Pengembangan Instrumen Asesmen Kompetensi Perawat
Pengembangan Instrumen Asesmen Kompetensi Perawat
◦ PK4 spesialis 1
◦ PK5 spesialis2/konsultan
2. Setiap level, perawat memiliki kompetensi,
kewenangan klinik, tugas dan kinerja.
3. Kredensialing:
◦ sertifikasi melalui asesmen kompetensi,
◦ registrasi dan lisensi melalui pemberian
kewenangan klinik.
TAHAP/
SERTIFIKASI REGISTRASI LISENSI
JENIS
Puskesmas
4. Asesmen kompetensi : single/ tunggal dan
cluster/ kelompok.
5. Lingkup asesmen kompetensi, perlu
memilih kompetensi yang mewakili/
sampel.
6. Asesmen kompetensi dilakukan oleh asesor
yang memiliki kompetensi : merencanakan
asesmen, mengembangkan instrumen ass,
melaksanakan dan mengkaji ulang.
1. Mengembangkan kompetensi kekhususan/
spesialisasi sesuai area praktik.
2. Mempergunakan 14 pemenuhan kebutuhan
dasar ( Henderson ).
3. Sudah dilakukan proses DELPHI oleh PPNI,
dihasilkan 12 kompetensi kunci.
4. Mempergunakan 12 kompetensi kunci di
tambah kompetensi terpilih sesuai area
praktik.
1. Telaah kompetensi yang telah ditetapkan,
dengan mempelajari struktur unit
kompetensi: kode unit, judul, deskripsi,
elemen , kriteria unjuk kerja, batasan
variabel, pengetahuan yg diperlukan,
persyaratan dan kompetensi kunci.
◦ Untuk asesmen kompetensi kluster, diharuskan
mengembangkan kompetensi sesuai struktur.
2. Setiap elemen terdiri dari bbrp KUK, setiap
KUK dikembangkan indikatornya mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yg
diperlukan sebagai bukti2 utk mengambil
keputusan kompeten atau belum kompeten.
◦ Tidak semua KUK memerlukan 3 jenis indikator.