Anda di halaman 1dari 83

Sosialisasi :

Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat


(GeMa CerMat)
Kurnia Sari Dewi, S.Far., Apt
IAI Pengurus Cabang Kota Tangerang Selatan

Aula Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 4 Desember 2017


Latar Belakang

Pengobatan sendiri atau swamedikasi (self medication) merupakan upaya yang paling banyak
dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit

Lebih dari 60% masyarakat mempraktekkan self-medication ini

Apabila dilakukan dengan tepat dan benar, swamedikasi dapat menjadi sumbangan yang besar
bagi pemerintah, terutama dalam pemeliharaan kesehatan secara Nasional.

Namun jika sebaliknya, swamedikasi dapat menyebabkan permasalahan kesehatan akibat


kesalahan penggunaan, tidak tercapainya efek pengobatan, timbulnya efek samping yang tidak
diinginkan, penyebab timbulnya penyakit baru, kelebihan pemakaian obat (overdosis) karena
penggunaan obat yang mengandung zat aktif yang sama secara bersama, dan sebagainya.
Masalah Penggunaan Obat pada Masyarakat
Kurang pengetahuan dan informasi ttng
obat resep dokter

Kepatuhan pasien rendah (durasi,dosis) 


efek pengobatan tidak optimal

Mispersepsi tentang obat generik  obat


murah dan tidak manjur
Pembelian antibiotik secara bebas tanpa resep
dokter  memicu resistensi bakteri
Masalah Penggunaan Obat pada Masyarakat
Penggunaan obat bebas (OTC) dapat menyebabkan masalah kesehatan
 tanpa pengetahuan dan baru, misalnya dosis berlebihan, durasi tidak
informasi memadai tepat, kejadian efek samping, interaksi
obat/penyalahgunaan obat, dll
Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013
90
35,2 % rumah tangga 82.0
80
menyimpan obat*
70

60
35.20% OK
50 OB
64.80% AB
40 35.7
OT
30 27.8
OTT
20 15.7
Menyimpan Obat/OT
OK = Obat Keras OT = Obat Tradisional
10 6.4
Tidak Menyimpan Obat/OT OB = Obat Bebas OTT = Obat Tidak
AB = Antibiotik Teridentifikasi 0
OK OB AB OT OTT

* Untuk berbagai keperluan: dalam pengobatan, persediaan, obat sisa


Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Penggunaan Obat Rasional

Pencanangan
GeMa CerMat
oleh Menkes RI
Jakarta, 13 Nov
2015
SK Menkes No.
427/2015
Definisi*

GeMa CerMat
Upaya bersama pemerintah dan masyarakat melalui
rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian,
kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat
dalam menggunakan obat secara tepat dan benar

*SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015 7


Tujuan GeMa CerMat

Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat


tentang pentingnya penggunaan obat secara benar

Meningkatnya kemandirian dan perubahan perilaku


masyarakat dalam penggunaan obat secara benar

Meningkatnya penggunaan obat rasional


Sasaran GeMa CerMat
PKK, Dharma wanita,
SASARAN Dinas terkait,
Kader kesehatan,
Jurnalis media
Fasilitas kesehatan massa, blogger
Ormas lain
Lembaga
SELURUH pemerintah Institusi
Organisasi
terkait
MASYARAKAT masyarakat, pendidikan,
(Awam & kewanitaan, akademis,
Organisasi
Nakes) profesi kepemudaan media massa
kesehatan
IAI, PAFI, IDI, IYPG, ISMAFARSI, PERGURUAN TINGGI,
PRAMUKA (SBH) AKADEMI, SEKOLAH
IBI, PPNI
Gerakan Keluarga Sadar
Obat (GKSO)
DApatkan OBAT Dengan BENAR
Sumber Obat: Perhatian!!
- Toko Obat Berijin Saat menerima obat harus:
- Apotik -Memeriksa penandaan kemasan obat
- Rumah Sakit/Klinik -Memeriksa kualitas kemasan
- Puskesmas
Obat Ilegal
Sering ditemukan di:
- Gerobak di pinggir jalan
- Freelance (perorangan)
- Kios-kios tanpa izin
- Internet/ online
Pemalsuan
 Tanpa izin edar
 Nama produsen berbeda
 Tampilan kemasan
berbeda

ASLI
PALSU

• cetakan kemasan lebih


pudar
• Bentuk Huruf “500 mg “
pada dus lebih gelap
• Warna blister lebih gelap
dari aslinya.
Contoh Obat Ilegal yang Sering Beredar di Salon
Penandaan OBAT “LOGO”
OBAT BEBAS

OBAT BEBAS TERBATAS TANPA RESEP DOKTER

HERBAL

OBAT KERAS dan PSIKOTROPIKA

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

NARKOTIKA
Informasi pada Kemasan Obat
Nama obat/ merek obat
Nama Produsen
Komposisi obat
Tata Cara Penggunaan Nama Obat:
1. Generik
Peringatan/Efek Samping
Waktu kadaluarsa 2. Paten/Merek Dagang
Nomor Batch
Penandaan golongan obat
Nomor registrasi obat
NOMOR IZIN EDAR OBAT

X X X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

D : Nama Dagang
G : Generik DBL 1234567891A1
B : Obat Bebas
T : Obat Bebas Terbatas
K : Obat Keras
P : Psikotropika
N : Narkotika

L : Lokal
I : Impor
Kualitas KEMASAN
Kriteria Kualitas Kemasan OBAT PALSU

Segel obat Tidak rapi

Keutuhan kemasan Tidak utuh, rusak/bocor

Desain kemasan Berbeda dari produk asli dalam hal warna, ukuran huruf,
dan logo

Kualitas printing Lebih pudar

Kerapian Kemasan Kurang rapi dari potongan atau melipatnya


GUnakan OBAT dengan BENAR
GUnakan OBAT dengan BENAR

SEBELUM MINUM OBAT


SESUDAH MINUM OBAT
Pastikan obat yang digunakan sudah benar
Hentikan penggunaan obat jika tidak sembuh
Pastikan obat masih baik/periksa tanggal
kadaluarsa Perhatikan apakah ada muncul gejala tertentu
 efek samping obat
Baca Peringatan pada kemasan obat
Kembalikan obat pada tempat semula, misal,
Pastikan apakah obat bisa digunakan langsung masukkan kembali ke kemasan
atau ada hal yang perlu dilakukan sebelum minum
obat, misal: makan, atau melarutkan obat terlebih Penggunaan obat bebas/bebas terbatas
dahulu tidak untuk terus-menerus

Gunakan obat sesuai ketentuan anjuran


Pastikan tidak pernah alergi dengan obat tersebut
sebelumnya
Efek samping OBAT
Efek samping yang biasa terjadi :
1. Rasa gatal, timbul bercak atau rasa panas,
2. Mual/muntah, diare
3. Sesak nafas, dada berdetak kencang/berdebar-debar
4. Bengkak pada mata

Hal yang harus dilakukan apabila timbul efek samping obat :


1. Hentikan minum obat.
2. Mencari pertolongan ke sarana kesehatan, puskesmas / rumah sakit /dokter terdekat.
Bila LUPA minum OBAT
 Segera minum obat yang terlupa

 Abaikan dosis yang terlupa, jika hampir mendekati


minum berikutnya

 Kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan


Informasi UMUM
Jangan melepas etiket/membuangnya dari wadah karena pada etiket terdapat
informasi cara penggunaan dan informasi lainnya
Hindari menggunakan obat orang lain walaupun gejalanya tampak serupa
Tanyakan kepada apoteker atau tenaga kesehatan lainnya di poskesdes untuk
mendapatkan informasi mengenai penggunaan obat yang lebih lengkap
Informasi KHUSUS
Bentuk PADAT:
Obat oral dalam bentuk padat (tablet salut/tablet/kapsul) umumnya langsung ditelan utuh dengan bantuan
air matang

Obat dengan perlakuan khusus:


- Tablet kunyah: harus dikunyah,
tidak ditelan langsung
- Tablet effervescent: dilarutkan dalam segelas air
- Tablet Hisap: diletakkan di rongga mulat dan dihisap
- Tablet sublingual: ditaruh di bawah lidah dan jangan ditelan
Lanjutan…

Bentuk CAIR
Takaran sirup:
- 1 (satu) sendok takar atau 1 sendok teh artinya obat dituang ke sendok takar sampai garis menunjukkan
volume 5 ml
Obat tetes digunakan dengan pipet yang tersedia, biasanya satuan terbesarnya 1 ml . Aturan pakai obat
tetes, dinyatakan dalam jumlah tetes atau ml
* Kocok dulu sebelum digunakan
Beberapa obat dalam bentuk cair hanya untuk penggunaan di luar tubuh (tidak untuk ditelan):
- cairan tetes hidung, tetes mata, tetes telinga
- obat kumur ; obat untuk kulit: lotion
Lanjutan…
Beberapa obat dengan aturan tertentu:
- waktu minum: sebelum makan, bersama makan, atau sesudah makan
- Obat tidak boleh diminum bersama susu, antasida, dll

Beberapa obat dengan petunjuk khusus sesuai bentuk sediaan


- sediaan untuk mata: Tetes mata dan salep mata, obat cuci mata
- sediaan untuk hidung: tetes hidung, obat semprot (inhalasi)
- sediaan tetes telinga
- Sediaan untuk kulit: bedak, salep, krim, lotion, gel
- Sediaan suppositoria, ovula
SEDIAAN KULIT (Bedak, lotion, krim, gel, salep)
Cara penggunaan sediaan kulit:
1. Cuci tangan.
2. Oleskan/taburkan obat tipis–tipis pada daerah yang terinfeksi.
3. Cuci tangan kembali untuk membersihkan sisa obat.
TETES MATA / SALEP MATA
1. Cuci tangan. Jangan menyentuh ujung pipet/ujung tube
2. Tengadahkan kepala pasien; dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah.
3. Tekan botol tetes atau tube salep hingga cairan atau salep masuk dalam kantung mata bagian bawah.
4. Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit.
5. Untuk penggunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit;
untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah.
6. Setelah obat tetes atau salep mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih, tidak disarankan untuk mencuci dengan air hangat
7. Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata.
8. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.

Catatan:
- Bila ada dua macam tetes mata, selisih penetesan 5 menit
- Bayi/anak kecil, tidak perlu membuka mata.
Teteskan pada sudut mata ( batas antara mata dan hidung )
-Untuk menghindari infeksi , jangan gunakan obat tetes/salep mata lebih dari satu orang
SUPPOSITORIA
Cuci tangan

Buka bungkus suppositoria

Berbaring miring, lutut ditarik, masukkanbagian yang runcing

Dorong bagian ujung supositoria ke dalam anus dengan ujung jari. (dewasa ± 2cm, anak ± 1cm)

Tetap berbaring beberapa menit (5-10 menit)

Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan

Catatan:

- Keraskan dulu jika supositoria terlalu lembek, di dalam lemari pendingin selama 30 menit

- Bila terlalu kering, basahi dengan sedikit air

- Kalau ada bagian yang kasar harus dihaluskan

dengan tangan

Untuk sediaan enema seperti Microlax, stesolid cara penggunaannya sama


TETES HIDUNG
1. Cuci tangan.
2. Bersihkan hidung.
3. Duduk dan Tengadahkan kepala atau berbaring dengan bantal pada bahu
4. Teteskan obat dilubang hidung.(pipet masuk ± 1cm)
5. Tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.
6. Bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tissue kering.
7. Cuci tangan
TETES TELINGA
1. Cuci tangan.
2. Bersihkan bagian luar telinga dengan ”cotton bud”.
3. Kocok sediaan terlebih dahulu bila sediaan berupa suspensi.
4. Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan
telinga yang akan ditetesi obat, menghadap ke atas.
5. Tarik telinga keatas dan ke belakang (untuk orang dewasa)
atau tarik telinga kebawah dan ke belakang (untuk anak-anak)
6. Teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.
7. Tutup wadah dengan baik.
8. Cuci tangan
SImpan OBAT dengan BENAR
BACA aturan PENYIMPANAN pada ETIKET/KEMASAN

Informasi umum:

Jauhkan dari jangkauan anak


Simpan obat dalam wadah asli dan tertutup rapat.
Simpan obat ditempat sejuk, kering, dan terhindar dari matahari langsung atau sesuai petunjuk pada
kemasan
Jangan tinggalkan obat dalam mobil dalam jangka waktu panjang karena suhu tidak stabil
Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa
Sebaiknya tidak memcampur/menyimpan obat dalam satu wadah
Bila ragu tanyakan pada apoteker atau tenaga kesehatan lainnya
SImpan OBAT dengan BENAR
Informasi khusus:
1. Tablet dan kapsul
Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas dan atau lembab.

2. Sediaan obat cair


Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin (freezer)
agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.

3. Sediaan obat suppositoria dan ovula


Sediaan obat suppositoria dan ovula disimpan di lemari es

4. Sediaan Aerosol / Spray


Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.
BUang OBAT dengan BENAR
OBAT YANG HARUS DIBUANG PENYEBAB RUSAKNYA OBAT:

Obat yang kadaluarsa Udara lembab


Obat yang rusak Sinar matahari
Suhu
Goncangan fisik
Cara Pemusnahan Obat
Segera musnahkan obat kadaluarsa, rusak atau obat yang sudah tidak terpakai dengan
cara menghancurkan obat dan merusak kemasan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab

Keluarkan tablet/kapsul dari blister atau strip sebelum Keluarkan sirup & larutkan
dibuang dipembuangan air
1. Jangan Mudah mengikuti
atau meniru dalam
menggunakan obat seperti
yang dilakukan oranglain
2. Pada saat ke dokter,
jelaskan atau ceritakan
secara rinci keluhan dan
ikuti aturan atau petunjuk
dokter
3. Patuhi petunjuk apotik
mengenai penggunaan
obat dan penyimpanannya
Metode Edukasi Masyarakat  Pendekatan
Interaktif (dua arah)
•Diupayakan peserta aktif dan dikemas menarik
•Proses Belajar Mandiri (Self Learning Process)
•Tutor/fasilitator hanya sebagai pemicu diskusi
•Narasumber berfungsi menjelaskan hal-hal yang
tidak dapat ditemukan jawaban
•CIBA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF)
CARA BELAJAR INSAN AKTIF (CBIA)

 Salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat

digunakan untuk swamedikasi

 Metode pembelajaran agar masyarakat lebih aktif dalam mencari

informasi mengenai obat yang digunakan oleh keluarga

4/5/2019
PELAKSANA CBIA
 PESERTA
 Ibu – Ibu
 Bapak-bapak
 Pemuda Karang Taruna
 Kepala Desa, Toma, PKK, LSM
 Keluarga
 Bapak, Ibu, Remaja di lingkungan yang berdekatan
 KRITERIA PESERTA
 Mampu Baca Tulis
 Dapat Berkomunikasi Dengan Baik

4/5/2019
JUMLAH PESERTA
1. 1 Orang Fasilitator
2. 1 Orang Tutor
3. 1 Grup Masyarakat masing-masing
6 orang

 Jumlah Peserta Max. 40 Orang

4/5/2019
SARANA
 Alat Bantu
- 1 Paket Obat
 3 – 4 Jenis Obat
 Tiap Jenis Obat disediakan
+ 10 Nama Dagang
- Membawa obat-obatan yang ada di rumah
masing-masing
 Tempat
 Harus Cukup Luas
 Tersedia Tempat Untuk Kegiatan Tulis Menulis

4/5/2019
METODE INTERVENSI
Metode CBIA
 Proses Belajar Mandiri (Self Learning Process)

 Tutor Sebagai Pemicu Diskusi

 Nara Sumber Berfungsi Menjelaskan Hal-hal

Yang Tidak Dapat Ditemukan Jawaban

4/5/2019
SIAPA SAJA YANG HARUS MENGETAHUI
TENTANG CBIA DAN DIMANA?
SIAPA?
 TENAGA KESEHATAN

 KADER KESEHATAN

 MASYARAKAT

DIMANA?
 SARANA PELAYANAN KESEHATAN

 RUMAH TANGGA

 INSTITUSI LAIN

4/5/2019
KAPAN CBIA BISA DILAKSANAKAN
1. Pada Acara Tertentu Di Sarana Pelayanan Kesehatan Seperti :
Dinkes, Puskesmas, Posyandu, Penyuluhan, Pembinaan Dll
2. Pertemuan Di Lingkungan Masyarakat Seperti Pengajian,
Arisan, Pertemuan Keluarga
3. Secara Khusus Mengunjungi Rumah Masyarakat Dalam
Memberi Pemahaman Tentang Penggunaan Obat
4. Seperti : Mengunjungi Lansia

4/5/2019
KENAPA DENGAN CBIA
1. Karena Ibu Sebagai Pengendali Pengobatan Di Rumah Tangga

2. Karena Ibu Yang Membawa Anaknya/Suaminya Untuk Berobat


Ke Sarana Pelayanan Kesehatan

3. Karena Ibu Yang Kritis Terhadap Permasalahan Kesehatan Di


Rumah Tangganya Termasuk Di Dalam Penggunaan Obat

4/5/2019
URUTAN KEGIATAN
1. Bagi Beberapa Kelompok
2. Tiap Kelompok Terdiri Dari 6 – 8 Orang Dan Ada Ketua
Kelompok
3. Lembar Kerja Dibagikan Kepada Tiap Peserta
4. Petunjuk Kegiatan Dibagi Kepada Ketua Kelompok
5. Kegiatan Dibagi Dalam Tiga Tahap
6. Kegiatan 1-2 Didalam Kelompok Dan Kegiatan Ke-3
Dilakukan Secara Individu Di Rumah
7. Waktu 2 -3 Jam

4/5/2019
FASILITATOR
 Tenaga Kesehatan
 Kader Kesehatan

TUTOR DAN NARA SUMBER


Petugas Kesehatan
Kader Kesehatan
 Apoteker, Mahasiswa Farmasi / Kedokteran
Masyarakat yang sudah diintervensi
PENYELENGGARA
 TOMA, PKK
 Kader Kesehatan
 Masyarakat

 Organisasi LSM
4/5/2019
TEKNIK CBIA

 Kegiatan I dan II :
Dalam kelompok
Durasi waktu ± 2-3 jam
(maksimal 4 jam)
 Kegiatan III: Di rumah
 Idealnya Peserta dibagi
dalam kelompok kecil @
6-8 orang, ditunjuk ketua
kelompok
 Dibagikan form isian

4/5/2019
CATATAN OBAT(FORM ISIAN )

Nama Untuk Siapa yang


Nama Aturan Efek
bahan dagang mengobati pemakaian? samping ? tidak boleh
aktif apa? memakai?

SANMOL ,TEMPRA,
PARASETAM PARATUSIN,BIOGE
OL SIC,NEOZEP, Dewasa:

Anak:

Lainnya:

4/5/2019
KEGIATAN I
1 DIBAGIKAN PAKET OBAT/
KUMPULKAN OBAT YANG MEREKA BAWA DARI RUMAH

Mengamati Bagian pada Kemasan


Mengandung Bahan Aktif

Mengenali Bagaimana Cara


Menuliskan Bahan Aktif dan Kekuatannya
Juga Bahan Tambahan Jika Kombinasi

Mengelompokkan Obat-obat tersebut


Berdasarkan Jenis Bahan Aktifnya

Diskusikan Hasil temuan

4/5/2019
OBAT YANG DIANJURKAN SEBAGAI
ALAT BANTU
1. Analgetika/antipiretika

2. Vitamin, mineral, penyegar

3. Obat gangguan lambung

4. Obat Batuk

4/5/2019
KEGIATAN II

Kelompokan obat dan cari informasi mengenai obat tersebut


dengan cara membaca keterangan pada kemasan obat

Urutan Tugas :
a. Apa nama Bahan Aktif kelompok obat tersebut
b. Apa saja nama obat dengan bahan aktif yang sama
c. Bagaimana aturan pakai
d. Apakah ada peringatan Efek Samping (bila tidak ditemukan
tanya tutor)
e. Apakah ada pembatasan untuk siapa obat tersebut dipakai,
bila tidak ditemukan tanyakan tutor

4/5/2019
TUGAS TUTOR
Mengungkapkan perbedaan iklan dan kemasan
Mengungkapkan bahwa tablet, sirup sebagian besar bahan aktifnya
sama, gejala sakit yang diderita memerlukan jenis obat tertentu
Dapat mengenali perbedaan/persamaan kandungan zat aktif, nama
sediaan dagang, dosis sediaan pada dewasa dan anak
Harga obat bervariasi walau kandungan sama

4/5/2019
KEGIATAN III (DILAKUKAN DIRUMAH)
Amati Obat Yang Sering Digunakan Keluarga Dirumah

Pelajari Kemasannya

Lanjutkan Seperti Kegiatan II

Bila Ragu Bicarakan Dengan Sesama Peserta.

4/5/2019
CARA MEMILIH OBAT
“BACA INFORMASI PADA ETIKET/KEMASAN OBAT”
 NAMA OBAT
 KOMPOSISI OBAT
 INDIKASI
 ATURAN PAKAI
 PERINGATAN/PERHATIAN
 NAMA PRODUSEN
 KADALUARSA / EXPIRED DATE
 NOMOR REGISTRASI
 UNTUK INFORMASI YANG TEPAT DAN JELAS TENTANG OBAT TANYAKAN
KEPADA APOTEKER / PETUGAS FARMASI DI APOTEK

4/5/2019
Pembekalan GeMaCerMat untuk
Apoteker AoC

26 Oktober 2017, Hotel Mercure Alam Sutera


Ruang Lingkup
Peningkatan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang :
penggunaan obat secara benar, termasuk cara memilih, memperoleh,
menyimpan dan membuang obat secara benar di rumah tangga  perilaku

Termasuk obat bebas (OTC) dalam swamedikasi dan obat keras (ethical) yang
diperoleh melalui resep dokter
Prinsip BENAR --> sesuai petunjuk tenaga kesehatan dan referensi yang tepat
dan akurat, bukti ilmiah terkini, termasuk informasi pada kemasan obat
Strategi Pelaksanaan

OPTIMALISASI
REGULASI EDUKASI DAN KOMUNIKASI
PERAN
DAN PEMBERDAYAAN DAN
MASYARAKAT TENAGA
ADVOKASI PUBLIKASI
KESEHATAN
REGULASI ADVOKASI
SK Menteri Kesehatan RI • Sosialisasi dan advokasi pada
HK.02.02/MENKES/427/2015 stake holder sebelum dan sesudah
tentang pencanangan (2014 – sekarang)
GERAKAN MASYARAKAT CERDAS
MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) • Rapat Koordinasi Lintas Sektor
dengan Kementerian/Lembaga
terkait dan organisasi profesi

Pedoman • Sosialisasi Gema Cermat di


Pelaksanaan 102 kab/kota
GeMa CerMat – Tahun 2016 : 20 kab/kota
– Tahun 2017 : 82 kab/kota
PEMBERDAYAAN
EDUKASI
MASYARAKAT

MATERI EDUKASI MASYARAKAT

DAGUSIBU dan Cara


Penggolongan Obat
Penggunaan Obat
SIMULASI
PRAKTEK
TANYA LIMA O dan CBIA
POR dan Penggunaan
Informasi pada
Antibiotik Bijak
Kemasan Obat
Metode Edukasi Masyarakat 
Pendekatan Interaktif (dua arah)
•Diupayakan peserta aktif dan dikemas menarik
•Proses Belajar Mandiri (Self Learning Process)
•Tutor/fasilitator hanya sebagai pemicu diskusi
•Narasumber berfungsi menjelaskan hal-hal yang tidak
dapat ditemukan jawaban
Metode Edukasi Masyarakat 
Pendekatan Interaktif (games)
•Metode Edukasi dapat dibuat dalam bentuk permainan,
penampilan seni (operet, komedi situasi/lawak, drama, dll), atau
metode lainnya yang menarik bagi masyarakat awam untuk
belajar tentang obat
KOMUNIKASI PUBLIKASI
Materi Publikasi Melalui Media Cetak

Sticker
Materi Publikasi Melalui Media Cetak

Leaflet  Tanya Lima O


Mini poster dan Pin
Lembar balik
MATERI PUBLIKASI MELALUI MEDIA CETAK

Paket Goody Bag

Paket Edukasi
Penyebaran Informasi/Publikasi POR
melalui Media Sosial
Akun Facebook

Fanpage Facebook Grup Diskusi Interaktif


Telegram: @diskusiobat, @tenagakesehatan,
@ApotekerIndonesia
Twitter Telegram Facebook: Diskusi Obat (GeMa CerMat)

Instagram Channel Telegram: @cerdasgunakanobat

E-mail/website
Media Sosial  fanpage
Tujuan : untuk menyebarkan informasi tentang POR
pada masyarakat secara lebih luas

Fanpage Fb : Cerdas Gunakan Obat


 Hasil :
 Respon positif dari masyarakat dan
tenaga kesehatan. LIKE
 Terlihat dari jumlah follower yang terus
COMMENT
SHARE
meningkat (per 13/09/17  17.646 orang
fans, dan terus bertambah), komentar
dukungan, postingan dan gambar dishare
Grup Diskusi Interaktif Telegram:
Diskusi Obat (GeMa CerMat) @diskusiobat, TIM ADMIN 15 orang
Channel: Cerdas Gunakan Obat Apoteker, direkrut dari
Facebook: Diskusi Obat (GeMa CerMat) Grup Telegram
OPTIMALISASI Agent of Change
PERAN TENAGA (AoC) GeMa
KESEHATAN CerMat

Jumlah AoC yang sudah dilatih Kota Tangerang


per 28 September 2017 : 644 orang Selatan ????
Optimalisasi Peran Tenaga Kesehatan 
AoC

Koordinasi & Agent of Change (AoC) sebagai edukator dan


motivator agar terjadi perubahan perilaku pada
kesepakatan Dinas masyarakat & tenaga kesehatan
Kesehatan dengan
stake holder termasuk Bekerjasama dgn IAI dan organisasi profesi
Organisasi Profesi (IDI, kesehatan lain sebagai Narasumber dalam
IAI, IBI, PAFI, PPNI) kegiatan edukasi pada masyarakat
Apa yang bisa dilakukan oleh kelompok/
organisasi/Masyarakat ???

Cantumkan Pengumpulan data dan dokumentasi lokal, laporkan pada Dinkes


Logo Gema
Cermat
Sosialisasi dan advokasi dengan institusi/organisasi terkait

Komunikasi dan penyebaran informasi melalui media sosial

Edukasi dan pemberdayaan masyarakat setempat bersama Nakes

MULAI DARI DIRI SENDIRI, MULAI DARI HAL KECIL, MULAI DARI SEKARANG
Penutup

Salah satu penyebab penggunaan obat tidak rasional adalah penggunaan obat secara tidak
tepat oleh masyarakat

Untuk meningkatkan POR pada masyarakat dilaksanakan Gerakan Masyarakat Cerdas


Menggunakan Obat (GeMa CerMat)  perlu dukungan dan keterlibatan semua pihak

Setiap kelompok/elemen masyarakat dapat turut serta dalam GeMa CerMat,


bekerjasama dengan tenaga kesehatan setempat

Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam GeMa CerMat 
Penggunaan Antibiotik secara Bijak
Setiap kabupaten / kota agar merencanakan dan menganggarkan
program GC dalam DPA

Puskemas dapat melaksanakan GC melalui program BOK dalam


kegiatan sosialisasi

Institusi pendidikan diharapkan secara dini menyampaikan GC


kepada mahasiswa
……..
• Organisasi profesi berperan aktif dalam pelaksanaan GC dan
PD / PC diharapkan melatih semua anggota menjadi AoC
4

• Setiap AoC harus dapat ToK tentang penggunaan obat


yang benar dan tepat kepada masyarakat
5
• Pelaksanaan GC ( Cara Belajar Insan Aktif/ DaGuSiBu) oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Organisasi Profesi, Institusi
Pendidikan dilaporkan sesuai form dari Kementerian
6 Kesehatan RI
Pelaksanaan GeMa CerMat
( Cara Belajar Insan Aktif da DaGuSiBu)
mencantumkan Logo GeMa CerMat
PELAKSANAAN KEGIATAN GeMaCerMat
PELAPORAN PELAKSANAAN…..??
1. GeMa CeRmat ( Cara Belajar Insan Aktif/CBIA, DaGuSiBu) di wilayah Provinsi Banten telah
bergulir sejak tahun 2009
2. Cakupan Pelaksanaan GeMa CeRmat di wilayah Provinsi Banten harus terukur, Pelaporan harus
kita sepakati.
3. GeMa CerMat Program Unggulan dalam Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Obat
Rasiona di Masyarakat
“ Alam terkembang jadi Guru “
TERIMA KASIH
86

Anda mungkin juga menyukai