Anda di halaman 1dari 12

Oleh:

Ahshaina Ramadhaningtiyas
Pengembangan Bahan
Ajar IPA Berbasis Siklus
Belajar 5E Berbantuan
Mind Map untuk
Bahan ajar sesuai Meningkatkan
kurikulum Kemampuan Berpikir
Dasna dan Kritis Siswa SMP Kelas
Kurikulum 2013 Fajaroh, 2006 VII Tema Energi dalam
Siklus belajar Kehidupan
yaitu Suryanti, 2014
Siswa aktif guru Bahan ajar
pembelajaran Meningkatkan
sebagai fasilitator
Perancangan

berpikir kritis bertumpu pada


sehingga nilai akhir
Tujuan Kurikulum Setiawan, 2014
Energi dalam
2013
Sistem Prestasi siswa
Kenyataan di Kehidupan lebih tinggi
lapangan Kenyataan Rahma, 2013
Siswa belum memiliki dilapangan
rasa ingin tahu yang Teknik Mind
Kurang menarik
kuat karena banyak Buzan,map
2008
hafalan
Define (tahap
Model pengembangan yang pembatasan)
digunakan dalam pengembangan • Analisis Awal-Akhir
Bahan Ajar IPA adalah fourD Model • Analisis Siswa
• Analisis Tugas
Pengembangan model ini terdiri • Analisis Konsep
Spesifikasi Tujuan
dari 4 tahap, yaitu Define, Design, •
Pembelajaran
Develop, Disseminate Design (tahap
(Thiagarajan, dkk, 1974) perancangan)
• Pemilihan Bahan Ajar
• Pemilihan Format
• Rancangan prototype
dalam bentuk draft
• Produk Awal
Develop (tahap
pengembangan)
• Validasi Ahli
• Revisi
• Uji Coba
• Uji coba produk dilakukan dengan validasi
Uji Coba terhadap kelayakan dan keterbacaan bahan ajar.
• Validasi kelayakan dilakukan oleh ahli bahan ajar
Produk dan ahli materi.

• Validasi bahan ajar dilakukan oleh 1 ahli materi dan


ahli bahan ajar
Desain Uji • Validator materi akan menilai isi materi pada bahan
Coba ajar, sedangkan validator bahan ajar menilai
tampilan
• Selain validasi, dilakukan uji keterbacaan untuk
mengetahui keterbacaan dan kemenarikan bahan
ajar

• Subjek uji keterbacaan adalah 2 Guru IPA dan siswa


SMPN 4 Malang sebanyak 15 orang (dengan
Subjek Uji kemampuan heterogen), yang sudah menerima materi
Energi dalam Sistem Kehidupan
Kualitatif Kuantitatif

Pengambila
Saran n data (skala
linkert)

Kritikan/
masukan
Instrumen
Teknik Analisis Data
Rumus untuk mengolah per item :
𝒙
P = x 100%
𝒏

Ket : P = Persentase validitas


n = skor maksimal per item
x = skor jawaban responden per item
(Sumber: Riduwan, 2006)
Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan
σ𝒙
P= x 100%
σ𝒏

Ket : P = Persentase validitas


∑n = Jumlah skor maksimal per item
∑x = Jumlah skor jawaban responden per item
(Sumber: Riduwan, 2006)
Persentase Keterangan
(%)
76 - 100 Sangat layak
51 – 75 Layak
26 – 50 Kurang layak
0 - 25 Tidak layak
(Sumber: diadaptasi dari Riduwan, 2009)

Apabila hasil yang diperoleh mencapai ≥ 51%,


maka bahan ajar layak digunakan
94%
92%
90%
88%
86%
84%
82%
Persentase (%)
80%

Uji Kelayakan Penyajian Berpikir Kritis Materi RPP


Persentase 85,15% 92,80% 89,85% 85,70%
Sangat
Kriteria layak Sangat layak Layak
layak
94%
93%
93%
92%
92%
91%
Persentase (%)
91%
90%
90%
89%
Oleh Oleh
Guru Siswa
Uji Keterbacaan Oleh Guru Oleh Siswa
Persentase 90,40% 93,00%
Kriteria Sangat layak Sangat layak
• Berdasarkan data hasil validasi dari dosen ahli bahan
ajar dan ahli materi, diperoleh rata - rata persentase =
86,89 % dengan kriteria sangat layak
• Berdasarkan hasil uji keterbacaan oleh guru dan siswa,
diperoleh rata - rata persentase = 91,70 % dengan
kriteria sangat layak

Kesimpulan
Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Siklus Belajar
5E Berbantuan Mind Map untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VII Tema
Energi dalam Sistem Kehidupan memenuhi kriteria
sangat layak digunakan
Saran
• Peneliti lain dapat mengembangkan produk
bahan ajar IPA lebih lanjut dengan dilakukan
uji coba secara empirik dengan sampel yang
lebih luas untuk mengetahui keefektifan bahan
ajar dalam pembelajaran IPA.
• Pengembangan bahan ajar IPA dengan tema
lainnya juga perlu dilakukan agar siswa dapat
lebih mudah mempelajari materi IPA dan
dapat menambah bahan ajar yang telah ada.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai