Radius Bumi
6.378.000 M
MANTLE
MOUNTAINS
CONTINENT
OCEAN
KERAK BENUA, 35 - - 65 Km
KERAK SAMUDRA, 5 - - 10 Km
MANTEL
Antara Lempeng
Samudera dengan
Lempeng Benua
Antara Lempeng
Benua dengan
Lempeng Benua
Tidak terbentuk
gunung api
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed)
ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya
bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip
beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke
bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut
dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona
tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-
api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches)
juga terbentuk di wilayah ini.
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu antara:
LEMPENG BENUA DENGAN LEMPENG SAMUDRA,
DUA LEMPENG SAMUDRA DAN
DUA LEMPENG BENUA.
PUNCAK SEBAGIAN GUNUNG BERAPI INI ADA YANG TIMBUL SAMPAI KE PERMUKAAN,
MEMBENTUK GUGUSAN PULAU VULKANIK (VOLCANIC ISLAND CHAIN).
PULAU ALEUTIAN DI ALASKA ADALAH SALAH SATU CONTOH PULAU VULKANIK DARI
PROSES INI. PULAU INI TERBENTUK DARI KONVERGENSI ANTARA LEMPENG PASIFIK
DAN LEMPENG AMERIKA UTARA.
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya.
Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat
dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan
meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal,
membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).
• Garis-garis miring
adalah indikasi
“stretching” masa depan
• Titik bintik-bintik
mengindikssi daerah yg
sudah stretch
Secara umum, letusan jenis ini tidak terlalu eksplosif juga tidak terlalu
merusak. Letusan ini tidak memancarkan terlalu banyak material
piroklastik ke udara, melainkan lebih banyak mengeluarkan lava yang
tidak terlalu kental.
Lava mengalir dengan bermacam cara, namun yang paling menarik
adalah air mancur api, sesuai namanya memang merupakan air mancur
lava berwarna oranye terang yang memancar setinggi ratusan meter ke
udara, kadang hanya terjadi sesaat, kadang juga bisa beberapa jam.
Lava yang mengalir dan memancar dari air mancur api dapat merusak
tanaman dan pepohonan di sekitarnya, namun gerakannya cukup lamban
sehingga memungkinkan penduduk sekitar untuk mengungsi dan
menyelamatkan diri.
Letusan ini dinamakan Letusan Hawaii karena jenis letusan ini memang
umum dijumpai pada pegunungan berapi di Kepulauan Hawaii.
Letusan ini mengeluarkan sejumlah kecil lava yang menjulang
setinggi 15 hingga 90 meter ke udara, dengan letupan-letupan pendek.
Lava cukup kental, sehingga tekanan gas harus terlebih dulu
meningkat sebelum mampu mendesak material terbang ke udara.
Ledakan-ledakan yang teratur pada letusan ini dapat menimbulkan
bunyi dentuman seperti suara bom, namun letusannya relatif kecil.
Letusan Strombolian, secara umum tidak menghasilkan aliran lava,
namun sebagian lava mungkin akan menyertai proses letusan.
Seperti halnya letusan Strombolian, letusannya juga disertai dengan
ledakan-ledakan pendek.
Diameter asap yang membubung ke udara pada letusan ini pada
umumnya lebih besar dibandingkan dengan Strombolian,
Asap yang keluar sebagian besar tersusun oleh material piroklastik.
Ledakan diawali dengan keluarnya magma kental dengan kandungan
gas tinggi, dimana sebagian kecil tekanan gas mendorong magma
terlempar ke udara.
Selain abu tepra, letusan Vulkanian juga meluncurkan gumpalan-
gumpalan piroklastik seukuran bola sepak ke udara.
Umumnya, letusan Vulkanian ini tidak disertai dengan aliran lava.
5. Letusan Hidrovulkanik
GELOMBANG
RAYLEIGH
menimbulkan efek
gerakan tanah
yang sirkular.
Hasilnya tanah
bergerak naik turun
seperti ombak di
laut.
Sedangkan gelombang love menimbulkan efek gerakan tanah
yang horizontal, dan tidak menghasilkan perpindahan vertikal.
Kecepatan merambat kedua gelombang permukaan ini selalu
lebih kecil dari pada kecepatan gelombang P, dan umumnya
lebih lambat dari gelombang S.
UKURAN KEKUATAN GEMPA
Mengukur kekuatan gempa dapat menggunakan pendekatan
kuantitatif & kualitatif. Maka berdasarkan pendekatannya, skala
pengukuran gempa dibagi menjadi dua, yaitu:
SKALA RICHTER
2.5 Secara umum tidak terasa, tapi tercatat pada seismograf.
3.5 Dirasakan oleh banyak orang.
4.5 Kerusakan lokal dapat terjadi.
6.0 Menimbulkan kerusakan hebat.
7.5 Gempa berkekuatan besar dengan tingkat kerusakan sangat besar.
<8.0 Gempa dengan kekuatan sangat dahsyat.
Untuk gempa berkekuatan besar, saat ini para ilmuwan lebih
sering menggunakan magnitudo momen Mw sebagai revisi
terhadap magnitudo Richter.
Magnitudo momen dikembangkan pada tahun 1979 oleh
seismolog Amerika, Tom Hanks dan Hiroo Kanamori.
Berbeda dengan magnitudo Richter yang hanya
memperhitungkan amplitudo lokal, magnitudo momen
menghitung kekuatan gempa berdasarkan momen seismik
(seismic moment).
Momen seismik menghitung jumlah energi yang dilepaskan
oleh gempa dengan memperhitungkan perpindahan yang
terjadi dalam slip di sepanjang sesar, dan luas permukaan
sesar yang mengalami slip.
Magnitudo momen tidak cocok digunakan untuk gempa
berskala kecil, karena perpindahan dalam slip relatif kecil atau
kurang signifikan.
Menurut data dari USGS, magnitudo
momen gempa di Aceh (26 Des '04)
adalah 9,0; sedang di Jogja (27 Mei '06)
6,3; dan Pangandaran (17 Jul '06) 7,7.
HINGGA SAAT INI GEMPA TERBESAR YANG TERCATAT
SEPANJANG SEJARAH DUNIA ADALAH 9,5 MAGNITUDO MOMEN,
YAITU GEMPA DI CHILI YANG TERJADI PADA TANGGAL 22 MEI
1960. GEMPA INI JUGA MENIMBULKAN TSUNAMI DAN AKTIVITAS
GUNUNG BERAPI.
KALAU DI LIHAT PADA PETA BUMI, WILAYAH CHILI MEMANG
SELURUHNYA ADALAH PANTAI DAN POSISINYA TEPAT BERADA
DI PERBATASAN ANTARA LEMPENG TEKTONIK NASKA DAN
AMERIKA SELATAN. KEDUA LEMPENG INI PUN BERSIFAT
KONVERGEN, DIMANA LEMPENG SAMUDRA NASKA ADALAH
YANG MENUNJAM KE BAWAH LEMPENG BENUA AMERIKA
SELATAN. SEHINGGA, MENJOROK SEDIKIT DARI PANTAI, DI
SEPANJANG WILAYAH CHILI INI JUGA TERDAPAT DERETAN
GUNUNG BERAPI. NAH, BISA DIBAYANGKAN KAN, BAGAIMANA
DAHSYATNYA EFEK GEMPA SAAT ITU? BAHKAN TSUNAMINYA
MENCAPAI PANTAI JEPANG 22 JAM SETELAH GEMPA TERJADI.
PETA ZONA AKTIF GEMPABUMI
KARENA INDONESIA TERLETAK PADA
JALUR AKTIVITAS GEMPA BUMI --
GLOBAL CIRCUMPACIFIC (LIHAT GB.
BERIKUT), MAKA SEBAGIAN BESAR
WILAYAH INDONESIA DIKENAL
SEBAGAI KAWASAN RAWAN
BENCANA GEMPA.
BILA LEMPENG
SAMUDRA
BERGERAK
NAIK, WILAYAH
PANTAI AKAN
MENGALAMI
BANJIR AIR
PASANG
SEBELUM
DATANGNYA
TSUNAMI
Bila lempeng samudra pada sesar bergerak turun (sinking), kurang
lebih pada separuh waktu sebelum gelombang tsunami sampai di
pantai, air laut di pantai surut. Pada pantai yang landai, surutnya
air bisa mencapai lebih dari 800 meter menjauhi pantai.
Bila lempeng
samudra
bergerak
turun, di
wilayah
pantai air
laut akan
surut
sebelum
datangnya
tsunami.
Pada suatu gelombang, bila rasio kedalaman air dg λ
menjadi sangat kecil, gelombang tersebut dinamakan
gelombang air-dangkal.
Karena gelombang tsunami memiliki λ yang sangat besar,
gelombang tsunami berperan sebagai gelombang air-
dangkal, bahkan di samudra yang dalam.
Gelombang air-dangkal bergerak dengan kecepatan yang
setara dengan akar kuadrat hasil perkalian antara
percepatan gravitasi (9,8 m/s2) dan kedalaman air laut.
v = velocity (kecepatan)
g = gravitation (9,8 m/s2)
d = depth (kedalaman)
CONTOH
Di Samudra Pasifik, dimana kedalaman air rata-rata adalah 4.000 meter,
gelombang tsunami merambat dengan kecepatan ± 200 m/s (kira-kira 712
km/jam) dengan hanya sedikit energi yang hilang, bahkan untuk jarak
yang jauh. Sementara pada kedalaman 40 meter, kecepatannya mencapai
± 20 m/s (sekitar 71 km/jam), lebih lambat namun tetap sulit dilampaui.
Magnitudo pusat
Gempa di atas 6.0 SR
Mari kita pelajari TEORI LEMPENG TEKTONIK
sebagai salah satu topik dalam Ilmu Geodinamika
TEKTONIK artinya “Construction”, dengan kata lain
“Teori Tektonik Lempeng” (Theory of Plate Tetonics)
adalah Teori tentang Konstruksi Lempeng Bumi.
Kerak Bumi terdiri dari lempeng-lempeng yang
membungkus Bumi.
TEKTONIK LEMPENG adalah suatu pendekatan teori guna
menerangkan proses dinamis pembentukan jalur pegunungan,
gunung berapi, jalur seismik (gempa), tejadinya lipatan, serta
fenomena geologis lain yang terjadi di muka bumi akibat dari
pola pergerakan lempeng.
PETA LEMPENG TEKTONIK GLOBAL
BENUA PANGEA (~200 juta Tahun Lalu)
Wegener (1930)
mengembangkan teori
“Continental drift”,
namun Wegener tidak
dapat menjelaskan
mengapa Benua
Bergerak
KONVERGENSI
Fenomena Subduksi (Penunjaman)
Tubrukan (collision)
HORIZONTAL
(Sistem sesar/fault system)
Pemekaran umumnya terjadi di lantai samudera (ocean floor spreading)
Material baru dari astenosfer naik ke atas membentuk kerak bumi dengan 2
macam bentuk rupabumi.
RIDGE (pematang)
• Gerakan ekstensional, terjadi “rift” (celah, renggang, retak) di puncaknya
• Pemekaran kemudian dapat diikuti dengan penyesaran(faulting)
• Contoh: Mid Atlantic Ridge
RISE (jendul)
• Tidak terjadi rift di puncaknya.
• Contoh: East Pacific Rise
Suatu gerakan kompresi
Terjadi fenomena penunjaman (subduksi)
– Antara lempeng samudera dgn lempeng samudera
• Parit (trench); palung (trough) di dasar samudera
• Barisan pulau-pulau gunung api sejajar palung/parit
– Antara lempeng samudera dgn lempeng benua
• Parit atau palung di dasar samudera
• Barisan gunung api di tepi benua sejajar palung atau parit
– Penunjaman pada ke dua sisi lempeng
• Terjadi sesar undak (thrust fault)
• Atau, terjadi tubrukan (tumbukan, collision)
– Antara lempeng benua dengan lempeng benua
Contoh Himalaya, Alpen (non vulkanis)
Antara lempeng
samudera dengan
lempeng benua
Antara lempeng
benua dengan
benua, tak
terbentuk G Api
REVERSE FAULT
NORMAL FAULT
Sesar Gantung (Hange Fault)
Sesar Sumatera di sekitar Danau Toba, gerakan
sesar ke kanan (dextral)
SUBDUKSI
a. Subduksi
PEMEKARAN
TUMBUKAN
SESAR (FAULT)
ZONA SUBDUKSI DI SEBELAH BARAT P. SUMATERA
Zona Benioff-Wadati
adalah permukaan
gesekan antar
lempeng subduksi