Anda di halaman 1dari 19

Arteriovenous Fistula

ANATOMI DAN VASKULARISASI MEDULA SPINALIS


KLASIFIKASI MALFORMASI VASKULER SPINAL

Ada tiga jenis malformasi vaskular tulang belakang:

Ekstradural

Dural

Intradural
SPINAL DURAL FISTULA ARTERIOVENOSA

Paling banyak kelainan dari tipe ini


adalah adanya pintasan dari cabang
Spinal Dural Arteriovenous Fistulas arteri meningeal menuju ke pleksus
(SDAVFs) adalah salah satu jenis dari koronarius dari medulla spinalis.
kelainan malformasi vaskuler spinal, Spinal dural arteriovenous fistulas
di mana terdapat pintasan darah dari (SDAFs) adalah kelainan langka yang
arteri spinal menuju vena spinal, tanpa dapat menyebabkan kerusakan
melewati kapiler-kapiler darah. neurologis dan seringkali salah
terdiagnosis karena gejala yang
muncul tidak spesifik
EPIDEMIOLOGI

SDAVFs Sering bergejala pada usia lanjut


SDAVFs pada laki-laki lebih sering dibandingkan pada
wanita (usia 55-60thn)
SDAVFs 80 % Kebanyakan fistula ditemukan pada bagian
torakolumbalis (T6-L2)
Dural servical bawah C2 - diatas T1 sangat jarang
PATOGENESIS

3 Fenomena ini akan


menyebabkan hipoksia
kronis dan mielopati yang
Peningkatan tekanan vena spinalis akibat progresif. Pengukuran
arterialisasi mengurangi gradien tekanan AV intraoperatif langsung dari
dan mengarah ke penurunan drainase vena tekanan vaskular fistula
spinalis yang normal dan kongesti vena ditemukan setinggi 74%
dengan edema intramedulla karena vena dari tekanan arteri
2 intramedullary dan vena radikuler berbagi sistemik
common venous outflow.
Transisi ini terletak di bawah pedikel
dari corpus vertebrae, yang
divaskularisasi oleh arteri segmental.
1

AV shunt terletak di dalam duramater atau lebih


tepatnya di dekat spinal nerve root dengan vaskularisasi
berasal dari arteri radiculomeningeal dan vena radicular.
GEJALA KLINIS

 Gangguan gaya berjalan


 Parestesia
 Gangguan sensoris difus
 Nyeri radikuler pada kedua tungkai (awalnya hanya satu anggota tubuh)
 Nyeri punggung bawah
 Inkontinesia
 Disfungsi ereksi
 Retensi urin
KELOMPOK BICETRE MENGKLASIFIKASIKAN SPINAL
VASCULAR MALFORMASI MENJADI 3 KELOMPOK UTAMA:

1. Genetik yaitu lesi herediter yang disebabkan oleh kelainan


genetik yang mempengaruhi sel germinal vaskular misalnya
hereditery hemorrhagic telangiectasia (HHT).

2. Lesi genetik nonherediter yang berbagi link metamerik


seperti Cobb syndrome (atau spinal AV metameric syndrome),
yang mempengaruhi seluruh myelomere

3. Lesi tunggal yang menggambarkan kondisi shunt dari salah


satu kondisi yang disebutkan di atas (shunt medulla spinalis,
radiks saraf, dan lesi filum terminale). Karena kebanyakan
spinal vaskular malformasi masuk ke dalam kelompok ini.
MODALITAS

Magnetic resonance angiography (MRA)

Digital subtraction angiography (DSA)


Pada T2, edema medulla spinalis digambarkan
sebagai hiperintens di centromedullary pada banyak
segmen yang sering disertai dengan hipointens
disekitarnya, kemungkinan besar mewakili darah
terdeoksigenasi di dalam pembuluh kapiler yang
melebar mengelilingi edema kongestif. Dalam
perjalanan penyakit lebih lanjut, medulla spinalis
akan menjadi atrofik.
Pada T1, medula spinalis yang bengkak sedikit
mengalami hipointens dan membesar. Setelah
kontras dimasukkan, enhancement yang difus
mungkin terlihat pada medulla spinalis yang
merupakan tanda congestive vena kronis dengan
perbatasan medulla spinalis dan darah yang tidak
jelas.
MANAGEMEN TREATMENT

Ada 2 pilihan dalam pengobatan SDAVFs :

Endovascular Surgical
embolization
CLINICAL OUTCOME AFTER TERAPI

Mampu berjalan
tanpa bantuan

Dapat
mengkontrol
kandung kemih

Peningkatan
level sensorik
PROGNOSIS

 Pengobatan ditujukan untuk menghambat perkembangan penyakit, dan prognosis


tergantung pada durasi gejala sebelum perawatan dan kecacatan pra-perawatan.
Setelah oklusi fistula lengkap, perkembangan penyakit dapat dihentikan dalam
banyak hal. Namun, hanya dua pertiga dari semua pasien mengalami regresi gejala
motorik, (termasuk gaya berjalan dan kekuatan) dan hanya sepertiga menunjukkan
peningkatan gangguan sensorik mereka. Gangguan impotensi dan sfingter jarang
reversibel, dan rasa nyeri dapat bertahan. Dalam kasus yang jarang terjadi pada
SDAVF lama, pasien mungkin mengalami perburukan meskipun oklusi lengkap.
KESIMPULAN
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai