Cardiotocography (CTG)
Cardiotocography (CTG)
Sistem
Saraf Susunan saraf
Saraf simpatis Baroreseptor Kemoreseptor pengaruh
parasimpatis pusat
hormonal
1. Saraf Simpatis
• Sistem saraf simpatis, yang sebagian besar berada di miokardium.
• Rangsangan saraf simpatis (beta-adrenergik) akan meningkatkan
frekuensi DJJ, menambah kekuatan kontraksi jantung,
meningkatkan volume curah jantung.
• Hambatan pada saraf simpatis misalnya (propanolol) menurunkan
frekuensi dan sedikit mengurangi variabilitas denyut jantung janin.
2. Saraf Parasimpatis
• Sistem saraf parasimpatis, terutama terdiri atas serabut n. Vagus
yang berasal dari batang otak. Rangsangan n. vagus (asetil kolin)
akan menurunkan frekuensi DJJ, hambatan n. vagus (atropin) akan
meningkatkan frekuensi DJJ.
3. Baroreseptor
• Baroreseptor, pada arkus aorta dan sinus karotid.
• Bila tekanan meningkat, reseptor ini akan merangsang n. vagus
dan n. glosofaringeus sehingga terjadi penekanan aktifitas jantung
berupa DJJ
4. Kemoreseptor
• Kemoreseptor, berfungsi mengatur perubahan kadar O2 dan CO2
dalam darah serta cairan otak.
• Terdiri atas 2 bagian: perifer yang terletak didaerah karotid dan
korpus aorta sentral yang terletak dibatang otak.
Bila kadar oksigen menurun dan karbondioksida meningkat akan terjadi
refleks dari reseptor sentral berupa takikardia dan peningkatan tekanan darah.
Hal ini akan memperlancar aliran darah, meningkatkan kadar oksigen, dan
menurunkan kadar karbondioksida. Keadaan hipoksia atau hiperkapnia akan
mempengaruhi reseptor perifer dan menimbulkan refleks bradikardia. Interaksi
kedua macam reseptor tersebut akan menyebabkan bradikardi dan hipotensi.
5. Susunan Saraf Pusat
• Variabilitas DJJ akan meningkat sesuai dengan aktifitas otak dan
gerakan janin.
• Pada keadaan janin tidur aktifitas otak menurut variabilitas
DJJ akan menurun.
6. Sistem Pengaruh Hormonal
• Sistem hormonal juga berperan dalam DJJ.
• Pada keadaan stres (asfiksia) medula adrenal mengeluarkan
epinefrin dan norepinefrin takikardi, peningkatan kekuatan
kontraksi jantung dan TD.
Temuan CTG Baseline
akselerasi
Terjadi sesuai
Akselerasi dengan kontraksi
seragam uterus
Akselerasi
deselerasi
Akselerasi:
•Tidak adanya akselerasi yang terpicu setelah stimulasi janin
Deselerasi periodik atau episodik :
•Pola sinusodal
Contoh Kasus