Yang disebut semen pada umumnya adalah campuran bahan batu-batuan tertentu yang jika ditambah air akan mengeras dengan sendirinya. Maka secara sederhana yang dapat digolongkan ke dalam apa yang disebut semen adalah (gamping + gips + air) atau (gamping + pasir + batu merah = semen merak). Mula-mula secara sederhana semen dibuat dengan membakar batu-batuan di alam dan jika hasilnya ditambah air akan mengeras dengan sendirinya. Tetapi proses tersebut sekarang sudah tidak digunakan lagi, mengingat hasilnya yang kurang memuaskan. Maka dengan semakin majunya bidang teknologi di atas landasan pengetahuan teknik kimia, proses pembuatan semen dalam industri mengalami perubahan dan perbaikan untuk memproduksi bermacam-macam jenis semen yang hasilnya cukup memuaskan. Semen, diperkirakan sudah dikenal sejak dahulu, terbukti dengan adanya gedung- gedung kuno yang menggunkan bahan-bahan seperti semen. Kemudian pada tahun 1824 seorang Inggris Joseph Aspdin membuat semen dengan cara membakar batu-batuan dari kepulauan Portland dekat Inggris yang hasilnya dikenal sampai sekarang dengan nama Portland Cement. Kemudian di Italia, membuat semen dengan cara membakar tanah Pozzolana yang berasal dari gunung berapi dan ternyata hasilnya seperti Portland Cement.