Anda di halaman 1dari 11

OLEH : KELOMPOK 4

1. Amalia Eka Hartita


2. Andri Ari Sandi
3. Fitriani
4. Mariatul Janah
5. Nor Sajadiah
6. Nurul Khulqiah
7. Nurul Widiastuti
8. Jelina Rahmi
 Fenomenologi berasal dari bahasa yunani,
phaenesthai, berarti menunjukan dirinya
sendiri, menampilkan. Fenomenologi adalah
studi tentang pengetahuan yang berasal dari
kesadaran, atau cara memahami suatu objek
atau peristiwa dengan mengalaminya secara
sadar (Littlejohn, 2003)
 Studi fenomenologi mencari jawaban tentang
makna dari suatu fenomena (lih. Denzin dan
Lin-coln, 1988:64) Pada dasarnya, ada dua
hal utama yang menjadi fokus dalam
penelitian fenomenologi, yaitu :

1) Textural description: apa yang dialami oleh


subjek penelitian tentang sebuah fenomena.
Apa yang dialami adalah aspek objektif, data
yang bersifat faktual, hal yang terjadi secara
empiris.
2) Structural description: bagaimana subjek mengalami
dan memaknai pengalamannya. Deskripsi ini berisi
aspek subjektif. Aspek ini menyangkut pendapat,
penilaian, perasaan, harapan, serta respons subjektif
lainnya dari subjek penelitian berkaitan dengan
pengalamannya itu. Dengan demikian, pertanyaan
penelitian dalam studi fenomenologi mencakup
pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut:
 - Apa pengalaman subjek tentang suatu
fenomena/peristiwa?
 - Apa perasaannya tentang pengalaman tersebut?
 - Apa makna yang diperoleh bagi subjek atas
fenomena itu?
 Teknik pengumpulan data utama dalam studi
fenomenologi adalah wawancara mendalam
dengan subjek penelitian. Untuk memperoleh
hasil wawancara yang utuh, maka wawancara
itu harus direkam. Kelengkapan data dapat
diperdalam dengan menggunakan teknik lain,
seperti observasi partisipan, penelusuran
dokumen, dan lain-lain.
 Terdapat prosedur penting dalam melaksanakan
studi fenomenologis — sebagai hasil adaptasi
dari pemikiran Stevick, Colaizzi, dan Keen —
(lihat Creswell, 1998:54-55, 147-150;
Moustakas, 1994:235-237) sebagai berikut:

 1. Menetapkan lingkup fenomena yang akan


diteliti
 2. Menyusun daftar pertanyaan
 3. Pengumpulan data
 4. Analisis data
 Penelitian ini dilakukan pada peminum kopi di
kedai kopi yang ada di Kota Semarang.
 Informan yang menjadi obyek penelitian,
yaitupeminum kopi yang datang ke kedai kopi,
dengan kriteria pemilihan kedai kopi, jumlah
konsumsi kopi, dan jumlah kunjungan ke kedai
kopi.
 Dalam penelitian ini, menggunakan teknik
purposive sampling, karena peneliti akan
memilih informan yang dianggap mengetahui
informasi dan masalahnya secara mendalam dan
dapat dipercaya untuk menjadi sumber data.
 Sampel : 9 Orang
 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan data primer yaitu observasi. Observasi
dilakukan secara langsung dan bersifat partisipan
 Maka dalam penelitian ini peneliti akan datang ke
kedai kopi sebagai pembeli sambil mengamati
aktivitas apa yang dilakukan peminum kopi di kedai
kopi.
 Selanjutnya, wawancara dilakukan untuk
mendapatkan gambaran konsep kedai kopi dan
penimum kopi
 Peneliti melakukan analisis data dimulai dengan
menggambarkan atau mendiskripsikan secara
menyeluruh pengalaman yang dialami oleh individu.
 Perilaku konsumsi kopi yang dilakukan peminum
kopi dapat dilihat dari aktor atau peminum kopi,
aktivitas yang dilakukan, penampilan, alasan
konsumsi kopi dan tempat minum kopi. Hal-hal
yang mempengaruhi perilaku konsumsi kopi
antara lain media sosial, gaya hidup, teman atau
rekan kerja, keluarga, pendapatan, motive dan
pengetahuan peminum kopi. Indikator perilaku
konsumtif sendiri antara lain konsumsi dilakukan
hanya untuk menjaga penampilan diri atau
gengsi, mengonsumsi atas pertimbangan harga
dan konsumsi untuk menunjukkan status sosial.

Anda mungkin juga menyukai