Anda di halaman 1dari 29

Salah satu pendekatan yang penting untuk

mengetahui cara pembentukan ikatan kimia adalah :


Teori ikatan valensi

Dasar dari teori ikatan valensi adalah :


1. Bila dua atom membentuk ikatan kovalen, orbital
dari atom yang satu tumpang tindih (overlap) dengan
orbital dari atom yang lainnya.
2. Dua elektron yang berputar berpasangan dapat dibagi
di antara kedua orbital yang overlap dengan
kepadatan elektron terkonsentrasi di antara inti atom
yang membentuk ikatan.
3. Kekuatan ikatan kovalen (yang diukur dalam bentuk
sejumlah energi bila dipecah), sebanding dengan
derajat tumpang tindih kedua orbital tersebut.
Semakin besar derajat tumpang tindihnya, semakin
kuat ikatannya, dan semakin sedikit energi potensial
atom bila ikatan tersebut terbentuk.

Contoh : pembentukan molekul H2

24
Plot Energi vs Jarak antar inti untuk 2 atom Hidrogen

25
Panjang ikatan :
Jarak antar inti pada titik energi yang
paling rendah.

Kekuatan ikatan :
Energi yang dilepaskan bila suatu ikatan
terbentuk, atau energi yang diperlukan
untuk memutuskan ikatan.

26
Ikatan sigma () :
Ikatan yang terjadi antara 2 atom
melalui tumpang tindih (overlapping)
orbital kedua atom, sehingga kepadatan
elektronnya berada di antara kedua inti
tersebut.

 Antara orbital s dengan s

H-H

 Antara orbital p dengan s

H-F

 Antara orbital p dengan p (secara aksial = head-on)

27
Ikatan pi () :
Ikatan yang terbentuk dari tumpang tindih 2
orbital p yang berdampingan (secara lateral
= sideways), menyebabkan kepadatan
elektron di atas dan di bawah bidang yang
berisi kedua inti tersebut.

28
Kekuatan ikatan   ikatan 

Teori orbital molekul lebih terfokus pada :


bagaimana ikatan itu dalam molekul daripada
bagaimana ikatan itu terbentuk.

Menurut teori ini molekul terdiri dari susunan inti


atom tertentu, dan di sekitar inti tersebut tersebar satu set
orbital molekul.

Orbital molekul diperoleh dengan menggabungkan


orbital atom dari inti yang menyusun molekul itu.
Penggabungan ini dicapai dengan mempertimbangkan
interferensi konstruktif dan interferensi destruktif
gelombang elektron atom pada molekul tersebut.

Interferensi konstruktif dari gelombang elektron 1s


akan menghasilkan orbital molekul yang memusatkan
rapatan elektron di antara kedua inti. Elektron yang
terletak di dalam orbital molekul seperti itu cenderung
akan mempersatukan inti dan menstabilkan molekul. 
Orbital itu disebut sebagai orbital molekul ikatan
(bonding molecular orbital). Karena kerapatan elektron
pada orbital itu terpusat di sepanjang garis yang
29
menghubungkan inti atom, orbital itu disebut juga orbital
molekul 1s.

Interferensi destruktif gelombang electron 1s akan


menghasilkan orbital molekul yang menempatkan rapatan
elektron maksimum di luar daerah antara kedua inti. Jika
elektron dari sebuah molekul ditempatkan pada orbital
molekul ini, elektron-elektron itu tidak akan membantu
mempersatukan kedua inti tersebut.  Orbital itu disebut
sebagai orbital anti ikatan (antibonding molecular
orbital). Karena kerapatan elektron terbesar di sepanjang
garis yang melewati kedua inti, orbital itu disebut orbital
molekul *1s.

Orbital molekul ikatan sigma ()

Orbital molekul ikatan phi ()

30
Hibridisasi sp3

 Pada atom C

E E
1s 
C H
Ground-state electronic configuration of carbon and hydrogen (Konfigurasi
elektronik tingkat dasardari atom karbon dan hidrogen)

Senyawa yang paling sederhana apakah yang terjadi antara C dan


H ???

CH2 ?

- Struktur CH2 di alam tidak dikenal


- Yang dikenal di alam adalah CH4 (metana)

31
Struktur CH2 yang diharap Metana
Struktur metana (CH4) :
- Bentuk tetrahedral

- Sudut H-C-H 10928


- Keempat ikatan C-H ekivalen (panjang ikatan
dan kekuatan ikatannya sama)

Apa yang terjadi dengan atom C ???

Atom C mengalami hibridisasi

Eksitasi

Hibridisasi sp3

2sp3

1s

Hibridisasi 1 orbital 2s dengan 3 orbital 2p menghasilkan


4 orbital hibrid sp3 yang energinya sama (lebih tinggi dari
energi orbital 2s dan lebih rendah dari energi orbital 2p)

32
dan masing-masing baru terisi 1 e-  atom C dapat
mengikat 4 atom H dan membentuk CH4 (4 ikatan ).
Bagaimana bentuk orbital hibrid sp3 ???

(25% s dan 75%p)

33
Perubahan orbital C pada hibridisasi sp3

Exitation

Bentuk molekul, sudut ikatan H-C-H serta panjang


dan kekuatan ikatan C-H dalam metana

Sudut ikatan ideal 10928 hanya diperoleh bila keempat


gugus atom yang terikat pada C adalah identik. Bila
substituen tidak identik  sudut mengalami deformasi.

Contoh : H3C H
o
C 107
H
H3C

34
 Pada atom N

E E

1s 
N H
Ground-state electronic configuration of nitrogen and hydrogen (Konfigurasi
elektronik tingkat dasardari atom nitrogen dan hidrogen)

Atom N mengalami hibridisasi sp3

2p 2sp3
hibridisasi sp3
2s
1s
1s

Hasil hibridisasi 1 orbital 2s dengan 3 orbital 2p dari N


menghasilkan 4 orbital hibrid sp3 yang energinya sama
(lebih tinggi dari energi orbital 2s dan lebih rendah dari
energi orbital 2p). Satu orbital hibrid sp3 sudah terisi 2 e-
sedang 3 orbital hibrid 2sp3 yang lain masing-masing baru
terisi 1 e-  atom N dapat mengikat 3 atom H dan
membentuk NH3 (ada 3 ikatan ).

35
Sudut ikatan H-N-H amoniak  H-C-H metana.

Mengapa ???

Latihan :

Terangkan bagaimana terbentuknya etana (C2H6)


berikut ini dari atom C (no. atom = 6) dan H (no.
atom 1).

Terangkan juga bagaimana terbentuknya


metilamina (CH3NH2).

36
 Pada atom O

1s 
H
Ground-state electronic configuration of oxygen and hydrogen (Konfigurasi
elektronik tingkat dasar dari atom oksigen dan hidrogen)

Atom O mengalami hibridisasi sp3

2p hibridisasi sp3
2sp3
2s
1s
1s
O

Hasil hibridisasi 1 orbital 2s dengan 3 orbital 2p dari O


menghasilkan 4 orbital hibrid sp3 yang energinya sama
(lebih tinggi dari energi orbital 2s dan lebih rendah dari
energi orbital 2p). Dua orbital hibrid 2sp3 sudah terisi 2 e-
dengan spin berlawanan, sedang 2 orbital hibrid 2sp3 yang
lain masing-masing baru terisi 1 e-  atom O dapat
mengikat 2 atom H dan membentuk H2O (ada 2 ikatan ).

37
Sudut ikatan H-O-H air  H-N-H amoniak  H-C-H
metana.

Mengapa ???

Hibridisasi sp2

 Pada atom C

38
Bilasigma suatu karbon berikatan rangkap dua
dengan atom lain, maka hibridisasi yang terjadi
adalah 2sp2, dimana orbital 2s dihibridkan dengan 2
orbital 2p menghasilkan 3 orbital hibrid sp2.

Mis: dalam etena (C2H4)

Hibridisasi 2sp2 pada atom C

Hibridisasi sp2

2p

2sp2

1s

Trigonal planar

39
(33,3% s dan 66,7%)
p)

Orbital hibrid sp2 dalam atom C

Overlapping antara orbital hibrid sp2 dari atom C


dengan orbital sp2 dari atom C yang lain atau dengan orbital
sp3 dari atom lain, atau dengan orbital s dari hidrogen atau
orbital p dari atom halogen, misalnya, akan menghasilkan
ikatan sigma (), sedang overlapping (secara lateral)

40
antara orbital 2p yang tak terhibridisasi pada masing-
masing C yang mengalami hibridisasi sp2 akan
menghasilkan ikatan pi ().

Bisa digambarkan juga sebagai berikut sebagai berikut :

41
Bagaimana bentuk molekul etena (C2H4) ?

-
Planar (flat)
-
Sudut H-C-H dan H-C-C kira-kira 120o
-
Awan elektron terletak di atas dan di bawah bidang
planar.

Latihan :

Bagaimana terbentuknya ikatan-ikatan dalam senyawa


berikut ini :
H2C = CH – CH3
 Pada atom N

42
Atom N juga bisa mengadakan ikatan rangkap dua
dengan atom yang lain, misalnya :

R1 R1 O
C N R3 C N OH HO N
R2 R2
O
Imina Oksim Asam nitrat

Dalam molekul-molekul seperti tersebut di atas atom


N mengalami hibridisasi sp2 juga.

2p
2p 2sp2
hibridisasi sp2
2s
1s
1s

Hibridisasi orbital 2s dan dua orbital 2p Nitrogen


menghasilkan 3 orbital hibrid sp2 yang planar dan
masing-masing membentuk sudut 120o (trigonal),
sedang satu orbital 2p yang tidak terhibridisasi
terletak tegak lurus pada bidang planar tersebut.

Satu orbital hibrid sp2 dari N telah terisi oleh 2 e-,


sedang dua orbital hibrid sp2 yang lain baru terisi oleh
satu e-, sehingga dapat digunakan untuk berikatan
dengan dua atom yang lain.
Overlapping antara satu hibrid sp2 N dengan hibrid
sp2 C atau O akan menghasilkan ikatan sigma (),

43
sedang overlapping antar orbital p yang tak
terhibridisasi dari kedua atom yang berikatan
tersebut akan menghasilkan ikatan pi ().

Latihan :
Bagaimana terbentuknya ikatan-ikatan dalam
senyawaan Nitrogen tersebut di atas :

 Pada atom O
44
Atom O dapat mengadakan ikatan rangkap dua
dengan atom lain, seperti C dan N.

Atom O mengalami hibridisasi sp2

2p
2p
hibridisasi sp2 2sp2
2s
1s 1s
O

Hibridisasi orbital 2s dengan dua orbital 2p Oksigen


menghasilkan 3 orbital hibrid sp2 yang planar dan
masing-masing membentuk sudut 120o (trigonal).
Satu orbital 2p yang tidak terhibridisasi terletak tegak
lurus pada bidang planar tersebut.

Dua orbital hibrid sp2 tersebut telah terisi oleh 2 e-,


sedang satu orbital hibrid sp2 yang lain baru terisi
oleh satu e-.

Atom O dapat mengadakan ikatan dengan satu atom
sp2 yang lain.

Overlapping antara satu orbital hibrid sp2 O dengan


orbital hibrid sp2 dari atom lain tersebut
menghasilkan ikatan sigma (), sedang overlapping
antar orbital p yang tak terhibridisasi dari kedua atom
tersebut menghasilkan ikatan pi ().
 Pada atom 5B
45
Atom B mengalami hibridisasi sp2

Ground-state Boron Excited-state Boron

Hibridisasi sp2

2p (Kosong)

2sp2

1s

Hibridisasi orbital 2s dan dua orbital 2p Nitrogen


menghasilkan 3 orbital hibrid sp2 yang masing-
masing baru terisi oleh satu e-, sedang orbital p yang
tak terhibridisasi belum terisi elektron (kosong).

46
Hibridisasi sp

 Pada atom C
Bila atom C terikat secara ikatan rangkap tiga dengan
atom lain, atom C tersebut mengalami hibridisasi 2sp
/ sp, yaitu orbital s dihibridkan dengan satu orbital 2p
menghasilkan 2 orbital hibrid 2sp yang energinya
sama dan membentuk sudut 180o (linier).

Hibridisasi sp

2p
2sp

1s

47
Perubahan orbital C pada hibridisasi sp

(Linier)

(50% s dan 50% p )

48
Orbital atom C yang terhibridisasi sp
Dua orbital sp (masing-masing terisi 1 e-) terpisah
180o (linier) dan 2 orbital p yang tak terhibridisasi
(masing-masing terisi 1 e-) tegak lurus padanya.

Overlapping antar orbital sp atau dengan orbital lain


menghasilkan ikatan , sedang overlapping orbital py-
py dan pz-pz menghasilkan 2 buah ikatan .

49
50
 Pada atom N
Atom N yang mengadakan ikatan rangkap tiga
dengan atom lain, mengalami hibridisasi sp juga.

Contoh : H-CN

2p
2p 2sp
hibridisasi sp3
2s
1s
1s

Hibridisasi orbital 2s dan satu orbital 2p Nitrogen


menghasilkan 2 orbital hibrid 2sp (atau sp saja) yang
terpisah 180o (linier). Satu orbital 2sp sudah terisi 2 e-
dan satu orbital 2sp yang lain baru terisi 1 e-  bisa
mengikat satu atom yang terhibridisasi sp juga
membentuk ikatan .

Dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi dan masing-


masing terisi 1 e- terletak tegak lurus pada garis ikatan
tersebut dan dapat saling mengadakan overlapping
antara orbital py-py dan pz-pz menghasilkan 2 buah
ikatan .
Latihan :
Terangkan terbentuknya molekul BeCl2 dan
bagaimana bentuk molekulnya? (No. atom Be = 4)

51
 Elektronegativitas :

Csp > Csp


2 > Csp 3

Panjang ikatan :

Csp < Csp


2 < Csp 3

Kekuatan ikatan :

Csp > Csp


2 > Csp 3

52

Anda mungkin juga menyukai