Anda di halaman 1dari 34

3.

1 Ikatan dalam Gas Mulia


3.2 Kristal Ionik
3.3 Kristal Kovalen
3.4 IkatanLogam
3.5 IkatanHidrogen
Gaya interaksi antar atom:
Gaya interaksi antar Interaksi saling tolak/repulsi
atom/molekul:
Interaksi saling tarik/atraksi
e-
e-
Tinjau 2 atom H: p1 p2

Tinjau interaksi salah satu elektron atom H dan kedua inti atom H:
e- Gaya tolak antara 2 proton:
r1 r2
(1)
p1 p2
R
Karena jarak antara e- dan masing-masing proton = R/2
maka gaya tarik antara p1 dan e- dan antara p2 dan e-:FA = 4Fr
Ikatan dapat Penempatan elektron secara tepat akan membuat
terjadi jika gaya tarik Coulomb mengatasi gaya tolak Coulomb
F A >F r
Ada jarak minimum antar inti/proton atom-
atom yang hendak berikatan  Ro
Keadaan energi untuk 2 atom H:
Energi total sistem dapat
Berdasarkan prinsip ketidakpastian: berubah-ubah bergantung
elektron terdistribusi dalam ruang pada jarak relatif antar
di sekitar inti elektron-proton

Saat distribusi muatan overlap 


energi Coulomb sistem berubah

R
Berdasarkan Prinsip Pauli
maka pada jarak  Ro, energi
kedua atom yang overlap
akan bersifat repulsif
Ro
Distribusi elektron dalam atom Saat atom H saling mendekat
Energi total sistem H2:  salah satu elektron dari
kedua atom H haruslah
menempati tingkat keadaan
(2) energi yang sedikit lebih tinggi

Ee-(r) = energi elektron atom H Energi total sistem meningkat


Contoh pada pembentukan molekul H2

H H H
H H HH H H H

1s 1s overlap Molekul H2

Ikatan atom-atom dalam kristal hanya akan stabil jika energi total
sistem atom tersebut < energi total atom-atom dalam keadaan bebas

Beberapa definisi jenis energi:


 Energi ikat, Eo
 energi yang diperlukan untuk memisahkan atom-atom
yang dalam keadaan terikat
 Energi pada titik minimum/bersesuaian dengan Ro
 Energi tarik/energi kohesif
 Energi rerata yang mengikat atom-atom dalam zat padat
 Selisih antara energi atom dalam keadaan bebas dengan
energi total atom dalam keadaan terikat
 Energi ionisasi: energi yang diperlukan untuk melepaskan 1
e- dari kulit terluar suatu atom
3.1 Ikatan dalam Gas Mulia
Interaksi Saling Tarik
Elektron-elektron dalam gas mulia semua
berpasangan  interaksi antar atom = 0
Atom-atom gas mulia tidak
menunjukkan kohesi satu sama lain

Penyatuan atom-atom gas mulia digambarkan


Dipandang sebagai
dalam bentuk induksi momen dipol
osilator
Anggap 2 atom gas mulia yang identik sebagai 2 buah osilator
x1 x2
p1+ - p2 + -

R
Energi total sistem/Hamiltonian sistem dalam keadaan setimbang:

Dengan frekuensi resonansi masing-masing osilator dalam keadaan


tidak tergandeng:
Jika c merupakan energi interaksi Coulomb dari kedua osilator maka:

Anggap x1 dan x2 << R maka:

Diagonalisasi (3) menggunakan transformasi mode normal


menghasilkan:

dan
atau:
dan

dengan: c = mode gerak simetri


a = mode gerak asimetri
Maka momentum masing-masing mode gerak:
dan
Maka Hamiltonian total sistem, o+c , setelah
transformasi (7) dan (8):

dan frekuensi osilator tergandeng:

Energi titik nol sistem 2 osilator:

dan energi titik nol total untuk semua atom sebagai osilator:

= Energi interaksi Van der Waals


= Energi interaksi London
= Energi interaksi dipol-dipol
Energi interaksi Van der Waals Dapat mencapai 10 eV jika R  1 Å
merupakan energi tarik yang tetapi jarak sekecil itu adalah tidak
sangat lemah: 0,1 eV mungkin karena repulsi akibat
overlap inti
Interaksi Repulsif/Saling Tolak
Berdasarkan Gambar 2  seiring penurunan jarak antar atom
maka interaksi saling cenderung untuk dihalangi oleh
repulsi/tolakan antara e-- e- dan p+-p+
Berdasarkan data empiris, besar energi
repulsif dalam keadaan overlap:

Anda mungkin juga menyukai