Anda di halaman 1dari 17

Kelainan Refraksi dan

tatalaksananya
Hardianti
102016134
Skenario 7
Laki laki 22 tahun datang ke poli umum dengan keluhan
tulisan diproyektor LCD dan Tv kurang jelas.

Anamnesis :
• Keluhan sudah dirasakan sejak
usia 15 th perlahan-lahan
memburuk
• Sering memicingkan mata &
mengucek mata
• Tidak ada riwayat mata merah,
berair dan alergi
Pemeriksaan
 Hasil Pemeriksaan : WD : Astigmatisme Myopia
• visus mata kanan 6/60 – ph 6/40 – Compositus OD
koreksi S-2.00 CYL – 0,75 180° : 6/6 ,
Hipermetropi Simplek OS
• mata kiri 6/60 – ph 6/50 – koreksi –
S+0,75 : 6/40.
• Segmen anterior ODS dalam batas
normal,
• tonometry ODS : 15 mmHg. DD : Astigmatisme Myopicus
• Segmen posterior ODS optic nerve Simplex.
bulat, batas tegas, CDR 0.3;A:V 2:3, Miopia simplex
reflek macula positif, perifer tidak
ada perdarahan maupun eksudat.
Pemeriksaan Penunjang
• Uji pinhole
• Uji refraksi :
1. Refraksi subyektif : Optotipe dari snellen & Trial lens
2. Refraksi Obyektif : Autoreraktometer .
• Uji Pengaburan
fisiologi
Miopia
Etiologi :
 Miopia refrakter
 Miopia aksial
Klasifikasi berdasarkan perjalanan miopia :
 Miopia stationer
 Miopia progresif
 Miopoa maligna
Gejala :
 Melihat jelas bila dekat/terlalu dekat
 Melihat jauh kabur/rabun jauh
 Sakit kepala
 Sering disertai dengan juling dan celah kelopak yang sempit
 Mempunyai kebiasaan mengerinyitkan matanya untuk mencegah aberasi sferis atau untuk
mendapatkan efek pinhole (lubang kecil)
Miopia
Derajat miopia :
 Miopia ringan : 1-3 D
 Miopia sedang : 3-6 D
 Miopia berat : >6 D
Tatalaksananya :
 Memberikan kacamata sferis (lensa cekung). negatif terkecil yang memberikan
ketajaman penglihatan maksimal agar sinar jatuh tepat pada retina
Hipermetropia
Etiologi :
 Hipermetropia aksial
 Hipermetropia kurvatur
 Hipermetropia refraktif

Terdapat 3 bentuk Hipermetropia


 Hipermetropia kongenital
 Hipermetropia simple
 Hipermetropia didapat

Gejala :
 Mengeluh matanya lelah dan sakit karena terus menerus berakomodasi
 Penglihatan dekat dan jauh kabur
 Sakit kepala
 Silau dan kadang rasa juling atau lihat ganda
Hipermetropia
Derajat Hipermetropia :
 Hipermetropia ringan : +0,25 - +3.00 D
 Hipermetropia sedang : +3,25 - +6.00 D
 Hipermetropia tinggi : >6.00 D

Tatalaksananya :
Kacamata sferis positif terkuat atau lensa positif terbesar yang masih memberikan
tajam penglihatan maksimal
Astigmatisme
 Astigmat lazim
Kelengkungan kornea pada bidang vertikal lebih kuat dibanding kelengkungan dibidang
horizontal.
 Astigmat tidak lazim
Kelengkungan kornea pada bidang horizontal lebih kuat dibandingkan kelengkungan
kornea vertikal

Klasifikasi:
• Astigmatisme regular
• Astigmatisme ireguler
Klasifikasi astigmatisme reguler
Astigmatisme Myopicus Astigmatisme
simplex. Hipermetropicus simplex.
Dikoreksi dgn : Dikoreksi dgn :
Sph –X Cyl +Y (X=Y) Sph +X Cyl -Y (X=Y)

Astigmatisme Myopicus Astigmatisme


Compositus. Hipermetropicus Compositus
Dikoreksi dgn : Dikoreksi dgn :
Sph –X Cyl -Y Sph +X Cyl +Y
Diagnosis kerja
 Astigmatismu Myopicus Compositus OD
Astigmatisme jenis ini titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada diantara
retina dan titik A. pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph –X Cyl –Y
 Hypermetropia Simplex
Tipe hipermetropia yang paling sering dijumpai, biasanya karena variasi perkembangan
biologis pada perkembangan bola mata, bisa bersifat herediter
Diagnosis Banding
 Astigmatisne Myopicus simplex
Astigmatisme jenis ini. Titik A berada di depan retina sedangkan titik B berada
pada retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini Sph –X Cyl +Y.
 Miopia Simplex
Terjadi kelainan fundus ringan. Kelainan fundus ringan ini berupa krese miopia
yang ringan dan berkembang sangat lambat. Biasanya terjadi kelainan organik
dan dengan koreksi yang sesuai bisa mencapai tajam penglihatan yang normal
Tatalaksana
• kacamata
• Lensa kontak
• LASEK
• Astigmatisme keratotomi dan rujuk ke spesialis mata
Vitru Vitru Axi Pris Vitr Vitr Axis Pris For Col Dist
m m s ma um um ma ma r ant
Sphe Cyln Basi Sph Cyl Basi vitro vit vitr
r dr s er ndr s r ror or
Pro -2.00 -0.75 180 - +0.7 - - - - - 66m
Login 5 m
Quita
t
Pro
dom
o
Pro
propi
n
quita
Prognosis :
Baik jika mendapat Komplikasi:
penanganan dengan 1.Glaukoma sudut tertutup
cepat dan tindakan yang 2.Esotropia pada hipermetropia >2.0 D
sesuai. 3.Ambliopia terutama pada
hipermetropia dan anisotropia.
Hipermetropia merupakan penyebab
tersering ambliopia pada anak dan bisa
bilateral
Kesimpulan

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dapat


disimpulkan bahwa laki-laki berusia 22 tahun yang mengeluh
tulisan di proyektor LCD dan Tv kurang jelas di diagnosis
sebagai astigmatisme myopia compositus OD dan
Hipermetropi simpleks OS. Karena pada mata kanan
didapatkan hasil 6/60 – ph 6/40 – koreksi S-2.00 CYL – 0,75
180° : 6/6 dan mata kiri 6/60 – ph 6/50 – koreksi – S+0,75 :
6/40.

Anda mungkin juga menyukai