Anda di halaman 1dari 21

BIANG KERINGAT

Pendahuluan
 Indonesia merupakan daerah tropis sehingga sering terjadi biang
keringat (Miliaria) khususnya pada bayi berusia kurang dari 6 bulan
 Karena cuaca yang panas sangat berpengaruh untuk terjadinya biang
keringat (miliaria). Biang keringat meskipun bukan termasuk penyakit
yang berbahaya, namun ketika menyerang anak-anak akan memiliki
dampak psikologis yang besar
 Pada umumnya anak-anak yang terserang biang keringat akan
merasakan gatal yang luar biasa pada daerah-daerah (bagian tubuh)
yang memproduksi keringat banyak.
 Rasa gatal yang berlebihan ini kemudian akan mengakibatkan anak
menggaruk-garuk dan akibat dari menggaruk tubuhnya tanpa kontrol
bisa menimbulkan infeksi.
Biang Keringat
 gangguan pada kulit berupa ruam kemerahan yang terasa
gatal, yang timbul akibat keringat berlebihan disertai
sumbatan saluran kelenjar keringat, biasanya pada dahi,
leher, dada dan punggung serta tempat yang mengalami
tekanan atau gesekan pakaian.
 Keadaan ini biasanya di dahului oleh produksi keringat
yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk,
kulit menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung
kecil berair (Budiarja dan Widaty, 2000).
Mekanisme terjadinya biang keringat
 Pori-pori pada kelenjar keringat tersumbat pada biang keringat,
 Sehingga pori – pori tidak mampu mensekresi keringat, akibatnya untuk
mengeluarkan keringat pori – pori mengalami akan mengalami
dilatasi/pelebaran dan rupture/kerusakan pada lapisan epidermal pori
keringat.
 Keadaan ini menyebabkan inflamasi akut pada lapisan dermis yang
menimbulkan rasa perih, terbakar atau gatal

Pori – Pori Tidak dapat Terjadi


mengalami dilatasi
Tersumbat mensekresi atau kerusakan Inflamasi
Jenis Biang Keringat
Miliaria Kristalina
 disebut juga miliaria sudamina
 merupakan biang keringat yang disebabkan karena
adanya penyumbatan saluran keringat dekat dengan
permukaan kulit / stratum corneum.
 Ruam biasanya berbentuk sangat kecil, bintik jelas
yang muncul dan bentuk kumpulan.
 Bintik-bintik tersebut akan hilang dalam beberapa jam
atau hari dan merupakan bentuk yang paling tidak
gatal atau bahkan tidak gatal sama sekali
Miliaria Kristalina
Miliara Rubra
 Jenis ini merupakan yang paling umum dan sebagian besar orang
mengidentifikasinya sebagai biang keringat.
 Penyebabnya adalah sumbatan saluran keringat pada bagian lebih
dalam dari epidermis. Kumpulan bintik-bintik merah tidak rata
berkembang.
 Jenis ini dapat sangat gatal, kulit yang terkena berwarna merah,
ruam biasa terjadi saat iklim panas serta hilang ketika berhenti
berkeringat.
 Apabila keringat tidak dapat diekskresikan maka kemungkinan
terjadinya demam karena keseimbangan (homeostatis) suhu tubuh
terganggu
Miliara Rubra
Miliaria profunda
 Jenis ini sangat jarang terjadi.
 Penyebabnya adalah penyumbatan saluran keringat pada lapisan
dermis (lapisan tengah kulit) atau dermal-epidermal.
 Ini terjadi pada orang yang tinggal pada iklim panas atau yang
mengalami miliaria ribra berulang – ulang.
 Gumpalan besar berkembang pada kulit ketika berkeringat,
warnanya cenderung lebih pudar seperti daging karena terjadi di
tengah kulit.
 Gatal cenderung ringan namun memiliki resiko demam apabila
banyak permukaan kulit yang terpengaruh
Miliaria Profunda
Swamedikasi Biang Keringat
Madu
 Madu memiliki banyak kandungan yang baik untuk
kulit, termasuk sebagai pelembab alami dan
humektan.
 Untuk dapat mengatasi biang keringat
menggunakan madu, hanya perlu mengoleskan
madu secara langsung ke area kulit yang
bermasalah.
 Untuk mendapat hasil yang maksimal, campurkan
madu dengan minyak jojoba. Oleskan ke seluruh
area yang terkena biang keringat, diamkan selama
15-20 menit, lalu bilas hingga bersih. Lakukan cara
ini sebanyak 3-4 kali seminggu.
Minyak jarak
 Minyak jarak dipercaya mampu mengatasi
banyak masalah kulit sekaligus mengontrol
produksi minyak berlebih yang menjadi
salah satu alasan tersumbatnya pori-pori
kulit.
 Cara menggunakan cukup mengoleskan
setengah sendok teh minyak jarak ke area
yang bermasalah sembari dipijat lembut
dengan gerakan melingkar
Es Batu
 Digosokkan pada biang keringat untuk mengurangi
rasa gatal
Air rebusan kayu secang
 Kandungan dari secang yaitu tanin dan
brazilin, tanin bersifat sebagai antibakteri
sedangkan brazilin mempunyai aktivitas anti
bakteri dan bakteriostatik.
 Cara membuat ramuan yaitu diambil kulit
kayu secang secukupnya lalu direbus dalam
panci berisi air secukupnya, setelah mendidih
campurkan air rebusan kayu secang yang
telah berwarna merah kedalam air biasa
pada bak mandi
Terapi Farmakologis
 Calamin
Pengobatan biang keringat dapat dilakukan dengan
menggunakan bedak tabur atau lotion khusus biang keringat.
Lotion atau bedak tabur biasanya mengandung calamine yang
berfungsi untuk memberi sensasi dingin dan lembut pada kulit
sehingga mengurangi rasa gatal dan bekerja sebagai anti
bakteri untuk mencegah infeksi yang ditimbulkan karena
garukan.
 Lotio Mentol dan salicyl talk
Lotion atau bedak tabur yang mengandung menthol dapat
memberikan sensasi dingin pada kulit. Sediaan yang
dapat digunakan adalah salicyl talk. Cara penggunaan bedak
tabur dan lotion adalah dengan mengaplikasikan terlebih
dahulu di tangan baru kemudian dioleskan pada daerah biang
keringat dengan hati-hati dua kali sehari setiap habis mandi
dan kulit sudah dikeringkan.
Terapi non Farmakologis
 mengurangi keringat,
 berada di tempat sejuk
 menggunakan pakaian yang longgar berwarna
cerah dan tipis untuk melancarkan sirkulasi
udara.
 Pada anak-anak sering mengganti popok dan
menggunakan sabun antiseptiik ringan untuk
mengurangi ketidaknyamanan biang keringat
Perhatian
 Apabila keadaan memburuk setelah pemakaian produk,
rendam atau hilangkan sisa produk dan hentikan
pemakaian,
 kondisi harus membaik dalam 24 jam, apabila bertambah
buruk atau tidak membaik dalam 7 hari maka
konsultasikan ke dokter.
 Apabila terjadi demam gunakan analgesik-antipiretik
seperti parasetamol dan untuk orang dewasa apabila gatal
sangat mengganggu dapat digunakan oral
antihistamin/antialergi seperti klorfeniramin maleat

Anda mungkin juga menyukai