• Penyakit jantung iskemik adalah penyakit yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen oleh miokardium dan suplai darah arterial. EPIDEMIOLOGI
• Di AS, sekitar 13 juta orang menderita PJI. >6 juta menderita
angina pektoris dan >7 juta menderita infark • PJI dipengaruhi faktor genetik, diet tinggi lemak, tinggi kalori, merokok, serta gaya hidup kurang aktif • Obesitas, resistansi insulin, dan diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor risiko kuat terjadinya PJI ETIOLOGI
atau hipertensi) • Berkurangnya volume darah (jika terjadi hipotensi atau syok) • Berkurangnya oksigenasi (akibat dari pneumonia ataupun gagal jantung kongestif) • Berkurangnya kapasitas membawa oksigen (akibat dari anemia ataupun keracunan karbon monoksida) KLASIFIKASI
Tampilan klinis penyakit jantung iskemik mencakup 4 sindrom
jantung berikut : • Angina Pektoris • Infark Miokardium Akut • Penyakit Jantung Iskemik kronik disertai Gagal Jantung kronik • Kematian mendadak akibat jantung GAMBARAN MAKROSKOPIK
• Gambaran makroskopik suatu Infark Miokard bergantung
pada usia jejas. • Area yang rusak berkembang melalui serangkaian perubahan morfologik yang sangat khas mulai dari nekrosis koagulatif, menjadi peradangan akut, lalu kronik, hingga fibrosis. • Nekrosis miokardium berlanjut menjadi pembentukan skar tanpa adanya regenerasi yang signifikan. *
• Tidak ada pewarnaan triphenyltetrazolium chloride pada area nekrosis
(tanda panah), Terdapat skar di anterior (kepala panah), perdarahan miokardium di pinggir kanan infark (tanda bintang) • Infark miokardium yang telah direferfusi. Potongan transversal jantung (diwarnai dengan triphenyltetrazolium chloride) menunjukan infark miokardium pada dinding anterior yang mengalami perdarahan dari pembuluh darah yang rusak. GAMBARAN MIKROSKOPIS
• Gambaran khas nekrosis koagulatif terlihat dalam waktu 4 –
12 jam infark. • Serat-serat bergelombang timbul di tepi suatu infark, menunjukan peregangan dan pengerutan serat-serat mati yang non kontraktil. • Terdapat banyak makrofag yang menyingkirkan miosit yang nekrotik dan fragmen neutrofil (pada hari 5-10 pasca infark). • Skar kolagen yang padat terbentuk pada minggu ke 6. a) b)
a) Infark berusia 1 hari menunjukkan nekrosis koagulatifa dan serat-
serat bergelombang, dibandingkan dengan serat normal didekatnya (disebelah kanan) b) Infiltrat neutrofilik pada area infark berusia 2 – 3 hari c) d)
c) Pembersihan miosit yang nekrotik hampir sempurna oleh makrofag
fagositik (7 - 10 hari) d) Jaringan granulasi ditandai oleh jaringan ikat longgar dan kapiler yang banyak e)
e) Infark miokardium yang telah sembuh dengan pewarnaan Masson’s
trichrome terdiri atas skar kolagen padat. Beberapa sel otot jantung yang tersisa masih ditemukan • Infark miokardium yang telah direferfusi. Perdarahan dan pita kontraksi, terlihat sebagai lurik-lurik hipereosinofilik pada serat otot (tanda panah), dilihat pada mikroskop MANIFESTASI KLINIS
• IM Klasik ditandai rasa nyeri dada substernum yang berat,
dan seperti tertindih (atau tertekan) menjalar ke leher, rahang, epigastrium, atau lengan kiri. • Denyut biasanya cepat dan lemah, dan pasien seringkali berkeringat dingin dan mual (terutama pada IM dinding posterior) dan dispneu sering dirasakan. DIAGNOSIS
• EKG abnormal yang gambarannya mencakup gelombang Q,
perubahan segmen ST, dan gelombang T terbalik (menunjukan repolarisasi yang abnormal) • CK-MB meningkat dalam waktu 2 – 4 jam setelah IM, memuncak pada 24 – 48 jam • Troponin I dan Troponin T, pada IM akut dapat dideteksi setelah 2 – 4 jam, kadar tertinggi kurun waktu 48 jam dan tetap tinggi selama 7 – 10 hari. KOMPLIKASI
• Disfungsi Kontraksi dan • Dilatasi rongga
M. Papilaris • Trombus mural • Infark ventrikel kanan • Aneurisma ventrikel • Ruptur miokardium • Gagal jantung lambat yang • Aritmia progresif • Perikarditis Rupture of papillary muscle after MI TATALAKSANA
Farmakologi • Analgetik, Nitrat, Aspirin, Trombolitik Terapi atau Beta Blocker
Non Farmakologi • Berhenti merokok • Olahraga • Diet rendah lemak