiografer, Pranata Lab kes, dll

Mempertimbangkan Rumah Jabatan


• Puskesmas: Kota, desa, terpencil sangat terpencil
• Rumah Sakit: A,B,C,D, khusus, pendidikan, dll
ASPEK PENGHITUNGAN FORMASI

Beban Kerja:
Program kerja unit kerja target
pekerjaan jenis dan jenjang jabfung kes

Standar Kemampuan rata-rata (norma


waktu)

Waktu Kerja Efektif (1 hari / 1 bln / 1


thn)
Proses Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional
Kesehatan

ABK Keb.
Pegaw
Menjadi Uraia
ai
n
Analisi
Nama Kegia
s
Jabata tan kegiata
n Cara n yg
Peta Formasi ada AK
Jabatan Menentu
Jabfung kan
Info jabfungk kes formasi Hitung jam
Jab es kerja efektif
per butir
kegiatan
Hitung
Anja Tuga volume
b s kegiatan/thn
Poko
k
a. Langkah pertama adalah menyusun peta
jabatan
b. Formasi jabfungkes dapat disusun bila ada
peta peta jabatan
DOKUMEN
2. SELEKSI SELEKSI
ADMINISTR PELAKSANAAN
ASI SELEKSI
INPASSING
KELULUSAN
Daftar Tilik Seleksi Administrasi
No
Inpassing
Dokumen Persyaratan Ketersediaan Ket

Ada Tidak
1 FC ijazah pendidikan sesuai persyaratan jabfungkes yang akan diduduki dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang

2 FC SK CPNS yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang

3 FC SK Pengangkatan PNS yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang

4 FC SK KP terakhir yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang

5 SPMT di bidang jabfung yang akan diduduki yang ditandatangani oleh pimpinan unit
kerja

6 Surat Rekomendasi Pimpinan sesuai format dalam PMK 42/2017

7 Surat Pernyataan Bersedia diangkat jabfungkes

8 FC Nilai Prestasi Kerja bernilai “baik” dalam 1 tahun terakhir yang dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang
9 Daftar Riwayat Hidup dan Dokumen penilaian portofolio sesuai format PMK 42/2017

10 FC SK Pembebasan Sementara dari jabfungkes sebelumnya


KELULUSAN SELEKSI ADMINISTRASI

Penetapan kelulusan seleksi administrasi dilakukan


pemeringkatan/rangking
Pertimbangan dalam pemeringkatan/Rangking:
Pangkat dan golongan ruang paling tinggi sampai paling rendah
Tingkat pendidikan paling tinggi sampai paling rendah
Masa Kerja dalam bidang jabfungkes yang akan diduduki paling lama
sampai paling sebentar
Usia paling tua sampai paling muda
Hal lain seperti prestasi kerja, penghargaan, dll
KETENTUAN TAMBAHAN:
PNS latar belakang Pendidikan di bawah Diploma III yang diangkat ke dalam
jabfungkes DIWAJIBKAN meningkatkan Pendidikan ke jenjang Diploma III yang
sesuai dengan persyaratan kualifikasi Pendidikan jabfungkes yang akan diduduki
paling lambat tahun 2020 (Bab II huruf B.a.1) sesuai UU 36/2014 tentang
Tenaga Kesehatan
Apabila PNS tersebut yang telah diangkat ke dalam jabfungkes tidak
meningkatkan pendidikannya ke jenjang Diploma III maka akan diberhentikan
dari jabatan fungsional yang diduduki
Instansi pengusul pusat dan daerah menyampaikan hasil pelaksanaan seleksi
administrasi dalam bentuk Berita Acara kepada PyB dengan tembusan kpd
instansi Pembina sesuai dengan formulir pada PMK
Contoh pemeringkatan “Jabfung Adminkes”

No Nama Pangkat/Gol Masa Kerja NIP Ket

1 Suharni, SKM, MKM Pembina/IVa 20 tahun 6 bulan 197308271997032001

2 Yopi Ananda, S.Komp. Penata TK I/IIId 13 tahun 9 bulan 197805082003121002


MKM

3 Deri Pinesti, SKM, MKM Penata TK I/IIId 12 tahun 9 bulan 197403242005012007

4 Drg. Ni Ketut W, MKM Penata TK I/IIId 10 tahun 9 bulan 198002282007012007

5 Lenny Agustaria B, SST. Penata/IIIc 11 tahun 5 bulan 197908222006042002


M. Fis

6 Rahayu Astuti, MKM Penata Muda 198

7 Drg. Alia Nutria

8 Lentik W, SKM, MPH


TIM PENGUJI UK
3. UJI PERSYARATAN TUK
KOMPETEN
SI
METODE UK
INPASSING

KELULUSAN UK
Persyaratan UK Inpassing

Peserta Tim Penguji Metode UK TUK

• PNS yang telah • Tim penguji • Penilaian • Di instansi


lulus seleksi dibentuk Portofolio pengusul
adm inpassing sesuai dengan • Sesuai format • Tempat lain
jenis dan portofolio yang
jenjang calon PMK 42/2017 ditetapkan
peserta yang pimpinan
akan inpassing instansi
• Ditetapkan pengusul dan
dengan SK atau Unit
pimpinan Pembina
instansi jabfungkes
• Minimal
berjumlah 3
orang
Persyaratan Tim Penguji
• Instansi pengusul membentuk tim penguji sesuai dengan jenis
dan jenjang jabfungkes yang akan di inpassing (sesuai kebutuhan)
• Tim Penguji ditetapkan dengan SK pimpinan instnasi pengusul
setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama / Ess. 2
• Tim penguji berjumlah paling sedikit 3 orang
• Unsur tim penguji:
1) Tim penilai jabfungkes (pusat/daerah) atau pejabat
fungsional kesehatan yang ada dan memiliki jenjang jabatan
paling rendah setingkat calon pejabat fungsional yang akan
diuji
2) Pejabat struktural/atasan langsung/pimpinan unit kerja
3) Pengelola kepegawaian unit kerja dan atau unsur Pejabat
Pembina Kepegawaian instnasi pengusul
Persyaratan tim penguji.....lanjutan
• Apabila instansi pengusul tidak dapat membentuk tim
penguji, maka instansi pengusul melaporkan kpd Unit
Pembina jabfungkes masing-masing
• Unit Pembina jabfungkes dapat membentuk tim penguji
kompetensi inpassing untuk menguji di Pusat/Daerah
• Apabila peserta uji lebih dari 30 orang dapat dibentuk
lebih dari satu tim penguji
Lanjutan Tim Penguji…
• Apabila sudah dibentuk tim penguji kompetensi kenaikan
jenjang jabfungkes maka tim tersebut dapat ditetapkan sebagai
tim penguji kompetensi inpassing jabfung bagi jabfungkes
perawat, perawat gigi, perekam medis, radiographer,
pembimbing kesja, teknisi elektromedis
• Jika tidak dapat dibentuk tim penguji Unit Pembina
Jabfungkes mengelola teknis pelaksanaan UK Inpassing dengan
cara:
• membentuk tim penguji pusat yang juga bertanggung jawab
menguji
• peserta daerah. K/L
 menggabungkan pelaksanaan UK Inpassing di instansi
pengusul yang
 memenuhi persyaratan
 pelaksanaan UK Inpassing dilakukan di Unit Pembina
Contoh unsur Tim Penguji UK Inpassing

1. Tim penilai jabatan fungsional Pusat/Daerah atau Pejabat


Fungsional yang memiliki jenjang jabatan paling rendah setingkat
calon pejabat fungsional yang akan diuji
2. Pejabat struktural/atasan langsung/pimpinan unit kerja
3. Pengelola kepegawaian unit kerja dan atau unsur Pejabat
Pembina Kepegawaian instansi pengusul
Tim penguji kompetensi perawat di RS. A untuk jenjang perawat
Ahli Muda:
* Ns. Maisaroh, perawat jenjang Muda unsur pejabat fungsional
* Ns. Syahrul (Kepala bidang keperawatan) unsur pejabat
struktural
* Ibu Laila (staf bag kepegawaian) unsur kepegawaian
Tim Penguji UK
Pada Satker A terdapat calon peserta inpassing “Perawat” sebagai berikut:

No Jenis dan Jenjang Jabfung Jumlah Ket

1 Perawat Pelaksana/Terampil 40 Dibentuk 2 Tim Penguji

2 Perawat Pelaksana Lanjutan/Mahir 35 Dibentuk 2 Tim Penguji


3 Perawat Penyelia 30 Dibentuk 1 Tim Penguji
4 Perawat Ahli Pertama 25 Dibentuk 1 Tim Penguji
5 Perawat Ahli Muda 10 Dibentuk 1 Tim Penguji
6 Perawat Ahli Madya 15 Dibentuk 1 Tim Penguji
Dari kondisi di atas maka instansi pengusul tersebut idealnya membentuk 8
tim penguji jika tidak memungkinkan maka alternative solusi:
1) Dari kategori terampil total 105 peserta maka dapat dibentuk 2 tim
penguji terdiri dari 1 tim penguji jenjang Pelaksana Lanjutan/Mahir dan 1
tim penguji jenjang Penyelia
2) Dari Kategori Ahli dibentuk 2 Tim penguji total 50 peserta maka dapat
dibentuk 2 tim penguji terdiri dari 1 tim penguji Muda dan 1 tim Penguji
Madya
Mekanisme Pengusulan UK Inpassing

Instansi pengusul
menyampaikan daftar
Instansi pengusul
calon pejabat Unit Pembina
melaksanakan UK
fungsional kes yang mengirimkan
Inpassing paling lama
telah lulus seleksi adm konfirmasi jadwal dan
5 hari kerja untuk 1
dan usulan jadwal, lokasi UK Inpassing
jenis kategori
lokasi pelaksanaan UK kpd instansi pengusul
jabfungkes
kpd unit Pembina
jabfungkes
Tempat Uji Kompetensi Inpassing
• TUK inpassing: instansi pengusul atau tempat lain yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pengusul dan atau unit
Pembina jabfungkes
• Persyaratan TUK:
1) Instansi setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama/Ess. 2
2) Memiliki tim penguji
3) Memiliki jumlah calon peserta uji kompetensi minimal 5 orang
untuk satu jenjang jabfungkes
4) Memiliki ruangan khusus tempat pelaksanaan UK inpassing
• Apabila Unit Pembina jabfungkes menilai tidak
memungkinkan pelaksanaan UK inpassing di instansi
pengusul, maka Unit Pembina jabfungkes dapat menetapkan
pelaksanaan inpassing digabung dengan instansi pengusul
lainnya atau dilaksanakan di Unit Pembina jabfungkes
Contoh TUK

1. Pimpinan instansi setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama/Eselon II


2. Memiliki Tim Penguji
3. Memiliki calon peserta UK minimal 5 orang untuk satu jenjang
• Rumah sakit A, dipimpin seorang Direktur Eselon IIa, memiliki calon peserta
UK Inpassing sebanyak 40 perawat pelaksana/terampil dan 2 tim penguji
dapat menjadi TUK
• KKP B, dipimpin seorang kepala kantor Eselon IIb, memiliki calon peserta UK
inpassing sebanyak 4 orang bidan penyelia, memiliki 1 tim penguji tidak
dapat menjadi TUK
• Balai C, dipimpin seorang kepala balai Eselon IIIa, memiliki 15 calon peserta
UK Inpassing Adminkes Ahli Pertama, memiliki 1 tim penguji tidak dapat
menjadi TUK
• Satker D, dipimpin seorang kepala satker eselon IIa, memiliki 10 calon
peserta UK inpassing Penyuluh kesmas ahli muda, tidak memiliki tim
penguji tidak dapat menjadi TUK, dapat menjadi TUK dengan
mendapatkan tim penguji unsur teknis dari tempat lain sesuai dengan hasil
koordinasi dengan unit pembina jabfungkes
Metode Uji Kompetensi Inpassing
• Metode UK Inpassing: Portofolio
• Jika diperlukan, atas pertimbangan tim penguji dapat
dilakukan dengan tatap muka
• Dokumen UK Inpassing tediri atas:
1) Dokumen seleksi administrasi
2) Dokumen unsur utama jabfungkes sesuai dengan
persyaratan masing-masing jabfungkes
• Penilaian unsur utama adalah penilaian atas dokumen
pendukung/bukti fisik pelaksanaan butir kegiatan utama
dan pengembangan profesi yang sesuai jenjang jabatan
fungsional kesehatan kesehatan masing-masing
• Format dokumen portofolio sesuai PMK 42/2017
Kelulusan UK Inpassing
Hasil penilaian tim
penguji Daftar peserta lulus
disampaikan kpd UK inpassing
Penetapan pimpinan instansi dinyatakan dalam
kelulusan pengusul sebagi peringkat/rangking
berdasarkan dasar penerbitan nilai batas lulus
hasil sidang sertifikat lulus UK tertinggi sampai
tim penguji inpassing terendah

Hasil penilaian Penetapan hasil


dari tim penguji kelulusan adalah
mutlak dan LULUS/TIDAK
tidak dapat LULUS
diganggu gugat
Contoh peringkat hasil UK Inpassing jabfung
Adminkes
No Nama Pangkat/Gol Masa Kerja NIP Peringkat UK

1 Suharni, SKM, MKM Pembina/IVa 20 tahun 6 bulan 197308271997032001 1

2 Yopi Ananda, S.Komp. MKM Penata TK I/IIId 13 tahun 9 bulan 197805082003121002 3

3 Deri Pinesti, SKM, MKM Penata TK I/IIId 12 tahun 9 bulan 197403242005012007 4

4 Drg. Ni Ketut W, MKM Penata TK I/IIId 10 tahun 9 bulan 198002282007012007 6

5 Lenny Agustaria B, SST. M. Fis Penata/IIIc 11 tahun 5 bulan 197908222006042002 5

6 Rahayu Astuti, MKM dst dst dst 2

7 Drg. Alia Nutria 7

8 Lentik W, SKM, MPH 8

• Pemeringkatan berdasarkan:
1. jumlah dokumen pendukung/bukti fisik yang dilampirkan pada lembar portofolio yang
memadai, valid, asli dan terkini
2. Kesesuaian jenjang jabatan dengan dokumen pendukung/bukti fisik yang dilampirkan
3. Hal lain misalnya prestasi kerja secara nasional/internasional, dll
Sertifikat Lulus UK Inpassing
Instansi pengusul menerbitkan sertifikat lulus UK
Inpassing yang ditandatangani oleh pimpinan instansi
pengusul paling rendah setingkat pejabat pimpinan
tinggi pratama

Format sertifikat UK Inpassing sesuai formulir 10 pada


PMK 42/2017

Instansi pengusul menyampaikan hasil pelaksanaan


UK Inpassing dalam bentuk BA dengan melampirkan
FC sertifikat lulus UK Inpassing seluruh peserta yang
dilegalisasi oleh pejabat yang bewenang kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian Instnasi Pengusul
denhan tembusan kepada Kemenkes dan Unit
Pembina
Pengangkatan Jabfungkes

Sertifikat lulus Format SK Pengangkatan Proses


UK Inpassing sesuai berdasarkan pengangkatan
digunakan formulir 9 formasi yang sesuai dengan
sebagai dasar telah disetujui ketentuan
pengangkatan dan peraturan
ke dalam ditetapkan perundang-
jabfungkes oleh undangan
KeMenPAN RB
ANGKA KREDIT KUMULATIF INPASSING KATEGORI KETERAMPILAN
ANGKA KREDIT KUMULATIF INPASSING KATEGORI KEAHLIAN

Anda mungkin juga menyukai