Bahan Kayu
SI 2101 1
SI 2101
2
Bahan Kayu
Merupakan salah satu material struktur yang
paling awal digunakan
Material kayu digunakan karena mudah didapat
dari alam (biological material)
Kayu bersifat Nonhomogen dan Ortotropik
Kekuatan kayu dipengaruhi oleh arah beban
relatif terhadap serat kayu
Karena merupakan material alami dan
nonhomogen, properties kayu bervariasi
Karena merupakan material biologis,
kekuatannya ditentukan oleh kondisi lingkungan
Struktur kayu dapat berumur panjang (ratusan
tahun)
SI 2101 3
Bahan Kayu
Kayu tersusun atas sel-sel kecil yang berbentuk
bulat, lonjong, atau persegi
Dinding sel kayu terbuat dari selulosa, yang
memberikan kekuatan pada kayu untuk memikul
beban
Sel atau serat kayu tersusun dengan orientasi
arah memanjang searahbatang kayu, dan
terikat dengan material yang disebut lignin
sebagai perekat
Komposisi kimia kayu (aproksimasi): 60%
selulosa, 30% lignin, dan 12% gula serta
ekstrak lain
SI 2101 4
Bahan Kayu
Kayu mengandung air
Bound water: air yang tersimpan dalam dinding sel
Free water: air yang tersimpan dalam rongga sel
Pada saat kayu mengering, free water akan
hilang sebelum bound water berkurang
Penyusutan atau pengembangan ukuran kayu
disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya
bound water
SI 2101 5
Bahan Kayu
Kekuatan kayu dipengaruhi oleh arah serat kayu
Arah sejajar serat adalah arah memanjang
(longitudinal) paralel dengan sumbu batang kayu
Arah tegak lurus serat adalah arah radial atau
tangensial dari sumbu batang kayu
SI 2101 6
Bahan Kayu
Pembagian jenis kayu:
Berdasarkan kekerasan kayu
kayu keras
kayu lunak
Berdasarkan jenis daun
kayu berdaun jarum
kayu berdaun lebar
Berdasarkan pori-pori kayu
kayu berpori
kayu tak berpori
SI 2101 7
Penampang Kayu
SI 2101 8
Kayu
Tipikal penampang kayu memiliki lingkaran tahun yang
menandakan pertumbuhan kayu
Umur kayu dapat ditentukan dari lingkaran tahun yang terdapat
di pangkal batang pohon
Penampang kayu dapat dibagi atas:
Sapwood (tepi): berwarna lebih terang dan mungkin sekuat inti,
tapi lebih mudah membusuk
Heartwood (inti): berwarna lebih gelap, lebih tua, dan lebih tahan
terhadap pembusukan/penguraian
Sapwood berisi sel hidup yang berperan terhadap pertumbuhan
kayu, sehingga lebih ringan dan mudah dibentuk
Heartwood berfungsi sebagai penyokong utama kayu
SI 2101 9
Kayu
Fungsi kayu:
Bekisting
Bangunan tradisional, termasuk rumah
sederhana
Konstruksi berat, konstruksi terlindung, dan
tak terlindung
Sirap
SI 2101 10
Keuntungan dan Kerugian
Penggunaan Kayu pada Struktur
Keuntungan:
Bersifat terbarukan (renewable)
Dapat dibentuk dengan mesin (machinable)
Memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang cukup baik
Tidak akan berkarat
Nilai estetika yang tinggi
Kerugian:
Mudah terbakar
Dapat membusuk/terurai dan dapat diserang hama/serangga
seperti rayap
Terpengaruh kelembaban
Volume berubah-ubah
Properties kayu bervariasi tergantung jenis kayu, ataupun batang
yang satu dengan yang lain, serta penampang kayu yang berbeda
SI 2101 11
Kekuatan Kayu
Tegangan lentur
Tegangan tarik
Tegangan geser
Tegangan tekan paralel serat
Tegangan tekan tegak lurus serat
Modulus elastisitas, E
SI 2101 12
Kekuatan Kayu
Faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu:
Spesies/jenis kayu/kelas kayu
Kadar air/kelembaban
Waktu pembebanan: semakin lama beban bekerja
semakin rendah kekuatan kayu
Klasifikasi ukuran kayu: semakin tebal kayu,
semakin besar terjadi variasi properties kayu
Cacat pada kayu
Orientasi/arah dari serat kayu
SI 2101 13
Kelas Kayu
SI 2101 14
Kadar Air
Kadar air dari pohon hidup (a), Kadar air dengan air bebas dan air
yang terikat (b), Kadar air yang mencapai titik jenuh 30 % (c), Kayu
yang ’kering udara’ kadar air mencapai antara 0% dan 30 % (d), Kayu
kering oven kadar air mencapai 0% (e)
SI 2101 15
Kadar Air
Penentuan Kadar Air pada kayu:
SI 2101 16
Lama Pembebanan
Beban dengan durasi lama menghasilkan
kekuatan kayu yang lebih rendah dibandingkan
durasi singkat.
Perbedaan kekuatan disebabkan sifat kayu yang
mengalami Creep, yaitu pertambahan
deformasi/lendutan akibat pembebanan konstan
karena kehilangan kadar air berkelanjutan pada
serat kayu yang diakibatkan susut kering (drying
shringkage)
Pengaruh dari lamanya pembebanan harus
diperhitungkan pada perencanaan
SI 2101 17
Ukuran Kayu
Material yang tersedia:
Balok dengan ukuran
6/8,8/8,8/10,8/12,10/10,10/1210/14,12/12,12/14,
12/16
Papan 2/10,2/15,2/20,2/30,3/20,3/30
Kaso 4/6, 5/7
Reng 2/3, 3/4
Umumnya panjang material kayu adalah 2
meter sampai 4 meter
SI 2101 18
Jenis Kayu
Kayu Merawan, Kayu Kamfer, Kayu Puspa, Kayu
Keruwing, dan Kayu Jeunjing, biasanya digunakan
untuk bangunan rumah sederhana
Kayu yang awet terdapat pada kayu yang terlindung
dan terpelihara/dirawat, tidak dimakan rayap dan
tidak lembab
Cara penumpukan/penyimpanan kayu:
cara penumpukan sandar tak bersilang
cara penumpukan sandar bersilang
cara penumpukan horisontal untuk kayu basah
cara penumpukan horisontal untuk kayu kering
cara penumpukan bersilang
SI 2101
dan zig zag 19
Kerusakan pada Kayu
Knots – terbentuk akibat tumbuhnya tunas pada
kayu
Split/check – terbentuk akibatnya terpecahnya
serat kayu yang bersudut terhadap lingkaran
tahun
Shake – terbentuk akibatnya terpecahnya serat
kayu yang paralel terhadap lingkaran tahun
Decay – pembusukan pada kayu akibat adanya
jamur
Wane – sudut atau ujung kayu mengalami
kerusakan
SI 2101 20
Cacat Kayu
Cacat pada kayu mempengaruhi kekuatan kayu
Kayu yang baik tidak mengalami cacat:
spring (melengkung memanjang bagian tebal)
bow (melengkung memanjang bagian lebar)
cup (melengkung ke arah lebar)
pecah permukaan (pecah rambut)
twist (kayu melenting/muntir/baling)
mata kayu lepas
adanya mata kayu sehat
pecah ujung (biasanya cukup besar)
adanya mata kayu busuk
adanya mata kayu muda (gubal)
terkelupas pada lingkaran tahun
arah serat tidak sejajar permukaan/miring
SI 2101 21
Cacat Kayu
SI 2101 22
Cacat Kayu
SI 2101 23
Cacat Kayu
Cacat akibat penyusutan
Pendahuluan
Sebelum kayu diolah, kayu sebaiknya dikeringkan
agar menjadi awet
25
SI 2101
26
SI 2101
27
SI 2101
28
SI 2101
Pengeringan kayu
29
SI 2101
31
SI 2101
SI 2101 34
Bangunan Kayu
SI 2101 35
Bangunan Rangka Kayu
SI 2101 36
Bangunan Rangka Kayu
SI 2101 37
Pengaku pada Rangka Kayu
Pengaku pada balok
SI 2101 38
Tipikal Komponen Struktur
Overview of
major structural
elements
SI 2101 39
Tipikal Komponen Struktur
Beams and girders
SI 2101 40
Tipikal Komponen Struktur
Floor framing elements
SI 2101 41
Tipikal Komponen Struktur
Rafter framing options
SI 2101 42
Tipikal Komponen Struktur
Hip and Valley Rafters
SI 2101 43
Tipikal Komponen Struktur
Truss profiles
SI 2101 44
Tipikal
Komponen
Struktur
Wall framing
elements
SI 2101 45
Tipikal Komponen Struktur
Cantilever framing
SI 2101 46
Dinding Papan Kayu
Benar Salah
Keterangan :
Benar Salah
Panjang paku minimum = 2 * tebal papan
Gambar Papan Lantai Kayu Kemiringan pemakuan berkisar 70o s.d 80o
SI 2101 48
Atap
SI 2101 49
Rangka Kuda-Kuda Kayu
SI 2101 50
Courtesy : Teddy Boen
Sambungan Kayu
2/5 t
t
2/5 t
(2,5 s.d 3) t b
Tampak Depan Tampak Samping
Sambungan
Bibirlurus Berkait
b
(2,5 s.d 3) t
t/2
t
t/2
Sambungan
b Bibirlurus Mulut Ikan
(2,5 s.d 3) t
SI 2101 51
Tampak Atas
Sambungan Kayu
1/5 h
3/5 h
h
1/5 h
(2,5 s.d 3) h b
b
(2,5 s.d 3,0) h
Tampak Atas Sambungan
Gambar Sambungan Bibirmiring Berkait
Bibirmiring Berkait
SI 2101 52
Sambungan Kayu
Retak
PemasanganPosisi sambungan
Retak
Konstrukai salah Konstrukai benar
Gambar Ujung balok di atas tumpuan
Konstruksi salah Konstruksi benar
SI 2101 54
Balok anak diatas balok induk
Sambungan pada Rangka Kayu
SI 2101 55
Sambungan Kayu
SI 2101 57
Baut pada Sambungan Kayu
SI 2101 58
SI 2101
59
SI 2101
60
SI 2101
61
SI 2101
62
SI 2101
63
SI 2101
64
SI 2101
65
SI 2101
66
SI 2101
67
SI 2101
68
SI 2101
69
SI 2101
70
SI 2101
71