Anda di halaman 1dari 29

DMK KASUS SMF PENYAKIT

JANTUNG
STEMI INFERIOR

OLEH :
Kiki Dwi Pangestu
Pembimbing:
dr. Sany Rahmawansa, M.Biomed, Sp.JP, FIHA

KEPANITRAAN KLINIK SMF JANTUNG


FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS
RSUD KABUPATEN SIDOARJO
2018
Identitas Pasien
Nama Tn. P

Usia 59 Tahun
TTL Sidoarjo 23-10-1958
Alamat Sukodono
Pekerjaan Tukang bangunan
Agama Islam
Suku Jawa
Pendidikan SMP
Tanggal 22-06-2018
Masuk
Tanggal Kluar -
KELUHAN UTAMA

Nyeri Dada
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Nyeri dada kiri. Nyeri timbul mendadak seperti tertekan benda

yag sangat berat. Nyeri dirasakan ± selama 30 menit dirasakan

menjalar ke punggung, rahang, lengan kiri, rahang dan daerah

lambung.

2. Nyeri dada dicetuskan karena aktivitas fisik setelah mengangkat

bahan bangunan, dan tidak berkurang saat istirahat.

3. Pasien mengalami seaak napas, berdebar, mual dan muntah >3

kali.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU

 Hipertensi (+) sejak 1 tahun


 Asma (-)
 DM (- )
 Gastritis (-)
Anamnesis
Riwayat
PEMERIKSAAN FISIK
K
Kepala/Leher
Bentuk : Bulat simetris
Mata : Konjungtiva anemia (-/-), sklera
ikterik (-/-) , lensa jernih, pupil isokor, refleks
cahaya (+/+), tidak ada edema pada daerah
palpebra kedua mata.
Hidung : Dbn
Telinga : Dbn
Mulut : Tidak sianosis
Lidah : Tidak kotor, tidak hiperemi

8
Kepala/Leher
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Trakea : Di tengah
Tiroid : Tidak didapat
pembesaran kelenjar
Vena Jugularis : tidak meningkat
Hepatojugular reflux : (-)
Arteri Carotis : Tidak teraba pulsasi

9
Thorax
Jantung
abdomen

11
Hasil Interpretasi EKG
Hasil Interpretasi Echocardiogram
Ruang jantung LV normal
Fungsi global sistolik LV normal
Fungsi diastolik LV terganggu
LV hipokinetik segmen inferoseptal, inferior, inrefolateral,
segmen lain normokinetik
MR mild
Morfologi doppler DBN, kecepatan sistolik DBN, tampak
plaque bulb CCA D/S, tidak tampak trombus, intima
thickening.
Hasil Laboratorium
WBC :11.40
RBC :5.2
HGB :16.4
HCT : 48.0
PLT : 196
GDA : 130
CKMB : 50
Tropononin I : Negatif
Diagnosa Kerja
STEMI INFERIOR
Planning Diagnosis
Penatalaksanaan
Inf PZ 7 tpm
Aspilet 160 mg
Inj. Ariextra 2,5 mg
Inj. Omeprazole 2 x 1
Inj. Ondansetron 4 mg
2x1
Penyakit Jantung Koroner
• Kelainan miokard disebabkan oleh terganggunya aliran
koroner
• 3 Tingkat kerusakan miokard:
1. Iskemia – Reversibel
2. Injury – Reversibel
3. Nekrosis – Permanen
ISKEMIA
INJURI

NEKROSIS
ENDOKARD
EPIKARD
Patogenesis
Plak ateroma pada arteri
koroner yang koyak atau
pecah

proses agregasi trombosit
dan aktivasi jalur koagulas

Ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan penyediaan
oksigen miokardial

Iskemia miokardial
Nyeri Dada
Lokasi Infark
Diagnosis Infark Miokard Akut (IMA)

Kriteria WHO didapatkannya dua


atau lebih dari 3 kriteria :
1. adanya nyeri dada yang khas/
typical chest pain.
2. perubahan elektrokardiografi
(EKG)
3. peningkatan marker biokimia
jantung
Gambaran EKG pada Infark Miokard Akut
Fase awal (Hyperacute MI) :
• Elevasi ST yang nonspesifik
• T yang tinggi dan melebar

Fase evolusi yang lengkap (Acute MI):


• Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas
• T yang negatif dan simetris

• Q patologis

Fase infark lama :


• Q patologis, bisa QS atau Qr
• ST yang kembali iso-elektrik
• T bisa normal atau negatif
Tahapan / evolusi EKG pada IMA

1. Fase Awal = Hiperakut


2. Fase Evolusi Lengkap = Berkembang Penuh
3. Fase Infark Lama = Resolusi

Qr
Qr

1 2
Qs
Qs

Analisis dan Interprestasi Cepat


11/14/18 Membaca EKG 26
Petanda biokimia dari cidera
miokard
CK-MB
Prinsip terapi awal nyeri dada

1. Tirah baring
2. O2 nasal
3. Aspirin 160-320 mg
4. Clopidogrel 300mg
5. Nitrogliserin sublingual: 2,5 mg / 2-
3 x / hari
6. Morfin sulfat 1-5 mg iv jika pasien
tidak respon dengan NTG sublingual
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai