Anda di halaman 1dari 23

Pendahuluan

Inflamasi kronis
Melibatkan
pada konjungtiva
♀ usia sekolah kornea 
interstitial 
(<10 tahun) mengancam
rekuren dan
penglihatan
bilateral

Terapi lini pertama Medikamentosa 


Imunomodulator
 konservatif efek samping
Inflamasi kronis pada konjungtiva hipertrofi
limbal gelatinous dan atau tarsal giant
Sari Pustaka
papillae, bersifat bilateral dan berulang pada
musim tertentu

Eropa dan Asia : ♀ usia sekolah (<10 tahun)

Etiologi : Reaksi hipersensitivitas tipe I dan tipe


IV
Gejala Klinis

•Gatal
•Mata berair
•Silau
•Rasa pedih seperti terbakar
•Kabur
•Perasaan seolah ada benda
asing
Tipe palpebral

Menurut
lokasi

Gabungan Tipe
keudanya
limbal
Diagnosis Banding

•Keratokonjungtivitis atopik
(AKC)
•Seasonal Allergic
Conjunctivitis (SAC)
•Giant Papillary Conjunctivitis
(GPC)
Komplikasi

•Ulkus kornea
•Katarak dan glaukoma
akibat penggunaan
steroid topikal
Penatalaksanaan
 Penyakit yang dimediasi oleh IgE dan sel
T  peradangan kronis di mana eosinofil,
limfosit dan aktivasi sel struktural
mengkarakterisasi reaksi alergi
konjungtiva
 Terapi  menstabilisasi sel mast atau
antagonis reseptor histamin
Penilaian Klinis Vernal
Keratoconjunctivitis dan Pendekatan
Terapeutik
Nilai Temuan Klinis Penatalaksanaan
0 (quiscent) Gejala - Tidak ada terapi

1 (mild) Gejala + Tetes mata anti alergi


Tidak ada keterlibatan
kornea
2 (moderate) Gejala + photopobia Kombinasi tetes mata anti
Tidak ada keterlibatan alergi
kornea
3 (severe) Gejala + potopobia Tetes mata anti alergi
Mild – moderate Superficial dengan dosis rendah tetes
Punctate Keratopathy (SPK) mata steroid

4 (very severe) Gejala + potopobia Dosis tinggi tetes mata


Diffuse SPK atau ulkus kornea steroid dengan
pembedahan
(pengambilan plak pada
Non Medikamentosa
Farmakologis Topikal
Mast Cell Stabilizers

• Obat lini pertama untuk konjungtivitis vernal


• Aman dan efek samping yang minimal
• Sodium kromoglikat 2% dan 4%
• Mencegah pelepasan mediator yang akan
menarik sel-sel inflamasi (histamin dari sel
mast)
• Dosis 4-6 kali sehari, dengan periode
pemberian awal setidaknya 7 hari dan efek
terapi muncul setelah 2 minggu
Antihistamine

•Antagonis H1
•Menghambat sekresi sitokin pro
inflamasi dari sel epitel
konjungtiva
•Levokabastin hidroklorida 0,5%
dan emedastine difumarate
0,05%.
Non-Steroidal Anti-
Inflammatory Drugs (NSAIDs)
•Menghambat enzim
siklooksigenase (COX) -1
dan COX-2
•Indometasin 1%, ketorolac
0,5%, dan diklofenak 0,1%
Topikal Kortikosteroid

•VKC sedang sampai berat  steroid topikal


berulang
•Gejala berat yang terus-menerus, mukus yang
kental + keterlibatan kornea sedang sampai
parah, infiltrat limbal dan inflamasi + giant
papillae
•Jika steroid digunakan  obat-obat yang
memiliki penyerapan intraokular rendah
(hidrokortison, klobetasone, desonida,
fluorometholon, loteprednol, difluprednate dan
rimexolone) harus digunakan terlebih dahulu.
Steroid dosis tinggi digunakan
hanya jika steroid pilihan
pertama yang disebutkan di
atas terbukti tidak efektif.
Kombinasi steroid dengan
antibiotik harus dihindari, karena
VKC adalah peradangan alergi,
bukan infeksi
Immunomodulator

•Meningkatkan mekanisme
pertahanan tubuh baik secara
spesifik maupun non spesifik
•Dapat mengembalikan dan
memperbaiki sistem imun yang
fungsinya terganggu atau
untuk menekan yang
fungsinya berlebihan
Immunomodulator

• Eksaserbasi VKC sering dikontrol oleh


steroid topikal yang dapat menghasilkan
efek samping yang serius seperti
glaukoma dan katarak

Cyclosporine A (CsA)
dan Tacrolimus (FK 506)

Menghambat aktivasi sel


T, dan juga
menghambat pelepasan
histamin yang
bergantung pada IgE
dari sel mast dan basofil
Cyclosporine A (CsA)

• Menghambat pelepasan sitokin yang


dimediasi NFAT dari limfosit T dan sel
mast, sehingga mengurangi infiltrasi
eosinofil dan penurunan adhesi seluler ke
tempat peradangan
• Cyclosporine 2% tetes mata
• Rasa terbakar dan iritasi  efek samping
• Pengobatan dapat diberikan secara
musiman atau terus-menerus, dan
pengurangan dosis pada fase penyakit
yang tidak aktif
Tacrolimus

•Mengambat aktivasi limfosit T dan


pelepasan histamin dari sel mast,
yang dapat meringankan gejala
alergi
•Topical tacrolimus 0,1%
•Sistemik  inflamasi okular yang parah
seperti uveitis dan penyakit Behcet
dengan dosis harian 1-2 mg/hari
Metrothexate
Azathioprine
(MTx)
Terapi Tindakan
Sistemik Pembedahan
Ringkasan
 Konjungtivitis vernal  inflamasi kronis pada
konjungtiva dengan karakteristik hipertrofi limbal
gelatinous dan atau tarsal giant papillae, bersifat
bilateral dan berulang
 Terapi lini pertama adalah konservatif yaitu
menghindari alergen dan kompres dingin. Terapi
dengan pengobatan dapat menggunakan
topikal anti histamin, mast cell strabilizer, steroid
 Eksaserbasi VKC biasanya terkontrol dengan
steroid topikal dimana dapat menyebabkan
efek samping seperti glaukoma dan katarak
 Untuk menghindari komplikasi dari penggunaan
steroid topikal, digunakan terapi lainnya
menggunakan immunomodulator
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai