Kelompok 7
Nama kelompok
Nahraniah (1610120220010)
Nur Hikmah (1610120220013)
Rizki Ramadana P. (1610120220015)
Ayu NurWidiyani (1610120320003)
Renni Ulfa Riyanti (1610120320009)
Skopolamina
Tanaman kecubung
Scopolamine dengan rumus kimia C17H21NO4.HBr.
3H2O dengan berat molekul 438,32.
Burundanga adalah nama jalanan dari obat yang
disebut scopolamine.Scopolamine sendiri berasal dari
ekstrak tanaman Datura. Di Indonesia tanaman ini
dikenal dengan kecubung, Brugmansia species, dan
Duboisia species. Termasuk keluarga terong-terongan
dengan bunga berbentuk terompet. Ia merupakan
komponen aktif dari Tinctura Beladona
Scopolamine adalah obat penenang intravena yang disuntikkan dalam dosis kecil.
Mereka membuat pasien pusing, dengan efek menghipnotis dan fungsi kognitif
yang lebih tinggi. Hal ini mungkin membuat orang merespon interogasi. Cukup
kontradiktif memang, scopolamine yang dapat digunakan sebagai pengungkap
kejahatan, di sisi lain justru menjadi sarana dalam melakukan kejahatan itu sendiri
Polisi Columbia pada tahun 2012 melaporkan ada sekitar 1.200 kasus kejahatan terkait
dengan penggunaan scopolamine yang pada daerah setempat terkenal dengan sebutan
'Burundunga atau Devil Breath' (nafas Setan).
Pelaku kejahatan biasanya mencampurkan scopolamine ke dalam minuman atau
meniupkan serbuk sehingga terhirup oleh korban, dengan tujuan agar pelaku kejahatan
dapat memerintahkan korban untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Kasus
yang paling sering terjadi adalah perampokan Mengerikannya obat ini adalah korbannya
tampak normal dan tetap sadar, sehingga orang-orang tidak curiga ketika pelaku dan
korban yang berjalan bersamanya dalam pengaruh obat-obatan. Itulah alasan mengapa
scopolamine disebut sebagai zombie drug, Ia membuat seseorang tetap sadar tetapi
tidak memiliki memori dan control atas tingkah lakunya. Ketika pengaruh scopolamine
hilang ia sama sekali tidak sadar telah menjadi korban kejahatan
Isolasi Skopolamin
Isolasi pertama skopolamin dilaporkan dalam campuran
ras dengan hiosin oleh Albert Ladenburg, kimiawan Jerman yang
meneliti alkaloid pada tanaman di akhir tahun 1800-an
(Ladenburg, 1881). Saat Ladenburg menyelesaikan isolasi
pertama skopolamin, O.Hesse dan E.Schmidt berkontribusi
mengkarakterisasi skopolamin dan hiosin(Budavari, 1996).
Selama kristalisasi hiosiamin dari ekstrak inang liquor tanaman
Hyoseyamus, Ladenburg mencatat keberadaan alkaloid yang
tidak diisolasi sebelumnya yang tetap dalam solusi. Skopolamin,
yang disebut ‘amorphous hiosiamin’, dianggap menjadi produk
sisa/buangan oleh peneliti sebelumnya (Ladenburg, 1881).
Sintesis Skopolamin di laboratorium
ditemukan oleh Fodor pada tahun 1957 dari 3a-acetoxytrop-6-ene, diperoleh
melalui 3 rute, melalui beberapa alkaloid intermediate.
Pada rute pertama 6b-phenylcarbamoyloxytropanone diubah menjadi
6bphenylcarbamoyloxytropan-3a-ol. Selanjutnya esterifikasi dengan acetyl
chloride dihasilkan 3a-acetoxy-6b-phenylcarbamoyloxytropan-3a-ol. Purifikasi
pada vaccuo distilasi di dalam sebagai tambahan untuk pyrrolysasi pada 2500
C dihasilkan 3a-acetoxytropna-6b-ol (Fodor, 1957).
Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari 1
atom N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N.
Atom N ini dapat berupa amin primer, sekunder maupun tersier yang semuanya bersifat
basa (tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya)
Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan titik
lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi.
Sedikit alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa seperti; nikotin dan koniin berupa
cairan.
Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks, species
aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah).
Pada umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun
beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air.
Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.
Sifat-Sifat Kimia
Kebanyakan alkaloid bersifat basa.Sifat tersebut tergantung pada adanya
pasangan elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan
dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil,
maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat
basa.Hingga trietilamin lebih basa daripada dietilamin dan senyawa dietilamin
lebih basa daripada etilamin.