1 Senyawa Fenolik
1 Senyawa Fenolik
Modern
Teori Kromatografi Modern
• Kromatografi adalah metode pemisahan
(dr bahasa kromo=warna dan
graf=tulisan)
• Definisi:
– Suatu Proses yang didasarkan pada
distribusi (pembagian/partisi) yang bersifat
differensial dari komponen sampel diantara
2 fase diam dan fase gerak
– Teknik, komponen dr suatu campuran
dipisahkan berdasrkan laju, pergerakan
melalui fase diam oleh fase gerak yang dp
berupa cair/gas
• Secara teoritis:
• Kromatografi adalah teknik pemisahan
suatu senyawa yang didasarkan pada
perbedaan distribusi suatu senyawa pada
dua fase yaitu fase gerakdan fase diam
• Tiap komponen akan berbeda kemampuan
thd fase diam dan fase gerak, yg
menyebabkan komponen terpisah.
• Analisis kromatografi dapat dilakukan scr
kualitatif dan kuantitatif.
Klasifikasi Kromatografi
Berdasar fase Berdasar Berdasar Beradasr
F. gerak f. Diam retensi kromatografi pengembangan
scr fisik secara sampel
Gas cair Partisi Kolom Frontal
Gas Padat Adsorbsi Planar (kertas) Displacement
Cair Cair Eksklusi KLT Elusi (sering
digunakan_
cair Padat Penukar ion
Pada Kromaografi Modern
• Koromatografi modern = alat instrument
• GC dan HPLC merupakan bagian dr
kromatografi modern
• Kromatogram “Peak”
• Kromatogram hub waktu (menit ) vs
Intensitas komponen
• Jumlah puncak menyatakan jumlah
komponen terdapat dlm campuran
• Kuantitas tiap kompenen dpt diukur
dari luas puncak
• Makin besar puncak makin besar
kuantitas komponen tsb
Puncak Asimetri
• Profil konsentrasi solut yang bermigrasi
akan simetris jika rasio distribusi solut
(D) konstan selama dikisaran konsentrasi
keseluruhan puncak menghasilkan
kurva yang linier
Cs
CM
• Kurva akan mengalami perubahan menjadi
asimetris yaitu bentuk puncak berekor
(tailing) dan adanya puncak pendahuluab
(fronting), jika perubahan rasio distribusi
solut kearah yang lebih besar
Cs
CM
Cs
CM
• Tailing dan fronting tdk dikehendaki krn
memberikan pemisahan yang kurang
baik.
Bgm cara menguranginy?....
• Adanya puncak yang asimetri dpt
disebabkan krn hal-hal berikut:
– Ukuran sampel terlalu besar? Apa yg terjadi?
– Interaksi yng kuat antara solut dng fase
diam,apa yg terjadi?
– Adanya kontaminasi dalam sampel, apa yng
terjadi?
• Menentukan tingkat asimetri puncak
dilakukkan dgn menghitung faktor
asimetri disebut tailing factor (TF)
TF = a/b, jika TF = 1 puncak simetri TF< 1
puncak tailing
Apa yang terjadi jika nilai TF makin
besar?
a b
Teori yang mendasari kromatografi modern
baik tidaknya hasil pemisahan:
• Waktu retensi (tR) : Waktu yang
diperlukan suatu komponen keluar dari
kolem setelah terjadi interaksi antara
f.diam dan f.gerak.
Nilai t0 adalah komponen yg tdk
berinteraksi dg f.diam, spt waktu pelarut.
T0 tdk dianggap sbg komponen campuran
yg sdang dipisahkan.
L
tR
• Kapasitas (k’) : suatu ukuran kekuatan
interaksi suatu komponen dgn f.diam,
t R t0 ns Vs
k' K
t0 nm Vm
t R 2 t R1
R 2
W1 W2
R ≈ tR (selisih puncak lebar) R besar
W kecil (pucaka kecil) R besar
• Gambar : macam puncak berdasar
resolusi
• Besar tR dan W dipengaruhi oleh jenis zat
yg dialirkan oleh fase gerak
• Memperbesar nilai R:
– Memperbesar selisih tR2 dan tR1
– Memperkecil W
• Bagaimana caranya????
Memperbesar selisih tR1 dan tR2
• Meningkatkan panjang kolom (L) pemisahan lama
• Meningkatkan jumlah fase diam komponen lebih
lama ditahan f.diam
• Memperbaiki faktor pemisahan
– Menurunkan temperatur kolom
– Memilih dan menggunakan f.diam dan f.gerak yg berbeda
• Langkah memperkecil W
– Menggunakan kolom dengan f.diam yg seragam
(menyusun f diam dan kolom lebih sempurna,
menggunakan partikel lebih kecil)
– Memilih kecepatan alir f.gerak yg optimum (memperkecil
H)
– Memperkecil ukuran sampel (
– Memperkecil adanya dad space ( udara dlm f.diam dgn
cara mengalirkan f. diam sblm injeksi sampel)
– Memperkecil diameter kolom shg puncak tajam (W kecil)
Soal
Suatu metode kromatografi gas untuk
pemisahan campuran sikloheksana, t-
butanol dan benzen menggunakan
kolom kapiler memberikan data sbb:
B
HETP = H H A C.
H =(Difusi Edy)+(Difusi logitudinal)+(Transfer massa)