Anda di halaman 1dari 45

MENARA DESTILASI

Oleh:
Ir. H. Tjukup Marnoto. BE. MT. PhD.
MENARA DESTILASI

Kondensor parsial
Kondensor total
Destilat Uap
(DV)
Destilat
(D)
Umpan Umpan (F)
(F) C1,C2,C3, x1,
x2, x3,TF

Botom (B) Botom (B)


Top product
(DT)
Umpan C1,C2, x1DT,
(F) x2DT, ,TDT
C1,C2, x1,
x2,TF Seksi atas menara
(Enricher)

Destilat
(D)
Botom (B) C1,C2, x1D,
C1,C2, x1B, x2D, TD
x2B,TB
Seksi bawahmenara Umpan
(Striper) (F)
C1,C2, x1,
x2,TF Botom (B)
C1,C2, x1B,
Steam x2B,TB
QCD QV

QD QCD
Destilat
(D)
C1,C2,C3,
Umpan x1D, x2D, QR QD
QF (F) x3D,TD
C1,C2,C3,
x 1 , x2 , QVB
x3,TF
QB
Botom (B)
C2,C3, x2B, QB
x3B,TB QRB

QRB QLB
NERACA MASSA
F  BD
X Fi F  X Bi .B  X Di. D

NERACA PANAS
QUmpan  QBoiler  QBotom  QDestilat  Qkondensor
KONDISI OPERASI (Suhu dan Tekanan)

PENDINGN PADA KONDENSOR

a. Pendingin air
Usahakan memakai pendingin yang paling murah
yaitu air sebagai pendingin
• Suhu air = suhu sekeliling ( 30 – 36oC)
• ΔT yang diijinkan ( 6 – 20oC)
suhu air pendingin > 50oC tidak diperbolehkan
karena dapat mengakibatkan kerak sehingga
transfer panasnya terganggu
b. Refrigeration
Refrigeration dipakai sebagai pendingin kondensor
agar tekanan dan suhu operasi rendah, Pemakaian
refrigerant di sesuaikan dengan suhu yang di
inginkan:

• Freon, NH3 dapat mencapai suhu sekitar – 20oC


• C3H8 -------------“ ------------------- – 30oC
• C3H6 -------------“ ------------------- – 35oC
• C3H4 -------------“ ------------------- – 100oC
• CH4 -------------“ ------------------- – 150oC
• MCR (multi component refrigerant)--- –162oC
• Δt yang diijinkan : 3 – 10oC.
c. Udara Pendingin
• Untuk daerah yang kekurangan air
• Cooler yang dipakai jenis fin-fan cooler
• Suhu udara pendingin = suhu sekeliling
• Δt = 20 – 500C

Pemanas/Reboiler
Pemanas fluid
• Dalam rangka “ energi integrasi “ atau “ energi
utilization “/penghematan energi
• Δt =10 – 20oC
Pemanas steam
paling banyak dipakai suhu tergantung tekanan,
umumnya dipakai uap air jenuh yang akan keluar
sebagai embunan
• Δt = 10 – 60oC
Api langsung jarang digunakan karena
pengendaliannya susah terutama pada bagian bawah/
Bottom. Perlu furnace/dapur.

Hot oil (minyak pemanas).


Untuk suhu reboiler yang cukup tinggi minyak
pemanas dipakai bila dibandingkan dengan memakai
uap air masih lebih murah atau di pabrik tersedia
cukup dibandingkan dengan air.
Δt = 20 – 60 C
MENENTUKAN SUHU DAN TEKANAN OPERASI PADA
KESETIMBANGAN FASA BERLAKU HUKUM ROULT-DALTON :

xi , yi = molfraksi komponem i
Pt = tekanan total dari sistem
Pio =tekanan uap murni

Yi   Ki .X i  1 Yi
 Xi   K 1
i
Plate atau Stage atau Trays (N)
Menara Destilasi
N dapat dihitung dengan bermacam-macam cara :
– plate to plate calculation
– cara Mc Cabe and Thiele ( di OTK )
– Cara Fenske underwood
– Short-cut calculation.

Untuk menentukan N ini yang ikut berperan adalah :


– R min ( refluk minimum)
– Nmin ( jumlah plate min)
– R (refluk)
–perbandingan R/Rmin dan N/Nmin
–effisiensi plate
REFLUX (R)

Total reflux is the condition when all the condensate is


returned to the column as reflux: no product is taken off
and there is no feed.
Minimum reflux : As the reflux ratio is reduced a pinch
point will occur at which the separation can only be achieved
with an infinite number of stages.
Optimum reflux ratio : Practical reflux ratios will lie
somewhere between the minimum for the specified
separation and total relux.
Destilasi Multi Komponen untuk menghitung Refluk minimum
dipakai Persamaan Underwood.
q = 1 untuk umpan pada titik didihnya (cair jenuh)
q = 0 untuk umpan pada titik embunnya (uap jenuh)
the feed enters at 158°F and its bubble point is 266oF, the feed is
considered sub-cooled
Cara shot cut
Konstanta
Underwood
dapatdibaca
pada grafik
sbb:
R min untuk kondisi Umpan/Feed
dibawah titik didih
Minimum Reflux Ratio
Because this is not feed at its boiling point, but subcooled
liquid, the convenient charts cannot be used with accuracy.
Using Underwood's general case:
McCormick [97] presents a correlation for Gilliland’s
chart relating reflux, minimum reflux, number of
stages, and minimum stages for multicomponent
distillation.
Smin atau Nmin dihitung dengan
Persamaan Fenske
lk = light key component= ringan
hk = heavy key component= berat
Cara grafis dengan dasar persamaan Gilliland
McCormick [97] presents a correlation for Gilliland’s
chart relating reflux, minimum reflux, number of
stages, and minimum stages for multicomponent
distillation. (Ludwig Vol 2)
Perhitungan N
cara Fenske Underwood – Gilliland
Overall column efficiency. This is sometimes confusingly
referred to as the overall plate efficiency
the Murphree plate efficiency are related by an equation
derived by Lewis (1936)

Eduljee (1958) has expressed the O'Connell correlation in the


form of an equation :
Feed point Location
(Erbar-Maddox, methods)

Where:
NR = number of stages above the feed, including any partial condenser.
NS = number of stages below the feed, including the reboiler.
B = molar flow bottom product.
D = molar flow top product.
XF,hk = concentration of the heavy key in the feed
XF,lk = concentration of the light key in the feed
XD,hk = concentration of the heavy key in the top product..
XB,lk = concentration of the light key in the bottom product.
Catatan:
MENENTUKAN DIAMETER MENARA
Cara yang biasa dipakai ialah berdasarkan kecepatan
(V) maximum aliran fluida didalam menara, baik cairan
maupun uap (gas).
Karena Jika aliran terlalu cepat kontak fase cair dan
uap kurang sempurna sehingga pemisahan tidak
berjalan dengan baik.
Bila Vgas> Vmax terjadi gas blowing.
Operasi normal terjadi pada daerah antara back
tropping dengan gas blowing.
lihat dalam gambar 16-11 Nelson atau gambar 14 – 24
Smith.Aliran uap ada hubungannya dengan gas blowing
Cross tray pada menara
Kecepatan uap melalui menara (superficial linier gas velocity) :

= Berat Jenis Cairan. = Berat JenisGas/Uap.


K= Konstanta Tray Spasing { dicari dengan fig: tray
spasing constans (K) Vs Tray Spasing dan parameter
tinggi slot (hs)}
Nilai hs dipengaruhi oleh tekanan operasi menara
destilasi, misalnya :
Tekanan Atmosferis hs = (1 s/d 2,5) in
Tekanan hampa hs = (0.5 s/d 1,5) in
Tekanan 50-100 psig hs = (1,5 s/d 3)in
Tekanan 200 -500 psig hs = (3 s/d 4) in
Sedangkan tray spasing berhubungan dengan diameter
menara, batasan yang sering dipakai :
D = 2,5 – 4 ft t = 18 in
D = 5 – 20 ft t = 24 in

Kecepatan operasi V = (0.65-08)Vmax (biasa dipakai 0.7/70%)

Q = Kecepatan volumetrik Gas/Uap yang mengalir


didalam menara. (ft3/det)
Oleh sebab kecepatan aliran pada bagian atas dan bawah
menara adalah sering berbeda, maka peninjauan diameter
dilakukan terhadap keduanya. Apabila perbedaan diamter
atas dan bawah tidak terlalu besar, maka diameter menara
diambil sama, mengituti yang besar

Untuk mendapatkan Q didalam menara, perlu disusun Neraca


Massa sehingga didapat volume Gas ( atas dan Bawah)

Untuk mencari Q atas maupun bawah , dikalikan dengan


berat jenis dan sesuaikan satuannya
Mencari densitas campuran Gas/Uap. Asumsi berlaku hukum
Gas Ideal:

Vo = 359 cuft/lbmol
= 22,4 lt/gmol
To = 273oK = 492oR
Po = 1 Atm = 14.7 psi
KERJAKAN DENGAN DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai