Anda di halaman 1dari 15

             TONISITAS

Lana Sari, M.Sc., Apt
TONISITAS
 Tonisitas adalah  kemampuan  suatu  larutan 
dalam  memvariasikan  ukuran  dan  bentuk  sel 
dengan mengubah jumlah air dalam sel tersebut.
 Larutan  NaCl  0,9%  (b/v)  dan  glukosa  0,5%  (b/v) 
adalah isotonik dengan cairan plasma
 Suatu  larutan  dapat  bersifat  isotonis,  hipotonis, 
atau hipertonis
 Tidak  semua  sediaan  steril  harus  isotonis,  tapi 
tidak boleh hipotonis, beberapa boleh hipertonis
JENIS JENIS LARUTAN BERDASARKAN TONISITASNYA :

 Larutan isotonis ialah larutan dimana kedua sisi yang dipisahkan


membran sel memiliki konsentrasi yang sama, tidak terjadi migrasi
air ke satu arah, kemungkinan terjadi pertukaran air saja, jumlah air
dikedua larutan tetap, bentuk sel tidak terjadi perubahan, misalkan
konsentrasi larutan diluar sel dan di dalam sel sama.

 Larutan Hipertonik ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang


satu) lebih tinggi dibanding didalam sel (larutan lainnya), sehingga
air berpindah dari dalam sel keluar sel secara osmosis, sehingga
terjadi penciutan sel (krenasi).

 Larutan Hipotonik ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang


satu) lebih rendah dibanding didalam sel (larutan lainnya), sehingga
air berpindah dari luar sel kedalam sel secara osmosis, sehingga
terjadi pembengkakan sel bahkan bisa terjadi lisis/pecah (hemolisis).
TEKANAN OSMOTIK, MOLARITAS, MOLALITAS, OSMOLARITAS, DAN
OSMOLALITAS

A. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mencegah perpindahan air secara 
osmosis.  semakin  besar  perbedaan  konsentrasi  antar  kedua  larutan  yang  dibatasi 
membran,  maka  semakin  besar  tekanan  osmotik  yang  diperlukan  untuk  menghambat 
osmosis.
 
B. Molaritas (mol/L)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter pelarut.

C. Molalitas (mol/kg)
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kilogram pelarut.
 
D. Osmolaritas
Osmolaritas  adalah  konsentrasi  suatu  larutan  (dalam  1  liter)  ditinjau  dari  jumlah 
partikelnya,  dinyatakan  dengan  satuan  osmol/L.  Osmolaritas  (osmol/L)  =  molar  x  jumlah 
partikel yang terdisosiasi.
 
E. Osmolalitas
Osmolalitas  adalah  konsentrasi  suatu  larutan  (dalam  1  kilogram)  ditinjau  dari  jumlah  ion 
larutannya,  dinyatakan  dg  satuan  Osmol/kg.  Osmolalitas  =  molal  x  jumlah  ion  dalam 
larutan.
METODE 
PERHITUNGAN 
TONISITAS
MENGETAHUI JUMLAH BAHAN 
PEMBANTU ISOTONI (MENGGUNAKAN 
EKIVALENSI NACL)

V =  w. E .111,1
                                            W = 0.9­ ∑ C.E

KET :
V = volume larutan isotoni (ml)
W= bobot zat dalam (g)
W = jumlah (g)  bahan pembantu isotoni dalam 100 
ml larutan
C = konsentrasi zat terlarut 
E = Ekivalensi zat telarut terhadap NaCl
MENGETAHUI JUMLAH BAHAN PEMBANTU 
ISOTONI (MENGGUNAKAN PENURUNAN TITIK 
BEKU)

Ket :
a = turunnya titik beku air akibat zat terlarut 
dengan kadar 1% b/v
b = turunnya titik beku air yang dihasilkan oleh 
1% b/v bahan pembantu isotoni
CONTOH SOAL  

1. Buatlah 60 ml larutan procain HCl 1% Isotoni dengan 
Nacl ( rumus PTB)
        Hitunglah berapa  gr procain HCL  dan NaCl yang 
dibutuhkan

2.  R/ ZnSO4  0.08
           As. Borat 0.40
           Aquades ad 80 ml
           M f sol isot c. NaCl
           Hitung nilai c dan w
           (rumus PTB)
4. R/ efedrin HCl 1,5
           Klorbutanol 0.375
            Dekstrosa   qs
            Aquadest ad   75 ml
             m.f. Sol. Isotoni
             Hitung nilai nilai c setiap komponen formula dan w 
dekstrosa (rumus ekivalensi NaCl)

5. R/ Atropin Sulfat    20 mg
            Scopolamin HBr    25 mg
             m.f. Sol. Isot c Nacl 80 ml
             hitung  c setiap komponen vormula dan nilai w NaCl
MENURUT FARMAKOPE INDONESIA EDISI III, INJEKSI ADALAH SEDIAAN
STERIL BERUPA LARUTAN, EMULSI, SUSPENSI ATAU SERBUK YANG HARUS
DILARUTKAN ATAU DISUSPENSIKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM
DIGUNAKAN, YANG DISUNTIKKAN DENGAN CARA MEROBEK JARINGAN KE
DALAM KULIT ATAU MELALUI KULIT ATAU MELALUI SELAPUT LENDIR.

Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, injeksi adalah


injeksi yang dikemas dalam wadah 100 mL atau kurang. Umumnya
hanya larutan obat dalam air yang bisa diberikan secara intravena.
Suspensi tidak bisa diberikan karena berbahaya yang dapat
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kapiler.(FI.IV.1995)
KEUNTUNGAN SEDIAAN INJEKSI

 a)    Bekerja  cepat,  misalnya  injeksi 


adrenalin pada syok anafilaktik.
 b)   Dapat  digunakan  untuk  obat  yang 
rusak  jika  terkena  cairan  lambung, 
merangsang  jika  masuk  ke  cairan 
lambung  atau  tidak  diabsorpsi  baik  oleh 
cairan lambung.
 c)    Kemurnian  dan  takaran  zat  khasiat 
lebih terjamin.
 d)   Daat digunakan sebagai depo terapi.
KERUGIAN SEDIAAN INJEKSI
 a)   Karena  bekerja  cepat,  jika  teadi 
kekeliruan sukar dilakukan pencegahan.
 b)  Cara  pemberian  lebih  sukar,  harus 
memakai tenaga khusus.
 c)    Kemungkinan terjadinya infeksi pada 
bekas suntikan.
 d)  Secara  ekonomis  lebih  mahal 
dibandingkan  dengan  sediaan  yang 
digunakan per oral.
 .    Ampul
 Ampul adalah wadah berbentuk silindris terbuat 
dari gelas, yang memiliki ujung runcing (leher) 
dan bidang dasar datar ukuran normalnya 
adalah 1, 2, 5, 10, 20, kadang – kadang juga 25 
atau 30 ml. Ampul adalah wadah takaran 
tunggal, oleh karena total jumlah cairannya 
ditentukan pemakainannya untuk satu kali 
injeksi (Voight, 1995).
 Sediaan steril injeksi dapat berupa ampul, 
ataupun berupa vial. Injeksi vial adalah salah 
satu bentuk sediaan steril yang umumnya 
digunakan pada dosis ganda dan memiliki 
kapasitas atau volume 0,5 mL – 100 mL. Injeksi 
vial pun dapat berupa takaran tunggal atau 
ganda dimana digunakan untuk mewadahi 
serbuk bahan obat, larutan atau suspensi dengan 
volume sebanyak 5 mL atau pun lebih.

Anda mungkin juga menyukai