Dewasa
Pemeriksaan fisik
• Ku: sakit ringan
• TTV: TD 110/70, nadi 90x, suhu 37,9 c, nafas 18x/menit
• Palpasi : nyeri tekan supra pubik +
• Hb: 13, ht:39, leu:14.000, trom:210.000
• Warna urin kuning keruh.
• ph:6, leu:40/LBP, eri:1, epitel: +, nitrit:+
Anamnesis
Patofisiologi
Pemeriksaan Fisik
Gejala Klinis
Pemeriksaan
Perempuan 25 tahun
Penunjang
keluhan nyeri
Penatalaksanaan berkemih sejak 3
hari yang lalu Diferentisial Diagnosis
& Working Diagnosis
Prognosis
Etiologi
Komplikasi
Epidemiologi
Pemeriksaan Penunjang
Epidemiologi
- Sering ♀ - uretra pendek & dekat vagina
- hamil : insiden meningkat
- Insiden meningkat seiring umur yang semakin tua
- Diperkirakan 1/3 wanita usia 24 thn pernah ISK
Patogenesis
Gejala Klinis
• Dysuria
• Frekuensi meningkat
• Urgensi
• Nyeri suprapubic
• Hematuria
• Nyeri tekan uretra
Pencegahan
Wanita dengan resiko tinggi terkena ISK dapat mengurangi pemakain
spermisida dan untuk segera berkemih setelah koitus untuk mengurangi
potensi terjadinya ISK.
Penatalaksanaan
• Terapi farmakologi
• Regimen 3 hari: Trimetophrim – Sulfamethoxazole, Trimetophrim tunggal, Kuinolon
oral
• Sistitis akut komplikata:
• Regimen 7 hari: Trimetophrim – Sulfamethoxazole, Trimetophrim tunggal, Kuinolon
oral
• Sistitis akut pada kehamilan:
• Regimen 7 hari: amoksisilin, nitrofurantoin makrokristal, sefpodoksim proksetil,
atau Trimetophrim – Sulfamethoxazole per oral
Komplikasi
• Pasien dengan ISK dapat meningkatkan resiko
terjadinya sepsis, anemia yang disebabkan banyaknya
darah yang keluar, abses perinefrik dan juga
meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit
kehamilan akibat jalur lahir yang terinfeksi bakteri
yang dapat berdampak berat pada bayi.
Prognosis
Baik, biasanya sembuh sempurna.
Kesimpulan