2
Pendahuluan
Komposisi aktiva lancar dan utang lancar pada neraca merupakan cerminan
dari kebijakan modal kerja (working capital) suatu perusahaan. Sebagian
besar kegiatan harian manajer keuangan berhubungan dengan pengelolaan
modal kerja. Suatu pekerjaan yang tampaknya sederhana, tetapi apabila
tidak di kelola dengan sungguh-sungguh, berpeluang memperburuk tingkat
likuiditas, yang pada akhirnya memungkinkan perusahaan mengalami
kebangkrutan.
Dana yang dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk
kedalam perusahaan dalam waktu yang pendek (tidak melebihi satu kali
siklus akuntansi) melalui hasil penjualan produksinya.
3
Content
PENGERTIAN MODAL KERJA
RISIKO VS PROFITABILITAS
HUTANG USAHA
4
Pengertian Modal Kerja
5
Pengertian Modal Kerja
Definisi
6
Pengertian Modal Kerja
Contoh
Tahun 2010 Tahun 2011
8
Pengertian Modal Kerja
Goals :
1. Arus kas operasional perusahaan yang memadai
2. Penggunaan sumber daya yang dimiliki secara optimal.
9
Pengertian Modal Kerja
• Kita dapat menggunakan kembali informasi dari tabel diatas untuk menjelaskan
keterkaitan antara modal kerja dan likuiditas. Rasio lancar (salah satu ukuran rasio
likuiditas) untuk tahun 2010 hanya 93,75% (kurang dari 100%) sehingga likuiditasnya
tergolong tidak likuid (tidak mampu membayar sebagian utang lancarnya). Sementara itu,
rasio lancar pada tahun 2011 adalah 175% yang menunjukan kodisi likuiditas perusahaan A
tergolong baik.
• Ilustrasi sederhana di atas mengungkapkan adanya hubungan yang erat antara kondisi
modal kerja dengan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Kondisi perusahaan yang tidak
likuid akan ditunjukkan oleh modal kerja bersih yang negative dan rasio lancar kurang dari
100%, sedangkan kondisi perusahaan yang likuid akan ditunjukan oleh modal kerja bersih
yang positif, dan rasio lancar lebih dari 100%.
11
Rasio-rasio Modal Kerja
12
Rasio-rasio Modal Kerja
Rasio
• Rasio adalah suatu bentuk perbandingan
• Rasio merupakan awal dari suatu analisis bukan
akhir analisis.
• Rasio tidak terbebas dari keterbatasan, beberapa
catatan yang perlu diketahui adalah:
– Hubungan Matematik vs Hubungan Ekonomi
– Rasio menghilangkan ukuran
– Keberadaan angka negatif
– Benchmark untuk perbandingan
– Analisis mempunyai pregerensi.
13
Rasio-rasio Modal Kerja
Rasio..
• Rasio merupakan hubungan matematis, dimana makna
ekonomis bisa tidak muncul apabila rasio tidak mencerminkan
hubungan ekonomis.
• Rasio menghilangkan ukuran, oleh karenanya perlu dilakukan
pengelompokan kelas berdasarkan ukuran.
• Benchmark?- berapa angka rasio yang standar? Dsb....
• Analis mempunya preferensi masing-masing
• Keberadaan angka negatif
Keterangan A B C D
Laba Bersih 10 -10 10 -10
Modal Sendiri 100 100 -100 -100
Laba Bersih Thd Modal Sendiri
(ROE) 10% -10% -10% 10%
14
Rasio-rasio Modal Kerja
Contoh Soal
• Contoh Soal :
Penjualan $.1.216.666
Harga Pokok Penjualan $.1.013.889
Persediaan $ 250.000
Piutang Usaha $ 300.000
Utang Usaha $ 150.000
16
Rasio-rasio Modal Kerja
Jawaban Soal
• 1. ICP = Persediaan = $250.000 = 90 hari
HPP/365 $1.013.889/365
17
Rasio-rasio Modal Kerja
• Keterangan :
- Makin lama periode perputarannya, jumlah modal kerja yang dibutuhkan
makin besar.
- Makin besar pengeluaran kas rata-rata setiap hari makin besar kebutuhan
modal kerja.
18
Rasio-rasio Modal Kerja
Receive
Sell
Purchase Product
Cash
Pay for
resources On credit
Resources
purchases
Inventory Receivable
conversion Conversion
period period
Cash conversion
Payable
cycle
Deferral
period
Operating
cycle
19
Rasio-rasio Modal Kerja
20
Rasio-rasio Modal Kerja
22
Rasio-rasio Modal Kerja
23
Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja
Faktor Penjelasan
Kebutuhan untuk Beberapa usaha perlu untuk menyimpan persediaan dalam jumlah signifikan untuk meme
menyimpan nuhi kebutuhan pelanggan, misalnya retailer dan distributor.
persediaan
Waktu yang Produk yang dapat dibuat dan dijual dalam waktu singkat mmerlukan persediaan dalam
dibutuhkan untuk jumlah yang lebih sedikit dibandingkan yang memerlukan waktu produksi panjang.
Produksi
Lean production Usaha yang berhasil menerapkan teknik produksi yang “Lean” dapat mengurangi jumlah
persediaan yang harus disimpan.
Jangka Waktu Kredit Dalam kegiatan usaha tertentu preiode kredit yang diberikan kepada nasabah cukup
Pelanggan panjang sehingga kebutuhan modal kerja menjadi tinggi.
Efektivitas Bagian Kredit yang dikelola dengan buruk akan mengijinkan pelanggan memperoleh kredit
Pengendalian Kredit dalam jumlah besar dan menunda pembnayaran cukup lama, ini akan memicu kebutuhan
modal kerja menjadi tinggi.
Jangka Waktu Kredit Semakin panjang jangka waktu pelunasan kredit yang diberikan pemasok, semakin baik
Pemasok dampaknya terhadap arus kas dan modal kerja.
24
Rasio-rasio Modal Kerja
Dimension I
Profitability,
Risk, & Liquidity
25
Rasio-rasio Modal Kerja
26
Rasio-rasio Modal Kerja
27
Rasio-rasio Modal Kerja
28
Rasio-rasio Modal Kerja
29
Modal Kerja: Risiko vs
Profitabilitas
Pelatihan Dasar Penilai 1
Penilai Usaha
30
Risiko vs Profitabilitas
31
Risiko vs Profitabilitas
Rasio Profitabilitas ;
• ROI : Laba Bersih / Total Aset
Rasio Likuiditas
• Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar)
• Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang
lancar))
32
Risiko vs Profitabilitas
Asumsi
• 50,000 maximum units Policy A
of production Policy B
A High Policy B
C Low
Semakin besar Aset Lancar akan Current Assets
menghasilakn likuiditas lebih
tinggi; dengan asumsi semua
faktor lain konstan.
0 25,000 50,000
OUTPUT (units)
34
Risiko vs Profitabilitas
• Misalkan suatu perusahaan hanya mempunyai dua jenis aset, yakni aset lancar dan
aset tetap. Apabila aset tetap dan laba bersih dianggap konstan, peningkatan aset
lancar (modal kerja kotor) akan menurunkan ROA (salah satu rasio profitabilitas).
Dengan demikian, jika hal-hal lain tetap,peningkatan likuiditas (modal kerja) justru
akan menurunkan tingkatan profitabilitas suatu perusahaan. Demikian juga
sebaliknya.
35
Risiko vs Profitabilitas
36
Risiko vs Profitabilitas
Profitability Analysis
Policy Profitability Policy A
A Low Policy B
C High
Current Assets
Saat Aset Lancar menurun,
total aset akan menurun dan
ROI meningkat.
0 25,000 50,000
OUTPUT (units)
38
Risiko vs Profitabilitas
39
Risiko vs Profitabilitas
Efek perubahan utang lancar terhadap kemampuan menghasilkan laba dan risiko
dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
Utang Lancar
Total Aset
Kalau risikonya naik maka kemampuan memperoleh laba dan risiko naik. Kemampuan
memperoleh laba naik karena turunnya biaya penggunaan pembiayaan dimana lebih
besar pembiayaan jangka pendek daripada pembiayaan jangka panjang. Biaya
pembiayaan jangka pendek yang lebih rendah menyebabkan laba naik. Modal kerja
bersih turun karena aktiva lancar tetap sedangkan utang lancar naik.
Turunnya modal kerja bersih >>>>> menyebabkan naiknya risiko
40
Risiko vs Profitabilitas
Components
41
Risiko vs Profitabilitas
Risk Analysis
Policy Risk Policy A
A Low Policy B
C High
Current Assets
Risiko meningkat seiring
dengan dengan
pengurangan Aset Lancar. 0 25,000 50,000
OUTPUT (units)
43
Risiko vs Profitabilitas
45
Risiko vs Profitabilitas
Penurunan modal kerja sebesar Rp 200.000 akan menaikkan laba sebesar Rp 26.000
atau 0.37% (9.98% >>>10.35%)
Kesimpulan: Modal kerja turun sebesar Rp 200.000 >>> risiko illikuid naik >>>
sejalan dengan naiknya kemampuan memperoleh laba.
48
Risiko vs Profitabilitas
Efek perubahan utang lancar terhadap kemampuan menghasilkan laba dan risiko
dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
Utang Lancar
Total Aset
Kalau risikonya naik maka kemampuan memperoleh laba dan risiko naik.
Kemampuan memperoleh laba naik karena turunnya biaya penggunaan pembiayaan
dimana lebih besar pembiayaan jangka pendek daripada pembiayaan jangka
panjang. Biaya pembiayaan jangka pendek yang lebih rendah menyebabkan laba
naik. Modal kerja bersih turun karena aset lancar tetap sedangkan utang lancar naik.
Turunnya modal kerja bersih >>>>> menyebabkan naiknya risiko
49
Risiko vs Profitabilitas
50
Risiko vs Profitabilitas
Utang lancar terjadi penambahan sebesar Rp.200.000,- dan sebaliknya utang jangka
panjang dan modal berkurang sebesar Rp.200.000,-.
Biaya setelah perubahan = (3% X Rp 1.800.000) + (11% X Rp 5.200.000)
= Rp 54.000 + Rp 572.000 = Rp 626.000
Modal kerja bersih turun menjadi Rp 900.000 (Rp 2.700.000 – Rp 1.800.000)
51
Risiko vs Profitabilitas
Lebih baik melakukan perubahan pada aktiva lancar daripada perubahan utang lancar,
karena kenaikan laba lebih tinggi.
52
Strategi Pendanaan Modal Kerja
53
Strategi Pendanaan
54
Strategi Pendanaan
TIME
55
Strategi Pendanaan
TIME
56
Strategi Pendanaan
57
Strategi Pendanaan
Short-term financing**
DOLLAR AMOUNT
Current assets*
Long-term financing
Fixed assets
TIME
58
Strategi Pendanaan
Short-term financing**
DOLLAR AMOUNT
Current assets*
Long-term financing
Fixed assets
TIME
59
Strategi Pendanaan
60
Strategi Pendanaan
61
Strategi Pendanaan
62
Strategi Pendanaan
Short-term financing
DOLLAR AMOUNT
Current assets
Long-term financing
Fixed assets
TIME
63
Strategi Pendanaan
64
Strategi Pendanaan
Short-term financing
Current assets
DOLLAR AMOUNT
Long-term financing
Fixed assets
TIME
65
Summary Conservative vs agressive policy
66
Strategi Pendanaan
Financing
Maturity
SHORT-TERM LONG-TERM
Asset
Maturity
High
LONG-TERM Moderate
Risk-Profitability
(Permanent) Risk-Profitability
67
Strategi Pendanaan
68
Strategi Pendanaan
Cash and Marketable Opportunity Cost of Funds Illiquidity and solvency cost
Securities
Accounts Receivable Cost of investment in A/R and bad Opportunity cost of lost sales
debts due to overly restrictive credit
policy and/ or terms
Inventory Carrying cost of inventory, including Order and setup costs
financing, warehousing cost, etc. associated with replenishment
and production of finished
goods
69
Cash Conversion Cycle
70
Cash Conversion Cycle
71
Cash Conversion Cycle
Payables
Days per year Days sales
CCC = Inv. turnover + outstanding – deferral
period
365
CCC = + 46 – 30
4.82
CCC = 76 + 46 – 30
CCC = 92 days.
72
Cash Conversion Cycle
73
Cash Conversion Cycle
74
Referensi
75
Terima Kasih
76