TINJAUAN TEORITIS
A. MILIARIASIS
1. Definisi
Milliariasis adalah dermatosis yang disebabkan oleh retens keringat akibat
vesikel milier, berukuran 1-2 mm pada bagian badan yang banyak berkeringat. Pada
keadaan yang lebih berat, dapat timbul papul merah atau papul putih. (Sudoyo,
2009).
Miliariasis atau biang keringat adalah kelainan kulit yang timbul akibat
keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat, yaitu di dahi, leher,
bagian-bagian badan yang tertutup pakaian (dada dan punggung), serta tempat
yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan dapat juga dikepala. Keadaan
ini biasanya di dahului oleh produksi keringat yang berlebihan, dapat diikuti rasa
gatal seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil
Sering terjadi pada cuaca yang panas dan kelembaban yang tinggi. Akibat tertutupnya
saluran atau kelenjar itu sendiri, keringat yang menembus ke jaringan sekitarnya
(Vivian, 2010)
Faktor faktor penyebab milariasis :
a. Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara yang kurang
b. Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat
c. Aktivitas yang berlebihan
d. Setelah menderita demam atau panas
e. Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan
edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum
keringat ditandai dengan adanya vesikel miliar di muara kelenjar keringat lalu disusul
dengan timbulnya radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar
epidermal dan apendiks yang belum sempurna. Kasus milliariasis terjadi pada 40-
50% bayi baru lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama dan akan menghilang
dengan sendirinya pada 3-4 minggu kemudian. Terkadang kasus ini menetap untuk
kulit kemerahan.
2) Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian pakaian yang tertutup
pakaian.
3) Umumnya tidak menimbulkan keluhan dan sembuh dengan sisik halus.
4) Pada keadaan histopatologik terlihat gelembung intra/subkorneal.
5) Asuhan : pengobatan tidak diperlukan, menghindari udara panas yang
keringat.
b. Miliaria Rubra
1) Sering dialami pada anak yang tidak biasa tinggal didaerah panas
2) Kelainan berupa papula/gelembung merah kecil dan dapat menyebar atau
udara panas yang berlebihan, ventilasi yang baik, dapat diberikan bedak
jarang ditemui
6) Pada keadaan histopatologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah
dengan atau tanpa menthol 0,25% dapat pula resorshin 3% dalam alcohol.
Mansyoer, 2001)
a. Miliaria Kristalina
Pada miliaria kristalina, sumbatan terjadi pada intra subkorneal. Terlihat
misalnya karena hawa panas yang bergerombol tanpa tanda radang pada
bagian yang tertutup pakaian. Umumnya tidak memberi keluhan dan sembuh
papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang gatal dan pedih pada
badan tempat tekanan atau gesekan pakaian. Jenis ini terdapat pada orang yang
biasanya timbul setelah miliaria rubra, ditandai papul putih, keras berukuran 1-3
(lap) basah, kemudian dikeringkan dengan handuk atau kain yang lembut.
Biang keringat bisa tidak dialami bayi asalkan orang tua rajin menghindari
1) Bayi harus dimandikan secara teratur pada pagi dan sore hari.
2) Setelah selesai mandi pastikan semua lipatan kulit bayi seperti ketiak, leher,
paha dan lutut harus benar-benar kering kemudian oleskan bedak keseluruhan
Sebaiknya dengan waslap basah, lalu dikeringkan, dan diolesi dengan bedak
tipis.
5) Gunakan pakaian bayi dari bahan katun yang menyerap keringat bayi.
6) Biasanya 70% biang keringat timbul pada bayi karena sirkulasi udara kamar
yang tidak baik. Untuk itu usahakan udara di dalam kamar bayi mengalir
gunakan sabun bayi yang cair, sebab sabun cair tidak meninggalkan partikel.
pengaturan suhu lingkungan, melepas pakaian yang berlebihan, dan pada penderita
demam pemberian anti piretik. Pengobatan yang paling efektif adalah dengan
yang baik dan menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat. Untuk miliaria
kristalina tidak diperlukan pengobatan. Untuk miliaria rubra dapat diberikan bedak
Talci 5 mg
Oxydi zincici 5 mg
Amyli oryzae 5 mg
Alkohol (90; vo1%) 25 mg
dalam losio feberi. Untuk miliaria dapat digunakan losio calamin dengan atau tanpa
menthol 0,25%, dapat pula resorsin 3% dalam alkohol. (Arif Mansyur, 2001)
6. Peran Bidan
Berikut ini merupakan peran bidan dalam kasus milliariasis yang ditinjau dari
yaitu :
a. Pelayanan Kesehatan Promotive
Memberikan informasi kepada ibu dan kelurga mengenai :
1) Perawatan kulit yang benar dan selalu menjaga kebersihan tubuh bayi.
2) Kebersihan kuku dan tangan anak. Kuku pendek dan bersih sehingga tidak
bayi.
3) Menjaga kebersihan kuku dan tangan anak. Kuku pendek dan bersih sehingga
gatal, pedih, luka dan timbul bisul akibat infeksi, penderita sebaiknya segera
dibawa ke dokter. Dokter akan memberikan obat minum serta krim atau salap
bila diperlukan, untuk mengatasi keluhan tersebut. Dan bila timbul bisul
salicil atau bedak kocok setelah mandi. Dan bila membasah jangan berikan
(Vivian, 2010)
d. Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif
1) Sedapat mungkin mencegah produksi keringat yang berlebihan, dengan cara
pakaian tipis dan menyerap keringat, mandi dengan air dingin dan
ke lingkungan yang lebih sejuk, atau ke tempat dengan ventilasi yang lebih