Cpob Umum
Cpob Umum
KELOMPOK 1
Citra Handayani
Ella irmayeni
Dosen : Benni Iskandar M.Si,.Apt Jihan Virdianti Putri
Mozadian Pratiwi
Nurmaida
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SUB BAHASAN Prinsip CPOB
CPOB Umun
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara
konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu.
CPOB SECARA UMUM
Pada pembuatan obat, Tidaklah cukup bila Pemastian mutu suatu CPOB ini merupakan
pengendalian produk jadi hanya obat tidak hanya pedoman yang bertujuan
menyeluruh adalah sekedar lulus dari mengandalkan pada untuk memastikan agar
sangat esensial untuk serangkaian pengujian, pelaksanaan mutu obat yang dihasilkan
menjamin bahwa tetapi yang lebih pengujian tertentu saja; sesuai persyaratan dan
konsumen menerima penting adalah bahwa namun obat hendaklah tujuan penggunannya;
obat yang bermutu mutu harus dibentuk ke dibuat dalam kondisi bila perlu dapat dilakukan
tinggi dalam produk tersebut. yang dikendalikan dan penyesuaian pedoman
Mutu obat tergantung dipantau secara dengan syarat bahwa
pada bahan awal cermat. standar mutu obat yang
sampai pada personil telah ditentukan tetap
yang terlibat dicapai.
1. MANAJEMEN MUTU
a. Pemastian mutu
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan sampel,
spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang
memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang
belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok
sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat.
Infographic Style
C. PENGAWASAN
Persyaratan dasar dari Pengawasan
MUTU
Mutu adalah bahwa:
Produk jadi berisi zat aktif dengan komposisi secara kualitatif dan
kuantitatif sesuai dengan yang disetujui pada saat pendaftaran,
dengan derajat kemurnian yang dipersyaratkan serta dikemas
dalam wadah yang sesuai dan diberi label yang benar
Dibuat catatan hasil pemeriksaan dan analisis
bahan awal, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan, dan produk jadi secara formal
dinilai dan dibandingkan terhadap spesifikasi
Sampel pertinggal
Your Textbahan
Here awal dan produk jadi disimpan dalam juml
ah yang cukup untuk dilakukan pengujian ulang bila perlu. Sampel pr
oduk jadi disimpan dalam kemasan akhir
kecuali untuk kemasan yang besar.
D.Pengkajian Mutu Produk E.Manajemen Resiko mutu
Manajemen risiko mutu adalah suatu proses sist
Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah di ematis untuk melakukan penilaian, pengendalian
lakukan terhadap semua obat terdaftar, termasuk pro dan pengkajian risiko terhadap mutu suatu
duk ekspor, dengan tujuan untuk membuktikan konsis produk. Hal ini dapat diaplikasikan secara proakti
tensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, f maupun retrospektif.
bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren
dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk
produk dan proses
2. PERSONALIA
UMUM
Personil Kunci mencakup kepala bagian Industri farmasi hendaklah memiliki personil yang terkualifikasi
Produksi, kepala bagian Pengawasan Mutu dan berpengalaman praktis dalam jumlah yang memadai
dan kepala bagian Manajemen Mutu Industri farmasi harus memiliki struktur organisasi. Tugas
(Pemastian Mutu). spesifik dan kewenangan dari personil pada posisi
penanggung jawab hendaklah dicantumkan dalam uraian
tugas tertulis
3. BANGUNAN DAN
FASILITAS
AREA PENIMBANGAN
terpisah dari daerah
produksi
AREA PRODUKSI
AREA PENYIMPANAN
AREA PENGAWASAN
MUTU
SARANA PENDUKUNG
4.PERALATAN
PRINSIP
Peralatan untuk pembuatan obat
hendaklah memiliki desain dan
konstruksi yang tepat, ukuran yang
memadai serta ditempatkan dan
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu
obat terjamin sesuai desain serta
seragam dari bets-ke-bets dan untuk
memudahkan pembersihan serta
perawatan agar dapat mencegah
kontaminasi silang, penumpukan debu
atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya
berdampak buruk pada mutu produk.
Perawatan
Peralatan hendaklah dirawat sesuai jadwal
untuk mencegah malfungsi atau
Desain dan konstruksi pencemaran yang dapat memengaruhi
Peralatan manufaktur hendaklah didesain, identitas, mutu atau kemurnian produk.
ditempatkan dan dirawat sesuai dengan
tujuannya
PRINSIP
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan; dan memenuhi ketentuan CPOB yang
menjamin senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi
persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan
izin edar.
UMUM BAHAN AWAL
Produksi hendaklah dilakukan dan Pembelian bahan awal adalah
diawasi oleh personil yang suatu aktifitas penting dan oleh
kompeten karena itu hendaklah melibatkan
staf yang mempunyai
pengetahuan khusus dan
menyeluruh perihal pemasok
80% 60%
VALIDASI PROSES PENCEGAHAN PENCEMARAN
Studi validasi hendaklah SILANG Pencemaran bahan awal
memperkuat pelaksanaan CPOB atau produk oleh bahan atau
dan dilakukan sesuai dengan produk lain harus dihindarkan.
prosedur yang telah ditetapkan. Risiko pencemaransilang ini dapat
Hasil validasi dan kesimpulan timbul akibat tidak terkendalinya
hendaklah dicatat. debu, gas, uap, percikan atau
organisme dari bahan atau produk
yang sedang diproses, dari sisa
yang tertinggal pada alat dan
pakaian kerja operator
80% 60%
PENIMBANGAN DAN
PENYERAHAN
Penimbangan atau penghitungan
SISTEM PENOMORAN dan penyerahan bahan awal,
BETS/LOT bahan pengemas, produk antara
Hendaklah tersedia sistem yang dan produk ruahan dianggap
menjelaskan secara rinci sebagai bagian dari siklus produksi
penomoran bets/lot dengan tujuan dan memerlukan
untuk memastikan bahwa tiap dokumentasi serta rekonsiliasi
bets/lot produk antara, produk yang lengkap.
ruahan atau produk jadi dapat
diidentifikasi.
80% 60%
PENGEMBALIAN
Semua bahan awal, bahan OPERASI PENGOLAHAN–
pengemas, produk antara dan PRODUK ANTARA DAN
produk ruahan yang dikembalikan PRODUK RUAHAN
ke gudang penyimpanan Semua bahan yang dipakai di
hendaklah didokumentasikan dalam pengolahan hendaklah
dengan benar dan direkonsiliasi. diperiksa sebelum dipakai.
80% 60%
BAHAN DAN PRODUK KERING
Untuk mengatasi masalah
pengendalian debu dan
pencemaransilang yang terjadi
pada saat penanganan bahan dan Pencampuran dan Granulasi
produk kering, perhatian khusus Mesin pencampur, pengayak dan
hendaklah diberikan pada desain, pengaduk hendaklah dilengkapi
pemeliharaan serta penggunaan dengan sistem pengendali debu,
sarana dan peralatan. kecuali digunakan sistem tertutup.
80% 60%
Pencetakan Tablet
Mesin pencetak tablet hendaklah
dilengkapi dengan fasilitas
pengendali debu yang efektif dan
ditempatkan sedemikian rupa Penyalutan
untuk menghindarkan
Udara yang dialirkan ke
kecampurbauran antar produk.
Tiap mesin hendaklah ditempatkan dalam panci penyalut untuk
dalam ruangan terpisah. pengeringan hendaklah
disaring dan mempunyai
mutu yang tepat.
80% 60%
Penandaan Tablet Salut dan
Pengisian Kapsul Keras Kapsul
Cangkang kapsul hendaklah Hendaklah diberikan perhatian
diperlakukan sebagai bahan awal. khusus untuk menghindarkan
Cangkang kapsul hendaklah kecampurbauran selama proses
disimpan dalam kondisi yang dapat penandaan tablet salut dan kapsul.
mencegah kekeringan dan Bilamana dilakukan penandaan
kerapuhan atau efek lain yang pada produk atau bets yang
disebabkan oleh kelembaban. berbeda dalam saat yang
bersamaan hendaklah dilakukan
pemisahan yang memadai.
80% 60%
BAHAN PENGEMAS
PRODUK CAIR, KRIM DAN Pengadaan, penanganan dan
SALEP (nonsteril) pengawasan bahan pengemas
Produk cair, krim dan salep mudah primer dan bahan pengemas cetak
terkena kontaminasi terutama serta bahan cetak lain hendaklah
terhadap mikroba atau cemaran diberi perhatian yang sama seperti
lain selama proses pembuatan. terhadap bahan awal.
Oleh karena itu, tindakan khusus
harus diambil untuk mencegah
kontaminasi.
80% 60%
Kegiatan penge Pengawasan Catatan
masan selama-proses pengendalian pengi
Prakodifikasi Bahan dan riman obat
bahan produk yang Penyimpanan
Pengemas ditolak,dipulihkan bahan awal, bahan
Kesiapan jalur dan dikembalikan pengemas, produk
Praktik pengem Produk kembali antara, produk ruah
asan kan an dan produk jadi
Penyelesaian Dokumentasi Penyimpanan
kegiatan pengema Karantina dan Bahan Awal dan
san penyerahan produk Bahan Pengemas
jadi Penyimpanan
Produk Antara, Pro
duk Ruahan dan
Produk jadi
7. PENGAWASAN MUTU
PRINSIP
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang esensial
dari Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara
konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan
tujuan pemakaiannya. Keterlibatan dan komitmen
semua pihak yang berkepentingan pada semua tahap
merupakan keharusan untuk mencapai sasaran mutu
mulai dari awal pembuatan sampai kepada distribusi
produk jadi.
Pengawasan Mutu mencakup
pengambilan sampel, spesifikasi,
pengujian serta termasuk
pengaturan, dokumentasi dan
prosedur pelulusan yang
memastikan bahwa semua
pengujian yang relevan telah
dilakukan, dan bahan tidak
diluluskan untuk dipakai atau
produk diluluskan untuk dijual,
sampai mutunya telah dibuktikan
memenuhi persyaratan.
DOKUMENTASI
PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel merupakan
kegiatan penting di mana hanya
CARA BERLABORATORIUM
sebagian kecil saja dari satu bets
PENGAWASAN MUTU YANG
yang diambil.
BAIK
Personil, bangunan dan fasilitas
serta peralatan laboratorium
hendaklah sesuai untuk jenis
tugas yang ditentukan dan skala Bahan Awal
kegiatan pembuatan obat. Identitas suatu bets bahan awal
Penggunaan laboratorium luar biasanya hanya dapat dipastikan
sesuai dengan ketentua apabila sampel diambil dari tiap
wadah dan dilakukan uji identitas
terhadap tiap sampel.
Kegiatan Pengambilan
Sampel
Pengambilan sampel hendaklah
Bahan Pengemas
dilakukan sedemikian rupa untuk
Pola pengambilan sampel bahan
mencegah kontaminasi atau efek
pengemas hendaklah setidaknya
lain yang berpengaruh tidak baik
memerhatikan hal berikut: jumlah
terhadap mutu.
yang diterima, mutu yang
dipersyaratkan, sifat bahan
PENGUJIAN
Metode analisis hendaklah
divalidasi. Semua kegiatan
pengujian yang diuraikan dalam
izin edar obat hendaklah
dilaksanakan menurut metode
yang disetujui.
PERSYARATAN PROGRAM
PENGUJIAN STABILITASON-GOING
Tujuan dari program stabilitas
on-going adalah untuk
memantau produk selama
masa edar dan untuk
menentukan bahwa produk
tetap, atau dapat diprakirakan
akan tetap, memenuhi
Bahan Awaldan Bahan
spesifikasinya selama dijaga
Pengemas
dalam kondisi penyimpanan
ProdukJad
yang tertera pada label.
PemantauanLingkungan
Pengujian Ulang Bahan yang
Diluluskan
Pengolahan Ulang
8. INSPEKSI DIRI, AUDIT MUTU
DAN AUDIT & PERSETUJUAN
PEMASOK
PRINSIP
Tujuan inspeksi diri adalah untuk
mengevaluasi apakah semua aspek
produksi dan pengawasan mutu
industri farmasi memenuhi ketentuan
CPOB
HAL-HAL YANG HARUS DI INSPEKSI
Personalia;
Bangunan termasuk fasilitas untuk
personil;
Perawatan bangunan dan peralatan; Kalibrasi alat atau sistem pengukuran
Penyimpanan bahan awal, bahan Prosedur penarikan kembali obat jadi
pengemas dan obat jadi Penanganan keluhan
Peralatan Pengawasan label; dan
Pengolahan dan pengawasan selama- Hasil inspeksi diri sebelumnya dan
proses tindakan perbaikan.
Pengawasan Mutu
Dokumentasi
Sanitasi dan higiene
Program validasi dan revalidasi
9. PENANGANAN KELUHAN TERHADAP
PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI
PRODUK
PRINSIP
Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan
dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat harus
dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis.
Untuk menangani semua kasus yang mendesak,
hendaklah disusun suatu sistem, bila perlu
mencakup penarikan kembali produk yang
diketahui atau diduga cacat dari peredaran secara
PENARIKAN KEMBALI
cepat dan efektif.
PRODUK
KELUHAN Hendaklah ditunjuk personil
Hendaklah ditunjuk yang bertanggung jawab
personil yang untuk melaksanakan dan
bertanggung jawab mengoordinasikan penarikan
untuk menangani kembali produk dan
keluhan dan hendaklah ditunjang oleh
memutuskan tindakan staf yang memadai untuk
yang hendak menangani semua aspek
dilakukan bersama penarikan kembali sesuai
staf yang memadai dengan tingkat urgensinya
10. DOKUMENTASI
Spesifikasi
Spesifikasi Bahan Awal
Spesifikasi Bahan Pengemas
Spesifikasi Produk Antara dan Produk Ruahan
Spesifikasi Produk Jadi
Dokumen Produksi
Dokumen Produksi Induk
Prosedur Pengolahan Induk
Prosedur Pengemasan Induk
Catatan Pengolahan Bets
Catatan Pengemasan Bets
Prosedur dan Catatan
11. PEMBUATAN DAN ANALISIS
BERDASARKAN KONTRAK
PRINSIP
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus Catatan: Bab ini meliputi tanggung jawab industri
dibuat secara benar, disetujui dan dikendalikan untuk farmasi terhadap Badan POM dalam hal pemberian
menghindarkan kesalahpahaman yang dapat izin edar dan pembuatan obat. Hal ini tidak
menyebabkan produk atau pekerjaan dengan mutu dimaksudkan untuk memengaruhi tanggung jawab
yang tidak memuaskan. Kontrak tertulis antara legal dari Penerima Kontrak dan Pemberi Kontrak
Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak harus dibuat terhadap konsumen.
secara jelas yang menentukan tanggung jawab dan
kewajiban masingmasing pihak. Kontrak harus
menyatakan secara jelas prosedur pelulusan tiap bets
produk untuk diedarkan yang menjadi tanggung
jawab penuh kepala bagian Manajemen Mutu
(Pemastian Mutu).
12. KUALIFIKASI DAN Prinsip kualifikasi dan validasi yang dilakukan di industri farmasi.
VALIDASI CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi
validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian
terhadap aspek kritis dari kegiatan yang dilakukan. Perubahan
signifikan terhadap fasilitas, peralatan dan proses yang dapat
memengaruhi mutu produk hendaklah divalidasi. Pendekatan
dengan kajian risiko hendaklah digunakan untuk menentukan
ruang lingkup dan cakupan validasi.
Validasi Prospektif
VALIDASI PROSES Validasi Konkuren
Ketentuan dan prinsip yang diuraikan Validasi Retrospektif
dalam bab ini berlaku untuk pembuatan VALIDASI PEMBERSIHAN
sediaan obat, yang mencakup validasi VALIDASI METODE ANALISIS
proses baru (initial validation), validasi bila PENGENDALIAN PERUBAHAN
VALIDASI ULANG
terjadi perubahan proses dan validasi ulang.
CPOB KHUSUS (STERIL)
PRODUK STERIL
Produk steril adalah bentuk sediaan obat dalam
bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme
hidup.
Pemantauan dalam
Indikator biologi dan
pembuatan produk
kimiawi
steril
1
Secara garis besar, proses pembuatan obat
steril dibagi menjadi 2 kategori:
1. Produk disterilkan dalam wadah akhir
(Sterilisasi Akhir – post sterilization)
2. Produk diproses secara Aseptis, pada
sebagian atau semua tahap (Aseptic
Processing)
2
Klasifikasi Ruang Bersih Dan Sarana Udara Bersih
Ruang bersih dan sarana udara bersih diklasifikasikan sesuai dengan EN ISO 14644-1.Klasifikasi harus
dibedakan dengan jelas dari pemantauan lingkungan pada saat operasional.
Pemantauan area kelas C dan D pada saat kegiatan rutin hendaklah dilakukan sesuai
dengan prinsip manajemen resiko mutu . Persyaratan batas waspada ataupun batas
bertindak tergantung pada jenis proses yang dilakukan , tetapi “ waktu pemulihan “ yang
direkomendasikan hendaklah tercapai.
PEMANTAUAN
manifold pada satu penghitung par Adapun lokasi pemasangan manifold seperti contoh
tikel; atau kombinasi dari kedua sis berikut :
tem tersebut. Sistem yang dipilih
hendaklah disesuaikan dengan uk
uran partikel.
Semua bangunan dan fasilitas hendaklah, sedapat mun False ceilings hendaklah disegel untuk menceg
gkin, didesain untuk mencegah personil, yang mela kuka ah pencemaran dari ruang di atasnya.Pipa dan sa
n pengawasan atau pengendalian, Area Kelas A dan B he luran serta saranapendukung lain hendaklah dipa
ndaklah didesain sehingga semua kegiatan dapat diamati sang dengan tepat
dari luar Bak cuci dan drainase hendaklah dilarang di
Semua permukaan yang terpapar hendaklah halus, ked area Kelas A/B.
ap air dan tidak retak untuk mengurangi pelepasan atau a Pintu-pintu ruang penyangga udara hendaklah ti
kumulasi partikel atau mikroba dan untuk memungkinkan dak dibuka secara Bersamaan (Sistem interlock)
penggunaan berulang bahan pembersih dan bahan pola aliran udara tidak menimbulkan risiko
disinfektan Pencemaran dan dilengkapi dengan sistem perin
gatan.
Suhu dan kelembaban ruangan hendak dijaga
Sanitasi
Sanitasi area bersih sangatlah penting. Area tersebut hendaklah
dibersihkan secara menyeluruh
Disinfektan dan detergen hendaklah dipantau terhadap cemaran
mikroba;
Fumigasi
Hendaklah ditentukan batas deteksi cemaran mikrobiologis untuk
batas waspada dan batas bertindak
Air dan pengolahannya
Beberapa persyaratan air untuk injeksi:
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi melalui cara penyuli
Air untuk produksi steril (Water for Injection/WFI) ngan (distilasi) atau cara lain yang akan menghasilkan mutu yang s
merupakan salah satu faktor yang memegang pera ama.
nan PENTING dan KRITIS dalam proses produksi Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi, disimpan dan didistr
produk-produk steril. Dalam produk steril, terutama ibusikan dengan cara yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba
, misal disirkulasi dengan konstan padasuhu di atas 70°C (Hot Loo
obat suntik cair atau cairan infus (cairan irigasi), air
p System).
r merupakan bahan baku, dalam jumlah besar, seh Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah disimpan dalam wadah yang be
ingga apabial terjadi pencemaran, akan menimbul rsih, steril, nonreaktif, nonabsorptif, nonaditif dan terlindung dari pe
kan risiko fatal bagi pasien. ncemaran.
Sumber air, peralatan pengolahan air dan air hasil pengolahan he
ndaklah dipantau secara teratur terhadap pencemaran kimiawi, biol
ogis dan, bila perlu, terhadap cemaran endotoksin untuk menjamin
agar air memenuhi spesifikasi yang sesuai dengan peruntukannya
Hasil pemantauan dan tindakan penanggulangan yang dilakukan
hendaklah didokumentasikan.
Alat perekam hendaklah digunakan untuk memantau suhu penyi
mpanan.
Sterilisasi
Sterilisasi dapat dicapai dengan penggunaan pan
as basah atau panas kering, dengan radiasi pengio • Sterilisasi panas
nan, dengan etilen oksida atau dengan filtrasi yang
dilanjutkan dengan pengisian secara aseptis ke dal • Sterilisasi panas basah
am wadah akhir yang steril.
Semua proses sterilisasi hendaklah divalidasi. • Sterilisasi panas kering
Indikator biologis hendaklah dipertimbangkan seb
agai metode tambahan untuk memantau proses
• Sterilisasi dengan radiasi
sterilisasi. • Sterilisasi dengan etilen dioksida
Catatan sterilisasi atau salinannya hendaklah ters
edia untuk tiap siklus sterilisasi. • Filtrasi
Sterilisasi Akhir
Produk yang ditujukan untuk menjadi steril, bilaman
a memungkinkan, hendaklah diutamakan disterilisa
si akhir dengan cara panas dalam wadah akhir. Bila
sterilisasi cara panas tidak memungkinkan karena s
tabilitas dari formula produk hendaklah dipakai
Indikator biologi dan kimiawi
Penggunaan indikator biologis dan kimiawi saja tidak dapat diterima sebagai bukti bah
wa proses sterilisasi telah efektif. Indikator tersebut hanya menunjukkan kegagalan pros
es sterilisasi tetapi tidak membuktikan bahwa proses sterilisasi berhasil dengan sempurn
a.
Penanganan indikator biologis karena potensi bahaya untuk mencemari area bersih se
cara mikrobiologis. Indikator biologis hendaklah disimpan sesuai dengan spesifikasi dari
pembuatnya.
Biasanya dalam bentuk pita atau lembaran adhesif, kartu bercakwarna, tabung kecil at
au sachet. Indikator tersebut akan berubah warna akibat reaksi kimiawi karena proses st
erilisasi.
Penyelesaian produk steril
Vial setengah-tertutup dari produk beku ker
ing hendaklah selalu ditangani di lingkungan Vial tanpa stopper atau vial dengan posisi st
Kelas A sampai stopper ditutupkan dengan s opper yang tidak sempurna hendaklah disingki
empurna. rkan sebelum capping.
Penutupan wadah hendaklah divalidasi de Restricted access barriers (RAB) dan isolator
ngan metode yang sesuai. Terhadap penutu dapat membantu dalam memastikan pencapai
pan wadah dengan fusi, missal ampul kaca a
tau plastik, hendaklah dilakukan uji integritas
an kondisi yang dipersyaratkan
100%. Sampel wadah yang ditutup dalam kondisi va
Sistem penutupan wadah untuk vial yang kum hendaklah diambil dandiuji setelah period
diisikan secara aseptis belumdianggap semp e yang ditentukan.
urna sampai tutup alumunium dicengkeramk Wadah terisi produk parenteral hendaklah sa
an pada vial yang sudah tertutup stopper tu per satu diinspeksi terhadap kontaminasi ole
h benda asing atau cacat lain.
Your Text Here
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Easy to change colors,
photos and Text. You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Pengawasan Mutu