Anda di halaman 1dari 11

FORMULASI & TEKNOLOGI

SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT

SUSPENSI TOPIKAL

KRISMA RISKI YULIANINGRUM 23175085A


BRIGITA GISELA T 23175089A
MEINANDA DP 23175254A
EGA DAMAYANTI 23175218A
EMA JULIANI 23175223A
DIAN MARTHA KUSUMA 23175323A
THEOPHANI BAGAS PRADANA 23175336A
RIRIN ANGGRAINI 23175355A
 Teori Umum
 Lotion adalah sediaan kosmetika golongan
emolien (pelembut) yang mengandung air lebih
banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu
sebagai sumber lembab bagi kulit,memberi lapisan
minyak yang hampir sama dengan sebum,
membuat tangan dan badanmenjadi lembut, tetapi
tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan.
Hand and body lotion (losion tangan dan badan)
merupakan sebutan umum bagi sediaan ini di
pasaran (Sularto,et al,1995).
 Lotion dapat juga didefinisikan sebagai suatu
sediaan dengan medium air yangdigunakan pada
kulit tanpa digosokkan. Biasanya mengandung
substansi tidak larut yangtersuspensi, dapat pula
berupa larutan dan emulsi di mana mediumnya
berupa air.
 Ciri-ciri Lotion :
 1. Lebih mudah digunakan (penyebaran losio lebih merata
daripada krim)
 2.Lebih ekonoms (Lotio menyebar dalam lapisan tipis)

 Ada 2 jenis Lotio :
 1.Larutan detergen dalam air
 2.Emulsi tipe M/A

 Kegunaan lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen
yang berfungsi sebagai:
 1.Antibiotik
 2.Antiseptik
 3.Anti jamur (anti fungi)
 4.Kortikosteroid
 5.Anti jerawat
 6.Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung
(seperti Calamine) 7.Pijat
 8.Memperbaiki kulit (estetika) Selain penggunaan untuk medis, lotion
banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik.
NAMA FORMULA
“CALA LOTION”

 FORMULA
Tiap 200 ml mengandung :
Calamine 35 g
ZnO 10 g
Gliserol 10 %
Bentonit 30%
Na.sitrat 0.50 %
Calsii hidoksidum Solution ad 200 ml
PENGUJIAN
Pengujian Sifat Fisik

 Uji tipe lotion


Pengujian tipe lotion bertujuan untuk mengetahui tipe basis
lotion karena tipe lotion berpengaruh terhadap pelepasan bahan
aktif dari basisnya. Beberapa tetes metilen biru dicampur ke
dalam formula lotion, jika seluruh lotion berwarna seragam
maka lotion yang teruji memiliki jenis M/A.
 Uji pH
Pengujian pH pada lotion dilakukan menggunakan pH meter
yang telah dikalibrasi dengan buffer equimolar pH 7 dan buffer
kalium hidroksiftalat pH 4. Pengujian pH dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian pH lotion dengan Ph kulit, berdasarkan
rentang pH kulit yaitu antara 4,5 – 7,0 (Wasitaatmaja, 1990).
pH sediaan tida boleh terlalu asam karena akan menyebabkan
iritasi.
 Uji Viskositas
Viskositas sediaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu pencampuran atau faktor pengadukan
saat proses pembuatan sediaan, pemilihan zat pengental
dan surfaktan, proporsi fase terdispersi dan ukuran
partikel. Perbedaan viskositas akan berakibat pada
perbedaan daya sebar sediaan lotion dalam sediaan.
 Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan
sample yang berupa sediian lotion menyebar pada
permukaan kulit pada saat digunakan.
ALASAN PENGGUNAAN BAHAN

 Calamine
 Calamin digolongkan sebagai pelindung dan bermanfaat
dalam mengurangi gatal dan rasa sakit (Ansel : 521)
 Calamin berkhasiat sebagai antiseptikum ekstern (FI III :
120)
 Sebagai adstringen (melindungi dan menyejukkan dalam
salep) dan lotion (untuk sengatan matahari dan racun
tumbuhan)
 Calamin sering diresepkan untuk dermatologis untuk
memberikan warna seperti pada lotion dan salep
 ZnO
 Memiliki sifat sebagai antiseptik dan juga sebagai
adstringensia ringan. ZnO digunakan untuk penyakit
kulit dan infeksi kulit seperti eczema, inpetigo,
ringworm, pruritis dan psoriasis (GG : 977)
 Meningkatkan sistem imun khususnya kulit.
 Gliserol
 Pada sediaan farmasetik topikal dan kosmetik
gliserin digunakan terutama karena sifat
melembabkannya (Exc : 220)
 Konsentrasi sebagai emolient maksimum 30% (Exc :
220)
 Bentonit
 Digunakan sebagai koloid pelindung untuk penstabil
suspensi juga digunakan sebagai bahan pengemulsi
untuk minyak dan juga untuk dasar salep.
Membentuk suspensi tiksotropik dengan viskositas
tinggi atau gel. Sifat ini membuat bentonit sangat
berguna dalam farmasi. Berfungsi sebagai
suspending agent. (RPS : 1539)
 Bentonit adalah turunan Clei yang tidak larut dalam
air tetapi menyerap air untuk mengembang dan
membentuk suspensi yang kental, bentonit lebih
sering digunakan untuk sediaan eksternal (Schoville
: 303 – 304)
CARA PEMBUATAN

 Menyiapkan alat dan bahan


 Menimbang terlebih dahulu semua bahan sesuai perhitungan
bahan
 Membuat terlebih dahulu suspensi bentonit magma sebanyak
20 g laludilarutkan dalam air sampai 200 ml. dari larutan ini
akan diambil 20 ml
 Kemudian dibuatkan lagi larutan kalsium hidroksida sebagai
pengisi atau pelarut dalam lotion
 Mencampurkan kalsium hidroksida dengan bentonit magma
dengan jumlah yang sama
 Calamine dan ZnO didispersikan dalam campuran bentonit
magma, lalu dihomogenkan
 Kemudian memasukkan pula gliserol dan dihomogenkan, lalu
kemudian Na. sitrat lalu dihomogenkan.
 Dari keseluruhan campuran ini, sisa kalsium hidroksida
ditambahkan lalu dihomogenkan
 Memasukkan dalam wadah dan diberi etiket.

Anda mungkin juga menyukai