Anda di halaman 1dari 22

PENANGANAN KELAINAN

REFRAKSI MIOPIA TINGGI


PADA PASIEN USIA 45 TAHUN
DI KLINIK MATA
DR.SJAMSU - SURABAYA
oleh
M Ghiffari Prayoga
Latar Belakang
 Mata adalah jendela dunia. Bila mengalami
gangguan, kelainan atau penyakit maka akan
mengganggu aktivitas sehari-hari
 Miopia, yang dikenal pula dengan sebutan rabun
jauh, merupakan suatu keadaan di mana mata
tidak mampu untuk melihat jelas suatu objek dalam
jarak jauh sedangkan objek yang dekat terlihat
jelas
Macam – macam kelainan refraksi

o Miopia
Miopia atau rabun jauh adalah suatu kelainan
refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan
di depan retina.
o Hipermetropia
Hiperopia atau rabun dekat adalah kelainan
refraksi mata di mana bayangan dari sinar yang
masuk ke mata jatuh di belakang retina.
o Astigmatisma
Astigmatisme dibagi menjadi dua jenis,
berdasarkan letak kelainannya. Astigmatisme yang
disebabkan oleh kelainan pada kelengkungan
kornea disebut astigmatisme korneal. Sedangkan
bila kelainannya pada kelengkungan lensa mata,
disebut astigmatisme lentikular.
klasifikasi
 Myopia dibagi berdasarkan beberapa karakteristik sbb :
 Menurut jenis kelainanya, ( Vaughan ) membagi Myopia menjadi :
• Myopia Aksial, dimana diameter anterior – posterior dari bola mata
lebih panjang dibandingkan dengan bola mata orang normal
• Myopia Kurvatura yaitu adanya peningkatan kurvatura
• ( kelengkungan ) kornea atau lensa
• Myopia Indeks, Myopia terjadi karena peningkatan bias pada
cairan mata
 Berdasarkan penyebabnya myopia, menurut ( sidarta ilyas ) :
• Myopia refraktif adalah bertambahnya indeks bias media
penglihatan, semisal pada katarak
• Myopia Aksial adalah akibat panjangnya sumbu bola mata dengan
kelengkungan kornea dan lensa yang normal
klasifikasi
 Menurut perjalanan penyakitnya, ( ilyas, 2005 )
membagi Myopia menjadi :
• Myopia Stasioner, Myopia yang menetap setelah
dewasa.
• Myopia Progresif, Myopia yang bertambah terus pada
usia dewasa dan berakibat bertambah panjangnya
sumbu bola mata
• Myopia Maligna yaitu keadaan yang lebih berat dari
myopia progresif, yang dapat mengakibatkan ablasio
retina dan kebutaan
Status Refraksi Mata
 Emmetropia adalah dimana sinar – sinar sejajar
yang masuk ke mata tanpa akomodasi dibiaskan
tepat di retina

 Figure 1-1 (A) When incident parallel rays of lights are incident upon Emmetropic
Eyes they are focused on the retina
 William j. Benjamin, borish’ h clinical refraction, 2nd edition
Macam – macam Ametropia / Kelainan Refaksi

 Myopia adalah dimana sinar – sinar sejajar yang


masuk ke mata tanpa akomodasi dibiaskan
didepan retina

Figure 1-1 (c) Myopic Eyes they are focused in front of the retina
William j. Benjamin, borish’ h clinical refraction, 2nd edition
Kelainan refraksi berdasarkan ukuran derajat
dioptrinya dibagi atas ( ilyas, 2006 )

• Myopia ringan : - 1.00 s/d – 3.00 dioptri


• Myopia Sedang : - 3.25 s/d – 6.00 dioptri
• Myopia tinggi : > - 6.25
Faktor-faktor yang mempengaruhi
progresifitas miopia
o Usia, makin muda usia anak semakin besar
pertumbuhan anatomis bola matanya.
o Penyakit pada mata.
o Kerja dekat.
o Intensitas cahaya.
o Posisi tubuh.
o Berdasarkan penyebab miopia, menurut Sidarta Ilyas :
o Miopia refraktif adalah bertambahnya indeks bias media
penglihatan, seperti pada katarak.
o Miopia aksial adalah akibat panjangnya sumbu bola mata,
dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal.
KLASIFIKASI ASTIGMATISME

 Berdasarkan letak titik – titik biasnya :


 Astigmatisme Hypermetropicus Compositus
• keadaan dimana 2 titik biasnya barapa pada dibelakang retina.

 Astigmatisme Myopicus Compositus


• keadaan dimana 2 titik biasnya barapa pada didepan retina
KLASIFIKASI ASTIGMATISME

 Berdasarkan letak titik – titik biasnya :

 Astigmatisme Mixtus
• keadaan dari mata dimana salah satu titik bias berada didepan
retina dan lainnya berada di belakang retina
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. M Devi Christanti
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 45 tahun
 Alamat : Tembok lor 3/5 surabaya
 Pekerjaan : Buruh Konveksi
 Tanggal Periksa : 09 Oktober 2018
 No. RM : 18004479
Anamnesa
 Keluhan Utama : Penglihatan kedua mata kabur
 Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan
keluhan penglihatan kedua mata kabur sejak ± 3
minggu. Pasien sering mengeluh mata cepat lelah, dan
untuk melihat jauh terasa kabur dan untuk melihat
dekat juga tidak nyaman. Selain itu pasien juga
mengeluh sering keluar air mata dan pusing. Kadang
kadang juga silau bila terkena sinar matahari. Dari
keterangan pasien tidak didapatkan riwayat mata
merah dan riwayat trauma.
 Pasien mempunyai penyakit keturunan “diabetes”
 Tidak ada riwayat memakai kacamata sebelumnya
anamnesa
Keluhan pasien
 Terkadang rabun

 Dirasakan sekitar 3 minggu

Riwayat kesehatan umum pasien


 Tidak ada,asma,hipertensi & hepatitis

 Tidak ada alergi obat dan makanan

 Mempunyai penyakit diabetes

Riwayat kesehatan mata


 Tidak ada luka

 Tidak ada nyeri


Pemeriksaan obyektif

• Autorefraktometer

VSC Spheris Cylinder Axis VCC

OD - 14.00

OS - 16.00
penanganan
Pemeriksaan
 OD -14.00
 OS -16.00
 PD 63/61
 AVG R : 10.3 L : 10.7
 Visus R : 2/60 dgn lensa 5/12
L : 2/60 dgn lensa 5/12
 Refraksi R : -14.00 5/12
L : -16 C-1.00x120
 ARK R : -11.50 C-375x5
L : -16.75 C-200x138
 NCT R : 10.3 L : 10.7
Bagan refraksi

OD = VSC : 6/30 atau 0.2

0.2 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 1.0 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.2

6/30 6/15 6/12 6/10 6/9 6/7,5 6/6 6/7,5 6/12 6/15 6/20 6/15 6/30
BAGAN REFRAKSI

OD = VCC : 6/8 ( 0.75 ) – 2.25 – 2.00 X 175

0.2 0.4 0.5 0.6 0.75 0.8 1.0 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.2

6/30 6/15 6/12 6/10 6/8 6/7,5 6/6 6/7,5 6/12 6/15 6/20 6/15 6/30
BAGAN REFRAKSI

OS = VSC : 6/60 atau 0.1

0.1
0.4 0.2 0.4 0.6 0.75 0.8 1.0 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.2

6/60 6/30 6/15 6/10 6/8 6/7,5 6/6 6/7,5 6/12 6/15 6/20 6/15 6/30
BAGAN REFRAKSI

OS = VCC : 6/8 ( 0.75 ) – 3.00 – 2.25 X 5

0.1 0.4 0.5 0.6 0.75 0.8 1.0 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.2

6/30 6/15 6/12 6/10 6/8 6/7,5 6/6 6/7,5 6/12 6/15 6/20 6/15 6/30
TERAPI DAN REHABILITASI

 Biasanya Miopy tinggi harus ditolong dengan


kacamata berlensa cekung atau negatif.

Pengobatan :
Miopy simpleks ditujukan teradap kelainan
refraksinya dengan lensa negatif(cekung) yang
sesuai.

Dianjurkan kontrol kembali setiap 6 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai