Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
Prinsip Etika Keperawatan Non Maleficience, ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Ns,Wahyu,S.Kep,M.Kes,
selaku Dosen mata kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas 1 dan Lab 1, yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsip Etika Keperawatan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
KATA PEGANTAR………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
BAB 1……………………………………………………………………………..…iii
PENDAHULUAN………………………………………………………………….iv
1.2 Tujuan……………………………………………………….…………vii
1.3 Manfaat……………………………………………………………………
BAB II…………………….…………………………………………………………..
PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
BAB III…………………………………………………………………….,.…………9
PENUTUP………………………………………………………………….…………10
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….………..10
3.2 Saran………………………………………………………………….…….10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………....11
BAB I
PENDAHULUAN
Permasalahan etis menjadi permasalahan yang sering terjadi di berbagai tatanan praktik
professional , trmasuk di bidang dunia keperawatan . Keperawatan sebagai profesi yang
memberikan pelayanan kesehatan langsung baik individu , keluarga, maupun masyarakat sering
kali terjebak di dalam situasi konflik moral yang sangat rumit , sehingga memerlukan
pengetahuan tentang kegunaan dan keterbatasan moral yang lebih dalam agar dapat
menghadapinya. Etika merupakan suatu studi sistematis terhadap perilaku dan tindakan individu
yag seharusnya dilakukan dengan memperhatika diri sendiri , kebutuhan orang lain, dan
lingkungan ; etika menjustifikasi apa yang benar atau baik dan merupakan suatu studi bagaimana
kehidupan seseorang dam hubungan relasional yang seharusnya, tidak peduli siapapun mereka.
Etika merupakan suatu system tentang perilaku dan prinsip moral yang mengarahkan tindakan
seseorang dengan memperhatikan apa yang benar dan salah juga memperhatikan pribadi
seeorang dan komunitas dalam lingkup besar .
Perawat sering kali di perhadapkan pada situasi dimana mereka diharapkan menjadi
perantara bagi pasien,dokter,dan organisasai secara simultan,dimana setiap bagian tersebut
kemungkinan memiliki konflik kebutuhan , keinginan, dan tujuan. Sehingga pembatasan sumber
– sumber finansia terhadap perawatan kesehatan . perubahan – perubahan dalam masyarakat dan
penekanan – penekanan lainnya yang berkaitan dengan otonomi individu pun menjadi sangat
penting artinya ( Swanburg, 2012 ).
1.2 Tujuan
2. Untuk memberikan contoh penerapan Non – Maleficience mulai dari proses pengkajian
sampai proses evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip ini diterapkan dengan sangat baik karena mayoritas perawat sudah pernah
memperoleh informasi mengenai prinsip etik keperawatan, perawat dalam melakukan tindakan
keperawatan sudah mengikuti standar operasional prosedur yang telah disediakan oleh rumah
sakit, sehingga hal ini tidak akan merugikan klien maupun keluarga dalam memperoleh tindakan
keperawatan. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Akino (2015)
yang menyatakan bahwa prinsip etik keperawatan non-maleficience yang dilakukan oleh perawat
sudah diterapkan dengan baik (52.4%).
Pada tahap pengkajian ini kita tidak di perkenankan mengajukan pertanyaan yang bersifat
menonjokkan atau menghakimi klien, serta memberi informasi kepada yang kita inginkan dan
biasanya beberapa penegasan contoh :
1. Apa yang ibu keluhkan selama 3 hari ini sehingga dating ke rumah sakit ?
2. Jadi selama satu hari ini ibu berak encer sudah 10 hari ?
3. Pada saat pemeriksaan fisik disesuaikan dengan keadaan pasien,contoh : apabila pasien
tubuhnya terasa lemas dan keseimbangan menurun , pasien diperiksa dengan keadaan
tidur agar pasien bisa tetap menjaga keseimbangan tubuhnya.
2.3 Contoh Penerapan Non – Maleficence Pada Proses Penetapan Diagnosis
Keperawatan
Sebagai seorang perawat kita harus tepat dalam melakukan diagnose pada pasien tanpa
membahayakan pasien itu sendiri , jadi secara akuntabilitas perawat dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan,
membatasi,mencegah,dan merubah contoh :
1. Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengn data klinik yang ditemukan.
2. Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
4. Meraba panas badan , meraba adanya rasa nyeri, meraba adanya pembengkakan , dll.
1. Dalam intervensi maka sebaiknya kita melaksanakannya sesuai data – data yang telaj ada
di pengkajian dengan contoh :
Misal dalam pengkajian klien menderita kekurangan cairan berlebihan , maka dalam
proses perencanaan perawat harus memberikan pasokan cairan pada klien sesuai
kebutuhan.
1. Saat klien mengalami fraktur kepala maka sebagai perawat kita harus mengurangi
kegiatan / pergerakkan di daerah kepala korban .
Misal, dalam proses keperawatan diketahui bahwa klien telah menjalani serangkaian
keperawatan dan hasilnya klien masih belum seutuhnya pulih total maka dalam evaluasi kita
harus memberinya perawatan lebih lanjut bukan menghentikan perawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di bangsal Inayah dan Barokah Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong dapat disimpulkan bahwa mayoritas perawat sudah menerapkan
prinsip etik keperawatan dengan sangat baik.
3.2 Saran
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi manajemen Rumah Sakit
serta perawat untuk tetap mempertahankan dan mengedepankan sikap dan kompetensi perawat
dalam melakukan pemberian asuhan keperawatan dengan baik agar klien tetap memperoleh hak
dan kewajibannya secara penuh sebagai pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Jakarta: Hipocrates
Sydney: WB Saunders
Utama
Widayatun (1999) Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Gramedia Utama Juanda Brahma (2008) Prinsip Etik,
http://etika.blogspot.com, dibuka 26 April 2009