Anda di halaman 1dari 67

PROSEDUR

PELAKSANAAN CARA
PEMBUATAN ALAT
KESEHATAN YANG
BAIK (CPAKB)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM INDUSTRI


ALKES DALAM PENERAPAN CPAKB
MALANG, 11-13 DESEMBER 2017
Apa yang harus
didokumentasikan
?

2
Pedoman Mutu

Pedoman Mutu merupakan dokumen tingkat pertama yang


memberikan gambaran mengenai :
Profil perusahaan
Komitmen Manajemen
Tanggung Jawab Manajemen
Kebijakan Manajemen yang berkaitan dengan produk yang
akan disalurkan
Struktur organisasi danTanggung jawab dan wewenang
personel
Proses atau kegiatan yang dibutuhkan untuk menjamin mutu
produk atau jasa

3
Prosedur Mutu

Merupakan dokumen yang berisi mengenai urutan suatu proses secara


kronologis yang melibatkan fungsi fungsi dalam organisasi
Format prosedur mutu:
Tujuan
Ruang lingkup
Definisi
Dokumen pendukung
Rincian prosedur
Catatan mutu
Kriteria keberhasilan
Catatan perubahan

4
Intruksi Kerja

Merupakan dokumen yang berisi uraian langkah demi langkah yang lebih
rinci suatu aktivitas dari stu fungsi organisasi dan biasanya bersifat teknis
Suatu contoh yang baik mengenai intruksi kerja adalah mengenai
pengoperasian komputer
Intruksi kerja dapat berupa : narasi , diagram alir, gambar, foto atau
kombinasi dari bentuk tersebut

5
Apa yang harus
didokumentasikan
?

6
Pedoman Mutu

Pedoman Mutu merupakan dokumen tingkat pertama yang


memberikan gambaran mengenai :
Profil perusahaan
Komitmen Manajemen
Tanggung Jawab Manajemen
Kebijakan Manajemen yang berkaitan dengan produk yang
akan disalurkan
Struktur organisasi danTanggung jawab dan wewenang
personel
Proses atau kegiatan yang dibutuhkan untuk menjamin mutu
produk atau jasa

7
Prosedur Mutu

Merupakan dokumen yang berisi mengenai urutan suatu proses secara


kronologis yang melibatkan fungsi fungsi dalam organisasi
Format prosedur mutu:
Tujuan
Ruang lingkup
Definisi
Dokumen pendukung
Rincian prosedur
Catatan mutu
Kriteria keberhasilan
Catatan perubahan

8
Intruksi Kerja

Merupakan dokumen yang berisi uraian langkah demi langkah yang lebih
rinci suatu aktivitas dari stu fungsi organisasi dan biasanya bersifat teknis
Suatu contoh yang baik mengenai intruksi kerja adalah mengenai
pengoperasian komputer
Intruksi kerja dapat berupa : narasi , diagram alir, gambar, foto atau
kombinasi dari bentuk tersebut

9
DASAR-DASAR CPAKB

REGULASI
PROSEDUR
PELAKSANAAN
CPAKB
1. Manajemen
2. General Affair
3. Marketing
4. PPIC
5. Pembelian
6. Personalia/HRD
7. Quality Control dan Quality Assurance
8. Riset and Development
9. Production dan Enggineering
10. Gudang bahan baku dan gudang produk jadi
MANAJEMEN
Tanggung Jawab
Industri Alat Kesehatan
Industri Alat Kesehatan harus membuat
Produk sedemikian rupa agar :

Sesuai dengan tujuan penggunaan


Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen registrasi
Tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunaannya karena
tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif.
suatu “kebijakan mutu”, memerlukan
partisipasi dan komitmen dari semua
jajaran disemua departemen didalam
perusahaan, para pemasok dan para
distributor,
Yang harus
disiapkan ???
Pedoman Mutu
Kebijakan Mutu … penerapan CPAKB
Sasaran Mutu … perbagian mempunyai sasaran
mutu/ target
SOP Audit Internal
SOP Manajemen Resiko
SOP Pengendalian Dokumen
SOP Tinjauan Manajemen
SOP Pengendalian Catatan
SASARAN MUTU
DAN WAKIL
MANAJEMEN
Sasaran Mutu

Dalam perencanaan sistem manajemn mutu ini berupa rangkaian kegiatan dan
personil yang bertanggung jawab terhadap sasaran mutu yang akan dicapai, dan
perencanaan ini harus selalu di monitoring pencpaian sasaran mutunya secara
rutin. Apakah sasaran mutu sudah tercapai atau belum dan dievaluasi penyebab
dari tidak tercapainya sasaran mutu tersebut.

Wakil Manjemen

merupakan perwakilan dari manejemen yang tugasnya menjamin bahwa


proses yang dibutuhkan untuksistem manamen mutu ditetapka,
diimplementasikan dan dipertahankan , wakil manajemen ini dibuktikan
dengan sebuah surat tugas atau penunjukan dari manjemen sebagai
wakil manajemn.
KOMUNIKASI
INTERNAL
komunikasi internal ini bisa berupa rapat rapat yang dihadiri oleh tiap
perwakilan masing maing bagian,bisa berupa poster yang ditempel
mengenai visi misi , sasaran mutu dan kebijakan perusahaan yang
ditempatkan di ruangan yang bisa dilihat oleh semua karyawan.
Audit Internal

Tujuan audit mutu internal adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek
produksi dan pengawasan mutu industri alat kesehatan memenuhi ketentuan
Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB).
SK Tim Audit Internal
Kompetensi Auditor Internal
Training Auditor Internal
Prosedur Audit Internal
Kesesuaian pelaksanaan audit internal sesuai dengan prosedur dan jadwal
Tindak lanjut hasil audit internal
Dokumentasi
TINJAUAN
MANAJEMEN
fungsi dari tinjauan manajemn adalah meupakan evaluasi yang
dilakukan oleh pimpinan terhadap pelaksanaan sistem manjemn mutu
untuk menjamin keberlangsungan kesesuaian, kecukupan dan
keefektifan.
Tinjauan manjemn minimal dilakukan 1 tahun 1 kali , dimana harus
dibuat jadwal perencanaan kapan tinjauan manajemen dilakukan,
undangan pelaksanaan tinjauan manajemen, daftar hadir, hasil tinjauan
manajemen dan juga tindak lanjut atau perbaikan dari hasil tinjauan
manajemen.
Manajemem
resiko
Berdasarkan iso 14971 : manajemen resiko untuk alat kesehatan
GENERAL AFFAIR
Apa yang harus disiapkan ??
SOP Penerapan Higiene Perorangan
SOP Cara Mencuci Tangan
SOP Pembersihan Gudang
SOP Pest Control
SOP Pengurusan Perizinan
SOP Rencana Induk Validasi (RIV) Sistem Komputerisasi
SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
SOP Penanggulangan Kebakaran
SOP Penanggulangan Listrik Padam
SOP Penanganan Limbah
Bangunan & Fasilitas …………….

Desain
Konstruksi
Letak

Memadai untuk memudahkan melaksanakan :


Operasional
Pembersihan
Pemeliharaan

Memperkecil resiko terjadinya mix-up, cross contamination &


kesalahan lain. Serta dampak lain yang dapat menurunkan
mutu produk
Bangunan & Fasilitas …………….

Lokasi
bebas dari pencemaran lingkungan disekelilingnya

Konstruksi bangunan
memenuhi syarat
(terlindung dari pengaruh cuaca, banjir, rodents & insects)

prosedur rodent & pest control

Pemeliharaan
sesuai prosedur
(catatan pembersihan & disimpan)
Bangunan & Fasilitas …………….
penerimaan bahan;
RUANGA karantina barang masuk;
N penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas;
Persiapan awal, dan penyerahan bahan atau produk;
pengolahan;
pencucian peralatan;
penyimpanan peralatan;
penyimpanan produk ruahan;
pengemasan;
karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan
akhir;
pengiriman produk; dan
laboratorium pengawasan mutu.
Bangunan & Fasilitas …………….

Pengendalian
Udara : Suhu & kelembaban
Permukaan langit-langit, dinding
lantai & sarana lain
Cahaya  intensitas tertentu dampak thdp produk
Pemasangan lampu
Tenaga listrik
Alat-alat
Personel (SDM)
Penataan ruang
Luas ruangan
Peralatan
Alur proses produksi
Pipa-pipa saluran
Penerangan
Permukaan langit-langit, dinding, lantai dan sarana lain
Ventilasi

Mencegah contamination & cross contmination


Bangunan & Fasilitas …………….

Area Persiapan
Area Produksi
Sesuai produk yang diroduksi

Area Penyimpanan
Kapasitas memadai
Didesain menjamin kondisi penyimpanan
Status karantina tempat terpisah
Bahan baku, pengemas dan produk jadi …tempat terpisah
Bangunan & Fasilitas …………….

Area Pengawasan Mutu


Lab. QC terpisah dari area produksi
Desain sesuai kegiatan
Ruangan terpisah untuk instrumen
Desain Lab memperhatikan : - bahan bangunan
- ventilasi

Sarana Pendukung
R. istirahat & kantin terpisah dari area produksi & Lab.
Sarana untuk mengganti pakaian kerja
Toilet
Musholah/tempat ibadah
Peralatan

Desain & konstruksi tepat


Ditempatkan & dikualifikasi dgn tepat
Ukuran memadai
Rancang Bangun &
Kontruksi

Sebelum digunakan dikualifikasi


Bag. peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara
dan produk jadi ……….. tidak boleh bereaksi, mengadisi /
mengabsorbsi
Mudah dibersihkan
Dikalibrasi
Instalasi & Lokasi

Jarak antar peralatan


Penandaan & pemberian nomor tiap peralatan utama
PROTAP

memastikan sistem tsb berfungsi sesuai dgn tujuan


Perawatan

Dirawat menurut jadwal yang tepat  berfungsi dengan baik &


mencegah terjadinya pencemaran
prosedur perawatan
catatan pemeliharaan
catatan pemakaian alat
SANITASI & HIGIENE

Manusia
Bahan awal
Mesin & peralatan
Bangunan
Lingkungan

Sumber pencemaran

MANUSIA
Seleksi pada waktu penerimaan
Dilatih kebiasaan / sikap hygiene
Dibuat protap bekerja
Pelatihan protap
Pakaian pelindung sesuai peruntukannya
Sanitasi & Higiene ……….…………..

Bahan Awal
Tetapkan spesifikasi
Vendor audit
Protap penanganan bahan awal
Pelaksanaan konsisten

Mesin & Peralatan


Bagian yang kontak dengan produk dibuat dari bahan khusus
Kualifikasi sebelum digunakan
Dibuatkan protap operasional & sanitasi
Prosedur sanitasi
Catatan pembersihan, sanitasi : disimpan
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Untuk penanggulanagan kebakaran hendaklah disiapkan APAR, dimana


dibuatkan denah dimana saja titik APAR ditempatkan, serta jadwal
proses kalibrasi, beserta dibuatkan SOP penanggulanag kebakaran.

PENANGANAN PEST CONTROL


Penanganan pest control dapat dilkaukan sendri atau dilakukan oleh
pihak ketiga, dibuatkan SOP penanganan pest control, denah titik
penempatan penanganan pest control dan jadwal untuk pelaksanaannya.
3. MARKETING
Kesesuaian realisasi kegiatan dengan SOP
SOP Proposal Promosi
Tindakan pencegahan dan perbaikan
SOP Penanganan Keluhan Pelanggan Dokumentasi

SOP Recall dan Simulasi Recall


SOP Survey Kepuasan Pelanggan
PENANGANAN KELUHAN
TERHADAP PRODUK, PENARIKAN
KEMBALI PRODUK DAN PRODUK
KEMBALIAN
(PRODUCT COMPLAINT. PRODUCT RECALL &
RETURNED PRODUCTS)
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan
produk kembalian………………………………………..

Penarikan kembali produk


Suatu proses penarikan kembali dari satu atau beberapa bets atau seluruh bets
produk tertentu dari peredaran
Alasan : - cacat kualitas
- Efek samping

Produk Kembalian
Alkes jadi yang telah beredar, dikembalikan karena :
- kerusakan
- kadaluarsa
- alasan lain (ex. mutu, jumlah, keamanan dll).
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan
produk kembalian………………………………………..

Keluhan
Protap penanganan keluhan
Tindak lanjut : tindakan perbaikan
penarikan kembali produk
tindakan lain yang tepat
Penanganan keluhan, laporan, hasil evaluasi catat & laporkan dan dikaji
secara berkala
Laporan & keluhan, disebabkan :
Kerusakan fisik, kimiawi dari produk atau kemasan yang mempengruhi mutu
Reaksi yang merugikan
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan
produk kembalian………………………………………..

Penarikan kembali produk


Prosedur penarikan kembali : evaluasi sec. berkala
Keputusan penarikan kembali
Dari industri (QA/QC) atau dari kementrian kesehatan
Catatan & laporan penarikan kembali produk : dokumentasi
Produk yang ditarik : diidentifikasi & ditempatkan terpisah
Tindakan pengamanan pendahuluan
PPIC
PPIC memastikan ketersedian bahan baku dan bahan
pengemas sebelum diproduksi dan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat, dan sesuai dengan
permintaan dari bagian marketing
SOP Pengendalian Persediaan
SOP Perencanaan Produksi
PEMBELIAN
Bagian pembelian sebelum melakukan pekerjaan harus
melakukan kualifkasi dan evaluasi pemasok terlebih dahulu,
dibuakan seleksi calon pemasok dan dilakuakn evaluasi
terhadap pemasok sehingga jika sesuai dengan kualifikasi
maka akan dapat menentukan pemasok yang tepat untuk
bahan baku dan bahan pengemas yang dibutuhkan.
SOP Kualifikasi dan Evaluasi Pemasok
SOP Pembelian
HRD/
PERSONALIA
Struktr organisasi jelas tertera SDM : penting dalam pembentukan &
penerapan sistem pemastian mutu yang
dimana bag produksi, bag QA , bag
memuaskan dan pembuatan alat kesehatan
QC dan siapa yang menjadi PJT yang benar.
Uraian tugas semua bagian
Kehadiran PJT
SOP Cuti dan IzIn
Jumlah karyawan yang memadai SOP Lembur
File karyawan yang lengkap SOP Pelatihan Karyawan
BPJS karyawan SOP Pemeriksaan Kesehatan Karyawan

Pelatihan SOP Pemutusan Hubungan Kerja


SOP Penerimaan Karyawan
Penilaian kinerja karyawan
Pemeriksaan kesehatan
Kualifikasi rekruitmen karyawan
PERSONALIA ………………….

Pelatihan sesuai tugas yang diberikan, pelatihan berkesinambungan


dan efektifitas penerapan dinilai secara berkala.
Pelatihan diberikan bagi personel yang berada pada:
Area produksi
Gudang penyimpanan atau Lab.
Personel yang kegiatannya berpengaruh pada mutu produk
Area dimana pencemaran merupakan faktor resiko

Program pelatihan yang disetujui kepala bagian masing2


Catatan pelatihan didokumentasikan dan disimpan
Pelatihan diberikan oleh orang yang terkualifikasi
QA & QC
Pemastian Mutu (QA) adalah suatu konsep luas yang mencakup semua
hal baik secara tersendiri maupun secara kolektif, yang akan
memengaruhi mutu dari alat kesehatan yang dihasilkan. Pemastian
Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan
untuk memastikan bahwa alat kesehatan dihasilkan dengan mutu yang
sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Pengawasan Mutu ( QC) adalah bagian dari CPAKB yang berhubungan
dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan
organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan
bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan
bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang
belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan
dinyatakan memenuhi syarat.
7. QA
SOP Pelulusan Produk Jadi
SOP Penandaan
SOP Penanganan Produk Kembalian
SOP Penanganan Sampel Pertinggal
SOP Penarikan Produk/ Recall
SOP Pengendalian Bahan dan Produk yang Tidak Sesuai
SOP Pengkajian Mutu Produk
SOP Validasi Proses Steril
Pengkajian
Mutu Produk

Mencakup, kajian terhadap :


- bahan awal & bahan kemas
- IPC
- penyimpangan yang signifikan
- semua perubahan
- hasil data stabilitas & segala tren yang tidak direncakanan
- kelayakan tindakan perbaikan
- product complaint; product recall; returns product.

Pengkajian mutu produk secara berkala biasanya dilakukan tiap tahun dan didokumentasikan.
QC
SOP Pengecekan Incoming Material
SOP In Process Control
SOP Outgoing Finishgoods
SOP Pengambilan Sampel Produk Antara, Produk Ruahan
dan Produk Jadi
SOP Uji Performance Alat
SOP Uji Safety Electric
SOP Kalibrasi Alat Ukur
SOP Penelusuran Batch Number
Pengawasan Bahan Awal,
Produk Antara, Produk
Ruahan & Produk Jadi

Spesifikasi
◦ Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,
◦ Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
◦ Revisi berkala dari tiap spesifikasi
QC CONCERNED
Sampling, spesifikasi, testing
Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah
expired date bets tsb
Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan
Bahan awal
Bahan kemas
Kegiatan pengambilan sampel
Persyaratan pengujian
Pengendalian lingkungan
IPC
Pengujian ulang bahan yang diluluskan
Pengolahan ulang
Studi stabilitas
R&D
SOP Desain dan Pengembangan
Standar Produk

Bisa dikecualikan jika tidak dilakukan


PRODUKSI
Seluruh kegiatan dalam pembuatan Alkes,
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan
dengan pengolahan, pengemasan dan
pengemasan ulang, penandaan dan
penandaan ulang sampai menghasilkan
produk jadi
Yang harus
disiapkan :
SOP Memasuki Area Produksi
SOP Pengolahan dan Pengemasan Produk
SOP In Process Control
SOP Penggunaan Alat Produksi
SOP Pelaksanaan Pengemasan
SOP Penggunaan Alat Pengemasan Produk
SOP Penanganan Penyimpangan
SOP Proses Ulang (reprocessing) atau Pengolahan Ulang (rework)
SOP Pembersihan Peralatan Produksi
SOP Pemeliharaan Alat Produksi
SOP Sanitasi Purified Water (Air Murni) atau Air untuk Produksi
SOP Sanitasi Ruang Produksi
Produksi ………….…………………..

Bahan awal
Semua bahan/komponen, baik yang utama maupun bahan pendukung
yang digunakan dalam pengolahan alkes

Produk ruahan
Bahan yang telah selesai diolah & tinggal memerlukan kegiatan
pengemasan untuk menjadi Alat kesehatan jadi.

Produk jadi
Produk alkes yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan
Bahan Awal
Pemasok yang terkualifikasi
Pengecekan visual
Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
Wadah sampel diberi label
Pengambilan sampel & pengujian
Label status bahan berbeda dengan yang digunakan oleh pemasok
dilakukan pengecekan secara berkala terhadap persediaan
Disimpan sesuai kondisi penyimpanan
Catatan persedian bahan disimpan
Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak yang berwenang
Alat timbang diverifikasi tiap hari (jika menggunakan)
Bahan awal yang direject diberi label & ditempatkan terpisah
Bahan Pengemas

Bahan pengemas primer & sekunder


Pemasok yang terkualifikasi
Pengecekan secara visual
Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
Disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai
Bahan pengemas yang tidak berlaku lagi dimusnakan
Satu jenis bahan pengemas yang diletakan ditempat kodifikasi pada saat
yang sama
Validasi Proses

Validasi ulang terhadap :


segala perubahan yang berarti dalam proses, peralatan atau bahan, untuk
menjamin produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu

proses & prosedur produksi secara rutin, untuk memastikan bahwa proses &
prosedur mampu memberikan hasil yang diinginkan
Pencegahan
Pencemaran Silang
Cross contamination
Pencemaran dari suatu bahan dasar, produk ruahan atau produk jadi dengan
produk atau bahan dasar lain selama produksi.

Pencegahan Cross contamination :


Produksi diruang terpisah
Memperkecil resiko pencemaran yang disebabkan sirkulasi udara
Prosedur validasi pembersihan yang memadai
Prosedur untuk personel
Pengujian residu & label status kebersihan pada peralatan

Tindakan pencegahan & efektifitas diperiksa secara berkala


Proses produksi
Kondisi lingkungan di area pengolahan hendaklah dipantau dan
dikendalikan agar selalu berada pada tingkat yang dipersyaratkan untuk
kegiatan pengolahan.
Semua kegiatan pengolahan hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur
yang tertulis.
Semua pengawasan-selama-proses yang dipersyaratkan hendaklah dicatat
dengan akurat pada saat pelaksanaannya.
Dilakukan in proses control
Pengemasan
Kegiatan pengemasan berfungsi membagi dan mengemas produk
ruahan menjadi produk jadi.
Pelabelan penandaan sesuai dengan izin edar yang sudah disahkan
Sistem Penomoran Bets/Lot

Tujuan
memastikan bahwa tiap bets/lot produk ruahan atau produk jadi dapat
diidentifikasi
Pada tahap pengolahan & pengemasan saling berkaitan
Menjamin bahwa no. bets/lot yang sama tidak digunakan berulang
Alokasi no. bets/lot dicatat dalam buku log.
Penyerahan
Produk Jadi
Karantina produk jadi merupakan tahap akhir pengendalian sebelum
penyerahan ke gudang dan siap untuk didistribusikan. Sebelum diluluskan
untuk diserahkan ke gudang, pengawasan yang ketat dilaksanakan untuk
memastikan produk dan catatan pengemasan bets memenuhi semua
spesifikasi yang ditentukan.
Pelulusan akhir produk hendaklah didahului dengan penyelesaian dari:
produk memenuhi persyaratan mutu dalam semua spesifikasi pengolahan dan
pengemasan;
sampel pertinggal dari kemasan yang dipasarkan dalam jumlah yang
mencukupi untuk pengujian di masa mendatang;
pengemasan dan penandaan memenuhi semua persyaratan sesuai hasil
pemeriksaan oleh bagian Pengawasan Mutu;dan
produk jadi yang diterima di area karantina sesuai dengan jumlah yang tertera
pada dokumen penyerahan barang.
ENGINEERING
SOP Instalasi Produk (Purna Jual)
SOP Pemeliharaan Peralatan
SOP Instalasi Alat di Pabrik
GUDANG BAHAN BAKU
DAN PRODUK JADI
GUDANG BAHAN BAKU
DAN BAHAN PENGEMAS
SOP Distribusi Raw Material dan Packaging Material
SOP Penerimaan Raw Material dan Packaging Material
SOP Pembersihan Gudang Raw Material dan Packaging
Material
SOP Produk Kembali Raw Material dan Packaging Material
SOP Stock Opname Raw Material dan Packaging Material

Perencanaan pengadaan kebutuhan bahan baku

Ketersediaan ruang penyimpanan bahan baku (termasuk area karantina)


GUDANG PRODUK JADI
Memadai
Ditumpuk sesuai ketentuan
Terpisah dengan produk lain yang bukan alkes
Pemisahan antara produk steril dan non steril untuk produk non elketromedik
Pemisahan antara produk elektromedik radiasi dan non radiasi untuk produk elektromedik
Harus ada chiller atau ruang pendingin jika produk ivd yang membutuhkan

SOP Produk Jadi


SOP Pembersihan Gudang Produk Jadi
SOP Pemusnahan Produk Jadi
SOP Penyimpanan Produk Jadi
SOP Produk Kembali
SOP Stock Opname Produk Jadi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai