DI PERKULIAHAN
TEKNIK/TEORI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TIM PENGAMPU :
SUYUDI, S.P.,M.P
DEDI DJULIANSAH, Ir.,M.P
HENDAR NURYAMAN, S.P.,M.P
SATUAN ACARA 1) Pendahuluan
PERKULIAHAN 2) Dasar dan Faktor Keputusan
3) Efektifitas Keputusan
4) Teori Utility
5) Berbagai Situasi Keputusan
6) Keputusan Dg Probabilitas
7) Keputusan Non Probabilitas
8) UTS
9) Pohon Keputusan
10) Metode Transportasi
11) Analisis Antrian
12) Model Arus Jaringan
TEKNIK 13) Simplek
PENGAMBILAN 14) SWOT Analisis
15) Srategi Mengurangi Risiko
KEPUTUSAN 16) UAS
• KEHADIRAN KULIAH MINIMAL 75% SEBAGAI
SYARAT UNTUK DAPAT MENGIKUTI UAS.
ATURAN PERKULIAHAN
Informasi awal
nominalnya.
Model Nilai
Analisa sensitivitas adalah analisa akibat
adanya pengaruh perubahan-perubahan Variabel Hasil
variabel.
Model Strutural
Varibel Sistem
Model
PARAMETER KUANTITATIF DLM PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Laba
Syarat :
Biaya
1. Mudah diukur Parameter
kuantitatif yg
2. Mudah dimengerti uang
Gaji
3. Mudah ditegaskan batasan-batasannya.
Ada Utang
prestasi yg
Parameter kuantitatif yg lain : tdk dpt
1. Tenaga Kerja --- HOK, mingguan,bulan, dinilai dg
borongan. uang
2. Pemakaian fasilitas --- jam pemakaian,
KWH, jam mesin dsb Ada kecenderungan penentuan
penilaian manfaat yg tdk dpt
3. Luas ruangan ----m2 dinilai dg satuan kuantitatif, mis
pemindahan penduduk,
jembatan, jalan dsb. Shg kept
hrs logis thdp manfaat yg dikenal
dg Cost benefit analysis.
TEORI MANFAAT (UTILITY)
Tabel payoff
N = payoff
Options States of Nature
N1 N2 N3 … … ….
Probabilitas masing-masing
P1 P2 P3 … … … P = probabilitas
1 X11 x12 x1 3 … … …
2 X21 X22 X23 … … …
3 X31 X32 X33 … … …
. … … … … … …
. … … … … … …
3. Kept dalam ketidakpastian
ad. Kept bila si pembuat kept tdk mengetahui jumlah states
of nature maupun probabilitasnya.
Untuk mengubah situasi yang tidak pasti menjadi pasti atau
setidak-tidaknya menjadi keadaan yang berisiko, maka harus
memperkirakan states of nature dan memperkirakan besarnya
probabilitas masing-masing.
4. Kept dg konflik
ad. Kept bila si pembuat kept mengambil kept yng
bertentangan dengan pihak lain, akibat diambilnya suatu
keputusan, adalah menjadi tugas pengambil kept utk
memertimbangkan hal ini .
EV 1 = 0 . 0,25 + 0 . 0,25 + 0 . 0,5 = 0
EV 2 = 50 . 0,25 + 300 . 0,25 + 200 . 0,5 = 187,5
EV 3 = -500 . 0,25 + 100 . 0,25 + 600 . 0,5 = 200 yg dipilih.
Misal
Pedoman
:
Memaksimalkan
Memilih alternatif yang EV Jika
tidak menjanjikan EV tinggi.
Penerapannya
Surat tagihan nilaipada Rp 100.000. Risiko
persoalan yang terjadi = 1/5000
hilang/probabilitasnya
berulangkali.
Expected loss = 100.000/5000 = Rp 20 (surat tidak
tercatat)
Jk surat tagihanELdikirim
EL Loss tercatat Loss tdk
tercatat biaya Rp 50 (EL jk dikirim
tercatat)
(Rp) tercatat (Rp)
50 > 20
Perbedaan Probabilitas :
1. Probabilitas Objektif dihitung berdasarkan prosentase terjadinya
suatu kejadian yang berkali-kali.
2. Probabilitas Subjektif berdasarkan keyakinan seseorang akan
munculny suatu kejadian. Tergantung pd : keahlian,kecerdasan,
pengalaman, pengetahuan, keyakinan, pendapat.
3. Prior probability adalah probabilitas mula-mula sebelum adanya
perubahan. Sering disebut dg informasi awal. (initial information)
4. Posterior probability adalah probabilitas yg mengalami perubahan
Sering disebut Improver posterior (dari hasil penelitian sample)
KEPUTUSAN BERISIKO
1. Tidak mengadakan 0 0 0
perluasan
1. Pesimisme
(maximin/minimax)
Abraham Wald ahli statistik.
Pilih alternatif yg paling
buruk, kmd memilih
alternatif yg tertinggi dr yg
paling buruk tersebut.
Matrik payoff utk perluasan pabrik
Tabel Payoff Minimum
Option Demand
Option Demand
Tabel Matrik Regret
Rendah Sedang Tinggi
5. Kriteria Hurwicz
Pada kriteria ini berprinsip kept tdk sepenuhnya optimis dan tdk
sepenuhnya pesimis. Berdasarkan Hurwicz hasil kept dikalikan dg koefisien
optimisme yg didefinisikan dg
(0< <1)
Jk = 0 pengambilan kept. pesimis
= 1 pengambilan kept. optimis
S1 S2 S3
A 20 12 8
B 25 10 1
C 30 8 -4
NE = probability x payoff
NE A = 0,6 . 20 + 0,4 . 12 = 16,8
NE B = 0,6 . 25 + 0,4 . 10 = 19
NE C = 0,6 . 30 + 0,4 . 8 = 21,2 Hasil keputusan kriteria Hurwicz
NE C = 21,2 (karena NE C paling besar)
S1 (jasa S2 Jasa
tinggi) Rendah
Kecil (d1) 12 6
Sedang (d2) 15 2
Besar (d3) 20 -3
Ps1 = 0,4
EMV d1 = 0,4 . 12 + 0,6 . 6 = 8,4 ( yg dipilih, krn
EMV-nya paling besar)
EMV d2 = 0,4 . 15 + 0,6 . 2 = 7,2
EMV d3 = 0,4 . 20+ 0,6 . (-3) = 6,2
2. Expected Opportunity Loss (EOL)
Ps1 = 0,4
EOL d1 = 0,4 . 8+ 0,6 . 0 = 3,2 ( yg dipilih, krn EOL-
nya palig kecil)
EOL d2 = 0,4 . 5 + 0,6 . 4= 4,4
EOL d3 = 0,4 . 0 + 0,6 . 9 = 5,4
MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI
2. Incremental analysis
Analisis ini akan biaya pengangkutan total ke semua lokasi yg
membutuh kan suatu produk. Jadi kita mencoba memindahkan lokasi
kesemua arah ( barat, timur, utara maupun selatan) sambil
mengamati total biaya transpor yang paling kecil yang dipilih dengan
cara mengeser lokasi-lokasi tadi, jika pergeseran malah menambah
biaya transpor maka, lokasi semula yang optimal.
C = E Ti Vi Di
C = Biaya Transport total
T = Biaya transpor / volume/ jarak
V = Volume berat yg diangkut
D = Jarak
KOMPONEN-KOMPONEN
JARINGAN
Jaringan adalah diagram yang terdiri dari dua komponen, yaitu simpul dan cabang.
Simpul (node) adalah titik persimpangan. Dilambangkan O
Cabang (branches) adalah yang menghubungkan antar simpul
Dilambangkan dengan garis yang menghubungkan simpul.
Simpul umumnya lokasi, sedangkan cabang adalah garis edar yang menghubungkan: kota dan
persimpangan, serta jalan kereta api atau rute udara yang menghubungkan pangkalan udara.
Ciawi
2 1 = titik origin / titik awal
4 6
Tasik
25
2 5
8
12 14
16 Keterangan :
35 19
4 7 1 = titik origin
1
15 17
9 14
3 6
22
1 2
16 Setelan Cabang Waktu
Permanen
35
(1) 1-2 16
1 4
1- 4 35
9
1-3 9 # (yang dipilih)
3
9
Setelan Cabang Waktu
2 Permanen
2 16 #
( 1–3) 1- 2 16 # (dipilih)
16 1 - 4 35
35 4
1
3 - 4 24
15
9 3 -- 6 31
22 6
3
16 3-6 31 # (dipilih)
12
14
35 24 4–5 38
1 4
7
4-7 43
19
15
17
9 4-6 41
3 6 31 #
22
9
38 #
25
5 16 2 5 Setelan Permanen Cabang Waktu
14 (1 – 2 – 3 – 4 – 6 ) 2–5 41
16
12 4–5 38 # (dipilih)
16 4–7 43
19
1 4 7 6-7 45
35
17
15
9
22 14
3 6
9 31
16 Setelan Permanen Cabang Waktu
6 25 38
2 5 (1 – 2 – 3- 4 – 5 – 6) 4–7 43 # ( dipilih)
12 6–7 45
16 8
14
5-7 49
24
19
1 4 7
35
17 43 #
9 14
3 6
22
24 4 1–3–4 24
4
19 7 5 1–3–4-5 38
1 9
6 1–3-6 31
43
15
7 1–3–4–7 43
VISI adalah terciptanya suatu kondisi masa depan yang dapat dicapai
pada kurun waktu tertentu (pendek, menegah, panjang) dalam
pengembangan produk suatu kelembagaan usaha, maupun organisasi
sosial, ekonomi, politik pada lingkungan manajemen berupa wujud kata
benda.
Misal terwujudnya Unsil sebagai institusi yang berkarakter entrepreneur
dalam menuju pembanguan Indonesia.
MISI adalah untuk mewujudkan visi yang telah ada secara riil dapat
dilaksanakan dicapai dengan program strategis dan dimulai dengan
awalan me+kata kerja, sehingga berupa action.
Mis : mewujudkan, mengidentifikasikan, mendorong, memberikan arah, dll
PERENCANAAN STRATEGIS
Distinctive Competence : tindakan perusahaan utk melakukan kegiatanyang lebih
baik dibandingkan dg pesaingnya. (Keahlian TK dan Kemampuan SD)
Competitive Advantage : Kegiatan spesifik yg dikembangkan perusahaan agar
lebih unggul dibandingkan dengan dg pesaingnya (cost leadership,
diferensiasi dan fokus)
Cost Leadership ----- (skala ekonomi, efisiensi produk, penggunaan
teknologi, kemudahan akses bahan baku)
diferensiasi ----- keunggulan kinerja produk, inovasi prododuk, pelayanan
baik dan brand image)
fokus ----- segmentasi dan pasar sasaran.
TIPE-TIPE STRATEGI
1. STRATEGI MANAJEMEN (pengembangan produk, penerapan harga, pengembangan
pasar,keuangan, akuisisi dll)
2. STRATEGIS INVESTASI ( strategi bertahan, pembangunan kembali, divestasi dll)
3. STRATEGI BISNSIS ( strategi pemasaran,distribusi, organisasi dll)
ANALISIS SWOT sbg Alat Formulasi Strategi
2. TAHAP ANALISIS
Matrik TOWS Matrik BCG Matrik Internal Matrik Space Matrik Grand
Eksternal Strategi
BOBOT X
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING KOMENTAR
RATING
PELUANG (Opportunities) :
Integrasi ekonomi eropa 0,20 4 0,80 Akuisisi
Perub. Struktur demografi 0,15 4 0,60 Kualitas
Pembangunan Ekonomi Asia 0,15 4 0,60 Maytag
Terbukanya Eropa Timur 0,20 3 0,60 Keberadaan
Kecenderungan superstores 0,10 3 0,30 Lemah
ANCAMAN (Threats) :
Meningkatnya peraturan Pemerintah 0,02 2 0,04 Perlu hati-hati
Meningkatnya Persaigan 0,05 2 0,10 Perlu hati-hati
Whirlpool dan Electrolux 0,05 2 0,05 Tantangan Baru
Munculnya Teknologi baru 0,05 1 0,05 ...... ??
Perusahaan Jepang 0,03 1 0,03 Perlu diperhatikan
BOBOT X
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING KOMENTAR
RATING
KEKUATAN (Strengths) :
Budaya kualitas Maytag 0,15 4 0,60 Kunci sukses,
Pengalaman Top Manajer 0,15 4 0,60 Mengetahui produk,
Integrasi vertikal 0,10 4 0,40 Hubungan baik,
Hubungan yang baik dg SDM 0,05 3 0,15 Baik tapi cenderung turun,
Memiliki Orientas internasional 0,15 3 0,45 Memiliki reputasi baik
dipembersih.
KELEMAHAN (Weaknesses) :
Proses Produksi (R&D) 0,05 2 0,10 Lambat utk produk baru
Saluran Distribusi 0,05 2 0,10 Ancaman superstore,
Dukungan Kondisi keuangan 0,15 1 0,30 Tingginya hutang
kurang baik
Posisi global sangat kurang 0,10 1 0,10 Lemah diluar UK & Aust.
Fasilitas Manufaktur 0,05 1 0,05 Perlu Inves Sekarang
1. Matrik SWOT
2. Matrik BCG
3. Matrik Internal Eksternal
4. Matrik Space
5. Matrik Grand Strategi.
Ancaman (Treaths)
12/09/2021
Lanjutan
Peluang Eksternal
Kuadran I
0,362
Kelemahan Kekuatan
Internal 0,363 Internal
Ancaman Eksternal
Matriks Kuadran Analisis SWOT
12/09/2021
Lanjutan
Analisis SWOT
Berdasarkan hasil kombinasi dan perpaduan faktor internal dan eksternal diperoleh beberapa
alternatif strategi yang dapat diterapkan pada pengembangan usaha peternakan Sapi
Rancah. Adapun alternatif strategi yang paling sesuai dengan keadaan usaha
peternakan Sapi Rancah kelompok Ternak Al Hidayah adalah pada strategi S–O (3,464).
Kekuatan (Strengths)
1. Pengalaman beternak sudah lama;
Faktor Internal 2. Ketersediaan tenaga kerja masih banyak;
3. Adanya ternak bantuan dari para investor;
4. Ketersediaan lahan HMT masih luas;
5. Ketersediaan limbah pertanian yang melimpah;
6. Meningkatnya permintaan sapi lokal;
7. Adanya bantuan permodalan dari pemerinyah
Faktor Eksternal
Peluang (Opportunities) STRATEGI S-O (1,711 + 1,753 = 3,464)
1. Kebijakan pemerintah dalam 1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peternak dalam
pembatasan kuota impor daging membudidayakan Sapi Rancah dengan mengoptimalkan
sapi ketersediaan sumberdaya alam sekitar
2. Kenaikan permintaan daging sapi 2. Meningkatkan kerjasama dengan pihak investor dan
lokal pemerintah guna memanfaatkan peluang penambahan
3. Meluasnya teknologi IB di permodalan dan jaringan pemasaran untuk pemenuhan
Peternak permintaan pasar
3. Meningkatkan pemanfaatan luasan lahan HMT yang dimiliki
anggota kelompok untuk mengoptimalkan daya dukung
terhadap keberlangsungan dan kemajuan usaha peternakan
12/09/2021
Lanjutan First
Model Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Rancah
Slide
Diperoleh alternatif model pengembangan usaha peternakan Sapi Rancah terbagi ke dalam tiga
kelompok yaitu peternak/kelompok ternak, unsur agribisnis dan unsur kelembagaan.
12/09/2021
Permasalahan dan Keterbatasan
Analisis SWOT
Suatu analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan
internal dan mengabaikan ancaman eksternal.
Menghasilkan daftar yg panjang
Faktor yg sama dapat ditempatkan dlm dua kategori karena
perbedaan cara pandang
Suatu kekuatan tidak selalu merupakan sumber kompetitif
yang menguntungkan.
Analisis SWOT dapat bersifat sangat subyektif. Jangan terlalu
tergantung Analisis SWOT. Dua orang jarang menghasilkan
kesimpulan akhir yang sama tentang SWOT.
Gunakan hasil analisis SWOT sebagai pedoman
bukan sebagai resep.
ANALISIS ANTRAN (Queueing Analysis)
A. Antrian Tunggal :
Antrian Pelayan
Antrian
STRATEGI MENGURANGI RISIKO
BIDANG PERTANIAN