Anda di halaman 1dari 10

Mekanisme toksikan melewati membran sel

1. Difusi Pasif melewati membran


2. Filtrasi melewati pori pori membran
3. Transport dengan perantaraan Carrier
4. Pinositosis
Difusi Pasif
• Difusi adalah proses dimana molekul bergerak dari daerah konsentrasi
tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah.
• Difusi merupakan proses transportasi pasif yang mana tidak
membutuhkan energi lebih.
• Proses difusi dapat terjadi berdasarkan laju absorbsi dari tokson
• Tokson dapat melewati membran apabila dalam bentuk non ion (
molekul ) karena memiliki sifat non polar atau larut dalam lemak
• Membran sel memiliki sifat non polar, sehingga apabila tokson ingin
melewati membran sel harus bersifat non polar juga
Laju difusi berhubungan langsung dengan daya larutnya dalam lipid

Toksikan yang Toksikan yang


bersifat ion bersifat non ion

Tokson basa bertemu Tokson basa Tokson asam


Tokson asam bertemu
suasana asam bertemu suasana bertemu suasana
suasana basa (usus)
(lambung) basa (usus) asam (lambung)

Tosikan yang bersifat ion tidak dapat Tosikan yang bersifat non ion dapat
menembus membran sel (difusi) menembus membran ( difusi ) sel
karena sukar larut dalam lemak karena larut dalam lemak
Filtrasi Melewati pori – pori Membran
• Membran sel umumnya memiliki lubang / pori yang bervariasi , tetpai umumnya
kebanyakan sel memiliki pori dengan diameter 4 Å.
• Saluran pori umumnya terisi air, sehingga hanya memungkinkan dilewati oleh
tokson yang larut air dengan berat molekul kurang dari 200 Da.
• Laju aliran air bertindak sebagai daya dorong molekul – molekul tokson melewati
pori ini
• Umumnya senyawa dengan molekul kecil, contoh ion Ca memanfaatkan lubang
pori ini untuk melintasi membran
• Membran sel yang memiliki ukuran pori yang relatif besar sekitar 70 Å, seperti
membran kapiler dan glomerulus ginjal. Pori ini memungkinkan dilewati tokson
dengan ukuruan 50.000 Da
Transpor dengan perantaraan carrier
• Transport dengan perantaraan carieer termasuk ke dalam difusi
terfatilitasi. Difusi terfatilitasi terjadi melalui carrier spesifik. Difusi
ini merupakan difusi dengan perantara protein pembawa
• Proses ini melibatkan pembentukan kompleks zat kimia dan
carrier makromolekuler di satu sisi membran.
 Kompleks ini lalu berdifusi ke sisi lain, tempat zat kimia itu
dilepaskan. Sesudah itu carrier kembali ke permukaan semula
untuk mengulangi proses transpor.
Transport dengan Perantaraan Carier
• Contoh : Calbindin pada usus halus dimana ia menangkap molekul
seperti Kalsium pada usus halus untuk dibantu menembus dinding vili
pada usus halus
• Yang dibawa oleh Carier : ion , molekul atau senyawa – senyawa dari
luar dan dalam sel yang memelukan energi karena melawan gradien
konsentrasi.
Pinositosis
• Pinositosis adalah peristiwa masuknya sejumlah kecil cairan yang
membentuk lekukan – lekukan membran.
• Pinositas terjadi dalam sel (vesikula kecil ) yang merupakan suatu
ruangan pada sel yang dikelilingi oleh membran sel.

• Mekanisme Pinositosis:
1. Molekul mendekati membran sitoplasma
2. Molekul mulai melekat pada plasma
3. Mulai terbentuk invagasi pada membran sitoplasma
Pinositosis
4. Invagasi semakin ke dalam sitoplasma
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan
saluran pinositik
6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan
membentuk gelembung – gelembung kantong
7. Gelembung – gelembung kantong mulai
mempersiapkan diri untuk fragmentasi
(pemecahan menjadi fragmen – fragmen)
8. Gelembung pecah menjadi gelembung lebih
kecil
Pinositosis
Contoh cairan pada pinositosis :
1. Asam Amino
2. Protein
3. Ion – ion tertentu

Yang melakukan pinositosis :


Penyerapan nutrisi oleh sel – sel embrio
Penyerapan pada epitel usus

Anda mungkin juga menyukai