Fera Jati 1713453019 Esa Maulida 1713453021 Tri Mulyaningsih 1713453024 Ananda Rastu Andira 1713453025 Jaya Sampurna 1713453027 Catherine Surya 1713453028 Kevin Deowian 1713453031 Ferina Indah Sari 1713453033 Mila Damayanti 1713453038 Dewi Lestrasi 1713453041 Oktavia Puspa Dewi 1713453042 Secara umum, sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Selain itu, sistem peredaran darah juga berfungsi sebagai berikut. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk didetoksifikasi (dinetralkan) atau ke ginjal untuk dibuang. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel tubuh yang membutuhkannya. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel darah putih. Pembuluh darah kapiler berasal dari bahasa Latin capillaris. Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya difusi jaringan, kapiler bergabung membentuk venule dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dengan adanya pembuluh darah ini maka dimungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, dan zat kimia sampat antara darah dan jaringan di sekitarnya. Selain itu, beberapa fungsi lainnya adalah: Penghubung arteri dan vena Tempat terjadinya pertukaran zat Absorbsi nutrisi pada usus Filtrasi pada ginjal Absorbsi sekret kelenjar Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah : Ujung jari tangan (fingerstick) atau anak daun telinga. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau sianosis setempat. Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit (mikrohematokrit) atau analisa gas darah (capillary method). Alat-alat : alcohol 70% lancet steril kapas steril Plester Disiapkan alat-alat yang akan digunakan Dipilih jari yang akan dilakukan penusukan Jari yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alkohol 70% Dengan lancet steril, tusuk jari yang sudah dibersihkan dengan kapas alkohol. Buang tiga tetes pertama, lalu selanjutkan letakkan di objeck glass. Bekas tusukan ditutup dengan kapas untuk menghentikan perdarahan. Segera lakukan pemeriksaan sebelum darah membeku • Hal ini relatif mudah diperoleh (bisa sulit untuk mendapatkan darah dari vena, terutama pada bayi). • Ada beberapa situs koleksi pada tubuh (tumit, ujung jari, dll) dan ini bisa diputar. • Pengujian dapat dilakukan di rumah dan dengan pelatihan yang minimal. Sebagai contoh, penderita diabetes harus memeriksa gula darah beberapa kali sehari dengan menggunakan sampel darah kapiler. Ada beberapa kelemahan untuk pengambilan sampel darah kapiler. Hanya terbatas darah dapat diperoleh dengan menggunakan metode ini. pengambilan sampel darah kapiler dapat memberikan hasil yang tidak akurat, seperti gula palsu meningkat, elektrolit, dan nilai- nilai darah menghitung.