DARURAT
PEMBEBASAN JALAN NAPAS
( AIRWAY BREATING
MANAGEMENT)
4. Sirkulasi Paru
Mengatur aliran darah vena-vena dari ventrikel kanan
ke arteri pulmonalis dan mengalirkan darah yang
bersifat arterial melaului vena pulmonalis kembali
ke ventrikel kiri.
A. Definisi
Management jalan nafas adalah tindakan yang
dilakukan untuk membebaskan jalan napas
dengan tetap memperhatikan kontrol servikal.
B. Tujuan
Adalah membebaskan jalan napas untuk
menjamin jalan masuknya udara ke paru secara
normal sehingga menjamin kecukupan oksigenase
tubuh.
Lanjutan.....
Untuk menilai nafas yang tidak adekuat maka
seorang penolong harus melakukan :
1. Look :apakah naik turunnya dinding dada seirama
dengan alunan nafas, kesimetrisan pergerakan
dinding dada selama pernafasan antara sisi kiri-
kanan, kedalaman pernafasan, penggunaan otot
bantu pernafasan, clan retraksi dinding dada.
2. Listen :suara udara yang masuk dan keluar dari
hidung/mulut, apakah bebas, seperti berkumur,
tersengal, merintih ataupun mengi.
Lanjutan.....
a) Tanpa alat
Pada kondisi dimana tidak terdapat alat maka
dilakukan upaya membebaskan jalan nafas secara
manual dengan cara triple airway manuver meliputi:
1. Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat dagu)
Tehnik ini hanya dapat digunakan pada korban
tanpa cedera kepala, leher, dan tulang belakang.
2. Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat sudut
rahang bawah)
3. Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)
Upaya ini dilakukan untuk mengangkat lidah
yang jatuh menutupi saluran nafas, jika terdapat
benda asing di jalan nafas.
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk management
airway tanpa alat (pembersihan jalan napas)
1. Teknik Cross Finger
Untuk memeriksa jalan nafas terutama di
daerah mulut dengan menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk yang disilangkan dan
menekan gigi atas dan bawah.
Bila jalan nafas tersumbat karena adanya
benda asing dalam rongga mulut dilakukan
pembersihan manual dengan sapuan jari.
Kegagalan membuka nafas dengan cara ini
perlu dipikirkan hal lain yaitu adanya
sumbatan jalan nafas di daerah faring atau
adanya henti nafas (apnea)
Lanjutan.....
Bila hal ini terjadi pada penderita tidak sadar, lakukan peniupan
udara melalui mulut, bila dada tidak mengembang, maka
kemungkinan ada sumbatan pada jalan nafas dan dilakukan
maneuver Heimlich.
Tanda-tanda adanya sumbatan (ditandai adanya suara nafas
tambahan) :
Mendengkur(snoring), berasal dari sumbatan pangkal lidah.
Cara mengatasi : chin lift, jaw thrust, pemasangan pipa
orofaring/nasofaring, pemasangan pipa endotrakeal.
Berkumur (gargling), penyebab : ada cairan di daerah
hipofaring. Cara mengatasi : finger sweep,
pengisapan/suction.
Stridor (crowing), sumbatan di plika vokalis. Cara mengatasi :
cricotirotomi, trakeostomi.
2. Finger sweep / Teknik sapuan jari.
1. Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Dapat dilakukan dalam posisi berdiri,duduk dan terlentang.
Caranya berikan hentakan mendadak pada ulu hati (daerah
subdiafragma – abdomen).
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada posisi berdiri
Pelaksanaan :
1) penolong harus berdiri di belakang korban
2) lingkari pinggang korban dengan kedua lengan penolong,
3) kemudian kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol
tangan kepalan pada perut korban sedikit di atas pusar dan
di bawah ujung tulang sternum.
Lanjutan.....
4) Pegang erat kepalan tangan dengan tangan
lainnya.
5) Tekan kepalan tangan ke perut dengan
hentakan yang cepat ke atas.
6) Setiap hentakan harus terpisah dan gerakan
yang jelas.
Lanjutan.....
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada posisi
supine/unconcious:
1) Anda mengambil posisi berlutut/mengangkangi paha klien.
2) Tempatkan lengan kiri anda diatas lengan kanan anda yg
menempel di abdomen tepatnya di bawah prosesus
xipoideus dan diatas pusat/umbilikus.
3) Dorong secara cepat (thrust quickly), dengan dorongan
pada abdomen ke arah dalam-atas.
4) Jika diperlukan, ulangi abdominal thrust beberapa kali
untuk menghilangkan obstruksi jalan napas.
5) Kaji jalan napas secara sering utk memastikan
keberhasilan tindakan ini.
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada
posisi tergeletak (tidak sadar)
Tindakan :
1) korban harus diletakkan pada posisi terlentang
dengan muka ke atas.
2) Penolong berlutut di sisi paha korban.
3) Letakkan salah satu tangan pada perut korban
di garis tengah sedikit di atas pusar dan jauh di
bawah ujung tulang sternum, tangan kedua
diletakkan di atas tangan pertama.
Lanjutan.....
- persiapan Pasien :
1. Inform consent
2. Penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan pada pasien dan keluarga
3. Posisi pasien terlentang dengan leher netral
Lanjutan.....
-Persiapan Petugas :
2 orang dokter dan perawat
e. Pelaksanaan
(a) Petugas menggunakan masker, handscoen
(b) Posisi pasien terlentang dengan leher dalam posisi netral,
lakukan palpasi tiroid, notch cricothiroid internal dan
eksternal notch untuk orientasi
(c) Disinfeksi dengan propidone, iodine 10 % dan anastesi local
daerah operasi
(d) Buat insisi transversal di atas membran cricothyroid
(e) Buka jalan nafas dengan klem atau dengan spreader trachea
atau dengan pegangan scalpel dengan memutar 90 derajat
Lanjutan.....
(f) Balon tube dikembangkan
(g) Observasi pengembangan paru dan auskultasi
dada untuk menilai ventailasi
(h) lakukan fiksasi tube agar posisi tidak berubah
§ Semprit
§ Obat analgesia (Novokain)
§ Pisau (Skalpel)
§ Pinset anatomi
§ Gunting panjang yang tumpul
§ Pengait tumpul 1 pasang
§ Klem arteri
Lanjutan.....
§ Gunting kecil tajam
§ Kanul trakea (Ukuran disesuaikan dengan pasien)
§ Hand Schoon steril
§ Antiseptik
§ Plester
§ Gunting perban
§ Bengkok
§ Gaas steril
§ Kain/duk steril
6. Prosedur kerja