PADA MENINGIOMA
NINDHYA KHARISMA PUTRI
MENINGIOMA
FARMAKOLOGI
• Deksametason adalah golongan
adrenokortikosteroid sintetik “long
acting” yang terutama mempunyai efek
glukokortikoid dan mempunyai aktifitas
anti-inflamasi, anti-alergi, hormonal, dan
efek metabolik.
• Daya anti-inflamasi 25 kali lebih kuat
daripada hidrokortison
DEXAMETHASONE
INDIKASI
• Insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder, hiperplasia
adrenal bawaan, tiroiditis non-supuratif, hiperkalsemia karena
kanker.
• Rinitis alergi perenial, asma bronkial, dermatitis kontak,
dermatitis atopi, serum sickness, reaksi hipersensitifitas obat.
• Sebagai terapi tambahan untuk pemberian jangka pendek
seperti pada: artritis psoriatik, artritis rematik, artritis reumatoid
“juvenile”.
• Sistemik lupus eritematosus (SLE), karditis rematik akut.
• Pempigus, dermatitis herpetiformis bulosa, eritema multiformis
yang berat (sindroma Steven's-Johnson).
• Edema serebral (Untuk menangani edema tipe vasogenik
seperti yang diakibatkan oleh tumor otak, khususnya tomor
metastase dan tumor primer seperti meningioma atau
glioblastoma
DEXAMETHASONE
KONTRAINDIKASI
• Umumnya pemberian kortikosteroid secara
sistemik tidak dianjurkan untuk pasien yang
menderita sindroma Cushing, ulkus
peptikum, infeksi virus akut terutama infeksi
herpes pada mata dan ibu hamil atau
menyusui.
• Infeksi fungi sistemik.
• Herpes simpleks okuler.
• Penderita yang sensitif terhadap obat
tersebut dan komponennya.
DEXAMETHASONE
EFEK SAMPING
• Efek samping utama pada terapi
kortikosteroid jangka panjang yaitu:
alkalosis, hipokalemia, ulkus peptikum,
osteoporosis, atrofi kulit, miopati.
• Sistem saraf: Kejang, tekanan
intrakranial bertambah dengan edema
papil (pseudo tumor), vertigo dan sakit
kepala.
• Gangguan cairan dan elektrolit
DEXAMETHASONE
Sediaan
• Tablet:
dexamethasone
0,5mg dan 0,75 mg
• Injeksi:
dexamethasone
5mg/1ml
DEXAMETHASONE
DOSIS (pada dewasa)
• Tablet: Dosis awal 0,75 - 9 mg/hari, 2 - 4 kali sehari atau tergantung
berat ringannya penyakit.
• Injeksi: 2 - 4 mg, 6 - 8 kali sehari, diberikan secara intramuskular atau
intravena, jumlah dosis sehari tidak lebih dari 50 mg.
• Pada edema serebral diberikan: dalam fase akut dosis awal diberikan
10 mg IV sekali, kemudian 5 mg diulang setiap 6 jam sampai gejala
edema cerebral mereda. Setelah hari ke-2 sampai ke-4 dosis dapat
diturunkan, setelah 5 – 7 hari dihentikan secara bertahap.
• Sebagai contoh berikut ini:
• Hari ke 1 : bolus 10 mg IV, dilanjutkan 5 mg/6 jam IV
• Hari ke 2 : 5 mg/4 jam IV
• Hari ke 3 : 5 mg/6 jam IV
• Hari ke 4 : 5 mg/8 jam IV/im
• Hari ke 5 : 5 mg/12 jam im
• Hari ke 6 : 5 mg/12 jam im
• Hari ke 7 : 5 mg/24 jam im
PERANAN KORTIKOSTEROID DALAM
TERAPI MENINGIOMA
Kortikosterid telah digunakan sejak tahun 1960 dalam
tatalaksanasa edema serebri yang berhubungan
dengan tumor otak primer maupun sekunder tanpa
menimbulkan efek samping.