Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT

PARKINSON
Pembimbing:
Dr. Tumpal A. Siagian Sp.S

Adinda Putri Antasari


1361050244
Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson merupakan penyakit yang diakibatkan

oleh proses degenerasi dari sistem susunan saraf pusat.

Penyakit ini ditandai oleh gangguan motorik seperti rigiditas

otot, tremor, bradikinesia sampai akinesia. Gejala

parkinson sering disertai gejala sekunder berupa gangguan

psikiatrik
Parkinsonisme
Parkinonisme adalah suatu sindrom yang terkait dengan
penyakit parkinson tetapi kadang berasal dari penyebab lain,
yaitu:
• Efek samping pemakaian obat tertentu jangka panjang

• Paparan racun lingkungan

• Stroke

• Trauma kepala berulang

• Tumor otak

• infeksi
Epidemiologi
• Prevalensi wanita : pria = 3 : 2

• 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala

awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata


menyerang penderita pada usia 65 tahun
Etiologi
Penyebab utama kematian neuron dopaminergi
pada PP sampai sekarang masih belum jelas. Patologi
utama PP adalah defisiensi neurotransmitter dopamin di
striatum akibat kematian neuron dopaminergik di SNc
karena proses degeneratif
Faktor Resiko
• Usia: Insiden meningkat pada usia 80an

• Genetik: Kelainan genetik berupa autosomal dominan atau


resesif karena adanya kesalahan pada formasi protein atau
mutasi gen
• Riwayat keluarga

• Infeksi: Sel mikroglia diotak menghasilkan mediator inflamasi


yang akan menyebabkan kerusakan dari sel-sel neuron di otak
• Lingkungan dan obat-obatan

• Trauma: cedera langsung parenkim


Klasifikasi
Fisiologi
Striatum Kapsula Interna
Ganglia basalis

Palidum motorik

Substansia Nigra • Motorik


• Dopamin

Nucleus Subtalamicus
Reduksi
Dopamin menyebabkan
Berkurangnya
diproyeksikan ke gangguan
sekresi dopamin
stratum dan keseimbangan
dari SNc
ganglion basalis inhibitorik dan
eksitatorik

Kehilangan kontrol
sirkuit neuron di
Reseptor dopamin: ganglion basalis
untuk mengatur
D1 : dominasi terhadap gangguan jenis gerak motorik
fungsi motorik dan non-motorik
D2: dominasi terhadap gangguan
kognitif
D5: D3 dan D4: dominasi terhadap
gangguan kognitif
Manifestasi Klinis
Diagnosis
• PET Scan—penurunan aktifitas dopamin di substansia

nigra

• Unified Parkinsons Disease Rating Scale

• Normal CT

• Normal MRI

• EEG – perlambatan dari gelombang listrik otak progresif


Levodopa

• Isomer dari amino acid dihydroxy-phenylalanin dan precusor


dari catecolamin neurotrasnmiter

• Setelah masuk dalam sirkulasi perifer, levodopa akan


berikatan dengan BBB ( blood brain barrier )

• Akan bekerja pada syaraf dopaminergik di substantia nigra.


Dopaminergik mengalami konversi menjadi dopamin oleh
enzym dopa decarboxylase.
Levodopa

1. Mual muntah karena dopamin menstimulasi chemoreceptor


trigger zone ( CTZ ) yang terdapat diluar sawar darah otak

2. Halusinasi, keadaan psikotik dan confusion karena


disebabkan stimulasi reseptor dopamin di mesolimbik
Amantadin

• Amantadin merupakan obat anti virus influenza yang


berpengaruh sebagai anti-parkinson.

• Mekanisme kerjanya adalah meningkatkan sintesa,


pengeluaran atau ambilan dopamin dari neuron yang
sehat.(Sehingga bila pelepasan dopamin sudah maksimum,
amantadin tidak bermanfaat)
Inhibitor MAO-B
Selegilline, catechin

1. Menghambat MAO-B yang terdapat dalam


otak dengan substratnya dopamin
2. Mengurangi metabolisme dopamin dalam otak
3. Mempotensiasi aksi levodopa
4. Menghambat monoamin oksidase-B (MAO-B),sehingga menghambat
pemecahan dopamin yang disekresikan saraf dopaminergik
• Monoamine oxidase B, dikenal sebagai MAO-B, adalah

enzim yang pada manusia dikodekan oleh gen MAO-B.

• MAO-B adalah suatu enzim yang terletak di membran

luar mitokondria.

• Jika ada radikal bebas yang merusak mitokondria , maka

dapat menyebabkan stimulasi dari MAO-B

• Protein MAO-B merusak dopamin


• Catekol-O-methyltransferase (COMT) merupakan salah

satu dari beberapa enzim yang mendegradasi


katekolamin seperti dopamin, epinefrin, dan
norepinefrin.

• Catekol-O-methyltransferase suatu protein sebagai

peraturan katekolamin , dapat terganggu jika pada pasien


yang mengalami gangguan keseimbangan atau cedera
Agonis Dopamin

• Agonis dopamin beraksi melalui stimulasi beberapa


reseptor dopamin

• Obat agonis dopamin : bromocriptin , pergolide,


pramipexole, ropinirole, cabergoline, aphomorpine
Bromokriptin

• Bromokriptin suatu derivat ergotamin dan mempunyai sifat


vasokontriktor merupakan agonis reseptor dopamin (atau
dapat berikatan dengan reseptor dopamin).

• Penggunaan Bromokriptin harus diwaspadai pada pasien


dengan infark miokard karena akan menimbulkan masalah
jantung
Antikolinergik
• Obat berefek pada neurotransmitter lain di tubuh
untuk mengatasi beberapa gejala dari Parkinson
• Mengurangi tremor dan kekakuan otot yang dapat
dihasilkan dari pemasukan asetilkolin

Contoh : Thrihexyphenidil, Benztropine


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai