Anda di halaman 1dari 20

WRAP UP SKENARIO 1

DOKTER KELUARGA

Disusun Oleh:
Kelompok A-08
Ketua : Dara Dika Wati (1102014065)
Sekretaris : Aulia Elma Azzahra (1102014049)
Anggota : Gilang Anugrah (1102012097)
Intan Purnama Sari (1102013138)
Abyantara I F (1102014001)
Andhika Shahnaz Garini (1102014023)
Arly Fadhillah A. (1102014039)
Awal Ramadhan (1102014051)
Febrian Alam Vedaxena (1102014098)
Dokter Keluarga
Seorang perempuan berumur 45 tahun datang ke klinik pratama
untuk berobat penyakit darah tinggi yang sudah 5 tahun dideritanya.
Pasien datang ke klinik ini atas saran temannya.
Menurut temannya, klinik Pratama pelayanannya sangat bagus,
baik cara pendekatannya maupun jenis pelayanan yang tersedia karena
dokter yang berpraktek di klinik ini adalah dokter keluarga yang agak
berbeda dengan dokter umum biasa.
Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya
mengobati pasien di klinik, tetapi juga dapat memberikan pelayanan
kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan dan memberikan binaan
kepada keluarga di sekitar klinik tersebut.
Klinik Pratama : Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar
Dokter keluarga : Dokter yang memberikan pelayanan kepada
komunitas baik secara aktif (mengunjungi rumah)
maupun secara pasif (pasien mengunjungi klinik)
didiagnostik secara klinik maupun komprehensif
PERTANYAAN

1. Apa sajakah perbedaan dokter keluarga dan dokter umum?


2. Kapan dokter keluarga memberikan pelayanan kunjungan rumah?
3. Apa keuntungan yang didapat oleh dokter keluarga dan pasien?
4. Bagaimana cara untuk menjadi dokter keluarga?
JAWABAN
1. Dokter umum : Dokter layanan primer, Tidak dibatasi oleh usia, jenis
kelamin, penyakit, sistem organ ataupun status sosial, Langsung
rujuk, Pelayanan sesaat
Dokter keluarga : Dokter layanan primer dan dokter praktek umum,
Menerapkan prinsip kedokteran, Memperoleh pendidikan tambahan
khusus, Memutuskan sendiri dirujuk atau tidak, Ada sistem rujuk-
balik,Pelayanan berkesinambungan, Melakukan diagnostic holistic
2. Untuk menunjang diagnostic holistic
3. Keuntungan : murah jika memakai asuransi
Kerugian : mahal jika tidak memakai asuransi
2. Belajar sesuai jenjang dan mengikuti pelatihan
Dokter keluarga berbeda dengan dokter umum karena dokter keluarga
memperoleh pendidikan tambahan khusus, memutuskan sendiri dirujuk
atau tidak, terdapat sistem rujuk-balik, melakukan pelayanan yang
berkesinambungan serta melakukan diagnostic holistik. Dokter keluarga
memiliki keuntungan jika memakai asuransi maka biaya yang dibutuhkan
akan murah. Dokter keluarga dapat dicapai dengan belajar sesuai
jenjang dan mengikuti pelatihan.
1. Memahami dan Menjelaskan tentang Batasan dan Terminologi
Dokter Keluarga
2. Memahami dan Menjelaskan tentang Latar Belakang dan Prinsip &
Standar Pelayanan Dokter Keluarga
3. Memahami dan Menjelaskan tentang Kompetensi dan Peran Dokter
Keluarga dalam pelayanan primer serta perbedaan dengan dokter
umum
1. Memahami dan Menjelaskan tentang Batasan dan Terminologi Dokter
Keluarga

Dokter keluarga menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia


 Tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem
pelayanan kesehatan primer guna menyelesaikan semua masalah
kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, usia, dan
jenis kelamin yang dapat dilakukan sedini dan sedapat mungkin, secara
paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam
koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya,
dengan menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang
mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab
profesional, hukum, etika dan moral”.
Batasan dokter keluarga :
• Mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua
orang yang mencari pelayanan kedokteran
• Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas
dengan titik berat kepada keluarga, bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya
• Bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat
dalam satu keluarga dan dapat merujuk ke dokter ahli yang sesuai.
• Termasuk dokter layanan primer
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, tingkat pertama,
menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasien yang terkait
dengan keluarga, komunitas, serta lingkungannya.
2. Memahami dan Menjelaskan tentang Latar Belakang dan Prinsip &
Standar Pelayanan Dokter Keluarga

Latar belakang Kedokteran keluarga


 Kelompok Studi Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di
bawah IDI.
 Tahun 1986, menjadi anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA).
 Tahun 1990, namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI).
 Tahun 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga (KIKK).
 Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1981 dengan berdirinya Kelompok Studi Dokter Keluarga.
 Tahun 1990, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia
(KDKI).
 Tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal
dengan nama World of National College and Academic Association of General
Practitioners / Family Physicians (WONCA).
 Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga
Indonesia.
Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga
• Mengendalikan biaya
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
• Pendayagunaan dokter pasca PTT
• Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
• Menghadapi era globalisasi

Ciri-ciri utama
Pelayanan kesehatan lini pertama
Pelayanan kesehatan/medis yang bersifat umum
Bersifat holistik dan komprehensif
Pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan
Pendekatan Keluarga
Pelayanan pada praktek dokter keluarga
Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan
pasien dirumah.
Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan
pasien di rumah, serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.

Standar Pelayanan dokter keluarga


Menurut Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI),
Standar pelayanan paripurna
Standar pelayanan medis (standard of medical care)
Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)
Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)
Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)
Prinsip Dokter Keluarga (DK)
Dokter kontak pertama (first contact)
Layanan bersifat pribadi (personal care)
Pelayanan paripurna (comprehensive)
Pelayanan bersinambungan (continuous care)
Mengutamakan pencegahan (prevention first)
Koordinasi
Kolaborasi
Family oriented
Community oriented
3. Memahami dan Menjelaskan tentang Kompetensi dan Peran Dokter
Keluarga dlm pelayanan primer serta perbedaan dengan dokter umum

Kompetensi dasar dokter keluarga:


1. Memiliki kualitas komunikasi dan ketrampilan.
2. Memliki ketrampilan dan kompetensi dasar.
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik,
ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga.
4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan
5. Berpikiran kritis dan memliki kemampuan management yang baik
6. Mau belajar sepanjang hayat
7. Memiliki etika, prilaku yang baik dan berprilaku professional.
8. Memiliki ilmu dan ketrampilan klinis layanan primer cabang ilmu
utama yaitu bedah, penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan,
kesehatan anak, THT, mata, kulit dan kelamin, psikiatri, syaraf,
kedokteran komunitas, memiliki ketrampilan klinis layanan primer
lanjut:
• Ketrampilan melakukan health screening
• Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
• Membaca hasil EKG
• Membaca hasil USG
• ACLS, ATLS, dan APLS
Kompetensi dokter keluarga
Kompetensi dokter layanan kedokteran primer termuat dalam dokumen
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006:
• Area Komunikasi efektif
• Area Keterampilan Klinis
• Area landasan Ilmiah Ilmu kedokteran
• Area Pengolahan Masalah Kesehatan
• Area Pengelolaan Informasi
• Area Mawas diri dan Pengembangan Diri
• Area Etika, Moral, Medikolegal, dan Profesionalisme serta
Keselamatan Pasien
Dokter Praktek Umum Dokter Keluarga
Cakupan Pelayanan Terbatas Lebih Luas
Sifat Pelayanan Sesuai Keluhan Menyeluruh, Paripurna, bukan sekedar
yang dikeluhkan
Cara Pelayanan Kasus per kasus dengan Kasus per kasus dengan
pengamatan sesaat berkesinambungan sepanjang hayat
Jenis Pelayanan Lebih kuratif hanya untuk Lebih kearah pencegahan, tanpa
penyakit tertentu mengabaikan pengobatan dan
rehabilitasi
Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Lebih diperhatikan dan dilibatkan
Promotif dan pencegahan Tidak jadi perhatian Jadi perhatian utama
Hubungan dokter-pasien Dokter – pasien Dokter – pasien – teman sejawat dan
konsultan
Awal pelayanan Secara individual Secara individual sebagai bagian dari
keluarga komunitas dan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Azwar A, Gan GL, Wonodirekso S. 2004. A Primer On Family Medicine Practice.
Singapore: Singapore International Foundation
Azwar A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: IDI.
Azwar A. 2008. Peran dan Fungsi Dokter Keluarga dalam Pelayanan Kesehatan Primer
dalam presentasi “Revisi Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Padang.
Danasari. 2008. Standar Kompetensi Dokter Keluarga Perhimpunan Dokter Keluarga
Indonesia.
Depkes. 2001. IDI, Fakultas Kedokteran Seri Pendidikan Kedokteran Bersinambung
Firman Lubis, Dept Kedokteran komunitas dalam Majalah Kedokteran Indonesia,
Volume: 58, Nomor: 2, Februari 2008
IDI . 2007. Petunjuk Teknis: Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian
Berkelanjutan Untuk Dokter Praktik Umum. [Internet]. viewed 9 Desember 2017, from:
http://dc239.4shared.com/doc/gBDGV6rJ/preview.html
Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia, Kolegium
Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia, 2007
Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P. 2000. General Practice – “Time for A New
Definition”, BMJ; 320:354–7.
Persatuan Dokter Keluarga Indonesia .2009. Kronik PDKI. [Internet]. viewed 9
Desember 2017, from: http://www.pdki-
arpac.or.id/index_pdki.php?show=data/sejarah
Persatuan Dokter Keluarga Indonesia .2009. Program Konversi. [Internet]. viewed 9
Desember 2017, from: http://www.pdki-
arpac.or.id/index_pdki.php?show=data/konversi
Qomariyah. 2008. Program Konversi Dokter Umum- Dokter Keluarga
Qomariyah. 2011. Sekilas Kedokteran Keluarga FK Universitas Yarsi.
Qomariyah. 2011. Sekilas Kedokteran Keluarga. Jakarta: FKUI.
Sugito Wonodirekso Majalah Kedokteran Indonesia vol 53 no 9 september 2003

Anda mungkin juga menyukai