Anda di halaman 1dari 13

Fisiologi usus

Usus halus
• Usus halus terdiri dari atas tiga bagian besar
yaitu duedenum, jejenum dan ileum. Panjang
masing-masing bagian ini; duodenum ± 25 cm,
jejenum ± 1,5 – 2,0 m dan ileum ± 2,5 – 4 m
dengan panjang keseluruhan (6000 cm).
• Fungsi utama usus halus yaitu:
– Pergerakan yaitu mencampur dan peristaltic
– Digesti
– Absorbsi
Fisiologi Pergerakan Usus Halus
ke Usus Besar
Pergerakan Usus Halus
• Kontraksi usus halus disebabkan oleh aktifitas 2 lapis
otot polos yaitu lapisan otot polos longitudinal dan
lapisan otot sirkuler. Pergerakan usus halus berfungsi
untuk mencampur makanan dengan enzim percernaan
dan mendorong makanan kearah kolon.
• Dibutuhkan waktu 3-5 jam agar makanan dari pylorus
tiba di ileocaecal junction.

Pergerakan pada usus halus terdiri dari:


1. Pergerakan Segmentasi atau mencampur (mixing).
2. Pergerakan Peristaltik atau Propulsif.
Pergerakan Segmentasi
• Pergerakan mencampur (mixing) atau pergerakan segmentasi yang
mencampur makanan dengan enzim-enzim pencernaan agar mudah
untuk dicerna dan diabsorbsi.

• Otot yang terutama berperanan pada kontraksi segmentasi untuk


mencampur makanan adalah otot longitudinal.

• Bila bagian mengalami distensi  dinding usus halus akan


berkontraksi secara lokal. Tiap kontraksi ini melibatkan segmen usus
halus sekitar 1-4 cm. Pada saat satu segmen usus halus yang
berkontraksi mengalami relaksasi, segmen lainnya segera akan
memulai kontraksi, demikian seterusnya. Bila usus halus berelaksasi,
makanan akan kembali keposisisnya semula. Gerakan ini berulang
terus sehingga makanan akan bercampur dengan enzim pencernaan
dan mengadakan hubungan dengan mukosa usus halus dan
selanjutnya terjadi absorbsi.
Pergerakan peristaltik
• Pergerakan profulsif atau gerakan peristaltic yang
mendorong makanan kearah usus besar (colon).

• Gerakan peristaltik pada usus halus mendorong makanan


menuju kearah kolon dengan kecepatan 0,5 - 2 cm/detik,
dimana pada bagian proksimal lebih cepat dibandingkan
pada bagian distal.
• Gerakan peristaltik berlangsung sekitar 3 sampai 5 cm,
dan jarang lebih dari 10 cm. rata-rata pergerakan
makanan pada usus halus hanya 1 cm/menit. pada
keadaan normal , makanan dari pylorus akan tiba di
ileocaecal junction dalam waktu 3-5 jam.
Digesti
• Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan
oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi empedu. yaitu :
• 1. Enterokinase, mengaktifkan enzim pankreas
tripsinogen.
• 2. Golongan disakaridase (sukrose, maltase dan
laktase), yang menyelesaikan pencernaan karbohidrat
dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa menjadi
monosakarida penyusunnya.
• 3. Golongan aminopeptidase, yang menghidrolisis
peptida menjadi komponen asam aminonya, sehingga
pencernaan protein selesai .
Absorpsi
• Disepanjang usus halus terjadi absorbsi nutrien secara optimal.
• Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa
• Lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol
• Protein dalam bentuk polipeptida.

• Berbagai vitamin dan mineral juga diarbsorbsi di usus halus :


- Fe (besi), dan Ca (Kalsium) diabsorbsi di duodenum dengan bantuan
vitamin D.
- Vitamin A,D,E dan K diabsorbsi dengan bantuan lemak dan garam
empedu.
- Vitamin lain yang larut dalam air serta asam folat.
- Di ileum terjadi absorbsi vit B12 dengan bantuan faktor intrinsik
Usus besar

• Memiliki panjang 1,5 meter.


• Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon
Transversum, dan Kolon desenden.

• Fungsi utama kolon :


• Absorpsi air dan elektrolit dari kimus membentuk feses yang padat
• Penimbunan feses sampai dapat dikeluarkan
• Setengah bagian kolon berhubungan dengan absorpsi dan setengah
bagian distal berhubungan dengan penyimpanan.
• Pergerakan kolon secara normal sangat lambat yang terdiri dari :
a. gerakan mencampur “haustrasi”
b. gerakan mendorong “pergerakan massa”
Gerakan haustrasi
• Konstriksi-konstriksi sirkular yang besar terjadi dalam usus besar.
• 2,5 cm otot sirkular akan berkontraksi → kadang menyempitkan lumen
kolon sampai tersumbat.
• Pada saat yang sama, otot longitudinal kolon, yang terkumpul menjadi
3 pita longitudinal yang disebut taenia coli, akan berkontraksi.
• Kontraksi gabungan dari kedua otot tsb → bagian usus besar yang tidak
terangsang menonjol keluar memberikan bentuk serupa kantung yang
disebut haustrasi.
• Setiap haustrasi mencapai intensitas puncak dalam waktu 30 s dan
kemudian menghilang 60 s berikutnya.
• Kontraksi haustrae yang lambat berlangsung persisten yang
membutuhkan waktu 8-15 jam untuk menggerakan kimus dari katup
ileosekal ke kolon.
• Sementara kimusnya sendiri menjadi feses dengan karakteristik lumpur
setengah padat bukan lagi setengah cair.
Gerakan mendorong
• Timbul sebuah cincin konstriksi sebagai respons dari
tempat teregang atau teriritasi di kolon, biasanya pada
kolon transversum
• Kemudian dengan cepat kolon sepanjang 20 cm atau
lebih, pada bagian distal cincin konstriksi tadi akan
kehilangan haustrasinya dan justru berkontraksi
sebagai 1 unit, mendorong maju materi feses pada
segmen ini sekaligus menuruni kolon.
• Timbulnya gerakan massa dipermudah oleh refleks
gastrokolik dan duodenokolik, refleks-refleks tersebut
disebabkan oleh distensi lambung dan duodenum.
Proses defekasi
Sewaktu gerakan massa di kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum

Terjadi peregangan rektum

Merangsang reseptor regang di dinding rektum memicu refleks
defekasi

Sfingter anus internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas &
rektum serta kolon sigmoid berkontraksi kuat
Sfingter anus eksternus (terdiri dari otot rangka) juga melemas

Defekasi

Anda mungkin juga menyukai