Anda di halaman 1dari 75

kegiatan Pencegahan &

Pengendalian Infeksi Rumah


Sakit Umum Daerah Leuwiliang
Tahun 2017
Komite ppirs
Tugas Pokok & Fungsi

Keputusan menteri kesehatan nomor


• 382/Menkes/SK/III/2007
• 270/Menkes/SK/III/2007
 RS di seluruh Indonesia harus menerapkan, melaksanakan
pencegahan & pengendalian infeksi di semua area pelayanan
Sesuai dengan tugas pokoknya
Tugas pokok Komite PPIRS

 Membuat & melaksanakan program tahunan


pengendalian infeksi
 Koordinasi dgn unit kerja dalam implementasi program
 Penyempurnaan SPO
 Melaksanakan surveilans infeksi berkesinambungan
 Memberikan edukasi kepada staf tentang pengendalian
infeksi
 Membuat rekomendasi kpd pimpinan terkait pencegahan
& pengendalian infeksi
 Mengevaluasi & memonitor hal-hal yg berkaitan dgn
infeksi
 Membuat laporan program pengendalian infeksi
1.Dokumen & Laporan yg sudah dibuat oleh komite
PPIRS
•Kebijakan ppirs
•Pedoman pengorganisasian ppirs
•Pedoman ppi
•Panduan hand hygiene,panduan APD,
panduan investigasi outbreak,panduan
icra
•SPO yang berkaitan dengan PPI
•Laporan kegiatan sosialisasi kepada
karyawan, kso, pasien, keluarga pasien,
karyawan baru, pengunjung,
2. Kepatuhan hand hygiene petugas di rsud
tahun 2017
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
80%

70%
0.63 0.62 0.63
0.61 0.6
0.59 0.58
60% 0.56 0.56
0.51
50% 0.47 0.47

40%
RATA RATA
STANDAR
30%

20%

10%

0%
Data kepatuhan  peningkatan 15 % dlm satu tahun, hasil yg
masih dibawah standar yg ditetapkan komite ppi

• Berdasarkan audit oleh IPCN & IPCLN yg berada diruangan


terdapat beberapa kebiasaan yang harus di ubah yaitu:
• Dokter umum yg melakukan pemeriksaan pasien menggunakan
handscoon satu set untuk seluruh pasien  kegiatan lima
moment tidak dapat dilaksanakan dengan semestinya
• Belum tepatnya 6 langkah cuci tangan dilakukan dengan benar
• Komite ppirs menurunkan standar kepatuahn HH dari 80 %
menjadi 70% di tahun 2018 & akan di naikan standarnya
sesuai peningkatan capaian kepatuhan HH di setiap tahunnya
PLAN
Pertahankan supervisi oleh IPCN melibatkan IPCLN,dan kepala instalasi
dalam implementasi SPO Hand Hygiene.

ACTION
DO
• Tingkatkan kepatuhan hand • Adakan pertemuan rutin tiap
hygiene berdasarkan lima bulan dengan petugas dilapangan
moment. bersamaan rapat ruangan.
• Tingkatkan kepatuhan hand • Adakan sosialisasi dengan dokter
hygiene sesuai langkah. saat morning report.
• Wajibkan kepada petugas • Laporkan kepada komite
sebelum operan untuk melakukan keperawatan, ataupun komite
gerakan cuci tangan medik apabila ada petugas
dokter, bidan, perawat yang tidak
melakukan hand hygiene saat
pelayanan.
• Buat aturan yang disepakati
berupa reward bagi petugas yang
3.Surveylans Infeksi HAIs
1. JUMLAH PASIEN OPERASI CAESAR DAN KEJADIAN IDO

180

160 159
149
140

120
110 112
100 99
95
88 88 88 89
80
67
60 56
40

20
0.036 0.014 0 0.023 0.023 0.023 0.021 0.056 0.023 0 0.01
2 2 2 2 2 2 6 2
0 0 0 1
0.015 1
Beberapa hal yang perlu di perbaiki agar angka IDO tidak
meningkat antara lain :

• Pada saat melakukan GVWT luka operasi , petugas belum


menggunakan prinsip aseptik secara baik & benar
• Masih ada yang lupa melakukan cuci tangan sebelum melakukan
prosedur GVWT atau sebelum memasang handscoon
• Saat melakukan GVWT luka operasi tidak mengunakan sarung tangan
steril saat kontak langsung dengan luka
• Masih adanya makanan yg di pantang oleh pasien post operasi SC
• Perlu lebih ditingkatakan keperdulian prinsif aseptik baik pada saat
operasi maupun setelah operasi atau pada saat melakukan gvwt
PDSA

Plan :
• Pertahankan suppervisi oleh Tim PPI tentang implementasi SPO
perawatan luka dan SPO hand hygiene
DO :
• Tingkatkan kepatuhan cuci tangan sebelum perawatan luka pada sat
melakukan perawatan luka
• Edukasi & sosialisasi SPO perawat luka
• Edukasi pasien mengenai nutrisi pasien setelah operasi
Action
Study • Adakan pertemuan rutin dengan
Lakukan supervisi petugas/ perawat di ruangan
sesuai jadwal • Dapatkan laporan rutin, informasi
dan kendala diruangan.
Lakukan kegiatan • Kerjasama dengan CSSD untuk
inhouse training pouches kassa 1 pouches untuk
untuk perawatan luka satu pasien
• Kerjasama petugas ruangan dan
Lakukan penyuluhan gizi.
gizi kerjasama dengan • Lakukan evaluasi efektifitas
pkrs dan instalasi gizi kegiatan yang sudah dilakukan.
2. Insiden Rate ISK tahun 2017
35

30 30.7 30.1

TAHUN 2017
25
STANDAR 15‰

20
18
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
13.8 13.3

10
7.4 7 7.2
5
4
2.8 2.8 2.2
0
Beberapa hal yang perlu di perbaiki antara
lain :
• Posisi urine bag diletakan sejajar • Apabila transfer pasien yang
atau diatas perut, di letakan terpasang kateter urine, posisi
dilantai (seharusnya di bawah urine bag berada di atas perut
kandung kemih,urine bag di pasien
gantung) • Xylocain jelly yg tersedia
• Belum dilakukan perawatan menggunakan pouches besar
kateter urine secara berkala apabila sudah dipakai Xylocain
jelly lupa untuk di tutup kembali
& mengakibatkan kontaminasi
bakteri ke dalam xylocain jelly
terebut
n Do
• Lakukan supervisi oleh TIM PPI • Kepatuhan fiksasi urine bag 30
tentang implementasi cm dari lantai
Bundle Pencegahan ISK • Kepatuhan cuci tangan saat
perawatan kateter urine
Study Action
•Lakukan •pertemuan
supervisi rutin dgn
sesuai jadwal perawat
•Buat ruangan
pelatihan untuk
bundle ISK mendapatkan
,cara laporan rutin
pemasangan
3. Insiden Rate VAP di RSUD Leuwiliang tahun
2017
INSIDEN RATE VAP di RSUD LEUWILIANG TAHUN • Selama tahun
2017 2017 tidak ada
70 kejadian vap
48 48
60 44
39 39
50 36 35 36
32 32
29
40 26

Axis Title
HARI PEMAKAIAN ALAT
30
STANDAR 15‰
TAHUN 2017
20
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
10

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Insiden Rate Plebitis di RSUD Leuwiliang
tahun 2017.

3500 3293
3149 3149 3158 3142 3121
3058

3000 2799 2798 2821


2664
2572
JUMLAH KASUS
2500
STANDAR 15‰
HARI PEMASANGAN ALAT
2000 INSIDEN RATE‰

1500

1000

500
44 15.728 10.822 7.1 17 5.3 17 5.3 20 7.5 19 6 16 5.7 21 7.5 11 3.5 13 4.1 15 4.6
0
INSIDEN RATE PLEBITIS STANDAR 15‰
50

45
44

40

35

30
28
Axis Title 25
INSIDEN RATE‰
22 STANDAR 15‰
21
20 20
19 JUMLAH KASUS
17 17
15.7 16
15
13
10.8 11
10
7.1 7.5 7.5
5.3 5.3 6 5.7
5 5
3.5 4.1

0 0
Hasil yg di capai angka plebitis
Angka phlebitis mengalami penurunan 11,4% sampai
desember & tidak melampaui standar yang di tetapkan
yaitu 15% (permil)

Berdasarkan hasil audit ada beberapa hal yang perlu di perbaiki:


 Masih ada petugas yg melakukan pemasangan infuse tdk menggunakan
tekhnik aseptik
 Belum melakukan hand hygiene secara baik,sesuai langkah & sesuai
moment
 Masih ditemukan obat vial infuse botol kaca yg menggunakan needle untuk
melancarkan aliran tetesan obat tersebut, padahal hal tersebut sangat
beresiko masuknya mikroorganisme pathogen kedalam aliran darah
 Tidak konsisten pengadaan IV dressing transparan yang hygiene & safety ,
 Masih adanya pemakaian plester coklat
 Belum secara konsisten monitor iv dresing
PDSA
Plan

Do Study
Lakukan supervisi
oleh Tim PPI
tentang  Kepatuhan Lakukan
implementasi penggantian supervisi
Bundle dressing. sesuai
pencegahan
 Kepatuhan jadwal
Plebitis
tehnik aseftik
Action

 Adakan pertemuan rutin dengan perawat/bidan diruangan setiap satu


bulan sekali dalam rapat ruangan untuk mendapatkan informasi,
laporan rutin dari fruangan
 Lakukan supervisi ke ruangan oleh ipcn dan libatkan ipcln.
 Koordinasi dengan unit farmasi untuk ketersediaan IV dressing yang
safety.
 Lakukan sosialisasi atau pelatihan pemasangan infuse yang baik dan
5. Insiden Rate Dekubitus di RSUD Leuwiliang
tahun 2017
Inseiden rate pasien dekubitus tahun 2017
HARI PASIEN BADREST JUMLAH KASUS STANDAR 15‰

155
148
140
130 130
122
115

94 93 93 93
80

15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PDSA
Plan Study
Do

 Resosialisasi SPO  Revieuw kembali


 Lakukan
alih baring pasien. kepada pelaksana
supervisi
 Segera kirim form tentang SPO alih baring
sesuai
decubitus setelah pasien oleh Tim PPI &
jadwal
pasien pulang ke IPCLN ruangan
 Catat apa
 Lakukan evaluasi hasil
Tim PPI. bila adanya
sosialisasi
 Buat check list kejadian
bundle pencegahan dekubitus
decubitus
Action

 Pertahankan capaian tidak terjadinya dekubitus pada


tahun berikutnya.
 Adakan pertemuan rutin dengan perawat /bidan beserta
ipcln untuk mendapatkan data dan informasi.
 Adakan inhouse training penerapan bundle decubitus.
6. Insidane Rate HAP pada tahun 2017 di RSUD
Leuwiliang.
INSIDEN RATE HAP (Hospital Accuired Pneumonia)
DI RSUD LEUWILIANG TAHUN 2017

600

528 518
500

418
400 388 389 375 379

300

200

100 94
80 80
44 39
0 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TAHUN 2017
STANDAR 15‰
HARI BEDREST
PDSA
Plan Do Study

- Pertahankan SPO - Review kembali - Tim PPI


tirah baring. pelaksanan SPO melakukan
- Segera kirim form
alih baring pasien supervisi
HAP ke ipcn.
- Lakukan evaluasi secara berkala
- Buat checklist list
bundle HAP hasil sosialisasi. pelaksanaan
- Kumpulkan data rencana
insiden Rate HAP tindakan yang
setiap bulan ke PPI telah
ditetapkan.
Action

- Adakan pertemuan rutin antara, kepala ruang, dan


IPCLN dengan TIM PPI untuk mendapatkan
pemahaman Insiden Rate HAP dan laporan rutin
dari ruang rawat inap.
- Lakukan supervisi oleh IPCN
7.Insiden Rate IADP tahun 2017
INSIDEN RATE IADP TAHUN 2017
18
17
16

14

12

10 10

8
7
6

4
3 3
2 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

HARI PEMASANGAN PENA CENTRAL JUMLAH KASUS


Dari grafik 15 diatas jumlah hari pemasangan vena central pada bulan januari sampai bulan mei tidak ada, pada bulan juni ada 17
hari pemasangan vena central dengan 0 jumlah kasus IADP .
Bisa dilihat dari grafik tersebut tidak ada kasus IADP selama tahun 2017.
Do
Plan Study
- Tim PPI - Melakukan - Tim PPI
mengetahui Insiden perawatan vena melakukan
Rate Iadp yg central line. supervisi
didapat dari unit - Melakukan secara
kerja untuk sosialisasi SPO berkala .
mengisi & IADP
melaporkan data - Melakukan
tersebut sebagai pengisian
Action
bahan laporan formulir
dalam surveylans surveylans IADP - Adakan pertemuan rutin
HAIs. dengan unit untuk
- Pertahankan mendapatkan laporan
insiden rate IADP yang akurat
0 % pada tahun - Supervisi setiap hari
berikutnya. kepada unit apabila ada
pasien yang terpasang
vena central line.
Beberapa hal yg di temukan

Penggunaan duk bolong alas pemasangan tidak lebar/ diameter kecil


sehingga tidak menutupi seluruh area permukaan

Iv dressing yg safety belum ada secara konsisten sehingga plester


coklat menjadi alternative yg di gunakan perawat di ruangan,
padahal plester coklat sudah tdk di rekomendasikan karena tdk bisa
melakukan monitor keadaan iv yg terpasang.
Rekomendasi :

 Koordinasi dgn diklat untuk pelatihan bundle IADP


 Ajukan ke farmasi untuk pengadaan IV dressing transfaran &
safety
 Ajukan ke bagian pengadaan untuk disediakan duk bolong dgn
kain yg lebar menutupi luas area permukaan
 Merekomendasikan pemeriksaan kultur darah apabila ada
pasien yg dicurigai IADP
 Pelaksanaan monitor pasien terpasang vena central line secara
baik & benar
 Terus ditingkatkan pelaksanaan kepatuhan hand hygiene bagi
dokter maupun petugas yg terlibat dlm perawatan pasien
Hasil audit kepatuhan pembuangan/
pengelolaan limbah tahun 2017
KEPATUHAN PEMBUANGAN / PENGELOLAAN LIMBAH TAHUN
2017
RATA RATA SATU TAHUN STANDAR 100%

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

82 83 82 80 80 80
68 72
66
52
44
40
Hasil data
Januari kepatuhan pembuangan limbah 40%, meningkat sampai
Desember 80 %, rata-rata kepatuhan baru mencapai 70% (standar
yg di tetapkan yaitu 100%)

faktor yg menyebabkan kurang patuh diantaranya :


 masih bercampurnya limbah infeksius & non infeksius
(pembungkus spuit & urine bag masuk kantong kuning)
 kantong plastik hitam/kuning yg habis membuat rancu
pembuangan sampah
 Limbah/sampah sudah penuh belum diangkut (¾ sampah terisi
harus sudah di angkut)
 Pembersihan tempat sampah belum dilakukan setiap hari
 Tempat penampungan sampah sementara belum dilakukan
pembersihan secara berkala & menggunakan desinfektan
 Pengangkutan sampah dari ruangan tidak diangkat plastik
sampahnya tetapi dituang
Tempat sampah infeksius
sampah masih bercampur
Hasil Audit Tahun 2017

FASILITAS PEMBUANGAN LIMBAHDI RSUD LEUWILIANG 2017


RATA RATA /THN STANDAR

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

83 79 79 81 76 77 78 76 79 76
75 75 74 74
66
Ada beberpa faktor yang menjadi kendala
untuk mencapai nilai 100%

 Tempat sampah terkadang tdk memakai


kantong kuning maupun hitam
 Ketersediaan kantong yg kadang habis
ditengah tahun
 Pendistribusian kantong kuning & hitam tdk
merata
 ukuran kantong plastik sampah tdk sesuai dgn
tempat sampah
Rekomendasi

• Koordinasi dgn bagian


pengadaan untuk penyediaan
kantong sampah sesuai
kebutuhan satu tahun
• Ukuran kantong plastik sampah
di sesuaikan dgn tempat
sampah
• Tempat sampah sama
ukurannya di setiap tempat
• Pendistribusian kantong sampah
harus merata (kantong plastik
dipusatkan di logistik sehingga
terkontrol pemakaiannya)
• Koordinasikan dgn koordinator
cleaning service untuk
Hasil Audit kebersihan tangan
fasilitas kebersihan tangan tahun 2017 di rsud leuwiliang
100

90
87
80 79
77
75 74 75
70 72 71 72 71
70 70 70
65 65
60

Axis Title 50

40

30

20

10

0
Hasil temuan fasilitas kebersihan tangan
 tissue kertas disetiap wastafel belum tersedia terus
menerus
 Wastafel belum terbebas dari peralatan yg tdk tepat
seperti masih di temukan sikat gigi, sendok makan,
pembersih wajah yg di letakan di area wastafel
 Fasilitas cuci tangan wastafel, botol hand rub dlm
keadaan kotor
 tempat sampah dibawah wastafel dlm keadaan kotor,
tdk ada kantong flastik.
 Label pengisian pd botol handrub/cairan antiseptik
belum semua menulis tanggal, bulan & tahun.
Rekomendasi :

 Ipcn & ipcln melakukan sosialisasi kpd semua


petugas di rungan mengenai point point yg akan
menjadi bahan penilaian
 Lakukan teguran langsung kpd petugas di ruangan
yg bersangkutan apabila ditemukan fasilitas HH yg
tdk sesuai dgn ketentuan
 Lakukan kordinasi dgn pihak pengadaan untuk
menyediakan tissue hand towel, hand rub, hand
scrub yg sesuai & jumlah yg mencukupi dlm satu
tahun
hasil kepatuhan pemakain APD
LAUNDRY CSSD
100 100 100 100 100 100 100

92 92 93 93

85

75

60
53

44 44
40 40 40 40 40 40
33

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEFT OKT NOP DES
kepatuhan pemakaian APD Laboratorium dan
Bank darah

KEPATUHAN PEMAKAIN APD TAHUN 2017


LABORATORIUM BANK DARAH
100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEFT OKT NOP DES
APD INSTALASI FARMASI DAN KAMAR
JENAZAH
KEPATUHAN PEMAKAIN APD TAHUN2017
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100

90

80

70

60

50

40

30

20

10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEFT OKT NOP DES

KAMAR JENAZAH FARMASI STANDAR


Kepatuhan penggunaan APD ruang Isolasi Air
Born
kepatuhan penggunaan APD Ruang Isolasi Air Born
isolasi Air born teratai 1 isolasi air born teratai 2 standar

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

85
80 80 77 80 8080 80
7575 7675 75 76 7575 7576
70 70 70 70 7070

jan feb maret april mei juni juli agus seft okt nop des
Pemakaian APD petugas cleaning service
APD Cleaning service Pemilihan /pengangkutan sampah APD Cleaning service standar
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Seftember Oktober Nopember Desember
Apd ruang Isolasi
kepatuhan penggunaan APD Ruang Isolasi Air Born
isolasi Air born teratai 1 isolasi air born teratai 2 standar
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

85
80 80 80 8080 80
7675 76 77
7575 75 7575 7576
70 70 70 70 7070

jan feb maret april mei juni juli agus seft okt nop des
Ada beberapa faktor yg menjadi kendala
untuk mencapai nilai 100% yaitu :

Unit laundry
belum terpenuhinya kesediaan alat pelindung diri yg
mencukupi kebutuhan, kepatuhan tenaga yg
melaksanakan kegiatan laundry belum baik

Unit CSSD
masih ada beberapa tenaga cssd tdk memakai APD
lengkap saat melakukan pencucian alat alat

Unit farmasi
tdk adanya pemakaian APD saat melakukan kegiatan
pencampuran obat tablet. Hanya di ruang tb dots saja
petugas farmasi menggunakan APD masker
Ruang isolasi Air Born
• ketersediaan sarana APD N95 masih terbatas
karena harganya yg mahal
• Belum terlaksananya pemakaian APD masker pd
seluruh pasien & penunggu pasien di ruang isolasi
air born

Cleaning service
petugas cleaning service belum menyadari seberapa
pentingnya penggunaan APD sesuai standar bagi
keamanan cleaning service dlm melakukan kegiatan
pekerjaannya
PDSA

Do :
Plan :
•Koordinasi IPCN &
•Mengupayakan
ka. Ins untuk
peningkatan
meningkatkan
kepatuhan
kepatuhan
pemakaian APD
pemakaian APD
dgn melakukan
•Komite ppirs
sosialisasi setiap
membuat surat
melakukan
rekomendasi kpd
kunjungan ke
instalsi terkait untuk
ruangan
PDSA

Study : Action :
• Hasil audit dari januari • Lakukan pertemuan rutin setiap
sampai desember masih ada bulan dgn unit terkait dlm rapat
beberapa area yg perlu bulanan yg dilakukan pd masing
ditingkatkan kepatuhan masing area, berikan penjelasan
pemakaian APD
hasil yg sudah di capai & belum
tercapai pd area tersebut
• Berikan laporan petugas mana
saja yg tdk patuh terhadap
pemakaian APD
Pendidikan dan latihan
KEGIATAN SOSIALISASI PPIRS
BULAN SISWA PRKATEK/ PENGUNJUNG RS KARYAWAN

JANUARI 8 1 4

FEBRUARY 1 1 2

MARET 0 1 1

APRIL 1 1 1

MEI 0 0 1

JUNI 0 0 0

JULI 2 2 0

AGUSTUS 0 0 0

SEFTEMBER 0 0 2

OKTOBER 2 0 2

NOPEMBER 0 0 0

DESEMBER 0 2 3
Grafik pendidikan dan latihan PPIRS
8
8

4 KEGIATAN SOSIALISASI PPIRS


4 SISWA PRKATEK/
KEGIATAN SOSIALISASI PPIRS
3 PENGUNJUNG RS
3 KEGIATAN SOSIALISASI PPIRS
KARYAWAN
2 2 2 2 2 2 2
2

1 1 111 11 1 1
1

0 0 0 000 0 0 00 00 00 00 0 0
0
Rekomendasi

Membuat jadwal setiap bulannya untuk kegiatan sosialisasi kepada


pengunjung bekerjasama dengan pkrs.
•Kordinasi dengan diklat untuk mengadakan sosialisasi kepada
karyawan
Resiko Terkait Lingkungan.
ICRA Bangunan.
CV Rippi
• 002/ppi/icra/2017
5 januari – 26 januari 2017 CATATAN YANG TIDAK DI PATUHI
• Dinding interior keliling bangunan
• Icra di buat ketika pekerjaan
OK
sedang berlangsung.
• 004/ppi/icra bangunan/2017.
• 13 januari - 20 januari 2017 • Puing puing tidak langsung di
• Perbaikan jalan selasar teratai 1 angkut
dan anyelir. • Barier tidak dipasang konsisten
• Pihak pembangun tidak
mempunyai mesin hepa untuk
penyedot debu.
• Pekerja proyek tidak memakai
seragam kerja dan APD.
cv.tema prima mandiri
003/ppi/icra bangunan/2017
• pengecatan dinding interior,atap
dan perbaikan pintu
Catatan yang belum dipatuhi
• Icra dibuat setelah berlagsung
pekerjaan
007/ppi/icra/2017 • Belum semua mematuhi icra
Tanggal 26 mei – 8 juni 2017 yang sudah di buat :
Renovasi pengecatan • Pemakaian APD, Pembersihan
dinding area luar area pekerjaan, pemakain ID
CARD.
ibs,icu,cssd, anyelir dan
Rekomendasi :

 Sebelum mulai renovasi diadakan pertemuan


unit unit yang berkaitan dengan pembangunan.
seperti ipsrs. K3 rs, komite ppi rs/ipcn, pihak
pptk dan pengawas.
 Lakukan monitoring dan teguran bagi pihak yang
tidak mematuhi aturan.
Penegelolaan linen loundry di area ranap

seharusnya kenyataan
• Linen tidak diletakan dilantai • Masih ada yang meletakan
• Ketika perbaden Kantong dilantai
pelastik linen infeksius dan non • Linen yang di bawa menedekati
infeksius yang mendekati linen kantong linen.( letak kantong
bukan linen yang di bawa linen berada jauh dari ruangang
mendekati kantong linen perawatan).
Di unit loundry

seharusnya kenyataan
• Troly pengangkut harus • Troli pengangkut tidak
dibedakan antara antara linen dibedakan , satu troli untuk
infeksius dan non infeksius infeksius dan non infeksius
• Troliy pengangkut harus dalam • Troly memakai keranjang
keadaan tertutup terbuka
• Tidak ada perendaman di bak / • Masih ada perendaman di bak
perendaman harus langsung terbuka.
didalam mesin cuci.
Unit loundry

seharusnya kenyataan
• Pengeringan tidak ada • Msih ada penjemuran
penjemuran. • Linen bersih masih diletakan
• Linen bersih tidak diletakan dilantai.
dilantai.
Rekomendasi

• Kegiatan loundry dilakukan oleh pihak ke 3

• Adakan pertemuan dengan pihak KSO loundry


• Perbaiki MOU jika memungkinkan
• Kelola Loundry sendiri atau ganti KSO loundry yang pengelolaannya
sesuai standar pengelolaan loundry RS.
PENGENDALIAN lINGKUNGAN
• PMK NO 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PPI. halaman 37 – 38
mengatur mengenai pengendalian lingkungan :
A. kualitas udara
Tdk dianjurkan menggunakan fogging dan sinarUV untuk kebersihan
udara, kecuali dry mist dengan H202.
PERMUKAAN LINGKUNGAN

• Seluruh permukaan datar, bebas debu,bebas sampah, bebas


serangga( semut, kecoa, lalat, nyamuk ).

• Dibersihkan terus menerus semua area termasuk tempat tidur


pasien, lemari pasien,standar infus,kursi/ semua yang berada diarea
tersebut.
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
ALAT PEMBERSIH SEHARUSNYA
• Alat pembersih dibedakan untuk
ruang isolasi dan ruang ranap
biasa.
• Setelah selesai pembersihan alat
harus di cuci, dibersihkan dan di
gantung supaya siap pakai
kembali.
• Chemikal pembersih ruangan
rawat inap harus bisa membunuh
sampai spora.
Pembersihan lingkungan

. TROLI set pembersih harus • Kenyataan di lapangan :


dalam keadaan bersih dan Masih ditemukan troli alat
dibersihkan setiap hari terbebas pembersih yang kotor karena
dari alat alat yang bukan tidak dilakukan pembersihan.
seharusnya • Botol chemikal pembersih lantai
• Botol chemikal pembersih harus menggunakan botol bekas
di beri label isi yang ada di minum dan tidak di beri
dalam botol tersebut. label..sehingga ada kejadian
perawat yang salah minum pada
saat botol tersebut diletakan di
ruang perawat.
Desinfeksi permukaan

• Dapat menggunakan klorin 0,05 % atau H202 0,5 % - 1,4 %.


• Hindari penggunaan sapu ijuk dan yang sejenisnya, tapi
menggunakan cara basah mop dengan bahan microfiber, yang bisa di
cuci bukan dari bahan wol yang tidak bisa di cuci dan cara basah.
DESINFEKSI YANG BISA DI PAKAI

• LARUTAN DESINFEKTAN natrium hipoklorit 0,05 – 0,5.


• Alkohol untuk area sempit, bila ada cairan tubuh contoh ada tetesan
darah di troli.
• Larutan peroksida ( H2O2) 0,5 %- 1,4% . Untuk ruang rawat inap.
• Larutan peroksida (H202) 2 % untuk permukaan kamar operasi.
• 5-35 % dry mist untuk udara.
kesimpulan

• Hais dapat dicegah dengan keperdulian semua unit melakukan sesuai


standar PPI.
• Kebiasaan mencuci tangan harus terus ditingkatkan oleh siapapun,
apapun profesi dan berada dibagian manapun.
• Keperdulian terhadap lingkungan RS menjadi tugas bersama.
• keberhasilan program PPI bukan tanggung jawab KOMITE PPI tetapi
tanggung jawab semua yang berad di dalam RS.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai