Anda di halaman 1dari 64

Assalamualaikum Wr.

Wb
SIDANG SKRIPSI
January 2018

UJI DAYA REPELAN EKSTRAK ETHANOL DAUN


DAN BATANG KEMANGI (Ocimum basilicum Linn )
TERHADAP
Culex quinquefasciatus

M. AIMAN
-702014017-

DR. Dr. Raden Pamudji, Sp. KK (K) Indri Ramayanti, S. Si, M. Sc dr. Putri Rizki Amalia Badri

-Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang-


Latar Belakang
Menyebabkan kecacatan permanen
- Elephantiasis – Hydrocele

Filariasis,
Wucheria bancrofti atau Brugia malayi

120 juta kasus


WHO,
2017
Vektor Nyamuk Meningkat dari 2002 – 2014
Culex quinquefasciatus
- 13.032 kasus (2015)

Pengendalian Vektor
Repelan

Kemangi
DEET (Diethyltoluamide) Ocimum basilicum
Hipersensitifitas dan masalah kulit • Antimikroba
• Antioksidan
• Antihelmintik
• Anti diabetes

Tanaman. • Insektisida
• Antifungi

MINYAK ATSIRI • Analgesik


Mempunyai wangi dan senyawa yang menggangu serangga • Antiinflamasi
Rumusan Masalah
Apakah ekstrak etanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum)
memiliki daya repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus?

Tujuan Penelitian
Tujuan
Tujuan Khusus
Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya repelan ekstrak etanol daun dan
1. Mengetahui apakah ekstrak etanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum)
batang kemangi (Ocimum basilicum) terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
mempunyai daya repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus

2. Mengetahui nilai efektif konsentrasi 90% (EC90) ekstrak etanol daun dan batang
kemangi (Ocimum basilicum) dangan waktu perlindungan terhadap nyamuk Culex
quinquefasciatus
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Memberikan bukti-bukti empiris tentang daya repelan ekstrak etanol daun dan
batang kemangi (Ocimum basilicum) terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus.

Manfaat Praktis

A. Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah dan ilmu pengetahuan kepada
masyarakat luas tentang daya repelan ekstrak etanol daun dan batang kemangi
(Ocimum basilicum) terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus

B. Meningkatkan pemanfaat daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) untuk


mencegah kontak dengan nyamuk Culex quinquefasciatus dengan harapan bisa
menurunkan angka kejadian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Keaslian Penelitian

Desain
Nama Judul Penelitian Hasil
Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan


bahwa kematian larva tertinggi
Desain pada konsentrasi 4 %, nilai LC50
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun eksperimental berada pada konsentrasi 3,87%
Kemangi (Ocimum basilicum Linn) (Experimental dan nilai LC90 berada pada
Ade Pratiwi, 2016.
Sebagai Larvasida Terhadap Larva design )dengan konsentrasi 7,73%. Ekstrak daun
Instar III Aedes aegypti. rancangan acak kemangi (Ocimum basilicum
lengkap (RAL). Linn) memiliki efek larvasida
terhadap larva instar III Aedes
aegypti.

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi Nilai LC50 berada pada


(Ocimum basilicum) Sebagai Desain konsentrasi 22,26% dan LC90
Bioinsektisida Dalam Sediaan Spray eksperimental berada pada konsentrasi 126,3%.
Desty Puspita Sari, Terhadap Kematian Nyamuk Aedes (Experimental Hasil tersebut menunjukkan
2016. aegypti. design )dengan bahwa ekstrak daun kemangi
rancangan acak (Ocimum basilicum) efektif
lengkap (RAL). sebagai insektisida terhadap
nyamuk Aedes aegypti.
Ekstrak etanol 96% daun
Efek Larvasidal ekstrak ethanol daun Desain
kemangi
kemangi (Osciumum sanctum) eksperimental
(Ocimum sanctum Linn)
Wijayani LA dan terhadap larvasida instar III Nyamuk (Experimental
menunjukkan memiliki LC50
Isti’anah S, 2014 Culex Quinquefasciatus design )dengan
2281,931 ppm dan LC90
rancangan acak
5016,314 ppm..
lengkap (RAL)

Menggunakan ekstrak acetone,


chloroform, ethyl acetate, hexane,
dan methanol

Larvacidal Activity of Ocimum Nilai LC50 untuk larva nyamuk


Desain
sanctum linn (labiatae) against Aedes Aedes aegepti adalah 425.94,
A. Muhammad eksperimental
aegepti and Culex quinquefasciatus 150.40, 350.78, 575.26, dan
Anees, 2008 (Experimental
175.67 ppm
design )

LC50 untuk larva nyamuk Culex


quinquefasciatus adalah 592.60,
93.92, 212.36, 76.61,
dan 82.12 ppm, respectively.
Persentase yang di dalam dari
Mosquito Repellent Activity and aktifitas repellan terhadap nyamuk
Phytochemical Characterization of Desain terbesar didapat dari Ocimum
Gabi Baba, A.O. Essential Oils From Striga hermonthica, eksperimental basilicum (5.60%) lebih tinggi dari
Lawal dan Hauwa Hyptis spicigera, dan Ocimum (Experimental yang didapatkan dari Hyptis
B. Shariff, 2012 Basilicum Leaf Ekstracts design ) spicigera (3.23%) dan Striga
hermonthica (1.7%)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Subur di indonesia

MIYAK ATSIRI
Minyak nabati yang di peroleh
dari tanaman

Ocimum basilicum Senyawa


Ekstrak Ethanol dari
Ocimum Basilicum

• Kingdom : Plantae Alkaloid +


• Subkingdom : Tracheobionta Asam +
• Superdivisi : Spermatophyta Phenols -
• Divisi : Magnoliophyta
Flavonoid +
• Kelas : Magnoliopsida
• Subkelas : Asteridae Glikosida +
• Ordo : Lamiales Kumarin -
• Keluarga : Lamiaceae
Tanin +
• Genus : Ocimum
• Spesies : basilicum Fitosterol +
• Nama Binomial : Ocimum basilicum Saponin +

Triterpenoid +
Wucheria bancrofti atau Brugia malayi.

Filariasis

• Limfangitis, limfadenitis,
3 – 10 harifunikulitis, epididimitis
Culex quinquefasciatus
dan orkitis. (Peradangan)
• Phylum : Arthropoda
• Classis : Insecta
• Dan dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan obstruksi pada saluran limfe • Subclassis : Pterygota
sehingga timbul Elephantiasis hingga cacat • Ordo : Diptera
permanen (Kronis) • Subordo : Nematocera
• Familia : Culicidae
• Subfamilia : Culicianae
• Genus : Culex
• Species : Culex quinquefasciatus
REPELAN
Repelan adalah suatu produk yang membuat manusia
tidak menarik bagi seekor nyamuk, dan nyamuk akan SINTESIS
menghindari area tubuh yang telah diberikan repelan. DEET (Diethyltoluamide)
Repelan tidak membunuh nyamuk. Repelan yang baik
dapat memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk • Gangguan otot, kejang,
mual, muntah, ruam,
(> 1 jam) dalam satu kali pengolesan
gangguan sensorik, dan
gangguan memori

MEKANISME
ALAMI
Pada hewan berdarah panas, terdapat komponen asam
laktat dan CO2 pada keringatnya yang dapat merangsang Minyak Atsiri
receptor penciuman nyamuk sehingga nyamuk tertarik
untuk mendekatinya. Repelan berfungsi sebagai
pemblokir reseptor tersebut sehingga nyamuk tidak
tertarik untuk mendekat
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

Komponen Bioaktif Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum


basilicum Linn) dalam Repellan

Minyak Atsiri

Linalool Geraniol

Bahan Aktif
yang tidak
disukai Nyamuk

Menggangu Nyamuk agar


tidak mendekat/hinggap
H0
Ekstrak ethanol daun dan batang kemangi (Ocimum bacilicum Linn) tidak
efektif sebagai repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus

H1
Ekstrak ethanol daun dan batang kemangi (Ocimum bacilicum Linn) efektif
sebagai repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
BAB III

METODE PENELITIAN
-------------------
PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimental, dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk pengelompokkan dan perlakuan terhadap
nyamuk Culex quinquefasciatus

29 Desember 2017 – 1 Januari 2018


 Ekstraksi dilakukan di Laboratorium Basa Fakultas Kedokteran
Muhammadiyah Palembang

 Pemilihan jenis jentik dilakukan di Laboratorium Entomologi


Lokalitbang P2B2 Baturaja OKU Sumatera Selatan.

 Rearing nyamuk dewasa dilakukan di Animal House Fakultas


Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

 Uji efektivitas dilakukan di Laboratorium Kering Fakultas Kedokteran


Universitas Muhammadiyah Palembang.
POPULASI DAN SAMPLE

POPULASI
Populasi penelitian ini adalah Nyamuk dewasa Culex quinquefasciatus yang didapat
dari Laboratorium Entomologi Lokalitbang P2B2 Baturaja OKU Sumatera Selatan.

SAMPLE

Besar pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan standar World Healt
Organitation Guidelines For Efficacy Testing Of Household Insecticide Products, untuk
penelitian laboratorium pada nyamuk dewasa adalah 25 ekor untuk tiap perlakuan, dan
dilakukan 3 kali pengulangan (WHO, 2009). Sampel terdiri dari 5 kelompok, sehingga
jumlah nyamuk dewasa Aedes aegypti yang digunakan adalah
6 x 3 x 25 = “ 450 ekor nyamuk ’’
Inklusi Ekslusi
Nyamuk Culex quinquefasciatus hidup Nyamuk Culex quinquefasciatus yang tidak aktif
Nyamuk Culex quinquefasciatus fase dewasa
Variable Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah daya repelan ekstrak ethanol daun dan
batang Ocimum basilicum Linn terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus

Variable Bebas

• Kontrol negatif dengan Aquadest


• Konsentrasi perlakuan ekstrak daun kemangi sebesar 25 %
• Konsentrasi perlakuan ekstrak daun kemangi sebesar 50 %
• Konsentrasi perlakuan ekstrak daun kemangi sebesar 70 %
• Konsentrasi perlakuan ekstrak daun kemangi sebesar 90 %
• Kontrol positif dengan produk X (DEET 13%).
DEFINISI OPRASIONAL
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

Konsentrasi Ektrak daun dan batang Menimbang Timbangan, Nominal Didapatkan


ektrak ethanol kemangi (Ocimum basilicum ekstrak dan blender, konsentrasi
daun dan Linn) dinyatakan dalam persen perhitungan stoples, pipet ektrak daun
batang (%) yang didapat dari maserasi konsentrasi dengan tetes, rotary dan batang
kemangi menggunakan pelarut etanol dan rumus evaporator, kemangi
(Ocimum diuapkan dengan evaporator gelas ukur, (Ocimum
V1xM1 = V2xM2
basilicum untuk mendapatkan ekstrak botol penutup basilicum
Linn) kental dan kemudian dan kalkulator Linn) (25%,
diencerkan. 50%, 70%,
dan 90%)
Daya repelan Potensi proteksi ektrak daun dan Daya proteksi (DP) Kalkulator, alat Rasio Persentase (%)
batang kemangi sebagai repelan = tulis
terhadap nyamuk Culex
𝐾−𝑅
quinquefasciatus 𝑋 100%
𝐾

Keterangan :

K : Banyaknya
hinggapan nyamuk
pada kain kontrol
negatif

R : Banyaknya
hinggapan nyamuk
pada kain perlakuan
Kontrol negatif Perlakuan yang tidak Melihat dan Kotak Nominal Jumlah
berpengaruh pada nyamuk, pada mencatat jumlah perlakuan, kain nyamuk yang
penelitian ini menggunakan nyamuk yang hitam, hinggap pada
aquadest hinggap pada kain stopwatch, alat kain hitam
hitam tulis

Kontrol positif Perlakuan yang berpengaruh Melihat dan Kotak Nominal Jumlah
pada nyamuk, pada penelitian mencatat jumlah perlakuan, nyamuk yang
digunakan repelan merk X yang nyamuk yang kain hitam, hinggap pada
mengandung DEET hinggap pada kain stopwatch, kain hitam
(Diethyltoluamide) hitam alat tulis

EC90 Konsentrasi yang efektif Analisa probit SPSS 18 Rasio Persentase


memiliki daya repelan terhadap (%)
90% jumlah sample
ALAT BAHAN
• Kandang nyamuk (30 cm x 30 cm x 30 cm) • Etanol 96%
• Hand counter • Campuran daun kemangi (500
• Timbangan gram) dan batang kemangi (500
• Blender gram)
• Stoples dan kain kassa • Aquades
• Rotary evaporator. • Produk X berisi DEET 13%
• Pipet tetes • Nyamuk Culex quinquefasciatus
• Gelas ukur dan botol tertutup
• Kain hitam
• Stopwatch
• Alat semprot
PROSEDUR KERJA

EKSTRAK 25% - 50% - 70% - 90%

KAIN HITAM

PENGUAPAN DENGAN ROTARY EVAPORATOR


KANDANG NYAMUK
YANG BERISI 25 NYAMUK
MASERASI DENGAN ETHANOL 96% (3X)

AMATI JUMLAH NYAMUK YANG HINGGAP


(SIMPLESIA) DI BLENDER DI KAIN HITAM
(5 menit setiap jam, dari jam ke-0  ke-6)

KEMANGI DI KERINGKAN
DATA
UJI (TERDISTRIBUSI NORMAL / TIDAK)

TIDAK YA

KURSKAL WALLIS

MAAN WHITNEY
UJI ANOVA

Bonfferroni POST HOC TEST


Kontrol Kelompok Kelompok II Kelompok Kelompok Kontrol
negatif I III IV positif

Aquadest Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi DEET 13%


25% 50% 70% 90%

Tiap kelompok dilakukan pengulangan 3 kali

Diamati selama 5 menit pertama tiap satu


jam. Pengamatan dilakukan hingga 6 jam

Hitung jumlah nyamuk yang hinggap di kain hitam, pada setiap


kelompok kontrol perlakuan

Persentasi EC90 (Effective Concentration)


ALUR PENELITIAN.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


-------------------
Frekuensi Nyamuk yang Hinggap

Jumlah Culex quinquefasciatus yang hinggap Rata-


Replika
pada interval Jam ke- rata
25% si
0 1 2 3 4 5 6
I 2 6 8 8 12 14 17 9.57
II 3 5 7 9 12 17 18 10.14
III 2 4 8 11 14 15 18 10.29
Rata-rata 10.00

Jumlah Culex quinquefasciatus yang hinggap Rata-


Replik
pada interval Jam ke- rata
50% asi
0 1 2 3 4 5 6
I 2 4 5 7 8 10 14 7.14
II 1 3 5 7 10 11 15 7.43
III 2 5 6 6 10 11 15 7.86
Rata-rata 7.48
Jumlah Culex quinquefasciatus yang hinggap pada Rata-
70% Replika
interval Jam ke- rata
si
0 1 2 3 4 5 6
I 1 1 2 3 6 9 12 4.86
II 1 1 3 5 7 8 11 5.14
III 0 2 3 5 4 6 7 3.86
Rata-rata 4.62

Jumlah Culex quinquefasciatus yang hinggap Rata-


90% Replik
pada interval Jam ke- rata
asi
0 1 2 3 4 5 6
I 0 1 1 2 4 5 7 2.86
II 0 0 0 2 3 4 8 2.43
III 0 0 2 4 3 5 8 3.14
Rata-rata 6.81
Jumlah Culex quinquefasciatus yang hinggap pada Rata-
Replika
(-) si
interval Jam ke- rata
0 1 2 3 4 5 6
I 22 24 21 25 25 23 24 23.43
II 23 24 20 19 23 25 24 22.57
III 25 24 20 25 25 24 22 23.71
Rata-rata 23.24

Jumlah Culex quinquefasciatus yang hinggap pada Rata-


(+) Replika
interval Jam ke- rata
si
0 1 2 3 4 5 6
I 0 0 0 0 1 2 4 1.00
II 0 0 0 0 0 1 2 0.43
III 0 0 0 0 1 2 3 0.86
Rata-rata 0.76
Daya Repelan pada jam ke-
Konsentrasi Replikasi
0 1 2 3 4 5 6

Hasil Perhitungan
25% I
II
90.91
86.96
Daya
75.00 Repelan
79.17
61.90
65.00
68.00
52.63
52.00
47.83
39.13
32.00
29.17
25.00
III 92.00 83.33 60.00 56.00 46.15 37.50 18.18

Rata - Rata 89.96 79.17 62.30 58.88 48.66 36.21 24.12 57.04

50% I 90.91 83.33 76.19 72.00 68.00 56.52 41.67


II 95.65 87.50 75.00 63.16 56.52 56.00 37.50
III 92.00 79.17 70.00 76.00 61.54 54.17 31.82

Rata - Rata 92.85 83.33 73.73 70.39 62.02 55.56 36.99 67.84

70% I 95.45 95.83 90.48 88.00 76.00 60.87 50.00


II 95.65 95.83 85.00 73.68 69.57 68.00 54.17
III 100.00 91.67 85.00 80.00 84.62 75.00 68.18

Rata - Rata 97.04 94.44 86.83 80.56 76.73 67.96 57.45 80.14

90% I 100.00 95.83 95.24 92.00 84.00 78.26 70.83


II 100.00 100.00 100.00 89.47 86.96 84.00 66.67
III 100.00 100.00 90.00 84.00 88.46 79.17 63.64

Rata - Rata 100.00 98.61 95.08 88.49 86.47 80.48 67.05 88.03

Kontrol (-) I 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00


II 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
III 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Rata - Rata 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Kontrol (+) I 100.00 100.00 100.00 100.00 96.00 91.30 83.33


II 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 96.00 91.67
III 100.00 100.00 100.00 100.00 96.15 91.67 86.36

Rata – Rata 100.00 100.00 100.00 100.00 97.38 92.99 87.12 96.79
Dari semua konsentrasi ekstrak yang digunakan pada
penelitian ini daya repelan terbesar dapatkan sebesar
100% di jam uji (jam ke-0) pada konsentrasi 70% dan
90%, Dengan rata – rata tertinggi 88.03% yang
Ekstrak tercapai pada ekstrak dengan konsentrasi 90%

daya repelan terendah mencapai 18.18% di akhir


periode waktu uji (jam ke-6) pada konsentrasi 25%.

Kontrol Daya repelan rata – rata = 96.79%


Negatif

Kontrol
Daya repelan rata – rata = 0.00%
Positif
120
Daya repelan ekstrak kemangi terhadap nyamuk
Culex quinquefasciatus dengan menggunakan

100

80
pelarut n-heksana

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6
Axis Title

Ekstrak 25% Ekstrak 50% Ekstrak 70% Ekstrak 90% Kontrol (-) Kontrol (+)

Grafik Pengaruh Daya Repelan Tiap Kelompok pada Tujuh Interval Waktu Pengujian
Grafik diatas menunjukkan adanya pengaruh variasi konsentrasi dengan
daya repelan ekstrak daun dan batang kemangi disetiap periode waktu
uji. Terlihat bahwa dengan ditingkatkannya konsentrasi ekstrak,
meningkat pula daya proteksi dari ekstrak kemangi terhadap nyamuk
Culex quinquefasciatus. Namun sebaliknya, dengan penambahan periode
waktu uji, penurunan daya repelan ekstrak kemangi pun terjadi.
Uji Analisis Data

UJI KOLMOGOROV SMIRNOV • P > 0,05. Terdistribusi normal (0.350)

Homogenity of Variance • P > 0,05 Varians data sama (0.105)


Levene

UJI ANOVA • P < 0,05 – Bermakna (0.00)

Bonfferroni POST HOC TEST • P < 0,05 – Bermakna antara masing


masing kelompok
Hasil Uji Post Hoc Daya Repelan Ekstrak Etanol Daun dan Batang Kemangi terhadap Nyamuk Culex
quinquefasciatus
* Beda nyata pada taraf 5%

Konsentrasi Negatif 25% 50% 70% 90% Positif

Kontrol (-) - 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 0,000*

25% 0,000* - 0,000* 0,000* 0,000* 0,000*

50% 0,000* 0,000* - 0,000* 0,000* 0,000*

70% 0,000* 0,000* 0,000* - 0,004* 0,000*

90% 0,000* 0,000* 0,000* 0,004* - 0,000*

Kontrol (+) 0,000* 0,000* 0,000* 0,000* 0,001* -


Konsentrasi Berdasarkan Hasil Analisis Probit

Tingkat Interval Kepercayaan


Daya Repelan (%) Konsentrasi (%)
Kepercayaan Batas Bawah Batas Atas
90 95.24 10.77 79.72 131.15

Analisis Probit terhadap angka daya tolak nyamuk Culex quinquefasciatus


diperoleh nilai EC90 sebesar 95.24%. Ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi
95.24% mampu menimbulkan efek repelan sebesar 90% terhadap jumlah
sampel nyamuk uji
Pembahasan
• Adanya daya repelan yang dihasilkan oleh Ekstrak ethanol
daun dan batang kemangi (Ocimum bacilicum Linn) terhadap
nyamuk Culex quinquefasciatus
• Hasil daya repelan yang dihasilkan berbeda – beda
tergantung konsentrasi ekstrak daun dan batang kemangi
yang diaplikasikan

• Selama 7 interval waktu pengujian terlihat dari hasil bahwa daya repelan
pada konsentrasi 25% paling rendah sedangkan daya repelan paling tinggi
pada konsentrasi 90%, sehingga kenaikan daya repelan yang didapatkan
dari ekstrak daun dan batang kemangi ini berbanding lurus dengan
kenaikan jumlah konsentrasi pada ekstrak yang diaplikasikan

Kandungan minyak atsiri daun dan batang kemangi golongan terpenoid yakni
berupa linalool, geraniol merupakan senyawa yang mempunyai daya repelan
terhadap nyamuk (Nour, 2009). Komposisi kedua senyawa aktif tersebut,
membuat daun dan batang kemangi dapat digunakan sebagai repelan
• Seiring dengan peningkatan interval waktu uji, daya repelan semua kelompok
menurun
• Hal ini menandakan bahwa penurunan persentase daya repelan ekstrak daun
dan batang kemangi juga dipengaruhi oleh interval waktu pengamatan

• Hal ini dikarenakan semakin lama interval penelitian maka semakin


banyak molekul senyawa metabolit sekunder dari ekstrak kemangi yang
menguap, sehingga konsentrasi molekul yang bersifat repelan yang
menempel pada kain akan berkurang dan menyebabkan daya proteksi
yang diberikan semakin menurun
EC90 pada konsentrasi = 95.24%.

konsentrasi ekstrak daun dan batang kemangi sebanyak 95.24% mampu


menimbulkan efek repelan sebesar 90% terhadap jumlah sampel nyamuk
Culex quinquefasciatus yang diuji

• Senyawa dalam minyak atsiri daun dan


batang kemangi (Ocimum basilicum)
berperan sebagai chemical messengers

• Bau khas senyawa tersebut akan masuk


ditangkap oleh kemoreseptor pada sensillia
yang terletak di antenna nyamuk. Molekul
bau tersebut selanjutnya akan berikatan
dengan OBPs (Odorant-Binding Proteins),
dan kemudian akan dibawa oleh OBPs
menuju ORNs (Olfactory Receptor
Neurons)
• Bau khas dari senyawa tersebut akan masuk secara ekstraseluler
dan kemudian ditangkap oleh kemoreseptor pada sensillia yang
terletak di antenna nyamuk. Molekul bau tersebut selanjutnya
akan berikatan dengan OBPs (Odorant-Binding Proteins), dan
kemudian akan dibawa oleh OBPs menuju ORNs (Olfactory
Receptor Neurons).

• Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan aquadest sebagai


kontrol negatif, didapatkan hasil persentase daya repelan sebesar
0%. Hal ini karena aquades tidak mengandung senyawa aktif yang
dapat digunakan sebagai repelan untuk menolak nyamuk.
• DEET 13% sebagai kontrol positif, dengan hasil persentase daya
repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus yang lebih tinggi
dan lebih lama dibandingkan dengan berbagai konsentrasi ekstrak
daun dan batang kemangi.

• Namun senyawa ini memiliki banyak efek berbahaya, DEET dapat


menyebabkan efek samping seperti gangguan otot, kejang, mual,
muntah, ruam, gangguan sensorik, dan gangguan memori. Penggunaan
DEET tidak disarankan untuk anak – anak dan ibu hamil
(Naseem, 2016).
BAB IV

Kesimpulan dan Saran


-------------------
Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai uji daya repelan ekstrak ethanol daun dan batang kemangi
(Ocimum basilicum) nyamuk Culex quinquefasciatus dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekstrak ethanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) memilik daya repelan
terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus dengan daya repelan tertinggi pada penelitian ini
sebesar 88,03% yang didapat pada konsentrasi 90% dan menurun seiring penurunan
konsentrasi dari ekstrak yang digunakan.

2. Konsentrasi ekstrak etanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) berpengaruh
terhadap daya repelan nyamuk Culex quinquefasciatus dengan nilai EC90 didapatkan pada
konsentrasi 95.24%
Simpulan

1. Bagi masyarakat agar dapat mengaplikasikan repelan yang berasal dari bahan
alami sebagai alternatif repelan sintetis untuk meminimalisir efek toksik yang
ditimbulkan oleh repelan sintestis.

2. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji daya repelan ekstrak etanol daun
dan batang kemangi dalam sediaan lotion.

3. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji fitokimia pada ekstrak yang
digunakan agar lebih mengetahui zat aktif yang mempu menolak nyamuk
Anees, AM. 2008. Larvicidal activity of Ocimum sanctum Linn. (Labiatae) against Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus. Parasitol Resource.

Balafif, RAR. 2013. Analisis senyawa triterpenoid dari hasil fraksinasi ekstrak air buah buncis (Phasseolus vulgaris Linn). H
ttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=-141367&val=1039 18 Agustus 2017.

Bilal, Alia,. dkk. 2012. Phytochemical and pharmacological studies on Ocimum basilicum Linn-A review, IJCRR. http://www.ejmanager.com/-mnstemps/45/45-
1355412181.pdf 15 Agustus 2017.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.

_________________________________________________. 2016. Situasi filariasis di Indonesia tahun 2015.


http://www.depkes.go.id/resource s/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Filariasis-2016.pdf 12 Agustus 2017.

Gabi, Baba, A.O. Lawal dan Hauwa B. Shariff. 2012. Mosquito Repellent Activity and Phytochemical Characterization of Essential Oils From Striga hermonthica,
Hyptis spicigera and Ocimum basilicum Leaf Extracts.
http://www.academia.edu/download/41493055/Mosquito_Repellent_Activity_and_Phytoche20160123- 13831-1i2d4hu.pdf 23 Agustus 2017.
Ginanjar, RA. 2011. Densitas dan perilaku nyamuk (Diptera : Culicidae) di Desa Bojong Rangkas Kabupaten Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Istiqomah. 2013. Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap kadar piperin buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus). Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Jannah, H., dkk. 2013. Analisis senyawa fitosterol dalam ekstrak buah buncis (Phaseolus vulgaris L.). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Mataram. NTB.

Khairunisah, A. 2016. Penentuan dosis optimum pemupukan kalium pada pertumbuhan dan hasil panen kemangi (Ocimum basilicum Linn) di inceptisol dramaga.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/86471 23 Agustus 2017.

Kristiyana, Reza. 2013. Optimasi penambahan ekstrak etanol daun kemangi sebagai pengganti triclosan dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Eschericia
coli pada produk sabun cuci tangan cair. Skripsi. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan. Bogor.

Metode standar pengujian efikasi pestisida rumah tangga dan pengendalian vektor. 2012. Direktorat Pupuk dan Peptisida Direktorat Jendral Prasarana dan
Sarana Pertanian Kementrian Pertanian.

McCafferty, Patrick W. 2010. Biological notes on mosquitoes. http://www.mosquitoes.org/-LifeCycle.html 12 Agutus 2017.


Naseem, Sana dan Munir, Talhat. 2016. Mosquito management: a review. https://www.researchgate.net/publication/307965145 12 Agustus 2017.
Redha, A. 2010. Flavonoid: struktur, sifat antioksidatif dan peranannya dalam sistem biologis. http://mobile.repository.polnep.ac.id/xmlui/bitstream/-
handle/123456789/144/13-Abdi.pdf?sequence=1 20 Agustus 2017.
Renchie, Don L. 2007. Mosquito life cycle. u.s. environmental protection agency, Dallas. Texas.
Rusli, M.S. 2010. Sukses memproduksi minyak atsiri. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Rutledge, C.R. dan Jonathan F.D. 2014. Mosquito repellants. IFAS Ektension. Universitas of Florida
Sarma, D. Sai Koteswar dan Babu, A. Venkata Suresh. 2011. Pharmacognostic and Phytochemical Studies of Ocimum americanum. Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research.
Savitri, E. S. 2008. Rahasia tumbuhan berkhasiat obat perspektif islam. UIN- Malang Press. Malang.
Shinta, S. 2012. Potensi minyak atsiri daun nilam (Pogostemon cablin B.) daun babadotan (Ageratum conyzoides L), bunga kenanga (Cananga odorata hook F
& Thoms) dan daun rosemarry (Rosemarinus officinalis L) sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes Aegypti L. http://ejournal.litbang.depk
es.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/2628/611 22 Agustus 2017.
Sholichah, Zumrotus. 2009. Ancaman dari nyamuk Culex Sp yang terabaikan. http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/blb/article/view/1736 12 Agustus
2017.
Sudoyo AW., dkk. 2009. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 5. Interna. Jakarta.

Sulianti SB. 2008. Komponen kimia minyak atsiri kemangi dan ruku-ruku. Studi fitokimia Ocimum sp. J. Ilmu-ilmu Hayati
Sundarraju, D, dkk. 2014. Pharmacognostical and phycochemical investigation of ethanolic extract leaves of Ocimum basilicum Linn.
http://www.ijpcbs.com/files/volume4-1-2014/30.pdf 20 Agustus 2017.
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., Kaur, H. 2011. Phytochemical screening and extraction: a review. Internationale Pharmaceutica Scienca.
Towahya, J. 2012. Manfaat eugenol cengkeh pada berbagai industri di Indonesia. Balai penelitian tanaman dan penyegar. Bandung.
USEPA. 2010. Insect repellents to be applied to human skin. Test Guidelines.
Valiant, Michael., dkk. 2012. Efek infusa daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap larva nyamuk Culex Sp. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha. Bandung
Wahyudi, P, dkk. 2011. Uji daya repellant ekstrak ethanol 70% daun dan batang tomat (lycopersicon esculentum mill.) terhadap nyamuk Aedes Aegept.
http://farmasains.uhamka.ac.id 18 Agutus 2017.
Wardani, RS., dkk, 2010. Pengaruh konsentrasi ekstrak daun tembelekan (Lantana camara) terhadap kematian nyamuk Aedes Aegypti. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.
World Health Organisation (WHO). 2017. Neglected Tropical Diseases. http://www.who.int-/neglected_diseases/diseases/en/ 12 Agustus 2017.

_______________________________. 2017. Lymphatic Filariasis http://w ww.who.int-/lymphatic_filariasis/epidemiology/en/ 12 Agustus 2017.

Wijayani, LA dan Isti’anah, S. 2014 Ekstrak larvasidal ekstrak ethanol daun kemangi (Ocimum sanctum Linn) terhadap larva instar III Culex quinquefasciatus
http://journals.ums.ac.id 14 Agustus 2017
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Konsentrasi Larutan

Stok larutan yang dibuat adalah 100% dibuat dengan cara: 10 gram ekstrak daun dan
batang kemangi yang dilarutkan dengan aquades 10 ml.

Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 90% Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 50%
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
V1. 100% = 10 ml . 90% V1. 100% = 10 ml . 50%
V1 = 9 ml V1 = 5 ml

Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 70% Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 25%
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
V1. 100% = 10 ml . 70% V1. 100% = 10 ml . 25%
V1 = 7 ml V1 = 2.5 ml
No Ekstrak V1 (ml) Aquades (ml) Konsentrasi (%)

1 9 ml 1 ml 90%

2 7 ml 3 ml 70%

3 5 ml 5 ml 50%

4 2.5 ml 7.5 ml 25%

Keterangan:
1. V1 ekstrak 9 ml + aquades 1 ml = 10 ml ekstrak kemangi 90%
2. V1 ekstrak 7 ml + aquades 3 ml = 10 ml ekstrak kemangi 70%
3. V1 ekstrak 5 ml + Aquades 5 ml = 10 ml ekstrak kemangi 50%
4. V1 ekstrak 2.5 ml + Aquades 7.5 ml = 10 ml ekstrak kemangi 25%
Jumlah Nyamuk Culex quinquefasciatus yang hinggap pada jam ke-
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi Replikasi Rata Rata
25% I 2 6 8 8 12 14 17 9.57
II 3 5 7 9 12 17 18 10.14
III 2 4 8 11 14 15 18 10.29
Rata - Rata 2.33 5.00 7.67 9.33 12.67 15.33 17.67 10.00
50% I 2 4 5 7 8 10 14 7.14
II 1 3 5 7 10 11 15 7.43
III 2 5 6 6 10 11 15 7.86
Rata - Rata 1.67 4.00 5.33 6.67 9.33 10.67 14.67 7.48
70% I 1 1 2 3 6 9 12 4.86
II 1 1 3 5 7 8 11 5.14
III 0 2 3 5 4 6 7 3.86
Rata - Rata 0.67 1.33 2.67 4.33 5.67 7.67 10.00 4.62
90% I 0 1 1 2 4 5 7 2.86
II 0 0 0 2 3 4 8 2.43
III 0 0 2 4 3 5 8 3.14
Rata - Rata 0.00 0.33 1.00 2.67 3.33 4.67 7.67 2.81
Kontrol (-) I 22 24 21 25 25 23 24 23.43
II 23 24 20 19 23 25 24 22.57
III 25 24 20 25 25 24 22 23.71
Rata - Rata 23.33 24.00 20.33 23.00 24.67 24.00 23.33 23.24
Kontrol (+) I 0 0 0 0 1 2 4 1.00
II 0 0 0 0 0 1 2 0.43
III 0 0 0 0 1 2 3 0.86
Rata - Rata 0 0 0 0 0.67 1.67 3 0.76
Tabel Uji Analisis

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Konsentrasi daya repelan

N 18 18

Mean 3.50 64.9717


Normal Parametersa
Std. Deviation 1.757 32.75671

Absolute .137 .220

Most Extreme Differences Positive .137 .155

Negative -.137 -.220

Kolmogorov-Smirnov Z .580 .932

Asymp. Sig. (2-tailed) .890 .350


Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.


2.349 5 12 .105

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups
18198.728 5 3639.746 1.032E3 .000

Within Groups
42.311 12 3.526

Total
18241.039 17
Post Hoc Tests

95% Confidence
Mean Difference Interval
(J) Konsentrasi (I-J) Std. Error Sig.
Lower Upper
(I) Konsentrasi Bound Bound
50% -10.79667* 1.53318 .000 -16.3911 -5.2023
70% -23.10000* 1.53318 .000 -28.6944 -17.5056
90% -30.98667* 1.53318 .000 -36.5811 -25.3923
25%
kontrol positif (+) -39.74667* 1.53318 .000 -45.3411 -34.1523
kontrol negatif (-) 57.04000* 1.53318 .000 51.4456 62.6344
25% 10.79667* 1.53318 .000 5.2023 16.3911
70% -12.30333* 1.53318 .000 -17.8977 -6.7089
90% -20.19000* 1.53318 .000 -25.7844 -14.5956
50%
kontrol positif (+) -28.95000* 1.53318 .000 -34.5444 -23.3556
kontrol negatif (-) 67.83667* 1.53318 .000 62.2423 73.4311
25% 23.10000* 1.53318 .000 17.5056 28.6944
50% 12.30333* 1.53318 .000 6.7089 17.8977
90% -7.88667* 1.53318 .004 -13.4811 -2.2923
70%
kontrol positif (+) -16.64667* 1.53318 .000 -22.2411 -11.0523
kontrol negatif (-) 80.14000* 1.53318 .000 74.5456 85.7344
25% 30.98667* 1.53318 .000 25.3923 36.5811
50% 20.19000* 1.53318 .000 14.5956 25.7844
70% 7.88667* 1.53318 .004 2.2923 13.4811
90%
kontrol positif (+) -8.76000* 1.53318 .001 -14.3544 -3.1656

kontrol negatif (-) 88.02667* 1.53318 .000 82.4323 93.6211

25% 39.74667* 1.53318 .000 34.1523 45.3411


50% 28.95000* 1.53318 .000 23.3556 34.5444
70% 16.64667* 1.53318 .000 11.0523 22.2411
kontrol positif (+)
90% 8.76000* 1.53318 .001 3.1656 14.3544

kontrol negatif (-) 96.78667* 1.53318 .000 91.1923 102.3811

25% -57.04000* 1.53318 .000 -62.6344 -51.4456


50% -67.83667* 1.53318 .000 -73.4311 -62.2423
70% -80.14000* 1.53318 .000 -85.7344 -74.5456
kontrol negatif (-) 90% -88.02667* 1.53318 .000 -93.6211 -82.4323

kontrol positif (+) -96.78667* 1.53318 .000 -102.3811 -91.1923

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


95.0% Fiducial CI
Perc Standard
ent Percentile Error Lower Upper
1 -143.602 45.3254 -303.454 -81.9732
2 -125.556 41.2507 -270.942 -69.4307
3 -114.107 38.6689 -250.321 -61.4659
4 -105.493 36.7289 -234.813 -55.4701
5 -98.4872 35.1526 -222.201 -50.5896
6 -92.5238 33.8121 -211.470 -46.4330
7 -87.2951 32.6380 -202.063 -42.7862
8 -82.6135 31.5876 -193.641 -39.5190
9 -78.3557 30.6333 -185.984 -36.5458
10 -74.4364 29.7557 -178.938 -33.8074
Table of Percentiles
20 -45.3127 23.2680 -126.643 -13.3911
30 -24.3126 18.6511 -89.0570 1.45205
40 -6.36867 14.7876 -57.1051 14.2993
50 10.4030 11.3171 -27.5279 26.5948
60 27.1748 8.16140 1.38137 39.5582
70 45.1186 5.75345 30.0711 55.6676
80 66.1188 6.01978 55.5725 82.5958
90 95.2425 10.7785 79.7279 131.151
91 99.1618 11.5603 82.6620 138.002
92 103.420 12.4264 85.8144 145.480
93 108.101 13.3950 89.2468 153.736
94 113.330 14.4928 93.0473 162.989
95 119.293 15.7612 97.3484 173.576
96 126.299 17.2686 102.367 186.050
97 134.913 19.1411 108.497 201.423
98 146.362 21.6542 116.598 221.908
99 164.409 25.6526 129.292 254.269
1. Kemangi yang telah 2. Penimbangan Kemangi 3. Proses Maserasi dengan
dikeringkan dan dihasulkan yang akan digunakan Ekstrak Ethanol
4. Bahan Ekstrak yang 5. Proses Evaporasi 6. Ekstrak yang dipisahkan
akan di Evaporasi untuk dicampur
9. Pemasukan ekstrak 7. Penimbangan Ekstrak 8. Pembuatan Ekstrak
kedalam botol spray yang didapat
10. Botol spray untuk masing –
masing kelompok

11. Pengamatan pada nyamuk 12. Kandang Uji, dari kiri ; Kontrol (-),
yang sedang diuji 25%, 50%, 70%, 90%, Kontrol (+).
TERIMA
KASIH.

Anda mungkin juga menyukai