Wb
SIDANG SKRIPSI
January 2018
M. AIMAN
-702014017-
DR. Dr. Raden Pamudji, Sp. KK (K) Indri Ramayanti, S. Si, M. Sc dr. Putri Rizki Amalia Badri
Filariasis,
Wucheria bancrofti atau Brugia malayi
Pengendalian Vektor
Repelan
Kemangi
DEET (Diethyltoluamide) Ocimum basilicum
Hipersensitifitas dan masalah kulit • Antimikroba
• Antioksidan
• Antihelmintik
• Anti diabetes
Tanaman. • Insektisida
• Antifungi
Tujuan Penelitian
Tujuan
Tujuan Khusus
Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya repelan ekstrak etanol daun dan
1. Mengetahui apakah ekstrak etanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum)
batang kemangi (Ocimum basilicum) terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
mempunyai daya repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
2. Mengetahui nilai efektif konsentrasi 90% (EC90) ekstrak etanol daun dan batang
kemangi (Ocimum basilicum) dangan waktu perlindungan terhadap nyamuk Culex
quinquefasciatus
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Memberikan bukti-bukti empiris tentang daya repelan ekstrak etanol daun dan
batang kemangi (Ocimum basilicum) terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus.
Manfaat Praktis
A. Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah dan ilmu pengetahuan kepada
masyarakat luas tentang daya repelan ekstrak etanol daun dan batang kemangi
(Ocimum basilicum) terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
Desain
Nama Judul Penelitian Hasil
Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Subur di indonesia
MIYAK ATSIRI
Minyak nabati yang di peroleh
dari tanaman
Triterpenoid +
Wucheria bancrofti atau Brugia malayi.
Filariasis
• Limfangitis, limfadenitis,
3 – 10 harifunikulitis, epididimitis
Culex quinquefasciatus
dan orkitis. (Peradangan)
• Phylum : Arthropoda
• Classis : Insecta
• Dan dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan obstruksi pada saluran limfe • Subclassis : Pterygota
sehingga timbul Elephantiasis hingga cacat • Ordo : Diptera
permanen (Kronis) • Subordo : Nematocera
• Familia : Culicidae
• Subfamilia : Culicianae
• Genus : Culex
• Species : Culex quinquefasciatus
REPELAN
Repelan adalah suatu produk yang membuat manusia
tidak menarik bagi seekor nyamuk, dan nyamuk akan SINTESIS
menghindari area tubuh yang telah diberikan repelan. DEET (Diethyltoluamide)
Repelan tidak membunuh nyamuk. Repelan yang baik
dapat memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk • Gangguan otot, kejang,
mual, muntah, ruam,
(> 1 jam) dalam satu kali pengolesan
gangguan sensorik, dan
gangguan memori
MEKANISME
ALAMI
Pada hewan berdarah panas, terdapat komponen asam
laktat dan CO2 pada keringatnya yang dapat merangsang Minyak Atsiri
receptor penciuman nyamuk sehingga nyamuk tertarik
untuk mendekatinya. Repelan berfungsi sebagai
pemblokir reseptor tersebut sehingga nyamuk tidak
tertarik untuk mendekat
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS
Minyak Atsiri
Linalool Geraniol
Bahan Aktif
yang tidak
disukai Nyamuk
H1
Ekstrak ethanol daun dan batang kemangi (Ocimum bacilicum Linn) efektif
sebagai repelan terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
BAB III
METODE PENELITIAN
-------------------
PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimental, dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk pengelompokkan dan perlakuan terhadap
nyamuk Culex quinquefasciatus
POPULASI
Populasi penelitian ini adalah Nyamuk dewasa Culex quinquefasciatus yang didapat
dari Laboratorium Entomologi Lokalitbang P2B2 Baturaja OKU Sumatera Selatan.
SAMPLE
Besar pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan standar World Healt
Organitation Guidelines For Efficacy Testing Of Household Insecticide Products, untuk
penelitian laboratorium pada nyamuk dewasa adalah 25 ekor untuk tiap perlakuan, dan
dilakukan 3 kali pengulangan (WHO, 2009). Sampel terdiri dari 5 kelompok, sehingga
jumlah nyamuk dewasa Aedes aegypti yang digunakan adalah
6 x 3 x 25 = “ 450 ekor nyamuk ’’
Inklusi Ekslusi
Nyamuk Culex quinquefasciatus hidup Nyamuk Culex quinquefasciatus yang tidak aktif
Nyamuk Culex quinquefasciatus fase dewasa
Variable Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah daya repelan ekstrak ethanol daun dan
batang Ocimum basilicum Linn terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus
Variable Bebas
Keterangan :
K : Banyaknya
hinggapan nyamuk
pada kain kontrol
negatif
R : Banyaknya
hinggapan nyamuk
pada kain perlakuan
Kontrol negatif Perlakuan yang tidak Melihat dan Kotak Nominal Jumlah
berpengaruh pada nyamuk, pada mencatat jumlah perlakuan, kain nyamuk yang
penelitian ini menggunakan nyamuk yang hitam, hinggap pada
aquadest hinggap pada kain stopwatch, alat kain hitam
hitam tulis
Kontrol positif Perlakuan yang berpengaruh Melihat dan Kotak Nominal Jumlah
pada nyamuk, pada penelitian mencatat jumlah perlakuan, nyamuk yang
digunakan repelan merk X yang nyamuk yang kain hitam, hinggap pada
mengandung DEET hinggap pada kain stopwatch, kain hitam
(Diethyltoluamide) hitam alat tulis
KAIN HITAM
KEMANGI DI KERINGKAN
DATA
UJI (TERDISTRIBUSI NORMAL / TIDAK)
TIDAK YA
KURSKAL WALLIS
MAAN WHITNEY
UJI ANOVA
Hasil Perhitungan
25% I
II
90.91
86.96
Daya
75.00 Repelan
79.17
61.90
65.00
68.00
52.63
52.00
47.83
39.13
32.00
29.17
25.00
III 92.00 83.33 60.00 56.00 46.15 37.50 18.18
Rata - Rata 89.96 79.17 62.30 58.88 48.66 36.21 24.12 57.04
Rata - Rata 92.85 83.33 73.73 70.39 62.02 55.56 36.99 67.84
Rata - Rata 97.04 94.44 86.83 80.56 76.73 67.96 57.45 80.14
Rata - Rata 100.00 98.61 95.08 88.49 86.47 80.48 67.05 88.03
Rata - Rata 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Rata – Rata 100.00 100.00 100.00 100.00 97.38 92.99 87.12 96.79
Dari semua konsentrasi ekstrak yang digunakan pada
penelitian ini daya repelan terbesar dapatkan sebesar
100% di jam uji (jam ke-0) pada konsentrasi 70% dan
90%, Dengan rata – rata tertinggi 88.03% yang
Ekstrak tercapai pada ekstrak dengan konsentrasi 90%
Kontrol
Daya repelan rata – rata = 0.00%
Positif
120
Daya repelan ekstrak kemangi terhadap nyamuk
Culex quinquefasciatus dengan menggunakan
100
80
pelarut n-heksana
60
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6
Axis Title
Ekstrak 25% Ekstrak 50% Ekstrak 70% Ekstrak 90% Kontrol (-) Kontrol (+)
Grafik Pengaruh Daya Repelan Tiap Kelompok pada Tujuh Interval Waktu Pengujian
Grafik diatas menunjukkan adanya pengaruh variasi konsentrasi dengan
daya repelan ekstrak daun dan batang kemangi disetiap periode waktu
uji. Terlihat bahwa dengan ditingkatkannya konsentrasi ekstrak,
meningkat pula daya proteksi dari ekstrak kemangi terhadap nyamuk
Culex quinquefasciatus. Namun sebaliknya, dengan penambahan periode
waktu uji, penurunan daya repelan ekstrak kemangi pun terjadi.
Uji Analisis Data
• Selama 7 interval waktu pengujian terlihat dari hasil bahwa daya repelan
pada konsentrasi 25% paling rendah sedangkan daya repelan paling tinggi
pada konsentrasi 90%, sehingga kenaikan daya repelan yang didapatkan
dari ekstrak daun dan batang kemangi ini berbanding lurus dengan
kenaikan jumlah konsentrasi pada ekstrak yang diaplikasikan
Kandungan minyak atsiri daun dan batang kemangi golongan terpenoid yakni
berupa linalool, geraniol merupakan senyawa yang mempunyai daya repelan
terhadap nyamuk (Nour, 2009). Komposisi kedua senyawa aktif tersebut,
membuat daun dan batang kemangi dapat digunakan sebagai repelan
• Seiring dengan peningkatan interval waktu uji, daya repelan semua kelompok
menurun
• Hal ini menandakan bahwa penurunan persentase daya repelan ekstrak daun
dan batang kemangi juga dipengaruhi oleh interval waktu pengamatan
Dari hasil penelitian mengenai uji daya repelan ekstrak ethanol daun dan batang kemangi
(Ocimum basilicum) nyamuk Culex quinquefasciatus dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstrak ethanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) memilik daya repelan
terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus dengan daya repelan tertinggi pada penelitian ini
sebesar 88,03% yang didapat pada konsentrasi 90% dan menurun seiring penurunan
konsentrasi dari ekstrak yang digunakan.
2. Konsentrasi ekstrak etanol daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) berpengaruh
terhadap daya repelan nyamuk Culex quinquefasciatus dengan nilai EC90 didapatkan pada
konsentrasi 95.24%
Simpulan
1. Bagi masyarakat agar dapat mengaplikasikan repelan yang berasal dari bahan
alami sebagai alternatif repelan sintetis untuk meminimalisir efek toksik yang
ditimbulkan oleh repelan sintestis.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji daya repelan ekstrak etanol daun
dan batang kemangi dalam sediaan lotion.
3. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji fitokimia pada ekstrak yang
digunakan agar lebih mengetahui zat aktif yang mempu menolak nyamuk
Anees, AM. 2008. Larvicidal activity of Ocimum sanctum Linn. (Labiatae) against Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus. Parasitol Resource.
Balafif, RAR. 2013. Analisis senyawa triterpenoid dari hasil fraksinasi ekstrak air buah buncis (Phasseolus vulgaris Linn). H
ttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=-141367&val=1039 18 Agustus 2017.
Bilal, Alia,. dkk. 2012. Phytochemical and pharmacological studies on Ocimum basilicum Linn-A review, IJCRR. http://www.ejmanager.com/-mnstemps/45/45-
1355412181.pdf 15 Agustus 2017.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
Gabi, Baba, A.O. Lawal dan Hauwa B. Shariff. 2012. Mosquito Repellent Activity and Phytochemical Characterization of Essential Oils From Striga hermonthica,
Hyptis spicigera and Ocimum basilicum Leaf Extracts.
http://www.academia.edu/download/41493055/Mosquito_Repellent_Activity_and_Phytoche20160123- 13831-1i2d4hu.pdf 23 Agustus 2017.
Ginanjar, RA. 2011. Densitas dan perilaku nyamuk (Diptera : Culicidae) di Desa Bojong Rangkas Kabupaten Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Istiqomah. 2013. Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap kadar piperin buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus). Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta
Jannah, H., dkk. 2013. Analisis senyawa fitosterol dalam ekstrak buah buncis (Phaseolus vulgaris L.). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Mataram. NTB.
Khairunisah, A. 2016. Penentuan dosis optimum pemupukan kalium pada pertumbuhan dan hasil panen kemangi (Ocimum basilicum Linn) di inceptisol dramaga.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/86471 23 Agustus 2017.
Kristiyana, Reza. 2013. Optimasi penambahan ekstrak etanol daun kemangi sebagai pengganti triclosan dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Eschericia
coli pada produk sabun cuci tangan cair. Skripsi. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan. Bogor.
Metode standar pengujian efikasi pestisida rumah tangga dan pengendalian vektor. 2012. Direktorat Pupuk dan Peptisida Direktorat Jendral Prasarana dan
Sarana Pertanian Kementrian Pertanian.
Sulianti SB. 2008. Komponen kimia minyak atsiri kemangi dan ruku-ruku. Studi fitokimia Ocimum sp. J. Ilmu-ilmu Hayati
Sundarraju, D, dkk. 2014. Pharmacognostical and phycochemical investigation of ethanolic extract leaves of Ocimum basilicum Linn.
http://www.ijpcbs.com/files/volume4-1-2014/30.pdf 20 Agustus 2017.
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., Kaur, H. 2011. Phytochemical screening and extraction: a review. Internationale Pharmaceutica Scienca.
Towahya, J. 2012. Manfaat eugenol cengkeh pada berbagai industri di Indonesia. Balai penelitian tanaman dan penyegar. Bandung.
USEPA. 2010. Insect repellents to be applied to human skin. Test Guidelines.
Valiant, Michael., dkk. 2012. Efek infusa daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap larva nyamuk Culex Sp. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha. Bandung
Wahyudi, P, dkk. 2011. Uji daya repellant ekstrak ethanol 70% daun dan batang tomat (lycopersicon esculentum mill.) terhadap nyamuk Aedes Aegept.
http://farmasains.uhamka.ac.id 18 Agutus 2017.
Wardani, RS., dkk, 2010. Pengaruh konsentrasi ekstrak daun tembelekan (Lantana camara) terhadap kematian nyamuk Aedes Aegypti. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.
World Health Organisation (WHO). 2017. Neglected Tropical Diseases. http://www.who.int-/neglected_diseases/diseases/en/ 12 Agustus 2017.
Wijayani, LA dan Isti’anah, S. 2014 Ekstrak larvasidal ekstrak ethanol daun kemangi (Ocimum sanctum Linn) terhadap larva instar III Culex quinquefasciatus
http://journals.ums.ac.id 14 Agustus 2017
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Konsentrasi Larutan
Stok larutan yang dibuat adalah 100% dibuat dengan cara: 10 gram ekstrak daun dan
batang kemangi yang dilarutkan dengan aquades 10 ml.
Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 90% Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 50%
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
V1. 100% = 10 ml . 90% V1. 100% = 10 ml . 50%
V1 = 9 ml V1 = 5 ml
Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 70% Ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 25%
V1 . M1 = V2 . M2 V1 . M1 = V2 . M2
V1. 100% = 10 ml . 70% V1. 100% = 10 ml . 25%
V1 = 7 ml V1 = 2.5 ml
No Ekstrak V1 (ml) Aquades (ml) Konsentrasi (%)
1 9 ml 1 ml 90%
2 7 ml 3 ml 70%
3 5 ml 5 ml 50%
Keterangan:
1. V1 ekstrak 9 ml + aquades 1 ml = 10 ml ekstrak kemangi 90%
2. V1 ekstrak 7 ml + aquades 3 ml = 10 ml ekstrak kemangi 70%
3. V1 ekstrak 5 ml + Aquades 5 ml = 10 ml ekstrak kemangi 50%
4. V1 ekstrak 2.5 ml + Aquades 7.5 ml = 10 ml ekstrak kemangi 25%
Jumlah Nyamuk Culex quinquefasciatus yang hinggap pada jam ke-
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi Replikasi Rata Rata
25% I 2 6 8 8 12 14 17 9.57
II 3 5 7 9 12 17 18 10.14
III 2 4 8 11 14 15 18 10.29
Rata - Rata 2.33 5.00 7.67 9.33 12.67 15.33 17.67 10.00
50% I 2 4 5 7 8 10 14 7.14
II 1 3 5 7 10 11 15 7.43
III 2 5 6 6 10 11 15 7.86
Rata - Rata 1.67 4.00 5.33 6.67 9.33 10.67 14.67 7.48
70% I 1 1 2 3 6 9 12 4.86
II 1 1 3 5 7 8 11 5.14
III 0 2 3 5 4 6 7 3.86
Rata - Rata 0.67 1.33 2.67 4.33 5.67 7.67 10.00 4.62
90% I 0 1 1 2 4 5 7 2.86
II 0 0 0 2 3 4 8 2.43
III 0 0 2 4 3 5 8 3.14
Rata - Rata 0.00 0.33 1.00 2.67 3.33 4.67 7.67 2.81
Kontrol (-) I 22 24 21 25 25 23 24 23.43
II 23 24 20 19 23 25 24 22.57
III 25 24 20 25 25 24 22 23.71
Rata - Rata 23.33 24.00 20.33 23.00 24.67 24.00 23.33 23.24
Kontrol (+) I 0 0 0 0 1 2 4 1.00
II 0 0 0 0 0 1 2 0.43
III 0 0 0 0 1 2 3 0.86
Rata - Rata 0 0 0 0 0.67 1.67 3 0.76
Tabel Uji Analisis
N 18 18
ANOVA
Between Groups
18198.728 5 3639.746 1.032E3 .000
Within Groups
42.311 12 3.526
Total
18241.039 17
Post Hoc Tests
95% Confidence
Mean Difference Interval
(J) Konsentrasi (I-J) Std. Error Sig.
Lower Upper
(I) Konsentrasi Bound Bound
50% -10.79667* 1.53318 .000 -16.3911 -5.2023
70% -23.10000* 1.53318 .000 -28.6944 -17.5056
90% -30.98667* 1.53318 .000 -36.5811 -25.3923
25%
kontrol positif (+) -39.74667* 1.53318 .000 -45.3411 -34.1523
kontrol negatif (-) 57.04000* 1.53318 .000 51.4456 62.6344
25% 10.79667* 1.53318 .000 5.2023 16.3911
70% -12.30333* 1.53318 .000 -17.8977 -6.7089
90% -20.19000* 1.53318 .000 -25.7844 -14.5956
50%
kontrol positif (+) -28.95000* 1.53318 .000 -34.5444 -23.3556
kontrol negatif (-) 67.83667* 1.53318 .000 62.2423 73.4311
25% 23.10000* 1.53318 .000 17.5056 28.6944
50% 12.30333* 1.53318 .000 6.7089 17.8977
90% -7.88667* 1.53318 .004 -13.4811 -2.2923
70%
kontrol positif (+) -16.64667* 1.53318 .000 -22.2411 -11.0523
kontrol negatif (-) 80.14000* 1.53318 .000 74.5456 85.7344
25% 30.98667* 1.53318 .000 25.3923 36.5811
50% 20.19000* 1.53318 .000 14.5956 25.7844
70% 7.88667* 1.53318 .004 2.2923 13.4811
90%
kontrol positif (+) -8.76000* 1.53318 .001 -14.3544 -3.1656
11. Pengamatan pada nyamuk 12. Kandang Uji, dari kiri ; Kontrol (-),
yang sedang diuji 25%, 50%, 70%, 90%, Kontrol (+).
TERIMA
KASIH.