Anda di halaman 1dari 5

NAMA : REFIMILIANI MUSA

NIM : 856315202
MK : Manajemen Pendidikan TK/PAUD
TUGAS TUTORIAL 1

JAWABAN

1. Pengertian dan tujuan manajemen pendidikan TK/PAUD, adalah :


 Pengertian manajemen pendidikan TK/PAUD adalah suatu upaya
mengelola, mengatur, dan atau mengarahkan proses interaksi edukatif
antara peserta didik, guru, dan lingkungan secara teratur, terencana,
dan tersistem untuk mencapai tujuan pendidikan anak usia dini.
Pengertian lain dari manajemen adalah proses mengkoordiansikan
dan mengintegrasikan sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar
diselesaikan secara efesien dan efektifdengan melibatkan orang lain.
 Tujuan manajemen pendidikan TK/PAUD adalah tujuan lembaga atau
organisasi yang dapat dicapai dengan cara efesien dan efektif dalam
segala aspeknya atau untuk memastikan anak usia dini di Indonesia
agar mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.

2. Prinsif dasar manajemen dan alasan kenapa prinsif dasar dalam


manajemen itu penting
 Prinsif dasar manajemen, meliputi :
a) Komitmen
b) Profesionalitas
c) Koordinasi (kesatuan kerja)
d) Kepemimpinan (leaderships)
 Alasan kenapa prinsif dasar dalam manajemen itu penting, karena
dengan adanya manajemen pengorganisasian akan dapat dilakukan
dengan mudah karena komponen yang didalamnya terdapat sumber
daya dapat bekerja bersama-sama membentuk sebuah system untuk
mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya prinsif manajemen agar
nantinya lembaga yang dikelolahnya dapat menjadi lembaga yang
tetap eksis sampai kapapun.
3. Landasan konseptual yang dimaksud adalah berbagai bentuk atau model
dasar teoritik yang selama ini dikembangkan para ahli dalam melakukan
dan mengembangkan lembaga pendidikan anak usia dini, khususnya pada
pendidikan anak usia dini .
Berbagai landasan konseptual (teoritik) yang dimaksud diantaranya
adalah:
 Model Pembelajaran Pestalozi.
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “AVM” (Auditory,
Visual, Memory) yakni mengembangkan kemampuan penglihatan,
pendengaran dan daya ingat yang semua ini dapat dikemas melalui
pengembangan bahasa atau suara, bentuk dan konsep bilangan
(berhitung permulaa) pada anak usia dini.
 Model Pembelajaran Frobel
Model pembelajaran model ini menitikberatkan pada “Otoaktivitas”
anak (anak menunjukkan keaktifan yang muncul atau dorongan dari
dalam dirinya sendiri) dan Frobel menciptakan alat permainan yang
disebut Spielformen (Spiel artinya permainan, Formen artinya
membentuk bangunan), maksudnya adalah permainan membentuk
seperti dari plastisin, mozaik, tanah liat, stick es krim, kertas-kertas
bekas atau kertas origami, balok-balok dan lain sebagainya.
 Model Pembelajaran Montessori
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pendidikan
pedosentris” (pusat aktivitas pendidikan terletak pada anak didik itu
sendiri).
 Model Pembelajaran Helen Parkhust
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pembelajaran sentra”
(setiap ruangan sentra terdiri dari satu rumpun pengembangan) yang
masing-masing anak dapat memilih sentra sesuai dengan keinginan
anak masing-masing.
 Model Pembelajaran John Dewey
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Learning by doiyng”
atau “Belajar sambil bekerja”, yaitu Pengajaran harus dapat
menghubungkan dengan lingkungan hidup anak.
 Model Pembelajaran W.H. Kilpatrick
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pengajaran proyek”,
yaitu suatu model pengajaran yang memungkinkan anak mengolah
sendiri untuk menguasai bahan pelajaran yang dilakukan guru dengan
jalan menyanyikan suatu bahan pengajaran melalui pengajaran
proyeek total, proyek parsial dan proyek ekasional.
 Model Pembelajaran Ovide Decroly
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pengajaran simbiotis”,
yaitu pengajaran yang harus totalitas atau satu kesatuan terpadu antara
bahan pembelajaran suatu dengan yang lainnya.
 Model Pembelajaran Vigotsky
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Alat berpikir mental”,
melaui bentuk-bentuk kegiatan block building (bangunan balok),
maping (pemetaan), making pattern (penyusunan pola), dramatic play
(permainan dramatic), story telling (menyampaikan cerita), dan
journal writing (pernulisan jurnal).
 Model Pembelajaran Jean Piaget
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada “Pembelajaran
kognitif”, dimana anak usia TK sedang memasuki masa pra-
operasional yaitu anak melakukan simbolisasi terhadap objek yang
tidak ada atau objek yang tidak diketahuinya ketika terjadi
pemindahan objek.

4. Mekanisme pendirian lembaga TK/PAUD, yaitu :


Adapun mekanisme pendirian TK/PAUD terdiri dari dua langkah
utama, sebagaimana tercantum dalam peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendidikan Satuan PAUD.
 Pertama, Pendiri satuan paud mengajukan permohonan izin pendirian
kepada kepala dinas pendidikan atau Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Surat permohonan dilayangkan melaui kepala dinas
atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian
satuan PAUD.
 Kedua, kepala dinas pendidikan atau pejabat yang ditunjuk wajib
menelaah permohonan pendirian satuan PAUD berdasarkan
kelengkapan persyaratan. Penelaahan tersebut didasarkan pada data
pertimbangan antara jumlah PAUD yang telah ada dan yang akan
didirikan, dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di
wilayah tersebut. Lantas harus dilihat data mengenai perkiraan jarak
PAUD yang akan didirikan diantara PAUD terdekat.
Selain itu, pemerintah daerah harus mencermati data mengenai
daya tamping dan lingkup jangkauan PAUD yang akan didirikan per
usia yang di layani. Penelaah juga wajib mencermati ketentuan
penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemerintah
provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota. Berdasarkan hasil
telaahan tersebut, kepala dinas memberi persetujuan atau penolakan
atas permohonan izin pendirian satauan PAUD, atau memberi
rekomendasi kepada kepala SKPD; atas permohonan izin pendirian
satuian PAUD. “Kepala dinas atau kepala SKPD menerbitkan
keputusan izin pendirian satuan PAUD paling lama 60 (enam puluh
hari) sejak permohonan diterima.

5. Contoh assement sikap dan perlaku anak beserta penilaiannya

PENILAIAN
SIKAP DAN PERLAKU
BB MB BSH BSB
Mampu mengucap dan menjawab salam MB
Mempraktekan adab dan cara-makan yang benar BSH
Membiasakan memberi dan menerima menggunakan
BSH
tangan kanan
Mempraktekan mensyuki atas semua ciptaan Allah
BSH
SWT, dengan cara memelihara tanaman
Mampu membedakan perbuatan yang benar dan yang
BSH
Salah
Mau memaafkan dan meminta maaf jika melakukan
MB
Kesalahan
Apa yang sudah Attar capai?
Alhamdulillah…. Attar sedikitnya sudah bisa mensyukuri ciptaan Allah SWT, dengan
memelihara tanaman bunga yang ada dipekarangan rumahnya. Attar pun Sudah
Berkembang Sesuai Harapan dalam mengenal adab makan, membedakan yang benar dan
yang salah.
Hal apa yang harus diperhatikan?
Dalam hal mengucap dan menjawab salam, Attar masih butuh bimbingan baik dari guru
maupun orangtua, begitupun dalam hal memaafkan dan memohon maaf, Attar masih
butuh bimbingan dan pembiasan.
Program yang dipersiapkan sekolah untuk Attar ?
Program yang akan diberikan untuk Attar yaitu pembiasaan dalam maaf memaafkan serta
mengucap dan menjawab salam.
Apa yang bisa dilakukan dirumah untuk kenajuan Attar?
Diharapkan kerjasama dari orangtua khususnya dirumah, agar selalu memberikan contoh
kepada Attar, seperti pada saat melakukan kesalahan, tanpa mengurangi rasa hormat
orangtua bisa meminta maaf kepada Attar, jika sudah membentak atau memukulnya.
Guru Kelas : Refimiliani Musa

Anda mungkin juga menyukai