Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1 :

AISAH FITRI
ALMIRZA MUHAMMAD R
BAYU OKTASANDI
GUSTIRANDA
RIVALDI
SUNDIAH ANNISA
YEZIL YULIA ANDHIKA

SEJARAH SEMEN
sejarah semen

 Semen telah ada selama


setidaknya 12 juta
tahun. Ketika
itu bumi mengalami
perubahan geologi intens
alam, saat itulah semen
juga tercipta. Akhirnya,
manusia menemukan cara
untuk memanfaatkannya.
 Menurut Walter H. Duda 1985, nama semen berasal
dari bahasa latin yaitu “Caementum” yang berarti
pengikat. Secara umum pengertian semen adalah
bahan perekat yang dapat mengikat atau
mempersatukan material padatan menjadi satu
kesatuan massa yang kuat. Dalam bidang teknologi,
pengertian semen adalah suatu campuran bahan –
bahan kimia yang mempunyai sifat bila dicampur
dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi suatu
satuan massa yang padat dan mengeras.
 Pada jaman Mesir kuno, bangsa Mesir sudah mampu
membangun pyramid yang batu penyusunnya terikat
satu sama lain dan tahan cuaca sampai berabad – abad
lamanya. Bahan – bahan perekat yang digunakan
adalah bahan organik seperti batu gamping (quick
lime), gypsum dan pozzolan (trass). BangsaYunani
membuat semen dengan cara mengambil abu gunung
berapi di pulau Satorin yang dikenal dengan Satorin
Cement, sedangkan bangsa Romawi menggunakan
semen yang diambil dari material vulkanik yang
disebut dengan nama Pozzolan cement.
 Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris
bernamaYoseph Aspadin pada tahun 1784
berhasil membuat semen dari kalsinasi batu
kapur, pada proses pembuatannya batu kapur
dan tanah liat digiling menjadi lelehan, dengan
ditambah air kemudian campuran dibakar
dengan tanur sehingga terjadi proses peruraian
batu kapur tohor dan karbondioksida.
Kapur tohor akan bereaksi dengan senyawa –
senyawa lain membentuk klinker, kemudian
klinker digiling sampai menjadi tepung yang
dikenal dengan nama semen Portland.
 Pada awalnya perekat dan penguat bangunan
merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu
vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan
Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli,
Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.
Sedangkan kata semen sendiri berasal dari
caementum (bahasa Latin), yang artinya kira-kira
“memotong menjadi bagian-bagian kecil tak
beraturan”. Meski sempat populer di zamannya,
nenek moyang semen made in Napoli ini tak
berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan
Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100 –
1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat
menghilang dari peredaran.
 Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar
tahun 1700-an M), John Smeaton – insinyur asal Inggris –
menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia
membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur
dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas
pantai Cornwall, Inggris. Tahun 1797 James Parker,
berkebangsaaan Inggris membuat semen hydraulic dengan cara
membakar batu kapur dan Tahun 1802 Semen diproduksi
diPrancis dari butiran (nodule)
Tahun 1810 Edgar Dobbs, Dari Inggris membuat semen dari batu
kapur dan tanah liat
Tahun 1822 James frost, dari Inggris mulai membuat semen dari
batu kapur dan tanah liat
Tahun 1850 David O Saylor, dari Pennsylvania batuan semen
diproduksi dengan tungku tegak.
 Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan
proses pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah Joseph
Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824
mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut
semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir
olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil
rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di
toko-toko bangunan.
 Kira-kira 20 tahun kemudian setelah pembaharuan oleh
Joseph Aspidin, barulah mulai diproduksi semen dengan
kualitas yang dapat diandalkan. Dalam hal penelitian
tentang pembuatan semen ini, prestasi dari I.C. Johson
yang mulai meletakkan dasar-dasar proses kimia dan
fisika dalam pembuatan semen Portland.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai