“ “
KELOMPOK 3
AKUNTANSI PROGRAM S1
2018
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 3
2
“ “
JAWABAN SOAL
TEORI
RASIO AKTIVITAS DAN KEGUNAN
Perputaran Piutang
Perputaran Aktiva
Hari rata-rata Penagihan Sediaan
PERPUTARAN rasio yang digunakan untuk
PIUTANG
mengukur berapa lama penagihan
7
PERPUTARAN rasio yang digunakan untuk
MODAL KERJA
mengukur atau menilai keefisienan
8
RASIO rasio yang digunakan untuk
PERPUTARAN
AKTIVA TETAP mengukur berapa kali dana yg
9
RASIO rasio yang digunakan untuk
PERPUTARAN
AKTIVA mengukur perputaran semua aktiva,
10
PERPUTARAN PIUTANG
Contoh soal
Awal Tahun
Akhir Tahun
11
Komponen Laporan
2005 2006
PERPUTARAN PIUTANG Keuangan
Penjualan 5.500 5.000
Piutang 550 300
Awal Tahun
RTO 2005 = = 10 kali Akhir Tahun
= 17 kali
Contoh soal
Komponen Laporan
2005 2006
Keuangan
Penjualan (sales) 4.750 5.500
Sediaan (inventory) 300 275
13
PERPUTARAN SEDIAAN Komponen Laporan
2005 2006
Keuangan
Penjualan (sales) 4.750 5.500
Sediaan (inventory) 300 275
RTO 2005 = = 15,8
= 17 kali
JAWABAN SOAL
KASUS
Komponen Laporan
2005 2006
PERPUTARAN PIUTANG Keuangan
Penjualan 40.650 42.950
Piutang 1.600 2.300
40.650 Awal Tahun
RTO 2005 = 25,40
1.600 Akhir Tahun
42.950
RTO 2006 = 18,67
2.300
= 19 kali Rata-rata industri = 20 kali
Perputaran piutang untuk tahun 2005 adalah 25,4 kali dibandingkan penjualan dan perputaran
piutang untuk tahun 2006 adalah 19 kali dibandingkan penjualan. Jika rata-rata industri untuk
perputaran piutang adalah 20 kali, maka untuk tahun 2005 dapat dikatakan untuk penagihan
piutang yang dilakukan manajemen dapat dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2006
dianggap berhasil karena melebihi angka rata-rata industri.
17
HARI RATA-RATA PENAGIHAN
PIUTANG
Tahun 2005 :
Penjualan per hari =
Rp 40.650 = Rp 112,9 atau Rp 113
360
Tahun 2006 :
Penjualan per hari =
Rp 42.950 = Rp 119,3 atau Rp 120
360
Rata-rata industri = 20 kali
Rata-rata jangka waktu penagihan =
Rp 2300 = 19,16 (20 hari)
Rp 120
Jika rata-rata industri 20 kali, artinya kondisi perusahaan untuk rata-rata jangka waktu penagihan
pada tahun 2005 kurang baik karena konsumen membayar tagihan tidak tepat waktu, sedangkan
tahun 2006 berada pada rata-rata sehingga kondisi dikatakan baik atau normal. 18
Komponen Laporan
PERPUTARAN SEDIAAN 2005 2006
Keuangan
Menurut J Fred Westo : Penjualan 40.650 42.950
Tahun 2005 : Sediaan 4.000 3.000
40.650 Awal Tahun
10,16 dibulatkan (11)
4.000
Akhir Tahun
Tahun 2006 :
42.950
14,31 dibulatkan (15)
3.000 Rata-rata industri = 12 kali
Tahun 2005 menunjukkan rasio sebesar 11 kali sediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun dan tahun
2006 menunjukkan rasio sebesar 15 kali sediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun. Jika rata-rata
industri untuk inventory turn over adalah 12 kali, maka pada tahun 2005 inventory turn over dikatakan
kurang baik karena berada dibawah rata-rata. Perusahaan menahan sediaan dalam jumlah yang berlebihan
(tidak produktif). Sedangkan, tahun 2006, inventory turn over berada di atas rata-rata sehingga perusahaan
dikatakan baik karena perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumlah yang berlebihan. 19
HARI RATA-RATA PENAGIHAN
SEDIA
Pada tahun 2005, perputaraan sediaan dalam hari rata-rata industri dapat dicari 365/20 adalah 24,3 atau 25
hari berarti terdapat keterlambatan delapan hari perubahan sediaan menjadi piutang. Perputaraan sediaan
dalam hari dari rata-rata industri tahun 2006 dapat dicari 365/15 adalah 24,3 atau 25 hari, ini berarti terdapat
kecepatan perubahan sediaan menjadi piutang 1 hari.
20
Komponen Laporan
PERPUTARAN MODAL KERJA 2005 2006
Keuangan
Penjualan bersih 40.650 42.950
40.650 = 3,5 kali
Tahun 2005 :
11.600 Aktiva lancar 11.600 13.300
Awal Tahun
42.950 Akhir Tahun
Tahun 2006 : = 3,2 kali
13.300
Perputaran modal kerja tahun 2005 sebanyak 3,5 kali. Artinya setiap Rp 1,00 modal kerja dapat
menghasilkan Rp 3,5 penjualan. Untuk tahuAn 2006, perputaran modal kerja 3,2 kali artinya setiap Rp 1,00
modal kerja dapat menghasilkan Rp 3,2 penjualan. Terlihat ada penurunan rasio perputaran modal kerja dari
tahun 2005 ke tahun 2006. Hal ini tidak baik bagi perusahaan apalagi jika rata-rata industri perputaran modal
kerja yaitu 5 kali, berarti keadaan perusahaan dinilai kurang baik karena berada di bawah rata-rata.
21
Komponen Laporan
PERPUTARAN AKTIVA TETAP 2005 2006
Keuangan
Penjualan 40.650 42.950
Tahun 2005 : Total aktiva tetap 19.200 19.600
40.650 Awal Tahun
2,1
19.200
Tahun 2006 :
Akhir Tahun
42.950
2,2
19.600
Perputaran aktiva tetap tahun 2005 sebanyak 2,1 kali. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan
Rp 2,1 penjualan. Untuk tahun 2006, perputaran aktiva tetap 2,2 kali artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp 2,2 penjualan. Terlihat ada kenaikan rasio perputaran aktiva tetap dari tahun 2005 ke tahun
2006. Hal ini baik bagi perusahaan yang menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh manajemen. Namun,
jika rata-rata industri perputaran aktiva tetap yaitu 3 kali, berarti keadaan perusahaan dinilai kurang baik
dalam memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang
sejenis.
22
Komponen Laporan
PERPUTARAN AKTIVA 2005 2006
Keuangan
Penjualan 40.650 42.950
Total aktiva 33.100 35.000
Tahun 2005 :
40.650 Awal Tahun
1,2
33.100 Akhir Tahun
Tahun 2006 :
42.950
1,2
35.000
Perputaran aktiva tahun 2005 sebanyak 1,2 kali. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp
1,2 penjualan. Untuk tahun 2006, aktiva 1,2 kali artinya setiap Rp 1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp
1,2 penjualan. Terlihat tidak ada kenaikan maupun penurunan rasio perputaran aktiva tetap dari tahun 2005
ke tahun 2006. Hal ini normal bagi perusahaan. Namun, jika rata-rata industri perputaran aktiva yaitu 2 kali,
berarti keadaan perusahaan dinilai kurang baik dalam memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Perusahaan
diharapkan meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif.
23
“ “