Anda di halaman 1dari 30

E-Bisnis

3 – Penerapan E-Bisnis
Pendahuluan
• Pokok pembahasan:
– Faktor-faktor pendorong dan penghambat e-bisnis
– Model e-bisnis
– Evolusi e-bisnis
– Ukuran keberhasilan e-bisnis
• Objektif:Mahasiswa dapat menjelaskan:
– Faktor-faktor pendorong kemunculan dan
perkembangan e-bisnis
– Faktor-faktor penghambat adopsi e-bisnis
– Alternatif model e-bisnis
– Empat tahap evolusi e-bisnis
– Teknik analisis biaya dan manfaat untuk mengukur
keberhasilan e-bisnis
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
DAN PENGHAMBAT E-BISNIS
Faktor Pendorong E-Bisnis
(1) Harapan Pelanggan
• Pelanggan merupakan titik acuan penyusunan konsep bisnis
– Tidak cukup hanya dipuaskan dengan kualitas produk, namun
juga pelayanan pra dan pascajual yang baik.
• Spektrum pelayanan yang baik, misalnya:
– Pelayanan pemesanan produk anytime, anywhere
– Pembayaran produk dengan berbagai metode, seperti: kartu
kredit, kartu debit, transfer antar rekening, dll.
– Pemberian fasilitas asuransi produk yang sangat fleksibel
– Pengiriman produk secepat mungkin, dengan pilihan durasi
dan harga yang kompetitif
• E-Bisnis merupakan solusi yang tepat karena:
– Sifatnya yang dapat menembus batasan ruang dan waktu
– Konsep bisnis digital yang memungkinkan penciptaan jenis-
jenis pelayanan baru yang dapat meningkatkan value kepada
pelanggan.
(2) Persaingan
• Globalisasi  arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat
dengan kompetisi terbuka.
• Pelanggan dengan mudah membanding-bandingkan kualitas
produk dan pelayanan antarperusahaan dari hari ke hari (cheaper,
better, and faster)
– Secara tidak langsung, perusahaan dipaksa untuk mengembangkan
model dan strategi bisnis yang tepat.
• Berbagai strategi baru perusahaan:
– Fokus pada bisnis inti dan kemampuan khususnya dan
mengalihdayakan berbagai proses yang bukan spesialisasinya ke
perusahaan lain;
– Kerja sama dengan mitra-mitra bisnis membentuk konsorsium
penghasil produk dan/atau jasa baru (collaboration to compete);
– Memanfaatkan aset-aset nonfisik (digital) sebagai pengganti sumber
daya fisik yang dipergunakan untuk menciptakan produk atau jasa;
– Mengubah model bisnis konvensional ke model bisnis baru berbasis
Internet.
• E-Bisnis menawarkan beragam model bisnis baru yang dapat
dipilih sebagai skenario bisnis baru perusahaan.
(3) Deregulasi
• Deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah, negara lain, dan
lembaga dunia (WTO, APEC, AFTA, dll.) turut mewarnai
bentuk dunia usaha.
– Ditiadakannya pajak produk-produk impor, dibebaskannya
kuota ekspor produk, disatukannya berbagai mata uang asing
(single currency), dan dialirkannya informasi secara bebas tentu
saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih
efisien
• Internet dianggap arena kompetisi sempurna (perfect
competition) dan pasar terbuka, terutama yang berkaitan
dengan produk/jasa yang telah dapat didigitalisasi.
• Dengan menunggang pada media ini, perdagangan dunia
antarnegara maupun perusahaan akan mengarah pada
implementasi e-bisnis atau e-commerce.
• Secara alami, perusahaan yang tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan ini akan perlahan-lahan bangkrut dan
tersingkir dari dunia usaha.
(4) Teknologi
• Fungsi teknologi informasi bukan hanya vital bagi
perkembangan e-bisnis (enabling function) tetapi
justru telah menjadi penggerak dariimungkinkannya
pengembangan model-model bisnis baru yang belum
terpikirkan sebelumnya.
• Jika dahulu proses digitalisasi entitas fisik hanya
berkembang pada aset semacam dokumen, saat ini
telah berkembang ke arah media yang lain, seperti
gambar dua dimensi, suara, dan video.
• Teknologi informasi jugalah yang telah mematikan
dan menimbun batas-batas geografis dan waktu
sehingga setiap individu dapat berinteraksi dengan
individu lain dalam hitungan detik.
Faktor Pendorong E-Bisnis (Survei)
• Sikap perusahaan terkait manfaat
teknologi online:

Sumber: DTI Inggris (2002)


Faktor Penghambat Adopsi E-
Bisnis (Survei)
• Hambatan terhadap pengembangan
teknologi online:

Sumber: DTI Inggris (2002)


Adopsi Internet dan E-Bisnis
(Survei)
• Tingkat adopsi Internet dan e-bisnis di Eropa:

Sumber: Eurostat, Community Survey on ICT usage in enterprises, eEurope (2005) Information Society Benchmarking Report,
© European Communities 2005, http://europa.eu.int/information_society
MODEL E-BISNIS
Model Bisnis
• Model bisnis adalah:
– Arsitektur produk, jasa, dan aliran informasi, mencakup
deskripsi dari berbagai pelaku bisnis dan peranannya, dan
deskripsi dari manfaat potensial untuk berbagai pelaku
bisnis, serta deskripsi sumber pendapatan (Timmers,
1999).
– Penggambaran peranan dan hubungan antara
konsumen, pelanggan, perantara, dan mitra bisnis yang
sedemikian rupa sehingga memperlihatkan gambaran
umum mengenai alur dari barang/jasa, informasi, dan
uang yang menguntungkan berbagai pihak yang
berkepentingan (Peter Weill dan Michael Vitale, 2001).
• Di dalam mengimplementasikan konsep e-bisnis,
kajian terhadap model bisnis yang ingin diadopsi
perusahaan merupakan hal yang krusial.
Model E-Bisnis
• Karena begitu banyak kemungkinan-kemungkinan
mekanisme pendapatan yang dapat dipilih
perusahaan, maka manajemen harus benar-benar
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
– Model e-bisnis sesuai dengan karakteristik dan kekuatan
perusahaan
– Perusahaan harus menjadi yang terunggul dalam
menerapkan suatu model e-bisnis (ada unsur competitive
advantage)
– Fokus pada mekanisme perolehan pendapatan (revenue
stream generator) yang mungkin ditawarkan oleh
perusahaan kepada pelanggannya
– Mampu mengidentifikasi kunci keberhasilan (critical
success factors) dari model e-bisnis yang dipilih.
Model E-Bisnis (Timmers)
• E-shop
• E-procurement
• E-malls
• E-auctions
• Virtual communities
• Collaboration platforms
• Third-party marketplaces
• Value-chain integrators
• Value-chain service providers
• Information brokerage
• Layanan kepercayaan dan lainnya
Model E-Bisnis (Weill dan Vitale)
• Direct to customer
• Full service provider
• Whole of enterprise
• Intermediaries
• Shared infrastructure
• Virtual community
• Value net integrator
• Content provider
Cara Pandang Lain terhadap
Model E-Bisnis
Model Pendapatan dan Contoh
• Model pendapatan  menjelaskan teknik
menciptakan pemasukan
• Contoh model pendapatan pada penerbit
buku:
– Akses konten berlangganan
– Akses dokumen per sekali baca (pay per view)
– CPM iklan (cost per mille/thousand)
– CPC iklan (cost per click)
– Sponsor
– Koneksi CPA (cost per acquisition)
– Email pemasaran
EVOLUSI E-BISNIS
Evolusi E-Bisnis
Tahap Inform
• Unit-unit kecil dalam perusahaan mulai membangun
perangkat lunak (software) skala kecil berbasis Internet.
– Contoh: website untuk menampilkan profil organisasi di
Internet, produk-produk/jasa-jasa yang ditawarkan, atau
berita-berita terbaru di bidang tertentu yang berkaitan dengan
tugas sebuah unit kerja, dan lain-lain.
– Biasanya perangkat lunak tersebut bersifat mandiri dan bebas
(tidak diintegrasikan dengan perangkat lunak aplikasi lainnya)
karena sekedar menyebarkan informasi sehubungan dengan
aktivitas suatu unit perusahaan.
• Berhasil tidaknya proyek e-bisnis tersebut juga masih
berdasarkan pada analisis atau kajian efisiensi yang dicapai.
• Memulai e-bisnis dengan melakukan cara-cara seperti yang
dijelaskan di atas merupakan mekanisme yang cukup aman
dan memiliki risiko kegagalan yang rendah.
– Nilai terbesar yang diperoleh adalah mulai dikenalnya konsep
e-bisnis yang paling sederhana oleh SDM perusahaan.
Tahap Automate
• Tahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan
beberapa unit di dalam perusahaan yang masing-masing
telah mengimplementasikan konsep kecil e-bisnis.
– Contoh: pengajuan anggaran dari tiap unit kerja ke divisi
keuangan, pengadaan atau logistik secara otomatis melalui
aplikasi database untuk menerima pesanan pembelian barang
dari berbagai unit kerja.
• Berbagai aplikasi kerap kali melibatkan pelanggan dalam
prosesnya.
– Misalnya: sistem pemesanan produk/jasa melalui website, atau
aplikasi pelayanan purnajual (CRM), dan lain sebagainya.
• Nilai manfaat yang dituju pada tahapan ini adalah
efektivitas, yang awalnya sangat sulit untuk dilakukan, tetapi
dapat dilakukan dengan adanya aplikasi e-bisnis.
Tahap Integrate
• Tahap selanjutnya adalah mengintegrasikan proses bisnis
perusahaan dengan perusahaan/entitas-entitas di luar
perusahaan.
– Tujuan : meningkatkan dan mengembangkan kinerja
perusahaan secara nyata.
• Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan
pihak luar sangat tinggi; tidak jarang dibutuhkan suatu
manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real-time.
– Contoh: aplikasi “package delivery tracking” FedEx/DHL yang
memungkinkan pelanggan melalui melacak status pengiriman
paketnya, aplikasi e-bisnis industri penerbangan untuk
mengetahui secara persis lokasi terkini dari seluruh awak
pesawatnya baik yang sedang terbang maupun istirahat,
proses pemesanan tiket bioskop atau pertandingan olah raga
melalui Internet yang memungkinkan seorang pelanggan
untuk memilih spesifik kursi yang diinginkan.
• Nilai manfaat terbesar yang diperoleh di sini adalah
meningkatnya keunggulan kompetitif (membedakan
perusahaan dengan para pesaingnya).
Tahap Reinvent
• Terjadi perubahan paradigma mendasar dari manajemen
perusahaan, terutama perspektif bisnis yang ada.
• Perusahaan ditantang untuk mendefinisikan kembali
mekanisme dan model bisnisnya dengan berpedoman pada
peluang-peluang usaha baru dari e-bisnis.
• Intinya adalah transformasi bisnis dan konvergensi industri.
– Semakin kaburnya batas-batas segmen industri yang ada,
perusahaan dapat menawarkan berbagai jenis produk atau jasa
yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, yang pada
akhirnya dapat mengubah bisnis inti yang sedang digelutinya.
• Perusahaan tidak dapat menerapkan konsep e-bisnis murni
tanpa adanya hubungan jejaring dengan berbagai mitra
bisnis (internetworking).
– Collaboration to compete
– “If you can not beat them (the competitors), join them!”
UKURAN KEBERHASILAN E-
BISNIS
Ukuran Keberhasilan E-Bisnis
• “E-business is about 95% business and 5% technology.“
– Pertimbangan utama yang harus dipergunakan oleh para
pelaku bisnis dalam menentukan apakah akan
memanfaatkan janji-janji e-bisnis terletak pada
pertimbangan seberapa besar potensi “bisnis” yang
ditawarkan, bukan pada seberapa canggih teknologi
yang berkembang.
• Jika bisnis bertujuan mencapai wealth maximization
(sering diasosiasikan dengan keuntungan usaha),
maka e-bisnis harus dapat memberi gambaran
seberapa besar potensi penambahan pendapatan dan
pengurangan biaya perusahaan pada saat e-bisnis
diimplementasikan
• Banyak manfaat/nilai e-bisnis yang bersifat intangible
dan unquantifiable.
Kriteria Keberhasilan
1. Kemampuan mengurangi keseluruhan biaya
2. Kemampuan untuk memindahkan biaya
3. Kemampuan untuk menghindari biaya
4. Kemampuan untuk menciptakan peluang pertumbuhan pendapatan
5. Kemampuan untuk menyediakan informasi manajemen yang lebih baik
6. Kemampuan untuk meningkatkan produktivitas staf
7. Kemampuan untuk menyediakan kapasitas untuk volume yang
meningkat
8. Kemampuan untuk mengurangi kesalahan
9. Kemampuan untuk menciptakan kelebihan kompetitif
10. Kemampuan untuk mendominasi persaingan
11. Kemampuan untuk menciptakan kontrol manajemen yang lebih baik
12. Kemampuan untuk menciptakan produktivitas manajemen yang lebih
baik
13. Kemampuan untuk mewujudkan semangat staf yang lebih tinggi
14. Kemampuan untuk mewujudkan citra korporat yang lebih baik
15. Kemampuan untuk menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik
16. Kemampuan untuk meningkatkan hubungan client/server
Kriteria Keberhasilan (Eksternal)
• Ukuran-ukuran baru, yang bersifat eksternal, perlu dikembangkan
karena kecenderungan bisnis yang lebih bersifat market oriented
dan/atau customer oriented.
• Contoh kriteria keberhasilan e-bisnis dengan perspektif eksternal:
1. Kemampuan mengurangi biaya pelanggan
2. Kemampuan meningkatkan layanan pelanggan (help desk)
3. Kemampuan menjangkau pelanggan (delivery channels)
4. Kemampuan meningkatkan mutu produk dan jasa (jaminan mutu)
5. Kemampuan memuaskan kebutuhan spesifik pelanggan
(customization)
6. Kemampuan menghemat waktu pelanggan (speed)
7. Kemampuan mengurangi keluhan pelanggan (satisfaction)
8. Kemampuan menyediakan sistem pembayaran yang efektif (sistem
pembayaran dan keamanan)
9. Kemampuan meningkatkan loyalitas pelanggan
10. Kemampuan menciptakan identitas pelanggan (customer forever)
Keberhasilan E-Bisnis
• Jika pemakaian TIK, secara langsung
maupun tidak langsung, memberikan
sumbangan positif dan nyata terhadap
ukuran kinerja bisnis seperti yang dijelaskan
sebelumnya, maka jelas peranannya akan
sangat berarti bagi perkembangan
perusahaan.
• Sebaliknya, jika hasil pengimplementasian
teknologi informasi di bisnis justru
bertentangan dengan konsep peningkatan
kinerja yang di atas, tentu saja kehadirannya
akan menjadi bumerang bagi keberadaan
perusahaan.
3 – Penerapan E-Bisnis

Anda mungkin juga menyukai