Anda di halaman 1dari 33

LEARNING

ORGANIZASION

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, MAppSc


Dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
BAHAN DISKUSI

Organisasi Pembelajaran
(Learning Organisation)
Lima Disiplin Organisasi Pembelajaran
(The Fifth Dicipline of Learning Organisation)
Implementasi pada Manajemen
Keperawatan
Peter Senge
M.I.T
Society For Organizational Learning
The 5th Discipline
Strategist of the Century
ORGANISASI PEMBELAJARAN
(Learning Organisation, Peter Singe, 1990)

Organisasi pembelajaran adalah perusahaan /


institusi /rumah sakit yang karyawannya terus
menerus mengembangkan diri untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan dimana pola pikir
yang baru dan luas dipelihara dan karyawan terus
menerus belajar untuk melihat keseluruhan
secara bersama
POINT PENTING
Tiap orang menjadi bagian penting dari keseluruhan
Tiap orang merasa penting
Organisasi memperlakukan setiap orang penting
Tiap orang terus berkembang

Tiap orang mempunyai tujuan yang diinginkan (IKI)

Belajar terus menerus hal baru secara luas

Memandang arah tujuan secara bersama (IKU)


LIMA DISIPLIN
(The Fifth Discipline)
SISTEM BERPIKIR (Systems thinking)
KOMPETENSI DIRI (Personal mastery)
MODEL MENTAL (Mental models)
BANGUN VISI BERSAMA (Building shared vision)
TIM BELAJAR (Team learning)
LIMA DISIPLIN VISI PETER SENGE
(The Fifth Discipline of Peter Senges Vision)

Model
Mental

Bangun
Kompetensi Sistem Visi
Diri berpikir Bersama

Tim Belajar
LIMA DISIPLIN DAPAT DILAKSANAKAN
PADA TIGA LEVEL (Senge 1990: 373).
Praktis (Practices) :
Apa yang saudara lakukan (what you do)
Prinsip (Principles):
Bimbingan ide dan wawasan (guiding ideas and
insights)
Esensi (Essences) :
Anda menjadi orang dengan kompetensi dan
disiplin yang tinggi (the state of being those with
high levels of mastery in the discipline)
Sistem Berpikir
(Systems thinking)
Landasan Konseptuan dari Lima Disiplin Peter Senge
Integrasi/penggabungan
beberapa disiplin ilmu
membentuk praktik yang koheren
Mempunyai Bahasa yang Pemahamannya sama
Standar Asuhan
Standar Manajemen
Standar prosedur operasional
Hubungan inter bagian yang tidak terpisah
Senge, et al
KOMPETENSI DIRI
(Personal mastery)
Fokus pada kemampuan/kompetensi perawat
OrganisasiPembelajaran terjadi melalui individu
karyawan yang terus menerus belajar
Individu karyawan yang terus menerus belajar
belum tentu mewujudkan organisasi yang belajar,
tetapi tanpa individu yang belajar tidak ada
oraganisasi yang belajar
5 domains of the ASEAN Nursing Common Core
Competencies
(At its 6th Meeting held on 10-11 November 2009 in Vientiane Loa-PDR)

Ethics and Legal Practice


Professional Nursing Practice
Leadership and management
Education and Research
Professional, Personal and Quality Development
TUGAS PERAWAT (UUKep 38, Pasal 29)

Pemberi Asuhan Keperawatan;


Penyuluh dan konselor bagi Klien;
Pengelola Pelayanan Keperawatan;
Peneliti Keperawatan;
Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Semua dapat dilakukan oleh perawat profesi


Untuk vokasi perlu dianalisis
KEMAMPUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
(DNA PERAWAT)
WEWENANG PERAWAT (UUKep 38, pasal 30)

Melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik


Menetapkan diagnosis Keperawatan
Merencanakan tindakan Keperawatan
Melaksanakan tindakan Keperawatan
Mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan
Melakukan rujukan
Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi
Memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter
Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan
resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas
TARGET PELAYANAN SAKIT DI
& ASUHAN RUMAH
KEPERAWATAN SAKIT
KLIEN:
Anak Remaja
INDIVIDU,
Sekolah
KELUARGA,
KEOMPOK,
KOMUNITAS APRAS Dewasa SAKIT DI
KELUARGA/
KOMUNITAS

Kanak2 LANSIA

SEHAT DI RISIKO DI
KELUARGA/ KELUARGA/
Bayi BUMIL KOMUNITAS
KOMUNITAS
CONTOH KEMAMPUAN PERAWAT: ASKEP

NO KEPERAWATAN SEHAT RISIKO AKTUAL JML


1 ANAK 5 5 10 20

2 MATERNITAS 5 5 10 20

3 BEDAH 5 5 10 20

4 DALAM 5 5 10 20

5 JIWA 8 5 7 20

6 KOM: Individu 28 25 47 100

KOM: Keluarga

KOM: Kelompok

KOM: Masyarakat
PROSES PEMBELAJARAN

ASKEP ASKEP
ASKEP
M&S Jiwa
Mat

ASKEP ASKEP
Anak Kom

ASKEP
Indiv & Kel
KEMAMPUAN
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
KEPERAWATAN
Prinsip Manajemen Keperawatan
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengendalian

Lingkungan yang Aman dan Nyaman (Safety)

Hubungan Profesional

Delegasi dan Supervisi


Senge, at al
MODEL MENTAL
(Mental models)
Mental Model adalah cara melihat diri secara internal dengan
menggunakan standar dunia/global
Mental model menentukan pengambilan keputusan dan tindakan
Mental model mempengaruhi apa yang kita lihat kedepan

Apa yang saya pikirkan (How I think)


Bagaimana saya memandang diri saya dan peran saya (How I view
myself and my role)
Keyakinan dan asumsi saya (My beliefs and assumptions)
Senge, at al
BANGUN VISI BERSAMA
(Building shared vision)
Berbagi visi umum
Visi Rumah Sakit
Berbagi visi pribadi untuk mencapai visi umum
Setiapkaryawan mengembangkan dan kreatif secara terus menerus
untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Pemimpin intensif membangun budaya berbagi visi pribadi. Sampai
merasakan visi pribadi sesuai dengan visi perusahaan/institusi
Visi menciptakan rasa kebersamaan untuk mencapai kebaikan yang
lebih besar
Sebuah visi bersama diciptakan bersama sama
Senge, at al
Shared Vision
TIM BELAJAR
(Team learning)
Bekerja secara tim
Mono disiplin yaitu sesame perawat
Multi disiplin yaitu tim kesehatan
Dialog dan diskusi kelompok
Operan

Pre konfrensi
Diskusi kasus
Visit dokter (ISBAR dan TBaK)
Identifikasi pola negative dan menyelesaikannya
Memerlukan disiplin (discipline) dan kepercayaan (trust)
BELAJAR KEPERAWATAN BERKELANJUTAN
(Types of Continuity Care)

Hubungan atau interpersonal yang berkelanjutan


1 (relational or interpersonal continuity)

Manajemen yang berkelanjutan (management


2 continuity)

Informasi yang berkelanjutan (informational


3 continuity)

CARNA, 2008
MULTILEVEL SYSTEMS OF ORGANIZATION LEARNING

2013 by Nelson Education Ltd. 30


MENGAPA ORGANISASI HARUS MENJADI
ORGANISASI PEMBELAJARAN
(Saif Rahimuddin, Shin Sesthalao, Rishi Unadkat, Nihar Unadkat)

Perusahaan/Institusi dapat beradaptasi terhadap perubahan


lingkungan dan tetap terdepan dalam persaingan

Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja/karyawan

Meningkatkan komunikasi antara tenaga kerja/karyawan

Meningkatkan tanggung jawab moral dan produktifitas serta


membuat tenaga kerja/karyawan merasa penting di perusahaan /
institusi
Mengatasi kelemahan perusahaan / institusi dan menggunakan kekuatan
secara efisien
TERIMA KASIH

Oops!

32

Anda mungkin juga menyukai